DEFINISI
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan.
Cairan dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau
homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi
fungsi fisiologis tubuh karena di dalam cairan tersebut terdiri dari air yang mengandung
partikel organik dan anorganik yang penting untuk tubuh kita. Elektrolit tubuh mengandung
komponen-komponen kimiawi.
Elektrolit dalam tubuh ada yang bermuatan positif(kation) dan negative (anion).
Elektrolit sangat penting pada fungsi tubuh, termasuk fungsi neuromuscular dan
keseimbangan asam basa. Pada fungsi neuromuscular, elektrolit memegang peranan penting
terkait dengan transmisi impuls saraf.
B. FUNGSI CAIRAN
Komponen yang paling besar dalam tubuh manusia adalah air yang mempunyai fungsi
yang sangat besar. Fungsi cairan antara lain:
1. Transportasi: nutrisi ,partikel kimiawi, partikel darah, energy dan lain-lain.
2. Pengatur suhu
3. Pembentukan struktur tubuh.
4. Memfasilitasi reaksi kimia dalam tubuh, misalnya metabolism tubuh.
C. PROPORSI CAIRAN TUBUH
Air memiliki presentase yang besar terhadap tubuh manusia. Tetapi proporsinya berbeda
pada setiap tahapan usia.
1.
2.
3.
4.
5.
Bayi premature
Bayi cukup bulan
Dewasa laki
Wanita dewasa
Lansia
Cairan dalam tubuh akan didistribusikan ke seluruh tubuh dalam 2 ruang yaitu cairan
intraseluler dan ekstraseluler.
1. Cairan intraseluler adalah cairan yang terdapat dalam sel dan jumlahnya sekitar 40 % dari
berat badan, dan merupakan bagian dari protoplasma. Pada intraseluler ini terjadi proses
2.
metabolisme
Cairan ekstraseluler merupakan cairan yang terdapat di luar sel dengan jumlah sekitar
20% dari berat badan, berperan dalam memberi bahan makanan bagi ssel dan
mengeluarkan sampah sisa metabolism. Cairan ekstraseluler terbagi menjadi 2, yaitu
a. Cairan interstitial
Cairan yang terdapat antara celah antar sel atau disebut juga cairan antar jaringan.
Jumlah dari cairan ini adalah 15% daeri berat badan. Fungsinya adalah memberi
pelumas agar tidak terjadi gesekan pada saat dua jaringan tersebut bergerak.
Contohnya adalah cairan pleura, cairan pericardial, cairan peritoneal.
b. Cairan intravaskuler
Merupakan caian yang terdapat dalam pembuluh darah dan merupakan plasma,
berjumlah sekitar 5% dari berat badan.
2. Aktivitas
Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolism dalam tubuh yang menyebabkan
peningkatan keluaran keringat. Dengan demikian jumlah cairan yang dibutuhkan juga
meningkat. IWL (insensible water loss) juga mengalami peningkatan akibat peningkatan
laju pernapasan dan aktivitas kelenjar keringat.
3. Iklim
Individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu pana tidak akan
mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan. Besarnya IWL
pada tiap individu bervariasi, dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tingkat metabolism dan
usia.
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah
memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat.
4. Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elektrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam
proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
5. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen
otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila
berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
6. Penyakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
misalnya:
Trauma yang terjadi seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan cairan dan
mandiri.
Dalam keadaan kurang cairan, ginjal akan menurunkan produksi urin dengan berbagai
cara, diantaranya peningkatan reabsorpsi tubulus, retensi urin, dan pelepasan renin.
Apabila ginjal mengalami kerusakan, kemampuan ginjal untuk melakukan regulasi akan
menurun. Oleh karena itu ketika terjadi gangguan ginjal individu akan mengalami
oliguria (produksi urin <400ml/24jam) hingga anuria (produksi urin <200ml/24 jam).
Dalam keadaan demam, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan melalui keringat.
NIC/ Intervensi
1. Fluid management
a. Timbang popok/pembalut jika diperlukan
b. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
c. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan
d. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas
urin )
e. Monitor vital sign
f. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
g. Kolaborasi pemberian cairan IV
h. Monitor status nutrisi
i. Berikan cairan
j. Berikan diuretik sesuai interuksi
k. Berikan cairan IV pada suhu ruangan