Anda di halaman 1dari 29

Renungan hidup

Seperti daun, suatu ketika akan


tiba waktunya untuk gugur,
jatuh ke tanah dan kembali
bersatu dengan ALAM

Ketika aku lahir, semua


orang berbahagia. Telah
hadir penyejuk hati ke
dunia

Lalu aku tumbuh menjadi bayi


yang lucu. Semua orang
bergembira melihatku. Ayah
dan Ibu memberikan kasih
sayang yang sangat besar.
Aku dirawat, dijaga, dilindungi,
dan dibesarkan dalam timangan
cinta
Terimakasih ayah dan bunda

Usiaku terus bertambah,


menjadi kanak-kanak yang
pandai. Masa kecil yang
sangat indah, semuanya
ada
Juga sahabat-sahabat kecil
teman berbagi ceria

Tiada hari tanpa ceria


Tak ada duka dan rasa sedih,
Semua berlalu dalam dunia penuh tawa

Dan aku tak pernah tahu, bahkan


tak pernah peduli,bahwa dibagian
bumi yang lain ribuan bayi berjuang
untuk mempertahankan hidupnya.

Sementara aku, hidup dalam


kecukupan, rasa aman, damai dan
ketenangan

Bahkan jutaan anak-anak


seusiaku harus merasakan
panasnya timah panas
orang-orang yang serakah

Sementara aku, tertawatawa dan bercanda riang


dengan teman sekolah

Hari-hari mereka adalah tangis

Semantara aku, hari-hariku adalah


tawa

Bahkan para Ibu, harus


mengalirkan air mata cintanya
untuk melepas sang buah hati

Sementara Ibuku, menjadi teman


bermain sekaligus pemberi kasih
sayang yang tak ada batasnya

Saat-saat yang penuh duka


Anakkubangunlah! Jangan
tinggalkan Ibu!

Mereka melalui hari-hari kejam


dengan merangkak
Sementara aku lebih dari cukup,
aku mampu berlari

Hingga akhirnya, aku kelak


tumbuh menjadi dewasa

Menjadi pemuda yang kuat!


Dengan kesempurnaan fisik
yang diberikan Allah

Berjuang menapaki jalan hidup


yang terjal
Dan aku tahu, semua itu tidak
MUDAH

Hingga akhirnya, tercapai


sudah cita-cita

TAPI,
Tak Ada Gading yang Tak Retak
Setiap yang hidup, pasti ada usianya,
Lalu akhirnya MATI

Ketika SAKARATUL MAUT


sudah menjemput, dan
NYAWA telah tersedak di
ujung KERONGKONGAN

SUDAH SIAPKAH KITA?


Menghadapi saat yang paling
menyakitkan
Ketika IZRAIL Pencabut NYAWA
dengan kasar menarik RUH dari
JASAD

Lalu ia DISHALATKAN
untuk TERAKHIR kalinya

Dan berangkatlah sang JAZAD


yang penuh DOSA kembali
menghadap Allah
Mempertanggungjawabkan
semua yang dilakukan di Dunia

Jazad yang TERBUJUR


KAKU akan segera
berhadapan dengan MUNKAR
& NAKIR sang HAKIM

Dalam LIANG LAHAT


yang dingin, sepi, dan
SENDIRI

Pergi UNTUK SELAMANYA


Ditemani amal dan dosa,
sebagai buah dari pekerjaan
selama HIDUP

Meninggalkan SANAK
KELUARGA, HARTA, JABATAN,
dan KEHORMATAN

TERKUBUR untuk
selamanya

Hanya air mata, yang


mengiringi kepergiannya,

Selanjutanya, perjalanan
panjang menuju NEGERI
AKHIRAT
Saat Allah meminta
pertanggungjawaban
setiap HAMBA

LALU DITANYAKAN
Usiamu untuk apa ia kau gunakan?
Hartamu dari mana kau dapatkan
dan kemana kau gunakan?
Ilmu mu kemana kau manfaatkan?

SUDAH SIAPKAH
KITA
MENJAWABNYA?

Anda mungkin juga menyukai