Ganggang
Ganggang
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam.
Sebagai Negara dengan luas wilayah lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang
bisa kita manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Selain ikan, alternative hasil laut
yang bisa diolah adalah alga meskipun tidak semua alga bisa digunakan. Alga dalam
istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan talus karena
belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Alga (ganggang) dapat dibedakan menjadi
tujuh kelompok yaitu : cyanophyta, cholrophyta, euglenophyta, pyrrophyta, crysophyta,
phaeophyta, rhodophyta.berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok tersebut
meliputi: Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.
Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar
maupun air laut, setidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Jenis
yang hidup bebas di air terutama yang bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan
penyusun plankton, tepatnya fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di
dalam air disebut bentos. Jenis yang bergerak aktif memepunyai alat untuk bergerak
berupa bulu cambuk atau flagel. Selain itu pada ganggang spora dan gaetnya pun
lazimnya dapat bergerak aktif dengan perantaraan flagelanya pula. Spora dan gamet
suatu jenis ganggang seringkali sam bentuk dan ukurannnya. Ganggang mempunyai
manfaat, terutama dalm industri-industri makanan. Selain itu juga ganggang
mempunyai peranan sebagai penyusun plankton di laut.
1.2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Alga (Ganggang)
Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika bentuk thalli yang beragam,
uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makroalga) dapat
hiduup di perairan tawar dan laut (bold & wynne 1978:1; dawea 1981:59). Makroalga
adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract didasaran laut.
Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati
(sumich 1979:99; mnConnaughey &zottoli 1983: 114 lerman 1986:39). Makroalga
terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih dapat memperoleh cahaya
matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung (dawes 1981:13).
Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar
perairan (leviton 2001: 270).
Menurut atmaja & sulistijo ( 1988: 5), makroalga dapat diklasifikasikan menjadi
tiga divisi berdasarkan kandungan pigmen fotosintetik dan pigmen asesoris, yaitu:
cholorophyta, phaeophyta, dan rhodophyta. Dalam dunia tumbuhan alga (ganggang)
termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar,
batang dan daun secara jelas. Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada
yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang atau lembaran.
Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di air,baik air tawar atau air
laut,setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan basah.Ada yang
bergerak aktif dan ada yang tidak.jenis ganggang yang bergerak aktif mempunyai alat
untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel.Yang berjumlsh satu atau
lebih.jenis yang tubuhnya bersel tunggal dan adapat bergerak aktiv merupakan
penyusun plankton,tepatnya fikoplankton.Yang melekat pada sesuatu yang ada didalam
air seperti batu atau kayu,disebut bentos.
Pada tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
Klorofil
Xantofil
: warna hijau
: warna kuning
2.3
pada tumbuhan. Alga lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, beberapa alga
menyimpan minyak atau lemak.
2.4
c. Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang
sebenarnya merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena
penimbunan zat makanan. Contoh: Chamaesiphon comfervicolus.
Manfaat Ganggang Hijau Biru
Jenis ganggang hijau biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, hal ini
karena ganggang tersebut mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum
organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat. Sejumlah ganggang hijau biru
berfilamen (bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer
dan diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam
heterokista, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah. Jenis
ganggang hijau biru yang bermanfaat di antaranya:
Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh
subur dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan
nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat
keuntungan berupa
azollae.
Spirullina
Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan
sumber makanan.
: Plantae
Divisio
: Chlorophyta
Class
: Chlorophyceae
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga
dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang
hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan
Hydrodictyon
Ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif
Menguntungkan :
1.
2.
3.
b. Merugikan :
1.
: Plantae
Devisio
: Phaeophyta
Genus
: Brown Alga
Klas
: Phaeophyceae
Phaeophyceae atau Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah
pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang
terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten. Sebagian besar
Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan
jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat
didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah
artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah
tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract
karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Paeophyta atau ganggang coklat dibagi menjadi tiga golongan, berdasarkan tipe
pergantian keturunan. Ganggang coklat ini hidup pada air laut, hanya beberapa jenis
saja yang di temukan di air laut,hanya bebepa saja yang hidup di air tawar, di laut
samudra, di daerah iklim sedang dan dingin. Ganggang coklat ini masuk dalam satu
kelompok yang sangat besar, Heterokontopyta,suatu eukaryotic kelompok
organisma yang di bedakan secara mencolok, ganggang ini lebih banyak di temukan
irtidal, terutama pada daerah belahan utara.Anggota phaeophyta di temukan sekitar
500 genus dengan 5600 spesies. Pada daerah tropis, beberapa spesies ini dapat
membentuk biomasa penting.
Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil
a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat
mencapai puluhan meter.Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan
generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh-contoh ganggang cokelat :
Laminaria
Fucus
Turbinaria
Sargasum
Habitat:
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin
dan sedang.
Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula
yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.
Peranan ganggang coklat dalam kehidupan
Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate
dari ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil,
salep, pembersih gigi, lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk
kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan
folfornya rendah.
Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan
fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
D.
Focus serratus
Sargassum vulgare
Turbinsaris decurrens
Perkembangbiakan vegetatif
Ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang
dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini
selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya
haploid.
Perkembangbiakan generatif
Ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum)
oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan
disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak
berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang
menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah
zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang
Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering
bercabang.
Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai
epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome
adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan
penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
2) Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3) Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang
paling utama.
Perkembangbiakan ganggang keemasan
Perkembangbiakan
vegetatif
(aseksual)
dengan
pembelahan
sel,
Ochromonas
Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat
gerak. Kedua
flagel
tersebut
tidak
sama
panjang.
Di
dalam
Navicula sp
Ganggang ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena
vegetatif
Vaucheria
berlangsung
dengan
baru.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di berbagai tempat. Misalnya; air
tawar, air laut, air sungai di dataran rendah dan pegunungan.
2. Bentuk-bentuk ganggang beraneka ragam di antaranya: bentuk filamen, bulatan,
lembaran, mangkok, sabuk, dan bentuk cakram.
3. Ganggang dibagi menjadi lima, yaitu ganggang biru, hijau, cokelat, keemasan, dan
ganggang merah.
4. Pengklasifikasian ganggang didasarkan atas zat pigmen yang terdapat pada
ganggang tersebut.
5. Manfaat dari ganggang hijau adalah sebagai produsen dan banyak digunakan
sebagai sayuran.
6. 6 Manfaat dari panggang merah adalah banyak digunakan dalam pembuatan agaragar.
7. Manfaat dari ganggang keemasan adalah digunakan dalam pembuatan silikat.
8. Pigmen-pigmen yang terdapat pada masing-masing ganggang adalah :
3.2
Saran
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini yang membahas tentang proses pembuatan
kecap belum lengkap dan masih jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena
keterbatasan ilmu dan literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat
mengharapkan kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan yang
membangun yang bisa melengkapi makalah ini di masa mendatang. Hanya kepada
Allah Swt.
DAFTAR PUSTAKA
Campbel, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Gembong, T.1994. Taksonomi Tumbuhan. Bhatara. Jakarta. Latifah, roimil. 2001. Botani
tumbuhan rendah. Malang. Umm.
Hasairin, Ashar. 2009. Taksonmomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press
.
http://www.mailarchive.com/agromania@yahoogroups.com/msg02540.html Diakses tanggal
28 oktober 2011.
http://www.cs.cuc.edu/~tfucher/Phaeophyta.html. Diakses Tanggal 28 oktober 2011.