Anda di halaman 1dari 16

Toksisitas Polychlorinated

Napththalenes (PCN)
Disusun oleh :
Gilang Trisna K
25315038

Introduction
Polychlorinated Naphthalene (PCN) merupakan
kelompok dari 75 senyawa organoklorin dimana
pada cincin naphthalene 1-8 atom hidrogen
disubtitusi dengan klorin (organoklorin).
PCN digunakan sebagai kapasitor dielektrik; flame
retardant; pelapis kabel; zat aditif pada minyak
mesin; senyawa electroplating; pengawet pada kayu,
kertas dan kain;
PCN termasuk ke dalam Annex A dan C konvensi
Stockholm terkait POPs sejak tahun 2012.
PCN terdiri dari grup homolog berdasarkan atom
klorin di molekulnya (mono-okta)

Physicochemical properties of PCN

Molecular formula : C10H8-nCln


Tri- hingga okta-CN bersifat sangat
lipofilik dengan Kow > 5
Kelarutan dalam air dan tekanan uap
berkurang seiring bertambahnya atom
klorin pada molekul
PCN pada fase gas menempel pada
partikel karena bersifat semivolatil

Physicochemical properties of PCN


CAS number : 70776-03-3 (Chlorinated naphthalenes)
Molecul
Congener ar
s
weight
(g/mol)
Di-CNs

197.00

Tri-CNs

231.50

Tetra-CNs

266.00

PentaCNs

300.40

Hexa-CNs

335.00

Solubility
(g/L)
137862
(2713)
16.765
(709)
3.78.3
(177)
7.30
(44)

0.11* (11)

HeptaCNs

369.50

0.04* (2.60)

Octa-CN

404.00

0.08
(0.63)

Vapour
pressure
(Pa)b (subcooled
liquid,
25C)

Henrys
law
constant Log Kow
(Pam3/m
ol, 25C)

Log Koa

Log Kaw

Meltin
g
point
(C)

Boilin
g
point
(C)

0.1980.352

3.729.2

4.24.9

6.557.02

0.0678
0.114

1.1151.2

5.15.6

7.197.94

-2.83 to 37138
1.98
-3.35 to 68133
2.01

0.0108
0.0415

0.940.7

5.86.4

7.888.79

-3.54 to 2.02

111
198

Unkno
wn

0.512.5 6.8 - 7.0

8.799.40

-3.73 to 2.3

147
171

313*

-4.13 to 3.04

194

331*

-4.34 to 4.11

194

348*

-5.21

198

365*

0.00275
0.00789
0.00157
0.000734

2.78 x 104,
2.46 x 104
1.5 x 10-6

0.32.3 7.5 - 7.7 9.62-10.17

0.10.2

8.2

0.02

6.42
8.50

10.6810.8
1
11.64

287
298
274*

Environmental fate & distribution of


PCN
Sumber pelepasan PCN : insinerasi sampah dan
pembuangan barang yang mengandung PCN,
terbentuk bersama dengan PCDD/TCDD (dioxin),
mekanisme toksisitas PCN menunjukkan hasil yang
mirip dengan senyawa halogen lainnya seperti PCB,
TCDD dimana tingkat toksisitasnya tergantung dari
jumlah dan letak dari atom klorin (halogen).
Level III model fugasitas telah digunakan untuk
menentukan kompartmen lingkungan yang paling
mungkin ditemukan PCN
PCN cenderung untuk menetap di udara atau
terpartisi pada tanah ketika terlepas hanya ke
udara. PCN cenderung menetap di air atau terpartisi
pada sedimen ketika terlepas hanya ke air
tergantung dari grup homolog

Mechanism of PCN in Human Body

Portal entri dan distribusi


Portal entry : Oral, Dermal, Inhalasi
Di dalam tubuh menyebabkan terjadinya
pembelahan sel yang tidak normal, akibat adanya
induksi terhadap cytochrome P-450 (CYP1A1)
Hati : perubahan morfologi karena hyperplasia dan
hypertrophy sel parenkim, khususnya akibat
pertumbuhan RE halus yang sangat cepat.
Peningkatan aktivitas microsomal cytochrome P450
hingga 12-15 kali lebih tinggi daripada kondisi
normal.
Kulit : menyebabkan metaplasia dari jaringan epitel
dari folikel yang membentuk keratin, iritasi kulit dari
aktivitas hyperkeratotik = chloracne
Pertumbuhan jaringan abnormal dari perut, rectum,
trakea, bronkus, dan paru-paru menyebabkan tumor.

Cellular Pharmacokinetic Mechanism


PCN yang masuk ke dalam hati menginduksi enzim
metabolisme xenobiotik sehingga terjadi peningkatan
jumlah total cytochrome P450 monooksigenase (enzim
CYP1A1) yang terukur dari aktivitas biomarker
Ethoxyresorufin-O-deethylase (EROD).
Ekspresi dari CYP1A1 diregulasi secara transkriptis
melalui mediasi yang dilakukan oleh ligan-teraktivasi
reseptor intraselular aryl hydrocarbon (AhR).
Kompleks reseptor-ligan ditransfer menuju nucleus dan
terikat pada urutan DNA yang spesifik dan menyebabkan
transkripsi pada struktur gen, mengakibatkan sintesis
beberapa protein dan enzim tertentu.
Selain menjadi enzim metabolisme, Enzim CYP1A1 juga
berperan dalam bioaktivasi dari prokarsinogen dan
proteratogen, seperti arylamines dan benzo-a-pyrene
(PAH).

Pharmacokinetic Mechanism
PCN menyebabkan peningkatan
konsentrasi MDA (malondialdehyde) pada
hati yang mengindikasikan bahwa
mekanisme dari toksisitas PCN sangat
terkait dengan induksi oxidative stress
(ketidakseimbangan antara manifestasi
system oksigen reaktif dengan
kemampuan biologis dalam
mendetoksifikasi intermediet reaktif)

Persistensi

Persistensi PCN di lingkungan meningkat


dengan bertambahnya derajat klorinasi
serta waktu paruh yang semakin lama
Degradasi abiotik :
Fotolisis dari PCN dalam larutan methanol pada 30oC
menyebabkan deklorinasi

Degradasi biotik :
Secara reduktif dapat terjadi deklorinasi oleh
Dehaloccoides strain dari tetra-CN menjadi di-CN
Degradasi aerobic dari di-CN menjadi mono-CN pada
kultur cairan dengan jamur putih Phlebia Lindtneri,
yaitu organisme yang mampu mendegradasi POP
seperti dioksin, turunan biphenyl dan PAHs.

Efek PCN pada kesehatan


manusia

Penelitian toksisitas pada PCN memberikan


hasil yang mirip dengan senyawa halogen
lainnya seperti PCB, PCDD/F dimana tingkat
toksisitasnya tergantung dari jumlah dan
letak dari atom klorin (halogen).
Efek jangka panjang dari pajanan PCN
dapat berdampak pada fungsi endokrin
yang ditunjukkan pada dosis yang rendah
Hexa-CN bersifat persisten pada tubuh
manusia dengan waktu paruh 1.5-2.4 tahun
berdasarkan pemantauan dari pekerja rice
oil yang terpapar CN

Toksisitas PCN pada manusia


Gejala sistemik yang terjadi meliputi gangguan
pencernaan, anoreksia, mual, dan vertigo
Terdapat wabah chloracne di Jerman selama perang
dunia ke-I akibat penggunaan PCN di industri kabel,
pengawetan kayu, dan zat aditif minyak. Kerusakan
hati (cirrhosis) terjadi pada masa perang dunia ke-II
dikaitkan dengan efek kronis dari paparan PCN.
Beberapa kasus kematian akibat paparan PCN
diketahui mengalami atrophy akut pada hati (sakit
kuning)
31 orang berusia 25-35 tahun yang terpapar Halowax
1014 (bahan utama penta- dan hexa-CN) pada
berbagai lokasi kulit yang berbeda selama 2 bulan,
didapati menderita chloracne setelah 4-6 minggu.
Terjadi metaplasia yaitu perubahan jaringan epitel dari
folikel pada membran pembentuk keratin.

Chloracne

Yellow acute atrophy

Anda mungkin juga menyukai