Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga Negara dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan Aspekaspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Proses pelaksanaanya dapat terjadi
secara langsung atau tidak langsung. Secara tidak langsung, berarti sebatas mendengar
informasi atau berita berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Secara langsung , berarti
orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.
Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga
Negara dengan pemerintah institusi institusi di luar pemerintah (non formal) telah
menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik
praktik perilaku politik dalam semua system politik.
Budaya politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri ciri yang lebih
khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses
gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan
menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber sumber
daya masyrakat.
Budaya politik merupakan system nilai dan keyakinan dimiliki bersama oleh masyarakat.
Almond dan verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu siap orientasi yang khas
warga Negara terhadap system politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap
peranan warga Negara yang ada didalam system itu. Dengan kata lain bagaimana distribusi
pola pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Budaya politik?
2. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli?
3. Apa saja Komponen Komponen budaya Politik?
4. Apa saja tipe-tipe Budaya politik?
5. Bagaimana budaya politik yang berkembang di indonesia?
6. Apa saja budaya Politik di Indonesia?
C. Tujuan Makalah
1. Sesuai dengan tema-nya makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami
budaya politik Indonesia dan perkembangannya.
2. untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN.

D. Materi Penulisan
1. Pengertian Budaya politik
2. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli
3. Komponen Komponen budaya Politik
4. Tipe-tipe Budaya politik
5. Budaya politik yang berkembang di indonesia
6. Budaya Politik di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya Politik
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma
kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik
juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan
kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
B. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli
Ada banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik sehingga
terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan
dikaji lebih jauh, derajat / tingkat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar sehingga
tetap dalam satu pemahaman dan rambu rambu yang sama. Berikut ini merupakan
pengertian budaya politik menurut beberapa ahli ilmu politik. Berikut ini merupakan
pengertian budaya politik menurut beberapa ahli ilmu politik.
a. Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap
kehidupan poltik yang dihayati oleh para anggota suatu system politik.
b. Sidney verba
Budaya politik adalah suatu system kepercayaan empirik, symbol symbol eksresif, dan
nilai nilai yang menegaskan suatu situasi di mana tindakan politik dilakukan.
c. Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai
nilai masyarakat yang berhubungan denngan system politik dan isu isu politik.
d.

Austin ranney

Budaya politik adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang
dipegang secara bersama sama, sebuah pola orientasi terhadap objek objek politik.

e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham powell, Jr.


Budaya politik berisikan siakp, keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh
populasi, juga kecenderungan dan pola pola khusus yang terdapat pada bagian bagian
tertentu dari populasi.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau menurut para ahli),
dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya politik sebagai berikut:
Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih memberi penekanan pada perilaku perilaku
nonaktual seperti orientasi, sikap, nilai nilai dan kepercayaan kepercayaan.
Kedua : hal hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sisitem politik, artinya
pembicaraan tentang budaya politik tidak pernah lepas dari pembicaraan tentang system
politik.
Ketiga : budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan komponen
komponen budaya politik dalam tataran massif, atau mendeskripsikan masyarakat di suatu
Negara atau wilayah, bukan per individu.
Dengan memahami pengertian budaya politik, kita akan memperoleh paling tidak dua
mannfaat, yakni:
a.

Sikap warga Negara terhadap system politik akan mempengaruhi tuntutan, tanggapan,
dukungan, serta orientasinya terhadap system politik itu.

b.

Hubungan antara budaya politik dengan system politik atau factor factor apa yang
menyebabkan terjadinya pergeseran politik dapat dimengerti.

C. Komponen Komponen budaya Politik


Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu orientasi
kognitif (cognitive orientations )dan orientasi afektif (affective orientation). Sementara itu,
Almond dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa yang dirumuskan
Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe tipe orientasi, bahwa budaya politik
mengandung tiga komponen objek politik berikut:
a. Orientasi kognitif: berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan
segala kewajiban serta input dan outputnya.
b. Orientasi afektif: berupa perasaan terhadap system politik, peranannya, para actor, dan
penampilannya.
c. Orientasi evaluatif: berupa keputusan dan pendapat tentang objek objek politik yang
secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.
Secara umum budaya politik terbagi atas tiga :

1. Budaya politik apatis (acuh, masa bodoh, dan pasif)


2. Budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja dimobilisasi)
3. Budaya politik partisipatif (aktif)
D. Tipe-tipe Budaya politik

Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat
rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan Parokial apabila frekuensi
orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak
memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini
umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia.
dalam masyarakat ini tidak ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala
kampung, kyai, atau dukun,yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran
yang bersifat politis, ekonomis atau religius.

Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan
sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif. Budaya
politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi
terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat
pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun frekuensi
orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan
pemerintah tidak terlalu diperhatikan. Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah dan
secara efektif mereka di arahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat terhadap sistem
politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah rasa tidak suka. Intinya, dalam
kebudayaan politik subyek, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik
secara umum serta proses penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.

Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang
sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik.
Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah
memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum, tentang peran
pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam
proses politik yang berlangsung. Masyarakat cenderung di arahkan pada peran pribadi yang
aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap peran
tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.

E. Budaya politik yang berkembang di indonesia


Gambaran sementara tentang budaya politik Indonesia, yang tentunya harus di telaah
dan di buktikan lebih lanjut, adalah pengamatan tentang variabel sebagai berikut :

Konfigurasi subkultur di Indonesia masih aneka ragam, walaupun tidak sekompleks


yang dihadapi oleh India misalnya, yang menghadapi masalah perbedaan bahasa,
agama, kelas, kasta yang semuanya relatif masih rawan/rentan.

Budaya politik Indonesia yang bersifat Parokial-kaula di satu pihak dan budaya
politik partisipan di lain pihak, di satu segi masa masih ketinggalan dalam
mempergunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya yang mungkin
di sebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme,
bapakisme, dan ikatan primordial.

Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar, yang di kenal melalui indikatornya
berupa sentimen kedaerahan, kesukaan, keagamaan, perbedaan pendekatan
terhadap keagamaan tertentu; purutanisme dan non puritanisme dan lain-lain.

kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme


dan sifat patrimonial; sebagai indikatornya dapat di sebutkan antara lain
bapakisme, sikap asal bapak senang.

Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya)


dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.

F. Budaya Politik di Indonesia

Hirarki yang Tegar/Ketat

Masyarakat Jawa, dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia, pada dasarnya bersifat
hirarkis. Stratifikasi sosial yang hirarkis ini tampak dari adanya pemilahan tegas antara
penguasa (wong gedhe) dengan rakyat kebanyakan (wong cilik). Masing-masing terpisah
melalui tatanan hirarkis yang sangat ketat. Alam pikiran dan tatacara sopan santun
diekspresikan sedemikian rupa sesuai dengan asal usul kelas masing-masing. Penguasa
dapat menggunakan bahasa 'kasar' kepada rakyat kebanyakan. Sebaliknya, rakyat harus
mengekspresikan diri kepada penguasa dalam bahasa 'halus'. Dalam kehidupan politik,
pengaruh stratifikasi sosial semacam itu antara lain tercemin pada cara penguasa
memandang diri dan rakyatnya.

Kecendrungan Patronage
Pola hubungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di
Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik, tumbuhnya
budaya politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih
memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungn dari basisnya.

Kecendrungan Neo-patrimonisalistik
Salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecendrungan
munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik; artinya meskipun memiliki
atribut yang bersifat modern dan rasionalistik zeperti birokrasi, perilaku negara masih
memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.
Ciri-ciri birokrasi modern:

Adanya suatu struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian wewenang dari atas
ke bawah dalam organisasi

Adanya posisi-posisi atau jabatan-jabatan yang masing-masing mempunyai tugas


dan tanggung jawab yang tegas

Adanya aturan-aturan, regulasi-regulasi, dan standar-standar formalyang mengatur


bekerjanya organisasi dan tingkah laku anggotanya

Adanya personel yang secara teknis memenuhi syarat, yang dipekerjakan atas dasar
karier, dengan promosi yang didasarkan pada kualifikasi dan penampilan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma
kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik
juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan
kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu orientasi kognitif
(cognitive orientations )dan orientasi afektif (affective orientation). Sementara itu, Almond
dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan
Shils tentang klasifikasi tipe tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga
komponen objek politik berikut:
a. Orientasi kognitif: berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan
segala kewajiban serta input dan outputnya.
b. Orientasi afektif: berupa perasaan terhadap system politik, peranannya, para actor, dan
penampilannya.
c. Orientasi evaluatif: berupa keputusan dan pendapat tentang objek objek politik yang
secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.

B. Saran
Ada banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik sehingga
terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan
dikaji lebih jauh, derajat / tingkat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar sehingga
tetap dalam satu pemahaman dan rambu rambu yang sama.
Semoga dengan adanya makalah yang sederhana ini kita bisa lebih memahami lagi apa
itu Budaya Politik terutama yang berkembang di Indonesia.

Daftar Pustaka

-SUMBER (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Drs.Budiyanto,MM.)


-Budaya politik mjieschool.multiply.com
-Budaya politik Indonesia di one.indoskripsi.com
-menarailmuku.blogspot.com

MAKALAH

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Oleh:
HILARIUS ARIS SETIAWAN
(NPM : 1584202014 )
KELAS 1B

PENDIDIKAN MATEMATIKA

STKIP MUHAMMADIYAH KOTABUMI-LAMPUNG


TP 2015/2016

1
0

1
1

Anda mungkin juga menyukai