Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat dalam
jabatan pengawas sekolah (PP 74 tahun 2008). Pengawasan adalah kegiatan
pengawas sekolah dalam menyusun program pengawasan, dan melaksanakan
pembimbingan dan pelatihan, mengevaluasi hasil pelaksanaan program, dan
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah dinyatakan ada enam dimensi kompetensi pengawas
sekolah/madrasah, yaitu: kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi
akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kompetensi
sosial. Supervisi akademik merupakan salah satu dimensi kompetensi yang harus
dimiliki oleh pengawas sekolah.

Glickman (1981), mendefenisikan supervisi

akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan


kemampuannya

mengelola

proses

pembelajaran

demi

mencapai

tujuan

pembelajaran.

Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru

mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989).


Dengan demikian, berarti esensi supervisi akademik adalah membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Pengawas sekolah antara lain
bertugas membimbing guru dalam melaksanakan tugas pokoknya. Salah satu
tugas pengawas sekolah adalah membimbing dalam merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar siswa.

Melaksanakan

bimbingan ini dapat menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan


karakeristik guru di setiap sekolah binaan.
Pengawas sekolah melaksanakan tugas kepengawasan pada program tahunan dan
program semester genap tahun 2014/2015. Program kepengawasan bulan Maret
2014 untuk supervisi manajerial meliputi: Standar Sarana Prasarana. Supervisi
akademik meliputi supervisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam rangka
peningkatan mutu Sekolah Menengah Atas (SMA) dari sekolah binaan, semua
aspek pengelolaan sekolah harus dipantau, dibina dan dinilai.

Kegiatan

kepengawasan sekolah melalui supervisi manajerial dan supervisi akademik


merupakan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah berdasarkan Permendiknas
No. 12 tahun 2007, tentang Standar Pengawas Sekolah. Untuk memberi informasi
tentang hasil pemantauan, pembinaan dan penilaian sesuai program kepengawasan
yang telah ditetapkan pada bulan Maret 2014.
B Landasan Hukum
Penyususnan rancangan kerja pengawas sekolah berpijak pada ketentuan yang
berlaku, yaitu:
1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
2

SISDIKNAS.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

3
4
5

Pendidikan
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Pengawas
Sekolah

Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses/Supervisi

Akademik
Permendiknas No. 59 tahun 2011 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik
dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaran Ujian Nasional/Madrasah da
Ujian Nasional
Surat Penugasan dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Deli Serdang No. 421/10947/PDM/2011


C Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1 Tujuan:
a Supervisi Manajerial
- Pelaksanaan Ujian Sekolah
- Supervisi Administrasi Sekolah
- Standar Pebiayaan
b Supervisi Akademik
- Membimbing dan memberikan arahan

tentang

pembuatan

perangkat pembelajaran (Silabus/RPP, Prota/Prosem, Kalender


Pendidikan, KKM, Agenda Harian, Jadwal Tatap Muka, Buku
Absen, Daftar Nilai, model pembelajaran dan media pembelajaran
-

serta Bank Soal)


Membimbing dan memberikan arahan tentang pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar (Pendahuluan, Kegiatan Inti dan

Penutup)
Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 32
sekolah (SMA Negeri= 3 sekolah, SMA Swasta= 29 sekolah). Supervisi
dilakukan terhadap pelaksanaan Ujian Sekolah T.P.. 2013/2014,
Administrasi Sekolah, Standar Pembiayaan dan KBM dalam Tim 4.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan digunakan panduan berdasarkan
instrumen yang ada dan sekaligus memberikan bimbingan terhadap guru
dan kepala sekolah.

Dan penilaian berdasarkan bukti fisik yang

ditemukan dilapangan.

Dalam supervisi kegiatan belajar mengajar

diawali dengan pemeriksaan perangkat pembelajaran dan dilanjutkan


dengan supervisi kunjungan kelas.
D Ruang Lingkup Pengawasan
Laporan ini berdasarkan data instrumen supervisi manajerial dan supervisi
akademik hasil pengawasan (pemantauan, pembinaan dan penilaian) pada
bulan Maret 2014. Supervisi

dilakukan terhadap pelaksanaan Ujian

Sekolah T.P.. 2013/2014, Administrasi Sekolah, Standar Pembiayaan dan


KBM dalam Tim 4. Dalam pelaksanaan pemeriksaan digunakan panduan
berdasarkan instrumen yang ada dan sekaligus memberikan bimbingan
terhadap guru dan kepala sekolah. Dan penilaian berdasarkan bukti fisik
yang ditemukan dilapangan. Dalam supervisi kegiatan belajar mengajar
diawali dengan pemeriksaan perangkat pembelajaran dan dilanjutkan
dengan supervisi kunjungan kelas.

BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Pelaksanaan Supervisi Manajerial
Supervisi manajerial adalah bantuan yang diberikan kepada Kepala
Sekolah untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan administrasi sekolah
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, supervisi manajerial
berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan
peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya
tenaga pendidik dan pendidikan.
1 Pelaksanaan Ujian Sekolah :
1. Keadaan siswa: peserta ujian, berdasarkan jurusan yang ada, jenis
kelamin, jumlah ruang ujian.
2. Kelengkapan Administrasi meliputi: DPU T.P. 2013/2014, buku rapor
peserta ujian, berita acara penyelenggara ujian, daftar hadir peserta

US, kartu ujian, nomor meja, denah ruang ujian, tata tertib pengawas
ruang US, jadwalpengawas, jumlah lembar soal yang diterima, jumlah
LJUS, keadaan pengawas tentang jumlah pengawas US ditiap ruangan
dan sistem pengawasan
2. Supervisi Adminstrasi Sekolah meliputi:
Administrasi identitas sekolah, mengenai izin, akte pendirian sekolah,
SIOP. No. data sekolah/NSS. Piagam akreditasi sekolah, piagam standar
sekolah. Administrasi pendukung tentang: dokumen sekolah, dokumen 8
SNP, juklak.juknis. Administrasi Penyelenggaraan Pendidikan tentang:
struktur organisasi, kalender pendidikan, program kerja sekolah,
dokumen tentang silabus, RPP, KKM, notulen rapat, berita acara tentang
penyusunan perangkat pembelajaran.

Administrasi persuratan: buku

agenda, file dan laporan-laporan.


3. Supervisi Standar Pembiayaan, meliputi:
Standar pembiayaan, dokumen nilai asset, pembelanjaan biaya, modal
kerja, gaji/insetif, biaya penunjang, biaya kegiatan siswa, biaya alat tulis,
biaya bahan pakai habis, biaya alat pakai habis, biaya kegiatan rapat,
biaya transportasi, biaya penggandaan soal, pengadaan daya dan jasa,
pengelolaan sumbangan pendidikan, dispensasi bisya siswa kurang
mampu, biaya pendaftaran ulang siswa, subsidi silang, pungutan biaya,
pengambilan keputusan, transparansi penyusunan RKA, pedomana
pengelolaan keuangan, pembukuan biaya operasional sekolah dan
laporan keuangan.
B. Pelaksanaan Supervisi Akademik
1 Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran atau materi ajar(instructional materials) adalah
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa

dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.


Materi pelajaran diartikan juga sebagai bahan pelajaran yang harus
dikuasai olrh siswa dengan tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran
pada hakekatnya merupakan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan
sebagai isi dari suatu mata pelajrana yang diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

Sehingga dapat dikatakan bahwa materi

pelajaran adalah berbagai pengalaman yang akan diberiakn kepada


siswa selama proses pembelajaran.

Siswa melakukan berbagai

kegiatan dalam rangka memperoleh pengalaman belajar tersebut, baik


itu berupa keterampilan kognitif, psikomotor maupun afektif.
Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikaian
rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan. Isi atau
materi

pelajaran

merupakan

komponen

kedua

dalam

sistem

pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan


inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering sering terjadi dalam
proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi.
Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah
penguasaan materi pembelajaran( subject centeredteaching). Dalam
kondisi semacam ini, maka penguasaan materi pelajaran oleh guru
mutlak diperlukan. Guru perlu memahami secara detail isi materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa, sebab peran dan tugas adalah
sebaagai sumber belajar.

Materi pelajaran tersebut biasanya

digambarkan dalam buku teks, sehingga sering terjadi proses


pembelajaran adalah menyampaikan materi yang ada dalam buku.

Namun demikian, dalam setting pembelajaran yang berorientasi pada


pencapaian tujuan atau kompetensi, tugas dan tanggung jawab guru
bukanlah sebagai sumber belajar. Dengan demikian, materi pembelaja
sebenarnya bisa diambil dari berbagai sumber.
2. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (PPP)
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil
belajar

peserta

didik.

PPP

dinilai

melalui

aspek

prapembelajaran(kegiatan pendahuluan/apersepsi dan kegiatan inti


pembelajaran yang terdiri dari penguasaan materi pembelajaran,
pendekatan/strategi pembelajaran, penerapan pendekatan scientifitie,
pemanpaatan sumber daya belajar/media pembelajaran, pembelajaran
yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan
hasil belajar dan penggunaan bahasa.
3. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.

Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektifitas pembelajaran.


4. LKS
LKS merupakan bagian dari enam perangkat pembelajaran. Para guru
dinegara maju, seperti Amerika Serikat mengembangkan enam
perangkat pembelajaran untuk setiap topik, dimana untuk IPA disebut
science pack.

Keenam perangkat pembelajaran tersebut adalah

(1)syllabi(silabus), (2) lesson plan(RPP), (3) hand out(bahan ajar),


(4)student worksheet(Lembar Kerja Siswa), (5) media(minimal power
point), (6) evaluation sheet(lembar penilaian)
LKS merupakan lembar di mana siswa mengerjakan sesuatu terkait
dengan apa yang sedang dipelajarinya. Sesuatu yang dipelajari sangat
beragam, seperti melakukan percobaan, mengidentifikasi bagianbagian, membuat tabel, melakukan pengamatan, menggunakan
mikroskop atau alat pengamatan lainnya dan menuliskan atau
menggambar hasil pengamatannya, melakukan pengukuran dan
mencatat

data

hasil

pengukurannya,

menganalisis

data

hsil

pengukuran, dan menarik kesimpulan. Untuk mempermudah siswa


melakukan proses-proses belajar, digunakanlah LKS.
5. MGMP
Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah forum guru yang dibentuk
oleh setiap sekolah untuk mengembamgkan mata pelejaran kemudian
demi tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana diharapkan/tertuang
dalam sistem pendidikan nasional/sisdiknas.

MGMP dari masing-

masing sekolah itu sendiri kemudian disatukan melalui suatu


organisasi MGMP tingkat Kabupaten/Kota, hal ini bertujuan untuk
menyatukan dan sebagai pengembangan profesionalisme tenaga
pendidik.
Supervisi akademik merupakan bantuan yang diberikan kepada guru
untuk mengembangkan kemampuan akademiknya.

Supervisi

akademik berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan,


pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam:

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai


hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Tugas
tambahan supervisi akademik dalam kunjungan kelas mencakup aspek
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan KBM.
1 Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru
Dalam kompetensi pedagogik guru, pembinaan diarahkan agar
guru memiliki kompetensi inti sesuai standar kompetensi yang
ditetapkan berdasarkan Permendiknas No. 16 tahun 2007, yaitu:
a Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual.


Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik
Mengembangkan

d
e

pelajaran yang diampu


Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
Memanfaatkan teknologi dan informasi untuk kepentingan

pembelajaran
Memfasilitasi pembngunan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya


Berkomunikasi secara efektif, empati dan santun dengan

peserta didik
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses untuk

kepentingan pembelajaran
Memanfaat hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran
Melakukan kegiatan reflektif untuk meningkatkan kualitas

kurikulum

yang

pembelajaran
Pembinaan Kompetensi Profesional Guru

10

terkaut

denganmata

Kompetensi guru, pembinaan diarahkan agar guru memiliki


kompetensi inti yang sesuai standar kompetensi guru yang
ditetapkan berdasarkan Permendiknas No. 16 tahun 2007, yaitu:
a Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan
b

yang mendukung mata pelajaran yang diampu


Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

c
d

pelajaran yang diampu


Mengembangkan mata pelajaran yang diampu secara kreatif
Mengembangkan kefrofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif


Memanfaatkan
teknologi

dan

informasi

untuk

mengembangkan diri.

BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
A Supervisi Manajerial
1 Pemantauan
1 Menyusun rencana kegiatan supervisi manajerial dan aspek
2

pemantauan
Menggunakan pendekatan supervisi manajerial, monitoring dan

evaluasi.
3 Melaksanakan pemantauan dengan menggunakan:
- Instrumen pelaksanaan proses pembelajaran
- Standar Pembiayaan
- Standar Administrasi Sekolah
Penilaian
1 Menyusun rencana kegiatan supervisi manajerial dari aspek
penilaian yaitu:

11

Instrumen Perangkat penilaian pilihan ganda


Instrumen perangkat penilaian bahan ajar
Instrumen perangkat penilaian essay test
Instrumen perangkat penilaian media pembelajaran
Instrumen perangkat penilaian lembar kerja siswa
Instrumen pelaksanaan proses pembelajaran
Menggunakan pendekatan supervisi manajerial, monitoring dan
evaluasi eksternal.

Rancangan monitoring dan evaluasi adalah

sebagai berikut:
- Menyiapkan instrumen
- Menyiapkan petunjuk penilaian
- Menetapkan metode pengumpulan

data

(observasi,

dokum,entasi, wawancara)
Analisis data
Prosedur dan jadwal

Pembinaan
3.1 menyusun rencana kegiatan supervisi manajerial dari aspek
pembinaan
3.2 menggunakan pendekatan supervisi manajerial, refleksi dan

diskusi
B Supervisi Akademik
1 Penilaian
1 Menyusun rencana kegiatan supervisi akademik dari aspek
2

penilaian
Menggunakan

pendekatan

supervisi

akademik,

pertemuan

individual/kelompok
3 Melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian
Pembinaan
1 Menyusun rencana kegiatan supervisi kegiatan akademik dari
aspek pembinaan, yaitu: membina/membimbing guru dalam
2

menyusun perangkat pembelajaran


Menggunakan pendekatan supervisi

individu/kelompok
Melaksanakan pembinaan
supervisi akademik

12

dengan

akademik,
menggunakan

pertemuan
instrumen

C Alat Pengumpulan Data


1 Menggunakan instrumen supervisi manajerial dan instrumen supervisi
akademik dan observasi,wawancara, studi dokomen.
D Konversi Nilai
4,4 5,0
sangat baik
3,7 4,3
baik
3,0 3,6
cukup
2,3 2,9
kurang
2,2
sangat kurang

BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil temuan Supervisi Manajerial
Pelaksanan Ujian Sekolah berlangsung dengan baik, dan peserta yang
tidak hadir mengikuti ujian karena sakit dibuktikan dengan surat dari
medis mengikuti ujian susulan dang dilaksanakan di rayon masingmasing. Anggota sub rayon 13 SMA 1 D.Tua yaitu SMA Barama
Biru-biru soal US berasal dari rayon.
Administarsi Sekolah sudah baik, walauapun ada beberapa hal yang
perlu dilengkapi seperti buku tamu dan perangkat pembelajaran.
Standar Pembiayaan baik, dengan lebih memperhatikan item subsidi
silang terhadap siswa yang tidak mampu.
B Hasil temuan Supervisi Akademik
- Kegiatan belajar mengajar berlangsung baik
- masih ada sebagian guru yang tidak membawa perangkat
pembelajaran

13

Masih ada sebagian guru mempergunakan metode konvensional


Belum mempergunakan media
.

BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil supervisi manajerial dan akademik, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1 Setelah melaksanakan supervisi dilapangan bahwasanya Standar
Pembiayaan pada umumnya sudah baik., dengan memperhatina poin2

poin yang sesuai panduan indikator yang ada


Administrasi Sekolah sudah baik, dengan melaksanakan indikaor yang

sudah ada, dan adanya kerjasama dengan wakil kepala sekolah.


Kegiatan Bengajar Mengajar secara umum baik, berlangsung dengan

aman.
4 Ujian Sekolah berlangsung dengan baik
B Rekomendasi
Berdasarkan hasil supervisi yang dipaparkan, tindak lanjut yang
disarankan sebagai berikut:
1 Aspek pada Standar Pembiayaan lebih diperhatikan dan didiskusikan
2

menuju kearah perbaikan.


Aspek administrasi Sekolah agar bertanggungjawab dengan

tugas

yang sudah ada, mengevaluasi dan lebih meningkatkannya lagi


dikemudian hari. Adanya tempat penyimpanan dokumentasi dan arsip
3

dan penklasifikasian dan kronologisnya.


Kegiatan Bengajar Mengajar di kelas lebih bervariasi dengan metode
yang sesuai dengan materi pelajaran, menggunakan media, membawa
perangkat pembelajaran dan mengoptimalkan potensi peserta didik.

14

Guru sebaiknya meninggalkan perangkat pembelajaran di sekolah,


sehingga

kapan

diperlukan

segera

dapat

dipergunakan,

serta

mengoptimalkan MGMP yang ada di sekolah maupun di rayon


masing-masing.

15

16

17

18

Anda mungkin juga menyukai