JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Minggu/ 14 Oktober 2012
Waktu
: 11.00 WIB s/d selesai
Tempat: Laboratorium Rekayasa Fakultas Teknik
2.2
TUJUAN PERCOBAAN
a. Tujuan umum
Setelah selesai praktek pengujian ini diharapkan kepada mahasiswa dapat
menentukan kadar lumpur suatu agregat secara lapangan.
b. Tujuan khusus
Setelah selesai praktikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat :
Menerangkan proses pengujian atau langkah kerja pengujian kadar lumpur
dilapangan.
Menentukan kadar lumpur yang sebenarnya dari agregat halus ini.
Mengenal dan menggunakan peralatan dengan baik dan benar sesuai
2.3
DASAR TEORI
Penentuan kadar butir halus adalah untuk mencari beberapa kadar lumpur
yang dimiliki oleh agregat.
2.5
300 ml
Ratakan pasir yang ada di dalam botol regan tersebut kemudian isi dengan air
setinggi 300 ml
Tutup botol dengan rapat dan kocok botol tersebut sampai air tercampur
b.
Analisis data
Menentukan nilai rata-rata
X 1+ X
Nilai rata-rata =
4
2+Y 1+Y
0.55+ 0.55+0.85+0.55
4
2.5
4
0.625 mm
0.625
100
50
= 1.25%
2.7 KESIMPULAN
Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pasir yang
telah diujikan memiliki kandungan lumpur kurang dari 5% yaitu 1.25%, maka
pasir tersebut sangat baik digunakan untuk campuran beton.
2.8 GAMBAR
BAB III
ANALISA SARINGAN AGREGAT
KASAR DAN HALUS
CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITY
Struktur Beton Bertulang I
Page 6
benar
Dapat mengenal dan mempergunakan peralatan analisa saringan
Saringan 63.5
Saringan 38.1
Saringan 19
Saringan 12.7
Saringan 9.5
Pan
Dan saringan yang digunakan untuk agregat halus adalah :
Saringan nomor 4.75
Saringan nomor 2.36
Saringan nomor 1.18
Saringan nomor 0.6
Saringan nomor 0.3
Saringan nomor 0.075
Pan
Bentuk-bentuk gradasi agregat
a. Well gradet (bergradasi baik)
b. Gap gradet (bergradasi terputus)
c. Uniform gradet (bergradasi seragam)
Gradasi agregat halus sangat penting peranannya dalam suatu konstruksi
yang berkualitas karena gradasi ini berpengaruh terhadap sifat beton.
Adapun sifat beton itu adalah :
a. Terhadap beton keras
Bila beton segar sukar untuk didapatkan, maka akan terjadi gradiasi sehingga
menghasilkan beton kropos dan tidak kedap terhadap air, banyak rongga yang
menyebabkan kekuatan dan ketahanan beton berkurang.
b. Terhadap beton segar
Mempengaruhi sifat kohesif
Sebagai control terhadap agregat
Mempengaruhi jumlah air pencampur dan jumlah PC untuk suatu
campuran beton
Mempengaruhi kelecekan
Mempengaruhi keadaan permukaan
Sendok semen
Timbangan
b. Bahan
Pasir (agregat halus) yang berasal dari Talang Rejo sebanyak 1750 gr
Kerikil (agregat kasar) yang berasal dari Talang Rejo sebanyak 1750 gr
3.5 PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengujian ini
2. Timbang agregat halus sebanyak 1750 gr dan agregat kasar sebanyak 1750
gr
No
1
2
3
4
5
6
Ukura
n
Saring
an
63.5
38.1
19
12.7
9.5
Pan
Tertahan=
Lewat =
Berat
Agreg
at (gr)
0
33
111
29
40
32
Jumlah
Berat
Tertah
an
0
33
144
173
213
245
%
Tertaha
n
%
Kelolosa
n
0
13.47
58.78
70.62
86.95
100
100
86.94
70.61
58.78
13.47
0
Jumlah Tertahan
100
Total Tertahan
329.82
=3.298
100
No
Ukura
n
Saring
an
Berat
Agregat
(gr)
Jumlah
Berat
Tertah
an
1
2
3
4
5
6
7
4.75
2.36
1.18
0.6
0.3
0.75
Pan
19
25
59
155
305
750
85
19
44
103
258
563
1313
1398
Tertahan=
Lewat =
% berat
kumulat
if
bertaha
n
1.36
3.15
7.37
18.45
40.27
93.92
100
%
Kelolos
an
100
93.92
40.27
18.45
7.37
3.15
1.36
Jumlah Tertahan
100
Total Tertahan
264.52
=2.645
100
3.7 KESIMPULAN
Dari perhitungan data dari hasil penelitian didapatkan, Fitness modulus
agregat kasar adalah 3.298 dan fitness modulus agregat halus adalah 2.645.
Berdasarkan SII.0052 fitness modulus yang baik untuk agregat halus adalah 1.5
sampai 3.8, sedangkan fitness modulus yang baik untuk agregat kasar adalah 6
sampai 7.
Jadi pasir yang berasal dari Talang Rejo tergolong baik dan bisa
digunakan untuk campuran beton. Sedangkan split yang berasal dari Talang Rejo
tergolong kurang baik dan tidak baik jika digunakan untuk campuran beton.
3.8 GAMBAR
4.2
JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah selesai praktikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat menjelaskan
syarat dan mutu semen Portland yang baik serta dapat menentukan berat jenis
semen yang diuji dengan cara lapangan dan menyimpulkan pengaruh berat jenis
semen terhadap kemurniannya.
b. Tujuan Khusus
Diharapkan setelah praktikum ini mahasiswa mampu :
4.3
Mampu menggunakan peralatan pengujian berat jenis semen dengan baik dan
DASAR TEORI
Menurut SNI - 7064 - 2004, PCC (Portland Composite Cement)merupakan
bahan pengikat hidrolus hasil penggilingan bersama-sama terak semen Portland dan gips
dengan satu atau lebih bahan anorganik,atau hasilpencampuran antara bubuk semen
Portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak
tanur tinggi (blast furnaceslag), pozzolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total
bahananorganik 6% sampai dengan 35% dari massa semen Portland.
bata,
selokan,
jalan,
pagar
dinding
dan
pembuatan
4.4
berat semen
BJ air
V 1V 2
Ayakan/Saringan
Timbangan digital
Stopwatch
Sendok semen
Ember
Wadah semen
Kawat penusuk
Tabung Pipet
b. Bahan
4.5
Semen
Air
Minyak Tanah
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pengujian
2. Isi gelas ukur 500 ml dengan minyak tanah sebnayak 150 ml dan bagian
dinding gelas ukur diatas permukaan cairan dikeringkan
3. Dan isi juga gelas ukur 100 ml sebanyak 40 ml keringkan juga dinding
gelas ukur diatas permukaan cairan
4. Masukan kedua gelas kedalam ember yang telah diisi air rendam selama 20
menit
5. Setalah 20 menit, keluarkan gelas ukur kemudian baca skala pada gelas
ukur 500 ml, catat sebagai V1 dan gelas ukur 100 ml sebagai V1
6. Masukan semen kedalam gelas ukur, untuk gelas 500 ml diisi sebanyak 100
gr dan gelas 100 ml diisi dengan semen sebanyak 25 gr. Usahakan tidak ada
semen yang menempel pada dinding gelas ukur
7. Setalh benda uji dimasukan, goyongkan botol tersebut sampai tidak timbul
lagi gelembung pada permukaan cairan
8. Selanjutnya masukan kembali gelas ukur kedalam ember rendam selam 20
menit
9. Setelah 20 menit catat skala pada gelas ukur. Gelas ukr 500 ml sebagi V2
dan gelas ukur 100 ml dicatat sebagai V2
10. Setelah didapat hasil maka bersihkan semua peralatan dan kembalikan
ketempat semula dan bersihkan juga tempat praktikum
11. Hitung berat jenis semen benda uji dengan menggunakan rumus yang ada
pada teori berdasarkan hasil praktikum
100
155125
3.33 gr /cm
BJ GU 500 ml=
massa semen
V 2V 1
25
8880
3.125 gr /cm
BJ Total=
3,33+3,125
2
3,229 gr /cm
4.7
KESIMPULAN
4.8 GAMBAR
BAB V
PERENCANAAN CAMPURAN BETON
(MIX DESIGN)
5.1
JADWAL PENELITIAN
Hari/Tanggal
: Selasa/ 17 Desember 2012
Waktu
: 10.00 WIB s/d selesai
Tempat
: Fakultas Teknik Universitas Musi Rawas
5.2
TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat
menentukan komposisi campuran bahan yang dipergunakan untuk merancang
beton dan dapat menentukan perbandingan antara bahan-bahan yang
digunakan dalam berbagai satuan.
b Tujuan Khusus
Setelah praktikum ini diharapkan mahasiswa agar dapat :
Membuat dengan mutu beton yang baik
Mengelola data untuk mix design dari hasil pengujian sebelumnya
Menggunakan peralatan dalam pembuatan campuran beton
Membaca serta memahami grafik dan table data pada perencanaan mix
design.
5.3 DASAR TEORI
Beton adalah Campuran dari semen, pasir, kerikil/split dengan
perbandingan tertentu yang bisa diaduk dan dicampur dengan air, kemudian
dimasukan kedalam suatu cetakan, kemudian campuran tersebut akan mengikat,
mengering, dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama.
Beton Bertulang adalah Campuran dari semen, pasir, kerikil/split
dengan perbandingan tertentu yang bisa diaduk dan dicampur dengan air,
pelaksanaan
konstruksi
beton.
pembangunan
Penggambaran
gedung
harus
diperlukan
sesuai
dengan
bervariasi yang harus dicapai adalah bahwa nilai yang lebih kecil dari kekuatan
tekan rencana harus lebih kecil dari suatu angka misalnya 5 %. Untuk itu
diasumsikan bahwa kekuatan tekan betonmnegikuti distribusi normal pada saat
pengujian di laboratorium.
5.4 PERALATAN DAN BAHAN
a. Peralatan
Timbangan
Talam besi
Molen
Sekop
b. Bahan
Semen
CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITY
Struktur Beton Bertulang I
Page 19
Pasir
Kerikil
Air
FAS 0.5
Tabel perkiraan jumlah pengaduk bebas 1 m3 beton dengan berbagai
Uraian
Perhitungan
Nilai
Ditetapkan
Tabel nilai defiasi
K x 7 (k = 1,64)
NO (1+3)
175 Mpa
7,0 MPa
11,48 Mpa
7+11,48 = 28,98
.
1.
2.
3.
4.
5.
diterapkan
Jenis Semen
Ditetapkan
MPa
Semen Portland
6.
Agregat Kasar
Ditetapkan
Tipe I
Batu Pecah
yang
Agregat Halus
7.
MALUS
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Disesuaikan
Susunan Butir Agregat Halus
Persen Agregat
Berat Jenis Relatif Agregat
Kering Permukaan
19. Berat Jenis Beton
20. Kadar Agregat Gabungan
21. Kadar Agregat Halus
22. Kadar Agregat Kasar
Mutu Beton
: K 175
Tabel.2/Grafik. 1 atau
Siring agung
0,60
2
Tabel 1
Ditetapkan
Hasil Analisa Saringan
Tabel.3
(11) / (7)
(11) / (8) atau (12)
Tabel.1
0,6
60 100 mm
20 mm
22,5 kg/mm3
225 kg/mm3
340,90 kg/mm3
375 kg/mm3
0,6
Grafik 1
Grafik 14
Zona 1
38 %
2,756 kg/mm3
Grafik 16
2440 kg/mm3
1880,00 kg/mm3
714,40 kg/mm3
1165,60 kg/mm3
(17) x (20)
(20) (21)
AGREGAT HALUS
AGREGAT KASAR
(PASIR)
- Berat jenis
( kering permukaan )
- Penyerapan air %
- Kadar air %
2,58
3,52
3,93315
2,53
2,415
1,4835
Dari langkah no. 1 hingga no. 22, kita dapatkan susunan campuran beton
teoritis untuk tiap m3 sebagai berikut :
-
Semen Portland
= 22,5 kg
Air
= 13,5 kg
Agregat halus
= 36,588 kg
Agregat kasar
= 65,04 kg
Semen
= 375, 00 kg
Pasir
= 609, 75 + 2, 69
= 612, 269 kg
Split
= 1073, 903 kg
Semen
375
1.875
1
22.5
Air
225
1.125
0.6
13.5
Pasir
609.75
3.049
1.626
36.588
Split
1084
5.42
2.891
65.04
Tabel 3.4 Tabel Persyaratan Jumlah Semen Minimum san Faktor Air Semen
Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus.
Jumlah Semen
Nilai faktor
Minimum per m3
Air Semen
beton (kg)
Maksimum
275
0,60
325
0,52
325
0,60
275
0,60
325
0,55
LOKASI
Beton didalam ruang bangunan :
Air Tawar
Air Laut
03-2834-2000
BAB VI
PENGUJIAN SLUMP BETON
6.1
JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal
: Selasa/ 17 Desember 2012
Waktu
: 10.00 WIB s/d selesai
Tempat
: Fakultas Teknik Universitas Musi Rawas
6.2
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan
kekakuan adukan semen.
b Tujuan Khusus
Setelah selesai praktikum diharapkan mahasiswa dapat :
Memakai alat/mengetahui alat yang dipergunakan dalam uji bahan slump
6.3
test
Menentukan tingkat keplastisan dari bahan beton segar
Melihat dan mengontrol pemakaian lain dari campuran beton
DASAR TEORI
Nilai slump adalah nilai yang diperoleh dari hasil uji slump dengan cara
beton segar diisikan ke dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung,
kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh kebawah .
2.
3.
4.
6.4
6.5
6.6
Semen
Pasir
Kerikil
Air
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pengujian ini
Siapkan campuran beton yang sesuai dengan mix design yang telah
direncanakan
Masukan pasir dan semen diadukan. Lalu masukan kerikil dan kemudian
air sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan mesin sedikit demi sedikit
Setelah bahna homogeny, masukan campuran beton kedalam kerucut
6.7
Tinggi Cetakan = 30 cm
Tinggi benda uji = 26 cm
Slump=Tinggi cetakantinggi bendauji
= 30 cm 26 cm
= 4 cm.
KESIMPULAN
Dari data hasil pengujian uji slump didapatkan bahwa beton tersebut
FAS nya sesuai sehingga tidak menjadi beton gemuk. Maka dari itu campuran
beton tersebut sesuai.
6.8
GAMBAR
BAB VII
PENGUJIAN BLEEDING
7.1
JADWAL PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal
: Selasa/ 17 Desember 2012
Waktu
: 10.00 WIB s/d selesai
Tempat
: Fakultas Teknik Universitas Musi Rawas
7.2
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan bobot isi
beton
b Tujuan Khusus
Setelah akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
Semen
Pasir
Kerikil
Air
7.5
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian ini
Aduk semua bahan kedalam molen yang komposisinya telah ditentukan
Timbang masing-masing tabung silnder catat sebagai (W1)
Masukan adonan tersebut kedalam tabung silinder
Lalu isi tabung sebanyak 2 lapis, ratakan tiap lapis ditumbuk sebanyak 25x,
lalu ratakan tiap lapis ditumbuk 25x lalu ratakan permukaannnya dan
7.6
Jumlah Air
(ml)
50
30
0
0
0
0
b) Perhitungan.
a. Dari pengujian dihitung jumlah total air yang keluar dari beton
segar yang dinyatakan dalam persen terhadap jumlah air yang ada
di dalam beton segar, dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah air yang keluar :
A
100
B
Dimana :
A= jumlah air yang keluar dari beton segar (ml)
B= jumlah air dalam beton segar dalam benda uji (ml)
CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITY
Struktur Beton Bertulang I
Page 31
B=
C
E
D
Dengan :
C= berat beton segar di dalam bejana (gr)
D= berat adukan total (gr)
E= volume air yang dipakai untuk pengadiukan beton (ml)
b. Dihitung jumlah air yang keluar tiap cm2 luas permukaan atas beton
dengan rumus :
Jumlah Air Yang Keluar=
A
L
Dimana :
A = jumlah air yang keluar (ml)
L = Luas permukaan beton segar (cm2)
c) Hasil Perhitungan
Tabel 5.2 komposisi adukan beton segar
Bahan
Air
Semen
Pasir
Kerikil
Merk / Asal
Sumur
Padang dan Batu Raja
Sungai Kelingi
Sungai Kelingi
Berat Adukan
Volume / Berat
1.125 L
1.875 kg
3.049 kg
5.42 kg
11.469 kg
Waktu (menit)
I
II
III
IV
V
VI
0 10
11 20
21 30
31 40
41 50
51 60
Jumlah
d) Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan untuk benda uji silinder :
a. Jumlah air total yang dikeluarkan dari beton segar
A : 50
12603
B=
C : 12603 gr
11469 x 1125
D : 11469 gr
E : 1125 ml
B = 1236.235 ml
A
100
B
50
100
1236.325
4.045
b. Jumlah air yang dikeluarkan per cm2 permukaan beton segar
1
d2
Luas permukaan silinder = 4
1
152
4
176 . 625 cm
Pemeriksaa
Waktu
Vol.
Air Luas
(Menit)
(cm2)
Permukaan
perluas
(cm2)
permukaan
beton segar
10
50
176.625
4.045
(ml/cm)
0.283
10
30
176.625
2.427
0.169
III
10
176.625
IV
10
176.625
10
176.625
VI
10
176.625
Jumlah
60
80
176.625
6.472
0.452
BAB VIII
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON
8.1
JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal
: 24 Desember 2012 / 8 dan 15 Januari 2013
Waktu
: 10.00 WIB s/d selesai
Tempat
: Laboratorium Berantas
8.2
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan kuat tekan
maksimum beton dengan menggunakan beberapa buah sample silinder.
b Tujuan Khusus
Setelah selesai melaksanakan praktikum ini kepada mahasiswa diharapkan agar
dapat :
Mengenal dan trampil dalam menggunakan peralatan dengan baik dan benar
Menjelaskan dari pada prosedur pelaksanaan dari pengujian kuat tekan beton
dengan tepat
8.3
DASAR TEORI
Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran beberapa
material sehingga mutunya akan banyak tergantung kondisi material pembentuk
ataupun pada proses pembuatannya. Untuk itu kualitas bahan dan proses
pelaksanaannya
harus
dikendalikan
agar
dicapai
hasil
yang
optimal.
Beton banyak digunakan sebagai bahan utama rumah tinggal sampai gedung
bertingkat tinggi, agar penggunaanya sesuai kebutuhan yang direncanakan maka
perlu dicari berapa kuat tekan betonnya. berikut ini kita uraiakan sebuah cara tes
kuat tekan beton. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan beton
berbentuk kubus dan silinder dibuat dan dirawat (cured) di laboratorium. Kekuatan
tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.
Faktor yang utama dan penting untuk diperhatikan di dalam pelaksanaan
pengecoran dilapangan. Yang kemudian akan saya garis bawahi adalah terkait umur
beton dan kuat tekan karakteristik yang dimilikinya pada umur tersebut.
Rata-rata, beton mencapai kekuatan tekan karakteristik rencananya pada
umur 28 hari. Pada umur tersebut kuat tekan karakteristik beton mencapai kekuatan
rencananya.
Dibawah ini adalah grafik hubungan antara umur beton dengan faktor
kuat tekannya. Pada peraturan beton (PBI 1971), hanya dimunculkan faktor
kekuatan pada umur 7 hari, 21 hari, 28 hari. Saya kemudian mencoba mencari
pendekatan (baca : trend) faktor kekuatan tersebut dengan menginterpolasikannya.
Mengetahui kekuatan tekan beton karakteristik ini penting, mengingat
pada proyek konstruksi, uji tekan sample beton dilapangan terkadang dites tidak
tepat pada umurnya (baca: 28 hari), sehingga perlu dilakukan pengkoreksian
dengan menggunakan faktor kekuatan untuk kemudian diketahui apakah pada umur
tersebut kekuatan karakteristinya memenuhi atau tidak.
Kerikil
Semen
Air
Pasir
8.5 PROSEDUR PELAKSANAAN
Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pegujian kuat tekan beton
Timbang bahan sesuai dengan takaran yang telah ditentykan dalam mix design
Masukan semua bahan kedalam mini molen lalu diaduk sampai tercampur rata
Siapkan cetakan berbentuk silinder yang telah diolesi oli pada bagian dalam
dindingnya untuk memudahkan membuka benda uji agar tidak lengket ketika
ibeton
Lakukan pengujian pada umur 7, 21 ,28 hari.
8.6
DATA DAN ANALISA DATA
Tabel 6.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm2) Beton Dengan Faktor Air Semen
0,5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai di Indonesia.
Jenis Semen
Semen Portland Tipe I
Jenis Agregat
Kasar
Batu tak Pecah
Batu Pecah
Kuat Tekanan
Pada Umur ( Hari ) Bentuk Benda Uji
7
21
29
17
23
33
Silinder
19
27
37
21
25
28
33
38
44
1
3.14
2
= 88.3125 cm2
A. Umur 7 hari
a). Beton 7.1 =
=
b). Beton 7.2 =
=
c). Beton 7.3 =
Beban(kg)
2
Luas bidang tekan(cm )
18000 kg
=203.82 kg /cm2
2
88.3125 cm
Beban(kg)
Luas bidang tekan(cm2)
16000 kg
=181.17 kg /cm2
2
88.3125 cm
Beban(kg)
2
Luas bidang tekan(cm )
12000 kg
=135.88 kg /cm2
2
88.3125 cm
B. Umur 21 hari
CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITY
Struktur Beton Bertulang I
Page 37
Beban(kg)
Luas bidang tekan(cm2)
25000 kg
2
=283.89 kg /cm
2
88.3125 cm
Beban(kg)
2
Luas bidang tekan(cm )
24000 kg
=271.76 kg /cm2
2
88.3125 cm
Beban(kg)
Luas bidang tekan(cm2)
24000 kg
=271.76 kg /cm2
2
88.3125 cm
C. Umur 29 hari
a). Beton 29.1 =
=
b). Beton 29.2 =
=
c). Beton 29.3 =
Beban(kg)
2
Luas bidang tekan(cm )
26000 kg
=294.41 kg /cm2
2
88.3125 cm
Beban(kg)
Luas bidang tekan(cm2)
24000 kg
=271.76 kg /cm2
2
88.3125 cm
Beban(kg)
2
Luas bidang tekan(cm )
34000 kg
=385.00 kg /cm
88.3125 cm2
BAB IX
PENUTUP
9.1
KESIMPULAN
Kualitas agragat merupakan hal yang sangat penting karena kurang lebih
60% - 80% bagian dari volume beton yang terdiri dari padanya.Agregat
tidak hanya mendapat membatasi kekuatan beton tetapi sifat-sifat agragat
DAFTAR PUSTAKA
http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2012/06/memahami-mutu-beton-fc-mpa-danmutu.html#ixzz2I6Ov7ZYA
http://www.ilmusipil.com/tes-beton
http://sagabanget.wordpress.com/2009/07/28/faktor-kuat-tekan-beton-interpolasi/