Anda di halaman 1dari 17

Posted on Mei 24, 2012 by SNP

Pemerintah Kabupaten Enrekang tahun ini bertekab meraih Predikat WTP ( Wajar Tampa
Pengecualian ) yang pada tahun lalu meraih WDP ( Wajar Dengan Pengecualian ) dari hasil
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK maka tahun ini pemerintah Kabupaten
Enrekang berbenah dan salah satu yang di benahi ialah asset daerah . Status WTP adalah
opini audit yang diberikan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas
dari salah saji material.Dengan opini jenis itu berarti auditor meyakini perusahaan atau
pemerintah tersebut (pemprov/ pemkab/ pemkot) telah menyelenggarakan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dengan baik. Kalaupun ada kesalahan, dianggap tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan.Sejak pemberlakukan PP Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), salah satu tolok ukur kinerja pemda dapat
dilihat dari laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), yang harus terlebih dahulu diaudit
oleh BPK. Informasi dalam LKPD harus dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, yang
menurut SAP adalah masyarakat, wakil rakyat, lembaga pengawas, lembaga pemeriksa,
donatur, investor, pemberi pinjaman, dan pemerintah.
Menurut Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo, dari 400
pemda yang diaudit tahun 2009, yang mendapatkan predikat terbaik yaitu WTP hanya 15.
Untuk pemerintah pusat yang mendapat opini WTP ada 45 kementerian/ lembaga (K/L).
Untuk Jawa Tengah, dari 36 pemprov/ pemkab/ pemkot, belum ada yang mendapat opini
WTP. Pada tahun itu semuanya masih mendapat opini wajar dengan pengecualian
(WDP).Saat ini semua pemda sedang menyusun LKPD. Sejumlah pemda, karena
keterbatasan SDM yang paham dengan akuntansi masih dibantu tim supervisi BPKP
berdasarkan MoU atau menarik auditor BPKP untuk menjadi pegawai daerah guna
membenahi permasalahan akuntansi. Hampir semua LKPD di daerah mendapatkan opini
tidak wajar (TW/ adverse opinion) dan opini tidak memberikan pendapat (TMP/ disclaimer
opinion) dari BPK, dan hanya sedikit yang mendapat opini WDP. Untuk meningkatkan
pendapat WDP menjadi WTP, ada kepala daerah mencoba menyuap auditor BPK .
Pengaruhi Opini
Untuk mendapatkan opini WTP atas LKPD dari tim audit BPK memang cukup sulit
mengingat biasanya pengelolaan cash flow tidak dikontrol dengan baik, sistem pengendalian
intens pemerintah (SPIP) daerah atas pengelolaan keuangan masih lemah, dan pengelolaan
aset daerah tidak dilengkapi dengan bukti administrasi lengkap.
Dari beberapa fakta di lapangan, beberapa kelemahan signifikan dalam penyajian aset tetap
antara lain karena pencatatan kartu inventaris barang (KIB) tidak didukung pencatatan
pendukung seperti kartu inventaris ruangan (KIR), sebagian besar fisik barang tidak bisa
langsung diidentifikasi karena tidak diberi nomor register barang atau nomor register yang
menempel pada fisiknya, ada barangnya tetapi tidak terdata dalam KIB, kartu inventaris tidak
dibuat berdasarkan data realisasi fisik barang tetapi mengikuti data dari DPPAD, dan adanya
ketidaksamaan nilai perolehan antara KIB dan neraca.
http://dpkadekg.wordpress.com/2012/05/24/manajemen-aset-menuju-wtp/#more-55

Pembahasan Peraturan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah


Posted on Agustus 28, 2012 by SNP
Pengaturan bidang akuntansi dan pelaporan dilakukan dalam rangka untuk menguatkan pilar
akuntabilitas dan transparansi. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
dan transparan, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 mengamanatkan Pemerintah
Daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban berupa:
(1) Laporan Realisasi Anggaran,
(2) Neraca,
(3) Laporan Arus Kas, dan
(4) Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan dimaksud disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Sebelum dilaporkan kepada masyarakat melalui DPRD, laporan keuangan perlu diperiksa
terlebih dahulu oleh BPK.Fungsi pemeriksaan merupakan salah satu fungsi manajemen
sehingga tidak dapat dipisahkan dari manajemen keuangan daerah. Berkaitan dengan
pemeriksaan telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Terdapat dua jenis pemeriksaan yang
dilaksanakan terhadap pengelolaan keuangan negara, yaitu pemeriksaan intern dan
pemeriksaan ekstern.Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan sejalan
dengan amandemen IV UUD 1945. Berdasarkan UUD 1945, pemeriksaan atas laporan
keuangan dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
Dengan demikian BPK RI akan melaksanakan pemeriksaan atas laporan keuangan
pemerintah daerah. Dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan keuangan ini, BPK sebagai
auditor yang independen akan rnelaksanakan audit sesuai dengan standar audit yang berlaku
dan akan mernberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Kewajaran atas laporan
keuangan pemerintah ini diukur dari kesesuaiannya terhadap standar akuntansi pemerintahan.
Selain pemeriksaan ekstern oleh BPK, juga dapat dilakukan pemeriksaan intern. Pemeriksaan
ini pada pemerintah daerah dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Daerah / Inspektorat
Provinsi dan atau Kabupaten/Kota.
Filed under: BERITA, PROGRAM KEGIATAN | Tinggalkan sebuah Komentar
Manajemen Aset Menuju WTP
Posted on Mei 24, 2012 by SNP
Pemerintah Kabupaten Enrekang tahun ini bertekab meraih Predikat WTP ( Wajar Tampa
Pengecualian ) yang pada tahun lalu meraih WDP ( Wajar Dengan Pengecualian ) dari hasil
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK maka tahun ini pemerintah Kabupaten
Enrekang berbenah dan salah satu yang di benahi ialah asset daerah . Status WTP adalah
opini audit yang diberikan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas
dari salah saji material.Dengan opini jenis itu berarti auditor meyakini perusahaan atau
pemerintah tersebut (pemprov/ pemkab/ pemkot) telah menyelenggarakan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dengan baik. Kalaupun ada kesalahan, dianggap tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan.Sejak pemberlakukan PP Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), salah satu tolok ukur kinerja pemda dapat
dilihat dari laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), yang harus terlebih dahulu diaudit
oleh BPK. Informasi dalam LKPD harus dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, yang
menurut SAP adalah masyarakat, wakil rakyat, lembaga pengawas, lembaga pemeriksa,
donatur, investor, pemberi pinjaman, dan pemerintah.
Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar

Peranan Aplikasi SIAKD dalam Pengelolahan Keuangan Daerah


Posted on Februari 23, 2012 by SNP
Sistem informasi keuangan Daerah merupakan aplikasi yang mempunyai peran yang sangat
penting dalam hal pengelolaan keuangan daerah, sebagaimana diatur dalam Undang undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang Undang No 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara mewajibkan pemerintah daerah dan satuan kerja perangkat
daerah selaku pengguna anggaran untuk menyusun laporan keuangan sebagai
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan. Laporan keuangan berupa neraca, laporan
realisasi anggaran, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan harus disajikan sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.Untuk
itu, pemerintah daerah memerlukan sistem yang dapat menghasilkan laporan keuangan dan
informasi keuangan lainnya secara lebih komprehensif yang meliputi informasi mengenai
posisi keuangan daerah, kondisi kinerja keuangan, dan akuntabilitas pemerintah daerah.
Sistem tersebut juga harus mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang disempurnakan dengan
Permendagri no 59 Tahun 2007.atas dasar tersebut diatas kami mengembangkan sebuah
sistem informasi keuangan yang memiliki kekuatan fitur bukan hanya dari sisi kelengkapan
fungsionalitasnya saja, namun juga memiliki kekuatan dalam hal proses intergrasi dengan
sistem-sistem lainnya yang terkait.
Fungsi utama aplikasi Sistem informasi Keuangan Daerah.
Membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah
(Penganggaran, Pelaksanaan, Pertanggungjawaban)

Menyusun Laporan Keuangan Lebih efisien dan akurat

Menyimpan data keuangan untuk keperluan manajemen lainnya

Menyajikan informasi yang akurat secara efektiv dan efisien yang akan digunakan
oleh pengguna laporan

Sebagaimana yang telah diatur dalam permendagri no 13 tahun 2006 dan Permendagri 59
Tahun 2007 yang merupakan revisi atas permendagri sebelumnya, telah jelas diatur
didalamnya tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pengembangan dan penggunaan Sistem
Informasi Keuangan daerah, dimana didalamnya termuat modul modul sebagai berikut :
1. Modul Anggaran ( RKA, DPA, DPPA, Anggaran Kas)
2. Modul Penatausahaan (SPD, SPP, SPM , STS, SP2D,SPJ
3. Modul Pembukuan (Jurnal, Saldo Awal)
4. Modul Perubahan APBD
Secara Detail fungsi dari modul modul tersebut adalah :
Memfasilitasi pengelolaan keuangan daerah pada :
SatKer Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)
prosedur Anggaran (Perda APBD. Penjabaran APBD)
prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas di BUD (SPD, SP2D)

prosedur Akuntansi /Pembukuan

SatKer Perangkat Daerah (SKPD)

Prosedur Anggaran (RKA, DPA)

Prosedur pada PPK SKPD

Verifikasi

Perbendaharaan

Akuntansi

Prosedur Bendahara Pengeluaran

Prosedur Bendahara Penerimaan

Dasar Hukum :
1. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
2. UU No. 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara,
3.

UU No. 25 tahun Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

4.

UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

5.

UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah

6.

PP No. 20 tahun 2004 tetang Rencana Kerja Pemerintah

7.

PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

8.

PP No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

9.

PP No. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

10. Permendagri 13 /2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah


11. Permendagri 59 /2007 tentang PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Sosialisasi Pengunaan Aplikasi Penggelolaan Keuangan Daerah
Posted on Februari 16, 2012 by SNP
Dalam pengelolaan keuangan daerah, penggunaan teknologi informasi merupakan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi,untuk membantu pengelolaan data yang lebih cepat,
efektif dan efisien. Software Sistem Informasi Keuangan Daerah adalah seperangkat aplikasi
komputer yang digunakan untuk membantu proses administrasi data keuangan
pemerintah daerah.Untuk meningkatkan pengelolahan, penatausahaan dan penganggaran
keuangan daerah maka Pemerintah Kabupaten Enrekang menerapkan pengunaan teknologi
informasi dalam pengelolahan keuangan.aplikasi keuangan ini dapat membantu dalam
pengelolahan keuangan seperti menangani Penyusunan RKA-SKPD, Pembuatan
SPP,Akutansi SKPD dan Laporan Kuangan SKPD dalam penerapan penggunaan teknologi
pengelolahan keuangan ini DPKAD mengadakan sosialisasi pengunaan aplikasi pengelolhan
keuangan daerah selam tiga hari di Gedung HALAL Center di tujukan untuk memberi
bimbingan kepada semua staf SKPD yang mengurusi pengelolaha keuangan SKPD.Bibingan
ini bertujuan agar semua staf pengelolah keuangan dapatmenggunakan aplikasi ini dalam
pengelolahan keuangannya

Filed under: PROGRAM KEGIATAN | Tinggalkan sebuah Komentar


Enrekang Optimis Menjadi Daerah Tercepat Pengelolaan Keuangan
Posted on Februari 7, 2012 by SNP
Kabupaten Enrekang Sulawesi-Selatan, yang telah menetapkan APBD 2012 pada Desember
2011 lalu, memiliki peluang untuk kembali menjadi daerah tercepat dalam hal pengelolaan
keuangan, seperti tahun-tahun sebelumnya.Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah DPKAD Enrekang, Chaerul Latanro dalam pertemuan antara
Kepala SKPD dan para Camat di ruang kerja Bupati Enrekang untuk membahas laporan
keuangan, dan penyempurnaan RKA.Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung saat
membuka pertemuan tersebut mengharapkan kepada setiap SKPD agar memasukkan Surat
Pertanggung Jawaban (SPJ) untuk penyusunan laporan keuangan, demikian halnya dengan
RKA agar secepatnya dimasukkan dalam penyusunan DPA. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Gaji PNS Naik 10 Persen
Posted on Januari 12, 2012 by SNP
Pemerintah akan melakukan peningkatan kesejahteraan dan kenaikan gaji meliputi, belanja
gaji dan tunjangan yang masih melekat pada gaji, tunjangan khusus, honorarium tetap,
lembur, kenaikan gaji pokok sekitar 10%, dan gaji ke-13. Selain itu juga akan ada kenaikan
uang makan dan uang lauk pauk bagi PNS, TNI, dan Polri.Terhitung mulai bulan ini. Ini
untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipi (PNS), TNI, dan Polri. Makanya ada
kenaikan lagi. Selain itu, peningkatan income pegawai juga mencakup tunjangan yang
melekat pada gaji, remunerasi, tunjangan kinerja ataupun tunjangan khusus, honorarium
tetap, uang lembur, dan vakasi. Khusus kenaikan uang makan dan uang lauk pauk, bukan
hanya ditujukan bagi PNS saja. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Gaji PNS Enrekang Dipercepat
Posted on Agustus 11, 2011 by SNP
Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemkab Enrekang yang telah menerima gaji 13 awal Juli
lalu, kembali akan memperoleh gaji bulan September yang pencairannya akan dipercepat
Agustus
bulan
ini.
Rencananya, Pemkab akan mempercepat pembayaran gaji PNS untuk bulan September pada
tanggal 22 Agustus mendatang. Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung, Selasa kemarin,
mengatakan percepatan pembayaran gaji PNS lingkup Pemkab Enrekang dilakukan untuk
membantu PNS yang akan merayakan lebaran Idul Fitri diakhir bulan ini. Pembayaran gaji
lebih cepat ini mungkin dapat membantu keperluan PNS saat lebaran nanti, makanya kita
percepat. Gaji untuk bulan September yang akan disalurkan 22 Agustus atau paling lambat 25
Agustus mendatang, katanya. Untuk merealisasikan kebijakan ini, Pemkab telah
menyiapkan anggaran senilai Rp17 miliar yang diperuntukan untuk menggaji sekira 5500
PNS. Terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Enrekang,
Chairul Latanro mengaku dana gaji PNS bulan September yang akan dibayarkan sudah siap
dicairkan sudah sesuai kebijakan dari bupati. Insya Allah, 22 Agustus mendatang, gaji PNS
untuk bulan September akan dibayarkan. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
APBD Perubahan Enrekang Bertambah Rp37,5 M
Posted on Agustus 6, 2011 by SNP
Untuk tahun ini, APBD-Perubahan Kabupaten Enrekang, dipastikan akan memperoleh
tambahan sekira Rp37,5 miliar dari anggaran pemerintah pusat melalui APBN-P. Anggaran
tersebut berupa bantuan dana intensif daerah (DID) sebesar Rp24 miliar serta dana

percepatan pembangunan infrastuktur Rp 13,5 miliar. Kepastian adanya tambahan dana ini
disampaikan Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung, Kamis kemarin. Dijelaskannya,
kucuran dana dari pemerintah pusat tersebut tak lepas dari hasil kinerja pemerintah kabupaten
Enrekang bersama DPRD serta masyarakat yang dinilai oleh pemerintah pusat. Diakui oleh
bupati dua periode ini,Rp13,5 milair yang didapat oleh Kabupaten Enrekang dari dana
penguatan infrastruktur daerah (DPID) adalah untuk kategori Kabupaten dengan fiskal yang
rendah. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | 1 Komentar
Mobil Dinas Diperebutkan
Posted on Agustus 4, 2011 by SNP
Setelah merampungkan berita acara pemeriksaan barang terkait pengadaan mobil dinas Ford
Ranger, sekira sebulan lalu, hingga kini keberadaan mobil dinas bantuan pemerintah pusat
tersebut tidak diketahui keberadannya oleh bagian Aset di Dinas Pengelolaan, Keuangan dan
Asset
Daerah
(DPKAD
Kepala DPKAD Enrekang, Chairul Latanro mengharapkan agar dinas terkait yang membawa
mobil tersebut untuk mengembalikannya ke bagian aset daerah untuk didata dalam rangka
pembenahan administrasi. Memang mobil tersebut adalah bantuan pemerintah pusat melalui
anggaran DAK untuk dinas peternakan dan perikanan. Namun dana tersebut dimasukan ke
dalam APBD serta membebankan dana pendamping dari kas daerah, sehingga mobil tersebut
keberadaanya wajib serta harus diketahui DPKAD untuk kemudian mengurus
administrasinya di Samsat. Mobil tersebut dikeluarkan melalui dana APBD sesuai dengan
surat perintah pencairan dana (SP2D), bebernya. Bukan itu saja, pencairan dana untuk
pengadaan mobil tersebut, berdasarkan perda No.01/2011, tertanggal 2 Januari 2011 tentang
APBD. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Hasil Laporan BPK : Enrekang Raih WDP
Posted on Juli 19, 2011 by SNP
Keinginan Pemkab Enrekang melalui, Bupati Haji La Tinro La Tunrung untuk bisa meraih
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tidak bisa tercapai.
Pemkab Enrekang hanya berhasil meraih predikat wajar dengan pengecualian (WDP). Ini
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK yang diserahkan ke Bupati Enrekang,
La Tinro La Tunrung, di kantor BPK Makassar, Senin, 18 Juli kemarin. Hasil pemeriksaan
BPK sudah kita terima hari ini (kemarin red), kesimpulannya Enrekang mendapatkan opini
WDP, tapi secara umum pengelolaan keuangan Enrekang cukup baik, jelas Kepala Dinas
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Enrekang, Chairul Latanro melalui
handphone. Chairul mengungkapkan, terdapat lima poin dalam rekomendasi BPK yang
menyebabkan Enrekang gagal meraih WTP, itu lanjut dia akan dibenahi agar ke depan tekad
untuk mendapatkan WTP tersebut bisa diraih. Menaggapi hal ini, Kepala Badan Inspektorat
Enrekang, HM Nursaid mengungkapkan ada lima poin yang menyebabkan Enrekang gagal
meraih WTP. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Gaji 13 Dibayarkan sebelum 20 Juli
Posted on Juli 5, 2011 by SNP
Pembayaran gaji ke-13 bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan lingkup Pemerintah
Kabupaten Enrekang akan di bayarkan selambatnya 20 Juli 2011 untuk sekitar 5000 pegawai
dan pensiunan di lingkup Pemerintahan Enrekang dengan nilai total mencapai sekitar Rp.16.5
milyar.Kepastian itu di sampaikan oleh Kepala Dinas Pegelola Keuangan dan Aset
Daerah,Chairul Latanro.menurutnya Peraturan Pemerintah ( PP ) nomor 33 tahun 2011 dan

Perdirjen nomor Per-38/PB-2011 tentang pembayaran Gaji ke-13 bagi Pejabat Negara,PNS
dan Pensiunan. kedua peraturan tersebut sudah di terima sehinggah pembayaran dapat segera
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Bupati Enrekang.
Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Tunjangan Sertifikasi Siap Di Bayarkan
Posted on Juli 5, 2011 by SNP
Tunjangan bagi guru sertifikasi dan non sertifikasi tersebut telah di trasfer kemasing-masing
sekolah bersangkutan oleh Dinas Pengelolah Keuangan Daerah dan Aset Daerah, Pemeritah
Kabupaten Enrekang merupakan daerah yang tercepat dalam pembayaran tunjangan
tersebut .Tunjangan sertifikasi di terimah oleh sekitar 936 guru berstatus sertifikasi dengan
jumlah ttal dana sekitar Rp 7 Milyar dan Guru non-sertifikasi berjumlah sekitar 1.697 orang
dengan total dana sekitar Rp 1 Milyar.
Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
PROFIL DPKAD
Posted on Mei 20, 2011 by SNP
Dalam rangka memperlancar Penyelenggaraan otonomi daerah di Kabupaten Enrekang
berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
didukung oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Enrekang dengan
kewenangan membentuk beberapa lembaga Pemerintah Kabupaten Enrekang sesuai dengan
kebutuhannya..
Penyelenggaraan Pemerintahan diperlukan adanya perubahan selain merupakan tuntutan
yang mengharuskan pemerintahan yang lebih responsive ,transparan dan akuntabel, juga
dipengaruhi oleh berbagai fenomena dan desakan kebutuhan seiring dengan perkembangan
dinamika pelayanan publik dalam upaya mengakomodasikan berbagai kebutuhan
masyarakat serta upaya mengoptimalkan kenirja pemerintah didaerah.
Salah Satu Lembaga Pemerintah Kabupaten Enrekang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah antara lain adalah Dinas Pengelola Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Enrekang
yang pembentukan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 05 Tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehnis Daerah Kabupaten
Enrekang, lembaga ini berkedudukan sebagai salah satu perangkat daerah otonomi
Kabupaten Enrekang dituntut adanya Pengelolaaan Keuangan daerah lebih maksimal
sehingga diperlukan menyusun rencana strategik dalam rangka pencapaian standar
pelayanan minimal . Dinas Pengelola Keuangan dan Asset Daerah yang dipimpin oleh
Seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati Enrekang melalui Sekretaris Daerah. Untuk kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna,
maka dipandang perlu menetapakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengelola keuangan dan
Asset Daerah dengan keputusan Bupati Enrekang.

http://dpkadekg.wordpress.com/page/2/

Tunjangan Sertifikasi Siap Di Bayarkan


Posted on Juli 5, 2011 by SNP
Tunjangan bagi guru sertifikasi dan non sertifikasi tersebut telah di trasfer kemasing-masing
sekolah bersangkutan oleh Dinas Pengelolah Keuangan Daerah dan Aset Daerah, Pemeritah
Kabupaten Enrekang merupakan daerah yang tercepat dalam pembayaran tunjangan
tersebut .Tunjangan sertifikasi di terimah oleh sekitar 936 guru berstatus sertifikasi dengan
jumlah ttal dana sekitar Rp 7 Milyar dan Guru non-sertifikasi berjumlah sekitar 1.697 orang
dengan total dana sekitar Rp 1 Milyar.
Dana Tunjangan Guru ini sudah di terima dari pusat bulan Juni dan di Transfer ke sekolah
sekolah pada bulan Juni Juga serta jika di lihat perbandingan antara non sertifikasi dan
sertifikasi maka di lihat lebih dominan guru non sertifikasi yakni sekitar 1.697 orang dan
sertifikasi sekitar 936 orang tapi total dana yang di keluarkan sangat timpang kerena guru
sertifikasi memerima tunjangan sebesar satu kali gaji bulanan.
About these ads
Share this:
http://dpkadekg.wordpress.com/2011/07/05/tunjangan-sertifikasi-siap-di-bayarkan/#more-19

Gaji 13 Dibayarkan sebelum 20 Juli


Posted on Juli 5, 2011 by SNP
Pembayaran gaji ke-13 bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan lingkup Pemerintah
Kabupaten Enrekang akan di bayarkan selambatnya 20 Juli 2011 untuk sekitar 5000 pegawai
dan pensiunan di lingkup Pemerintahan Enrekang dengan nilai total mencapai sekitar Rp.16.5
milyar.Kepastian itu di sampaikan oleh Kepala Dinas Pegelola Keuangan dan Aset
Daerah,Chairul Latanro.menurutnya Peraturan Pemerintah ( PP ) nomor 33 tahun 2011 dan
Perdirjen nomor Per-38/PB-2011 tentang pembayaran Gaji ke-13 bagi Pejabat Negara,PNS
dan Pensiunan. kedua peraturan tersebut sudah di terima sehinggah pembayaran dapat segera
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Bupati Enrekang.
Pembayaran Gaji ke-13 pada tahun ini langsung di masukan ke rekening pegawai tampa
potongan ,khususnya potongan untuk angsuran rumah dan kredit.dengan di bagikannya gaji
Ke-13 pada saat ini di harapkan dapat mengurangi beban Pegawai negeri Sipil untuk
membiayai Biaya Sekolah Anak dan menyabut Bulan Suci Ramadhan.
http://dpkadekg.wordpress.com/2011/07/05/gaji-13-dibayarkan-sebelum-20-juli/#more-21

Hasil Laporan BPK : Enrekang Raih WDP


Posted on Juli 19, 2011 by SNP
Keinginan Pemkab Enrekang melalui, Bupati Haji La Tinro La Tunrung untuk bisa meraih
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tidak bisa tercapai.
Pemkab Enrekang hanya berhasil meraih predikat wajar dengan pengecualian (WDP). Ini
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK yang diserahkan ke Bupati Enrekang,
La Tinro La Tunrung, di kantor BPK Makassar, Senin, 18 Juli kemarin. Hasil pemeriksaan
BPK sudah kita terima hari ini (kemarin red), kesimpulannya Enrekang mendapatkan opini
WDP, tapi secara umum pengelolaan keuangan Enrekang cukup baik, jelas Kepala Dinas
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Enrekang, Chairul Latanro melalui
handphone. Chairul mengungkapkan, terdapat lima poin dalam rekomendasi BPK yang
menyebabkan Enrekang gagal meraih WTP, itu lanjut dia akan dibenahi agar ke depan tekad
untuk mendapatkan WTP tersebut bisa diraih. Menaggapi hal ini, Kepala Badan Inspektorat
Enrekang, HM Nursaid mengungkapkan ada lima poin yang menyebabkan Enrekang gagal
meraih WTP. Poin tersebut diantaranya karena tidak adanya penyertaan modal Pemkab pada
Perusahaan daerah (Perusda). Di dalam Perda pembentukan Perusda memang disebutkan
bahwa Enrekang wajib menyertakan modalnya pada Perusda minimal Rp 300 juta, namun itu
belum di lakukan sampai sekarang, ungkap Nursaid. Selain itu kata dia, BPK juga
merekomendasikan agar Pemkab Enrekang melakukan penataan aset daerah. Poin yang
ketiga sebut Nursaid, yakni terdapat penggunaan dana pada Dinas Pendidikan tahun 2009
yang belum dipertanggungjawabkan sampai saat ini. Poin ke empat yakni penggunaan dana
di dinas pertanian yg harusnya diserahkan terlebih dahulu ke kas daerah, namun itu tidak
dilakukan. Seperti dana retribusi Sub Terminal Agro (STA) yang langsung digunakan Dinas
Pertanian tanpa diserahkan terlebih dahulu ke kas daerah. Poin terkahir yaitu piutang
Pemkab Enrekang yang ditangni Perusda, seperti hasil kredit sepeda motor bagi PNS, itu
belum dilaporkan ke Bupati, tandasnya. Meski demikian lanjut dia, secara umum tidak
temuan BPK yang mengarah pada kerugian daerah, semua hanya perbaikan administrasi.
http://dpkadekg.wordpress.com/2011/07/19/hasil-laporan-bpk-enrekang-raih-wdp/#more-24

Mobil Dinas Diperebutkan


Posted on Agustus 4, 2011 by SNP
Setelah merampungkan berita acara pemeriksaan barang terkait pengadaan mobil dinas Ford
Ranger, sekira sebulan lalu, hingga kini keberadaan mobil dinas bantuan pemerintah pusat
tersebut tidak diketahui keberadannya oleh bagian Aset di Dinas Pengelolaan, Keuangan dan
Asset
Daerah
(DPKAD
Kepala DPKAD Enrekang, Chairul Latanro mengharapkan agar dinas terkait yang membawa
mobil tersebut untuk mengembalikannya ke bagian aset daerah untuk didata dalam rangka
pembenahan administrasi. Memang mobil tersebut adalah bantuan pemerintah pusat melalui
anggaran DAK untuk dinas peternakan dan perikanan. Namun dana tersebut dimasukan ke
dalam APBD serta membebankan dana pendamping dari kas daerah, sehingga mobil tersebut
keberadaanya wajib serta harus diketahui DPKAD untuk kemudian mengurus
administrasinya di Samsat. Mobil tersebut dikeluarkan melalui dana APBD sesuai dengan
surat perintah pencairan dana (SP2D), bebernya. Bukan itu saja, pencairan dana untuk
pengadaan mobil tersebut, berdasarkan perda No.01/2011, tertanggal 2 Januari 2011 tentang
APBD. dijelaskannya, masih banyak tahapan untuk bisa menggunakan mobil dinas tersebut
oleh SKPD. Salah satu tahapan yang penting adalah melaporkan pemanfataan mobil dinas
tersebut ke Sekretaris daerah serta bupati. Pemanfaatan mobil dinas ada mekanismenya.
Mulai pelaporan ke bupati, pendataan di bagian aset serta pengurusan surat kendaraan
bermotor di Samsat. Sekarang bagaimana kita mengurus administrasinya jika mobil tersebut
tidak terlihat lagi ada di Enrekang, sesalnya. Ditambahkan, pihaknya tidak menghalanghalangi dinas peternakan dan perikanan untuk menggunakan mobil dinas tersebut, namun
seharusnya mereka sedikit bersabar menunggu administrasinya lengkap untuk kemudian
dilaporkan ke bupati. Bupati nantinya mengeluarkan SK pemanfaatan, jelas Chairul. Sekda
Enrekang, HM Amiruddin yang dikonfirmasi mengaku memang belum dilaporkan soal
keberadaan dan pemanfaatan mobil dinas tersebut. Belum ada laporan soal pemanfataan
mobil dinas baru di dinas pertanian dan perikanan, jelasnya. Kepala Dinas Peternakan dan
Perikanan Enrekang, Yunus Abbas yang dikonfrimasi menyatakan bahwa pihaknya tidak
menyimpan serta mengurus administrasi mobil dinas tersebut di DPKAD karena mobil dinas
dengan harga mencapai Rp300 juta tersebut dianggarkan melalui dana APBN bukan APBD.
Mobil ini dianggarkan melalui APBN bukan APBD, singkatnya. Ia mengaku, setelah
admisnitrasi pengadaan mobil yang diurusnya dari pemerintah pusat ke Enrekang rampung,
barulah dilaporkan ke bupati
http://dpkadekg.wordpress.com/2011/08/04/27/#more-27

APBD Perubahan Enrekang Bertambah Rp37,5 M


Posted on Agustus 6, 2011 by SNP
Untuk tahun ini, APBD-Perubahan Kabupaten Enrekang, dipastikan akan memperoleh
tambahan sekira Rp37,5 miliar dari anggaran pemerintah pusat melalui APBN-P. Anggaran
tersebut berupa bantuan dana intensif daerah (DID) sebesar Rp24 miliar serta dana
percepatan pembangunan infrastuktur Rp 13,5 miliar. Kepastian adanya tambahan dana ini
disampaikan Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung, Kamis kemarin. Dijelaskannya,
kucuran dana dari pemerintah pusat tersebut tak lepas dari hasil kinerja pemerintah kabupaten
Enrekang bersama DPRD serta masyarakat yang dinilai oleh pemerintah pusat. Diakui oleh
bupati dua periode ini,Rp13,5 milair yang didapat oleh Kabupaten Enrekang dari dana
penguatan infrastruktur daerah (DPID) adalah untuk kategori Kabupaten dengan fiskal yang
rendah. Dijelaskannya, dana ini merupakan dana penyesuaian yang diberikan ke beberapa
daerah di Indonesia, untuk mendorong percepatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi fiskal. DPID, kata dia tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan
(Permenkeu) No. 25/PMK.07/2011, tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Penyesuaian
Infrastruktur Daerah. Dana ini nantinya dimanfaatkan untuk perbaikan beberapa item
diantaranya sektor pendidikan, air minum, perikanan, listrik, perumahan dan pemukiman.
Kemungkinan masih ada dana lain yang akan masuk dalam APBD Enrekang, namun belum
diputuskan secara sah, katanya.
http://dpkadekg.wordpress.com/2011/08/06/apbd-perubahan-enrekang-bertambah-rp375m/#more-31

Gaji PNS Enrekang Dipercepat


Posted on Agustus 11, 2011 by SNP
Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemkab Enrekang yang telah menerima gaji 13 awal Juli
lalu, kembali akan memperoleh gaji bulan September yang pencairannya akan dipercepat
Agustus
bulan
ini.
Rencananya, Pemkab akan mempercepat pembayaran gaji PNS untuk bulan September pada
tanggal 22 Agustus mendatang. Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung, Selasa kemarin,
mengatakan percepatan pembayaran gaji PNS lingkup Pemkab Enrekang dilakukan untuk
membantu PNS yang akan merayakan lebaran Idul Fitri diakhir bulan ini. Pembayaran gaji
lebih cepat ini mungkin dapat membantu keperluan PNS saat lebaran nanti, makanya kita
percepat. Gaji untuk bulan September yang akan disalurkan 22 Agustus atau paling lambat 25
Agustus mendatang, katanya. Untuk merealisasikan kebijakan ini, Pemkab telah
menyiapkan anggaran senilai Rp17 miliar yang diperuntukan untuk menggaji sekira 5500
PNS. Terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Enrekang,
Chairul Latanro mengaku dana gaji PNS bulan September yang akan dibayarkan sudah siap
dicairkan sudah sesuai kebijakan dari bupati. Insya Allah, 22 Agustus mendatang, gaji PNS
untuk bulan September akan dibayarkan. Hal ini sesuai dengan kebijakan dari bupati untuk
membantu PNS yang akan merayakan lebaran Idul fitri, jelasnya. Ditambahkannya, gaji
PNS disalurkan langsung ke rekening PNS, sehingga jika ada PNS yang merasa sudah
berkecukupan dan belum ingin mengambil gajinya bisa tetap menyimpannya di rekening.
Pemkab melalui kebijakan bupati ingin membantu PNS yang ingin merayakan lebaran,
sebelumnya kami juga telah mencairkan gaji ke-13 di awal Juli untuk membantu keuangan
PNS memasuki ajaran baru pendidikan untuk membeli seragam serta buku bagi anak mereka
yang bersekolah, pungkasnya.
http://dpkadekg.wordpress.com/2011/08/11/gaji-pns-enrekang-dipercepat/#more-35

Gaji PNS Naik 10 Persen


Posted on Januari 12, 2012 by SNP
Pemerintah akan melakukan peningkatan kesejahteraan dan kenaikan gaji meliputi, belanja
gaji dan tunjangan yang masih melekat pada gaji, tunjangan khusus, honorarium tetap,
lembur, kenaikan gaji pokok sekitar 10%, dan gaji ke-13. Selain itu juga akan ada kenaikan
uang makan dan uang lauk pauk bagi PNS, TNI, dan Polri.Terhitung mulai bulan ini. Ini
untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipi (PNS), TNI, dan Polri. Makanya ada
kenaikan lagi. Selain itu, peningkatan income pegawai juga mencakup tunjangan yang
melekat pada gaji, remunerasi, tunjangan kinerja ataupun tunjangan khusus, honorarium
tetap, uang lembur, dan vakasi. Khusus kenaikan uang makan dan uang lauk pauk, bukan
hanya ditujukan bagi PNS saja. TNI dan Polri juga didalamnya. Dalam perhitungan
Rancangan APBN 2012, disebutkan, pemerintah menaikkan uang makan untuk PNS dari
Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu, dan uang lauk pauk untuk anggota TNI/Polri dari Rp40 ribu
menjadi Rp45 ribu. Dalam APBN 2012, anggaran belanja K/L dialokasikan sekitar Rp508,3
triliun yang di dalamnya sudah termasuk belanja pegawai sekitar Rp127,7 triliun untuk
pembayaran gaji PNS. Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja
pegawai tahun ini sejumlah Rp217,7 triliun
http://dpkadekg.wordpress.com/2012/01/12/gaji-pns-naik-10-persen/#more-39

Enrekang Optimis Menjadi Daerah Tercepat Pengelolaan Keuangan


Posted on Februari 7, 2012 by SNP
Kabupaten Enrekang Sulawesi-Selatan, yang telah menetapkan APBD 2012 pada Desember
2011 lalu, memiliki peluang untuk kembali menjadi daerah tercepat dalam hal pengelolaan
keuangan, seperti tahun-tahun sebelumnya.Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah DPKAD Enrekang, Chaerul Latanro dalam pertemuan antara
Kepala SKPD dan para Camat di ruang kerja Bupati Enrekang untuk membahas laporan
keuangan, dan penyempurnaan RKA.Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung saat
membuka pertemuan tersebut mengharapkan kepada setiap SKPD agar memasukkan Surat
Pertanggung Jawaban (SPJ) untuk penyusunan laporan keuangan, demikian halnya dengan
RKA agar secepatnya dimasukkan dalam penyusunan DPA.Semua penyelesaian laporan
keuangan tersebut dilakukan secara terstruktural dan apabila masih ada yang kurang jelas
maka bisa ditanyakan pada inspektorat, kata Haji La Tinro di hadapan kepala SKPD.Bupati
Enrekang juga menekankan agar setiap SKPD meningkatkan kinerja di tahun 2012 ini. Kita
harus bekerja lebih baik lagi untuk mencapai percepatan agar Kabupaten Enrekang bisa
menjadi kabupaten yang pertama dalam penyelesaian pengelolaan keuangan, pintanya.
http://dpkadekg.wordpress.com/2012/02/07/enrekang-optimis-menjadi-daerah-tercepatpengelolaan-keuangan/#more-42

Manajemen Aset Menuju WTP


Posted on Mei 24, 2012 by SNP
Pemerintah Kabupaten Enrekang tahun ini bertekab meraih Predikat WTP ( Wajar Tampa
Pengecualian ) yang pada tahun lalu meraih WDP ( Wajar Dengan Pengecualian ) dari hasil
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK maka tahun ini pemerintah Kabupaten
Enrekang berbenah dan salah satu yang di benahi ialah asset daerah . Status WTP adalah
opini audit yang diberikan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas
dari salah saji material.Dengan opini jenis itu berarti auditor meyakini perusahaan atau
pemerintah tersebut (pemprov/ pemkab/ pemkot) telah menyelenggarakan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dengan baik. Kalaupun ada kesalahan, dianggap tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan.Sejak pemberlakukan PP Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), salah satu tolok ukur kinerja pemda dapat
dilihat dari laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), yang harus terlebih dahulu diaudit
oleh BPK. Informasi dalam LKPD harus dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, yang
menurut SAP adalah masyarakat, wakil rakyat, lembaga pengawas, lembaga pemeriksa,
donatur, investor, pemberi pinjaman, dan pemerintah.
Menurut Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo, dari 400
pemda yang diaudit tahun 2009, yang mendapatkan predikat terbaik yaitu WTP hanya 15.
Untuk pemerintah pusat yang mendapat opini WTP ada 45 kementerian/ lembaga (K/L).
Untuk Jawa Tengah, dari 36 pemprov/ pemkab/ pemkot, belum ada yang mendapat opini
WTP. Pada tahun itu semuanya masih mendapat opini wajar dengan pengecualian
(WDP).Saat ini semua pemda sedang menyusun LKPD. Sejumlah pemda, karena
keterbatasan SDM yang paham dengan akuntansi masih dibantu tim supervisi BPKP
berdasarkan MoU atau menarik auditor BPKP untuk menjadi pegawai daerah guna
membenahi permasalahan akuntansi. Hampir semua LKPD di daerah mendapatkan opini
tidak wajar (TW/ adverse opinion) dan opini tidak memberikan pendapat (TMP/ disclaimer
opinion) dari BPK, dan hanya sedikit yang mendapat opini WDP. Untuk meningkatkan
pendapat WDP menjadi WTP, ada kepala daerah mencoba menyuap auditor BPK .
Pengaruhi Opini
Untuk mendapatkan opini WTP atas LKPD dari tim audit BPK memang cukup sulit
mengingat biasanya pengelolaan cash flow tidak dikontrol dengan baik, sistem pengendalian
intens pemerintah (SPIP) daerah atas pengelolaan keuangan masih lemah, dan pengelolaan
aset daerah tidak dilengkapi dengan bukti administrasi lengkap.
Dari beberapa fakta di lapangan, beberapa kelemahan signifikan dalam penyajian aset tetap
antara lain karena pencatatan kartu inventaris barang (KIB) tidak didukung pencatatan
pendukung seperti kartu inventaris ruangan (KIR), sebagian besar fisik barang tidak bisa
langsung diidentifikasi karena tidak diberi nomor register barang atau nomor register yang
menempel pada fisiknya, ada barangnya tetapi tidak terdata dalam KIB, kartu inventaris tidak
dibuat berdasarkan data realisasi fisik barang tetapi mengikuti data dari DPPAD, dan adanya
ketidaksamaan nilai perolehan antara KIB dan neraca.
http://dpkadekg.wordpress.com/2012/05/24/manajemen-aset-menuju-wtp/#more-55

Anda mungkin juga menyukai