Manajemen Aset Menuju
Manajemen Aset Menuju
Pemerintah Kabupaten Enrekang tahun ini bertekab meraih Predikat WTP ( Wajar Tampa
Pengecualian ) yang pada tahun lalu meraih WDP ( Wajar Dengan Pengecualian ) dari hasil
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK maka tahun ini pemerintah Kabupaten
Enrekang berbenah dan salah satu yang di benahi ialah asset daerah . Status WTP adalah
opini audit yang diberikan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas
dari salah saji material.Dengan opini jenis itu berarti auditor meyakini perusahaan atau
pemerintah tersebut (pemprov/ pemkab/ pemkot) telah menyelenggarakan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dengan baik. Kalaupun ada kesalahan, dianggap tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengambilan keputusan.Sejak pemberlakukan PP Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), salah satu tolok ukur kinerja pemda dapat
dilihat dari laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), yang harus terlebih dahulu diaudit
oleh BPK. Informasi dalam LKPD harus dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, yang
menurut SAP adalah masyarakat, wakil rakyat, lembaga pengawas, lembaga pemeriksa,
donatur, investor, pemberi pinjaman, dan pemerintah.
Menurut Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo, dari 400
pemda yang diaudit tahun 2009, yang mendapatkan predikat terbaik yaitu WTP hanya 15.
Untuk pemerintah pusat yang mendapat opini WTP ada 45 kementerian/ lembaga (K/L).
Untuk Jawa Tengah, dari 36 pemprov/ pemkab/ pemkot, belum ada yang mendapat opini
WTP. Pada tahun itu semuanya masih mendapat opini wajar dengan pengecualian
(WDP).Saat ini semua pemda sedang menyusun LKPD. Sejumlah pemda, karena
keterbatasan SDM yang paham dengan akuntansi masih dibantu tim supervisi BPKP
berdasarkan MoU atau menarik auditor BPKP untuk menjadi pegawai daerah guna
membenahi permasalahan akuntansi. Hampir semua LKPD di daerah mendapatkan opini
tidak wajar (TW/ adverse opinion) dan opini tidak memberikan pendapat (TMP/ disclaimer
opinion) dari BPK, dan hanya sedikit yang mendapat opini WDP. Untuk meningkatkan
pendapat WDP menjadi WTP, ada kepala daerah mencoba menyuap auditor BPK .
Pengaruhi Opini
Untuk mendapatkan opini WTP atas LKPD dari tim audit BPK memang cukup sulit
mengingat biasanya pengelolaan cash flow tidak dikontrol dengan baik, sistem pengendalian
intens pemerintah (SPIP) daerah atas pengelolaan keuangan masih lemah, dan pengelolaan
aset daerah tidak dilengkapi dengan bukti administrasi lengkap.
Dari beberapa fakta di lapangan, beberapa kelemahan signifikan dalam penyajian aset tetap
antara lain karena pencatatan kartu inventaris barang (KIB) tidak didukung pencatatan
pendukung seperti kartu inventaris ruangan (KIR), sebagian besar fisik barang tidak bisa
langsung diidentifikasi karena tidak diberi nomor register barang atau nomor register yang
menempel pada fisiknya, ada barangnya tetapi tidak terdata dalam KIB, kartu inventaris tidak
dibuat berdasarkan data realisasi fisik barang tetapi mengikuti data dari DPPAD, dan adanya
ketidaksamaan nilai perolehan antara KIB dan neraca.
http://dpkadekg.wordpress.com/2012/05/24/manajemen-aset-menuju-wtp/#more-55
Menyajikan informasi yang akurat secara efektiv dan efisien yang akan digunakan
oleh pengguna laporan
Sebagaimana yang telah diatur dalam permendagri no 13 tahun 2006 dan Permendagri 59
Tahun 2007 yang merupakan revisi atas permendagri sebelumnya, telah jelas diatur
didalamnya tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pengembangan dan penggunaan Sistem
Informasi Keuangan daerah, dimana didalamnya termuat modul modul sebagai berikut :
1. Modul Anggaran ( RKA, DPA, DPPA, Anggaran Kas)
2. Modul Penatausahaan (SPD, SPP, SPM , STS, SP2D,SPJ
3. Modul Pembukuan (Jurnal, Saldo Awal)
4. Modul Perubahan APBD
Secara Detail fungsi dari modul modul tersebut adalah :
Memfasilitasi pengelolaan keuangan daerah pada :
SatKer Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)
prosedur Anggaran (Perda APBD. Penjabaran APBD)
prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas di BUD (SPD, SP2D)
Verifikasi
Perbendaharaan
Akuntansi
Dasar Hukum :
1. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
2. UU No. 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara,
3.
4.
5.
UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah
6.
7.
8.
9.
PP No. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
percepatan pembangunan infrastuktur Rp 13,5 miliar. Kepastian adanya tambahan dana ini
disampaikan Bupati Enrekang, Haji La Tinro La Tunrung, Kamis kemarin. Dijelaskannya,
kucuran dana dari pemerintah pusat tersebut tak lepas dari hasil kinerja pemerintah kabupaten
Enrekang bersama DPRD serta masyarakat yang dinilai oleh pemerintah pusat. Diakui oleh
bupati dua periode ini,Rp13,5 milair yang didapat oleh Kabupaten Enrekang dari dana
penguatan infrastruktur daerah (DPID) adalah untuk kategori Kabupaten dengan fiskal yang
rendah. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | 1 Komentar
Mobil Dinas Diperebutkan
Posted on Agustus 4, 2011 by SNP
Setelah merampungkan berita acara pemeriksaan barang terkait pengadaan mobil dinas Ford
Ranger, sekira sebulan lalu, hingga kini keberadaan mobil dinas bantuan pemerintah pusat
tersebut tidak diketahui keberadannya oleh bagian Aset di Dinas Pengelolaan, Keuangan dan
Asset
Daerah
(DPKAD
Kepala DPKAD Enrekang, Chairul Latanro mengharapkan agar dinas terkait yang membawa
mobil tersebut untuk mengembalikannya ke bagian aset daerah untuk didata dalam rangka
pembenahan administrasi. Memang mobil tersebut adalah bantuan pemerintah pusat melalui
anggaran DAK untuk dinas peternakan dan perikanan. Namun dana tersebut dimasukan ke
dalam APBD serta membebankan dana pendamping dari kas daerah, sehingga mobil tersebut
keberadaanya wajib serta harus diketahui DPKAD untuk kemudian mengurus
administrasinya di Samsat. Mobil tersebut dikeluarkan melalui dana APBD sesuai dengan
surat perintah pencairan dana (SP2D), bebernya. Bukan itu saja, pencairan dana untuk
pengadaan mobil tersebut, berdasarkan perda No.01/2011, tertanggal 2 Januari 2011 tentang
APBD. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Hasil Laporan BPK : Enrekang Raih WDP
Posted on Juli 19, 2011 by SNP
Keinginan Pemkab Enrekang melalui, Bupati Haji La Tinro La Tunrung untuk bisa meraih
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tidak bisa tercapai.
Pemkab Enrekang hanya berhasil meraih predikat wajar dengan pengecualian (WDP). Ini
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK yang diserahkan ke Bupati Enrekang,
La Tinro La Tunrung, di kantor BPK Makassar, Senin, 18 Juli kemarin. Hasil pemeriksaan
BPK sudah kita terima hari ini (kemarin red), kesimpulannya Enrekang mendapatkan opini
WDP, tapi secara umum pengelolaan keuangan Enrekang cukup baik, jelas Kepala Dinas
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Enrekang, Chairul Latanro melalui
handphone. Chairul mengungkapkan, terdapat lima poin dalam rekomendasi BPK yang
menyebabkan Enrekang gagal meraih WTP, itu lanjut dia akan dibenahi agar ke depan tekad
untuk mendapatkan WTP tersebut bisa diraih. Menaggapi hal ini, Kepala Badan Inspektorat
Enrekang, HM Nursaid mengungkapkan ada lima poin yang menyebabkan Enrekang gagal
meraih WTP. Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Gaji 13 Dibayarkan sebelum 20 Juli
Posted on Juli 5, 2011 by SNP
Pembayaran gaji ke-13 bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan lingkup Pemerintah
Kabupaten Enrekang akan di bayarkan selambatnya 20 Juli 2011 untuk sekitar 5000 pegawai
dan pensiunan di lingkup Pemerintahan Enrekang dengan nilai total mencapai sekitar Rp.16.5
milyar.Kepastian itu di sampaikan oleh Kepala Dinas Pegelola Keuangan dan Aset
Daerah,Chairul Latanro.menurutnya Peraturan Pemerintah ( PP ) nomor 33 tahun 2011 dan
Perdirjen nomor Per-38/PB-2011 tentang pembayaran Gaji ke-13 bagi Pejabat Negara,PNS
dan Pensiunan. kedua peraturan tersebut sudah di terima sehinggah pembayaran dapat segera
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Bupati Enrekang.
Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
Tunjangan Sertifikasi Siap Di Bayarkan
Posted on Juli 5, 2011 by SNP
Tunjangan bagi guru sertifikasi dan non sertifikasi tersebut telah di trasfer kemasing-masing
sekolah bersangkutan oleh Dinas Pengelolah Keuangan Daerah dan Aset Daerah, Pemeritah
Kabupaten Enrekang merupakan daerah yang tercepat dalam pembayaran tunjangan
tersebut .Tunjangan sertifikasi di terimah oleh sekitar 936 guru berstatus sertifikasi dengan
jumlah ttal dana sekitar Rp 7 Milyar dan Guru non-sertifikasi berjumlah sekitar 1.697 orang
dengan total dana sekitar Rp 1 Milyar.
Baca selebihnya
Filed under: BERITA | Tinggalkan sebuah Komentar
PROFIL DPKAD
Posted on Mei 20, 2011 by SNP
Dalam rangka memperlancar Penyelenggaraan otonomi daerah di Kabupaten Enrekang
berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
didukung oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Enrekang dengan
kewenangan membentuk beberapa lembaga Pemerintah Kabupaten Enrekang sesuai dengan
kebutuhannya..
Penyelenggaraan Pemerintahan diperlukan adanya perubahan selain merupakan tuntutan
yang mengharuskan pemerintahan yang lebih responsive ,transparan dan akuntabel, juga
dipengaruhi oleh berbagai fenomena dan desakan kebutuhan seiring dengan perkembangan
dinamika pelayanan publik dalam upaya mengakomodasikan berbagai kebutuhan
masyarakat serta upaya mengoptimalkan kenirja pemerintah didaerah.
Salah Satu Lembaga Pemerintah Kabupaten Enrekang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah antara lain adalah Dinas Pengelola Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Enrekang
yang pembentukan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 05 Tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehnis Daerah Kabupaten
Enrekang, lembaga ini berkedudukan sebagai salah satu perangkat daerah otonomi
Kabupaten Enrekang dituntut adanya Pengelolaaan Keuangan daerah lebih maksimal
sehingga diperlukan menyusun rencana strategik dalam rangka pencapaian standar
pelayanan minimal . Dinas Pengelola Keuangan dan Asset Daerah yang dipimpin oleh
Seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati Enrekang melalui Sekretaris Daerah. Untuk kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna,
maka dipandang perlu menetapakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengelola keuangan dan
Asset Daerah dengan keputusan Bupati Enrekang.
http://dpkadekg.wordpress.com/page/2/