Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

PENAWAR

CV. CAPOLISTA ABADI

PROGRAM

REHABILITASI/PEMELIHARAAN

JALAN

DAN

JEMBATAN PROVINSI RIAU


KEGIATAN

PEMELIHARAAN JEMBATAN KABUPATEN KUANTAN


SINGINGI

TAHUN ANGGARAN

2010

PROV/KAB/KODYA

RIAU

Proyek Pemeliharaan Jembatan Kabupaten Kuantan Singingi ini jenis pekerjaan utamanya
adalah timbunan biasa dari selain galian sumber bahan, lapis pondasi agregat klas B, beton K
250, beton K 175, baja tulangan U24 Polos, pondasi cerucuk dan pengecatan.
Lingkup pekerjaan dari proyek ini adalah :
I.

UMUM
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan mobilisasi & demobilisasi.
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan ini meliputi penyiapan fasilitas kontraktor seperti pembuatan base
camp, kantor direksi dan kantor kontraktor, barak dan gudang. Mendatangkan
peralatan yang dibutuhkan hingga lokasi pekerjaan dan mengembalikannya
setelah seluruh pekerjaan selesai. Mendatangkan personil sesuai dengan
kebutuhan dan persetujuan Direksi. Mendatangkan material/bahan-bahan yang
digunakan untuk penyelesaian pekerjaan. Menyiapkan fasilitas laboratorium
hingga dapat digunakan selama masa konstruksi berlangsung. Menyiapkan
format format laporan sesuai yang disyaratkan serta gambar gambar
pelaksanaan.

II.

PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini meliputi :
1. Galian Struktur dengan Kedalaman 0 2 m
Lingkup pekerjaan ini adalah penggalian dan pembuangan semua material baik
yang dipergunakan kembali maupun yang tidak digunakan, termasuk
penanganan, pengangkutan ke lokasi penumpukan/ pembuangan, pembentukan

dan perapihan galian sesuai alur, elevasi, kemiringan dan ukuran yang tercantum
dalam gambar.
Pekerjaan galian dilakukan oleh operator, serta diawasi oleh pengawas, juru ukur
yang berpengalaman. Agar hasil galian benar benar sesuai alur, elevasi,
kemiringan dan ukuran yang diinginkan, juru ukur akan memasang bowplank
pada interval jarak tertentu sebagai acuan.
Hasil galian yang disetujui Direksi Pekerjaan dapat digunakan sebagai material
urugan akan diangkut ke lokasi pekerjaan urugan, sedang material yang tidak
disetujui akan dibuang ke lokasi pembuangan.
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :

Pelajari dan periksa gambar kerja yang telah disetujui serta request for work.

Pasang bowplank pada interval jarak tertentu dengan elevasi, ukuran dan
kemiringan sesuai dengan gambar kerja.

Periksa kesiapan peralatan dan tenaga kerja. Pasang rambu pengaman disekitar
lokasi pekerjaan bila diperlukan.

Laksanakan penggalian berpedoman pada bowplank yang dipasang juru ukur.

Hasil galian diangkut ke lokasi urugan atau dibuang ke lokasi yang disetujui.

Periksa ukuran, elevasi, kemiringan memanjang dan melintang galian; bila belum
sesuai lakukan perapihan.

Setelah pekerjaan selesai, hasil galian diperiksa elevasinya oleh juru ukur,
terutama supaya tidak terjadi kesalahan.

2. Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan


Pekerjaan dikerjakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah disyaratkan.
Pekerjaan timbunan tanah hasil galian dilakukan setelah pekerjaan beton selesai
dikerjakan. Timbunan tanah harus dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat (tamper) dimana kapasitas dan jumlahnya akan disesuaikan dengan
kebutuhan. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga kerja/manual dan atas seijin dari
Direksi Pekerjaan.

III.

PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas B

1.

Jenis pondasi agregate yang dikerjakan dalam proyek ini adalah lapis pondasi
agregat klas B. Lingkup dalam pekerjaan ini antara lain pengadaan material,
penumpukan, penghamparan, pemadatan serta pengujian pengujian terkait.
Elevasi akhir dari pekerjaan lapis pondasi agregat berkisar 1 cm dari elevasi yang
direncanakan, dengan kemiringan melintang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Tebal agregat yang akan dikerjakan adalah setebal 30 cm.
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :
Pelajari dan periksa gambar kerja yang telah disetujui serta

request for work.


Pasang rambu rambu pengaman dilokasi pekerjaan, sehingga

pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu aktivitas lalu lintas.


Siapkan peralatan, tenaga kerja dan alat alat bantu yang akan

digunakan.

Buat Job Mix Design menggunakan material aggregate yang


akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan. Pembuatan Job Mix Design
biasanya dilakukan oleh Balai Pengujian Dinas Pekerjaan Umum.

Dari hasil Job Mix Design dari Balai Pengujian, selanjutnya


dibuat Job Mix Formula di laboratorium untuk mendapatkan komposisi
campuran untuk lapis pondasi agregat klas B.

Kompisisi yang tepat

selanjutnya disetujui bersama antara Kontraktor, Konsultan dan Direksi.

Lakukan percobaan pemadatan untuk digunakan sebagai acuan


penentuan jumlah lintasan alat pemadat sehingga di dapatkan tingkat
kepadatan optimum.

Untuk mendapatkan material masing masing lapis pondasi,


dilakukan pencampuran bahan di base camp yang selanjutnya diangkut ke
lokasi pekerjaan dengan dump truk dan ditumpuk pada interval jarak tertentu.

Penghamparan material aggregate base dilakukan secara


manual dengan menggunakan tenaga manusia besrta alat bantu lapis demi
lapis yang diikuti pemadatan dengan pedestrian roller, pekerjaan

penghamparan dan pemadatan dilaksanakan sampai mencapai elevasi yang


direncanakan.
Lakukan pengujian kepadatan dengan test sand cone secara

periodik sehingga tingkat kepadatan timbunan selalu terkontrol.


Hasil pengujian kepadatan harus memenuhi spesifikasi tingkat

kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi.


Setelah pekerjaan selesai, kondisi akhir timbunan diperiksa

elevasinya oleh juru ukur, untuk dibandingkan terhadap elevasi rencana


sekaligus antisipasi untuk pekerjaan selanjutnya.
IV.

PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan ini meliputi :
1. Beton K-250, K-175 dan K-125
Mutu beton yang akan dicapai adalah K 250, K 175 dan K 125. Untuk dapat
memenuhi standar mutu pekerjaan beton seperti yang tercantum dalam
spesifikasi, terdapat beberapa urutan pelaksanaan pekerjaan beton yang harus
diperhatikan, yaitu :

Ajukan shop drawing dan request for work untuk mendapatkan persetujuan
Direksi Pekerjaan.

Pelajari dan periksa gambar kerja yang akan dikerjakan.

Pasang bowplank dengan koordinat, elevasi, dan ukuran sesuai gambar


kerja.

Bila perlu lakukan pekerjaan galian dan perapihannya.

Bersihkan lokasi pekerjaan beton dari semua kotoran, sampah, genangan


air dll.

Bila diperlukan, laksanakan pekerjaan beton lantai kerja terlebih dahulu.

Pasang besi tulangan sesuai gambar kerja.

Pasang bekisting dan perancah sesuai gambar kerjanya.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu harus


membuat

mix design sesuai dengan mutu yang disyaratkan ke

laboratorium yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.


Dengan telah adanya mix design/job mix formula, maka pengadukan
dilaksanakan di lapangan (site mix) sudah ada ketentuan komposisi adukan
dari masing-masing material untuk pengecoran.

Tuangkan adukan beton dari molen ke dalam bekisting, lakukan pemadatan


dengan vibrator.

Setelah beton mencapai umurnya/cukup keras, bongkar bekisting dan


perancahnya.

Lakukan curing atau perawatan beton dengan menyiram air sedikit demi
sedikit atau dengan menggunakan karung goni yang telah dibasahi dengan
air, untuk menghindari penguapan air pada beton.

Lakukan finishing pada permukaan beton bila diperlukan.

2. Baja Tulangan U24 Polos


Pekerjaan penulangan dilaksanakan pada lokasi pembetonan sebelum
pengecoran beton dilaksanakan. Sebelum dipasang, besi beton harus dipotong
dan dibengkok sesuai bentuk dan ukuran struktur beton, pekerjaan pemotongan
dan pembengkokan besi beton ini dikerjakan menggunakan alat potong dan
bengkok besi (bar cutter dan bar bender) dikarenakan volumenya yang cukup
besar. Selanjutnya besi beton dipasang, semua titik pertemuan tulangan diikat
dengan bendrat, selain itu dipasang juga beton deking untuk menghasilakn
penutup antara permukaan beton dengan tulangan. Besi tulangan ini harus bebas
dari lumpur, pelumas, karat dan bahan perusak lain yang dapat mengurangi
rekatan dengan beton.
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan :

Buat dan periksa daftar potong bengkok besi beton sesuai gambar struktur
beton.

Laksanakan potong bengkok (fabrikasi) tulangan sesuai daftar yang telah


dibuat.

Bila tidak segera dipasang, tumpuk besi yang telah dipabrikasi di tempat
yang aman dan terlindung.

Bawa/angkut besi yang telah dipabrikasi ke lokasi pemasangan,


selanjutnya pasang besi tulangan sesuai gambar kerja.

Sebelum dilakukan pengecoran; lakukan pengecekan pekerjaan pembesian


(biasanya oleh Direksi Pekerjaan).

3. Pondasi Cerucuk
Pekerjaan Cerucuk dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai dikerjaka dan
dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan serta sebelum pekerjaan

dilakukan terlebih dahulu diajukan request pekerjaan dan atas persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.
4. Sandaran (Railling)
Pekerjaan dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan yaitu
menggunakan pipa galvanize dia. 3 dengan ketebalan 2,5 mm, sebelum
pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diajukan request pekerjaan dan atas
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
V.

PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


1. Pengecatan
Pekerjaan pengecatan dikerjakan pada saat pekerjaan mulai berakhir dan
dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan serta sebelum pekerjaan
dilakukan terlebih dahulu diajukan request pekerjaan dan atas persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.

VI.

PEKERJAAN LAIN - LAIN


Pekerjaan lain lain meliputi tentang Job Mix dan Tes Mutu Beton yang tentunya sudah
dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan beton di lapangan dilaksanakan, serta
tentang Pelaporan proyek dan dokumen dokumen proyek yang harus di arsipkan
mulai dari awal pekerjaan sampai pekerjaan selesai 100% dan pembuatan As Built
Drawingnya.

VII.

PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan dimulai sejak mulai awal pekerjaan sampai pada masa akhir
pelaksanaan pekerjaan agar tercapai hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Masa pemeliharaan pekerjaan dilakukan selama 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender.
Uraian usulan metode pelaksanaan ini akan menjadi acuan bagi para personil kami
dalam menyelesaikan pekerjaan di lapangan nantinya. Dengan melihat kondisi aktual
lokasi pekerjaan, maka dimungkinkan metode ini nantinya akan disesuaikan kembali
mengacu pada kondisi aktual tersebut untuk mendapatkan metode pelaksanaan
pekerjaan yang lebih memenuhi standar biaya, mutu dan waktu sehingga dapat
memberikan nilai lebih bagi Pemilik dan Kontraktor Pelaksana.

Pekanbaru, 11 Maret 2010


CV. CAPOLISTA ABADI

RONI MASHURI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai