Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN EMBOLI CAIRAN KETUBAN

Ny. Y berusia 40 tahun, hamil dengan usia kehamilan 38 minggu. Datang ke UGD
rumah sakit X pada pukul 06.00 WIB dengan keluhan nyeri perut tembus kebelakang disertai
dengan pelepasan lendir dan darah sejak semalam(1 hari yang lalu). Nyeri yang dirasakan
hilang timbul. Pasien menyatakan cepat lelah dan cemas menghadapi persalinannya. Riwayat
kehamilan sebelumnya, GIVPIIIA0 , hamil anak ke empat dan pernah melahirkan 3 kali
sebelumnya secara sesar dan belum pernah mengalami keguguran. Pasien juga mengeluh
sesak nafas dan batuk, setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan data penunjang sebagai
berikut : dispneu, edema pulmonal, RR > 22x/menit, hipoksia, pO2 menurun, pendarahan
vagina dan tempat yang mengalami trauma pada saat melahirkan, peningkatan JVP,
gambaran EKG gagal jantung kiri sianosis perifer, CRT > 3 detik, hipotensi TD <
90/80mmHg, oliguria, kesadaran menurun, penurunan denyut nadi perifer. Ibu di diagnosa
mengalami emboli cairan amnion dalam peredaran darah.

Pengkajian
1. Anamnesa
a. Data demografi :
Nama
: Ny. Y
Usia
: 40 tahun
Status paritas: GIVPIIIA0, Kehamilan ke-4 minggu ke 38
Alamat
: Mulyorejo, Surabaya
Pendidikan
: Tamat SMA
b. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak nafas (dispneu)
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh nyeri perut tembus kebelakang disertai dengan pelepasan lendir
dan darah sejak semalam(1 hari yang lalu). Nyeri yang dirasakan hilang timbul.
Pasien menyatakan cepat lelah dan cemas menghadapi persalinannya. Pasien
dibawa kerumah sakit di UGD Rumah sakit X
d. Riwayat penyakit dahulu
Pada kehamilan sebelumnya, GIVPIIIA0 , hamil anak ke empat dan pernah
melahirkan 3 kali sebelumnya secara sesar dan belum pernah mengalami
keguguran
e. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kasus seperti pasien.
Pemeriksaan Fisik
a. Primary survey
1. Airway
Tidak ada sumbatan pada jalan nafas pasien.

2. Breathing
Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk, dispneu, RR > 22x/menit,
3. Circulation
edema pulmonal , hipoksia, pO2 menurun, perdarahan, peningkatan JVP, gambaran
EKG gagal jantung kiri sianosis perifer, CRT > 3 detik, hipotensi TD < 90/80mmHg,
penurunan denyut nadi perifer
4. Disability
Pasien mengalami penurunan kesadaran
b. Secondary survey
B1(breathing)
: Dyspnea, batuk
B2(blood)
: Sianosis perifer dan perubahan pada membran mukosa akibat dari
hipoksia, Tekanan darah turun secara signifikan dengan hilangnya
diastolik pada saat pengukuran (hipotensi). Peningkatan pendarahan
B3(brain)
B4(bladder)
B5(bowel)
B6(bone)

vagina dan tempat yang mengalami trauma pada saat melahirkan.


: kesadaran menurun
: oliguri
::-

Analisa Data
DATA

ETIOLOGI

DS : pasien mengeluh sesak


nafas
DO : dispneu, batuk, edema
pulmonal, RR > 22x/menit,
hipoksia, pO2 menurun,
sianosis perifer

Cairan amnion masuk sirkulasi


darah

MASALAH
KEPERAWATAN

Gangguan pertukaran gas

Cairan amnion masuk ke arteri


coroner dan arteri pulmonal
Cairan amnion masuk ke
alveoli
Edema paru
Gangguan pertukaran gas

DS : DO : sianosis, hipotensi TD
< 90/80mmHg, perdarahan,
oliguria, peningkatan JVP,
gambaran
EKG
gagal
jantung kiri

Cairan amnion masuk sirkulasi


darah
Cairan amnion masuk ke arteri
coroner dan arteri pulmonal
Menyumbat aliran darah ke
jantung

Penurunan cardiac output

Penurunan oksigen ke jantung


Penurunan cardiac output
DS : DO : sianosis perifer, CRT >
3 detik, hipotensi TD <
90/80mmHg,
oliguria,
kesadaran
menurun,
penurunan
denyut
nadi
perifer

Cairan amnion masuk sirkulasi


darah

Gangguan perfusi jaringan

Cairan amnion masuk ke arteri


coroner dan arteri pulmonal
Menyumbat aliran darah ke
jantung
Penurunan oksigen ke jantung
Hipotensi
Peningkatan tonus simpatik
Vasokontriksi pembuluh darah
Gangguan perfusi jaringan

Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan vasospasme arteri pulmonal
2. Penurunan cardiac output berhubungan dengan vasospasme arteri koroner
3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar oksigen dalam sirkulasi
darah
Intervensi :
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan vasospasme arteri pulmonal
Kriteria hasil:
- Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA
dalam batas normal dan bebas gejala distress pernapasan
- Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam tingkat kemampuan/situasi
Intervensi

Rasional

Mandiri
Pantau
frekuensi,
kedalaman Berguna dalam evaluasi derajat
pernapasan. Catat penggunaan otot distress
pernapasan
dan/atau
aksesori,
nafas
bibir, kronisnya proses penyakit.
ketidakmampuan
berbicara/
berbincang.

Tinggikan kepala tempat tidur,


bantu pasien untuk memilih posisi
yang mudah untuk bernapas.
Dorong nafas perlahan atau nafas
bibir sesuai kebutuhan atau
toleransi individu.
Awasi secara rutin kulit dan warna
membrane mukosa.

Auskultasi bunyi nafas, catat area


penurunan aliran udara dan/atau
bunyi tambahan.

Awasi tingkat kesadaran/ status


mental. Selidiki adanya perubahan.

Kolaborasi
Awasi/gambarkan seri GDA dan
nadi oksimetri.

Berikan oksigen tambahan yang


sesuai dengan indikasi hasil GDA
dan toleransi pasien.

Bantu
instubasi,
berikan/
pertahankan ventilasi mekanik,dan
pindahkan UPI sesuai instruksi
pasien.

Pengiriman
oksigen
dapat
diperbaiki dengan posisi duduk
tinggi dan latihan nafas untuk
menurunkan kolaps jalan nafas,
dispnea dan kerja nafas.
Sianosis mungkin perifer (terlihat
pada kuku) atau sentral (terlihat
sekitar bibir/atau daun telinga).
Keabu-abuan dan diagnosis sentral
mengindikasikan
beratnya
hipoksemia.
Bunyi nafas mugkin redup karena
aliran udara atau area konsolidasi.
Adanya mengi mengindikasikan
secret. Krekel basah menyebar
menunjukkan
cairan
pada
intertisial/dekompensasi jantung.
Gelisah dan ansietas adalah
manifestasi umum pada hypoxia,
GDA memburuk disertai bingung/
somnolen menunjukkan disfungsi
serebral yang berhubungan dengan
hipoksemia.
PaCO2
biasanya
meningkat
(bronchitis, enfisema) dan PaO2
secara umum menurun, sehingga
hipoksia terjadi dengan derajat
lebih kecil atau lebih besar. Catatan:
PaCO2 normal atau meningkat
menandakan kegagalan pernapasan
yang akan datang selama asmatik.
Dapat
memperbaiki/mencegah
memburuknya hypoxia. Catatan:
emfisema
kronis,
mengatur
pernapasan pasien ditentukan oleh
kadar CO2 dan mungkin dieluarkan
dengan
peningkatan
PaO2
berlebihan.
Terjadinya/kegagalan nafas yang
akan
datang
memerlukan
penyelamatan hidup.

2. Penurunan cardiac output berhubungan dengan vasospasme arteri coroner


Kriteria hasil:
- Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD/beban kerja jantung
- Mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapat diterima
- Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil dalam rentang normal pasien
Intervensi
Rasional
Mandiri:
perbandingan tekanan memberikan
Pantau TD, ukur pada kedua gambaran yang lebih lengkap tentang
tangan/paha untuk evaluasi awal
keterlibatan
masalah
vascular.
Hipertensi sistolik juga merupakan
factor risiko yang ditentukan untuk
penyakit serebrovaskular dan penyakit
iskemi jantung bila tekanan diastolik
90-115
Catat kualitas denyutan sentral dan denyutan karotis, jugularis, radialis dan
perifer
femoralis mungkin terpalpasi. Denyut
pada tungkai mungkin menurun,
mencermikan efek dari vasokontriksi
(peningkatan SVR) dan kongesti vena
Auskultasi tonus jantung dan bunyi S4 umum terdengar pada pasien
napas
hipertensi
berat
karena
adanya
hipertrofi atrium. Perkembangan S3
menunjukkan hipertrofi ventrikel dan
kerusakan fungsi. Adanya krakles,
mengindikasikan
kongesti
paru
sekunder terhadap terjadinya atau gagal
jantung kronik
Amati warna kulit, kelebaban, suhu, Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan
dan masa pengisian kapiler
masa pengisisan kapiler lambat
mungkin
berkaitan
dengan
vasokontriksi
atau
mencerminkan
penurunan curah jantung
Catat edema umum/tertentu
dapat mengindikasikan gagal jantung,
kerusakan ginjal atau vascular
Berikan lingkungan yang tenang, membantu
untuk
menurunkan
nyaman, kurangi aktivitas
rangsangan smpatis, meningkatkan
relaksasi
Pertahankan pembatasan aktivitas
menurunkan stress dan ketegangan
yang mempengaruhi tekanan darah
Anjurkan teknik relaksasi dan dapat menurunkan rangsangan yang
distraksi
menimbulkan stress
Pantau respon terhadap obat untuk respon terhadap efek terapi obat
mengontrol tekanan darah

3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan kadar oksigen dalam sirkulasi


darah
Kriteria hasil:
- Menunjukkan peningkatan perfusi sesuai secara individu.
Intervensi
Mandiri :
- Kaji nyeri dada, dispnea

Rasional

- Dispnea diakibatkan dalam penurunan


CO2 dalam aliran darah
- Observasi
ekstremitas
terhadap - Ketidakaktifan/tirah
baring
lama
edema
mencetuskan
stasis
vena,
meningkatkan resiko pembentukan
trombosis vena
- Observasi hematuri.
- Menandakan emboli ginjal
- Perhatikan nyeri abdomen kiri atas. - Menandakan emboli splenik

Anda mungkin juga menyukai

  • Dukungan Keluarga
    Dukungan Keluarga
    Dokumen1 halaman
    Dukungan Keluarga
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Emboli Cairan Amnion
    ASKEP Emboli Cairan Amnion
    Dokumen5 halaman
    ASKEP Emboli Cairan Amnion
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Sap
    Sap
    Dokumen6 halaman
    Sap
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Fenomena
    Fenomena
    Dokumen1 halaman
    Fenomena
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Portal Garuda PDF
    Portal Garuda PDF
    Dokumen13 halaman
    Portal Garuda PDF
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Anggaran Dana KKN BBM Ke
    Laporan Anggaran Dana KKN BBM Ke
    Dokumen4 halaman
    Laporan Anggaran Dana KKN BBM Ke
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Lembar Absensi PJBL KRITIS 2
    Lembar Absensi PJBL KRITIS 2
    Dokumen2 halaman
    Lembar Absensi PJBL KRITIS 2
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • KUPON
    KUPON
    Dokumen1 halaman
    KUPON
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Usulan Judul
    Usulan Judul
    Dokumen1 halaman
    Usulan Judul
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • KUPON
    KUPON
    Dokumen1 halaman
    KUPON
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • JAHE
    JAHE
    Dokumen28 halaman
    JAHE
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Beasiswa
    Surat Pernyataan Beasiswa
    Dokumen2 halaman
    Surat Pernyataan Beasiswa
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • T9 - Instrument, Wawancara & Kuisioner - Pak. Yusuf
    T9 - Instrument, Wawancara & Kuisioner - Pak. Yusuf
    Dokumen23 halaman
    T9 - Instrument, Wawancara & Kuisioner - Pak. Yusuf
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat
  • Bruno Mars Grenade
    Bruno Mars Grenade
    Dokumen3 halaman
    Bruno Mars Grenade
    Rowi Alfata
    Belum ada peringkat
  • Robohnya Surau Kami
    Robohnya Surau Kami
    Dokumen8 halaman
    Robohnya Surau Kami
    Hanif Miftahul'Iza De'pathe
    Belum ada peringkat
  • Sap Asi
    Sap Asi
    Dokumen20 halaman
    Sap Asi
    Chikal Kurnia Pelitasari
    Belum ada peringkat