MEDICATION ERROR
Pengertian Medication Error
Error
didefinisikan
sebagai
kegagalan dari
sesuatu
yang
telah
menyebabkan
atau
berpotensi
membahayaan
pasien,
Medication
error
Reporting
and
Prevention
(NCCMERP).
NCCMERP
yang
product
labeling;
packaging;
compounding;
dispensing;
dapat
kesehatan,
pasien
atau
konsumen,
dan
bahwa
juga di
Kategori
NO ERROR
Keterangan
Keadaan atau kejadian yang potensial
menyebabkan terjadinya error
ERROR-NO HARM
ERROR-HARM
ERROR-DEATH
alergi
pada
indikasi,
tersebut.
Resep atau order obat yang tidak terbaca yang
tetapi tidak
dengan
suatu antibiotik,
pelayanan medis.
c. Kesalahan karena interaksi obat
Pasien mengalami masalah medis, sebagai akibat dari interaksi obatobat, obat-makanan, atau obat-prosedur laboratorium.
3. Administration Error
Kesalahan pada fase administration adalah kesalahan yang terjadi
pada proses penggunaan obat. Fase ini dapat melibatkan petugas apotek
dan pasien atau keluarganya. Kesalahan yang terjadi misalnya pasien
salah menggunakan supositoria yang seharusnya melalui dubur tapi
dimakan dengan bubur, salah waktu minum obatnya seharusnya 1 jam
sebelum makan tetapi diminum bersama makan. Jenis kesalahan obat
yang termasuk administration errors yaitu:
a. Kesalahan karena lalai memberikan obat
Gagal memberikan satu dosis yang diorder untuk seorang pasien,
sebelum dosis terjadwal berikutnya.
b. Kesalahan karena waktu pemberian yang keliru
Pemberian obat di luar suatu jarak waktu yang ditentukan
sebelumnya dari waktu pemberian obat terjadwal.
c. Kesalahan karena teknik pemberian yang keliru
Prosedur yang tidak tepat atau teknik yang tidak benar
dari rak
penyimpanan karena kemasan atau nama obat yang mirip atau dapat pula
terjadi karena berdekatan letaknya. Selain itu, salah dalam menghitung
jumlah tablet yang akan diracik, ataupun salah dalam pemberian
informasi. Jenis kesalahan obat yang termasuk Dispensing errors yaitu:
a. Kesalahan karena bentuk sediaan
pemaparan cahaya.
c. Kesalahan karena pemberian obat yang rusak
Pemberian suatu obat yang telah kadaluarsa atau keutuhan fisik atau
kimia bentuk sediaan telah membahayakan. Termasuk obat-obat
yang disimpan secara tidak tepat.
Faktor penyebab
Menurut American Hospital Association, medication error antara
lain dapat terjadi pada situasi berikut:
a. Informasi pasien yang tidak
lengkap,
dan pelayanan obat yang efektif dan efisien di rumah sakit. Kurangnya
kebijakan dan prosedur tersebut di rumah sakit dapat berkontribusi pada
kesalahan obat di rumah sakit.
6. Pelaksanaan sistem formularium dan pengadaan formularium
yang belum memadai
Sistem formularium yang belum diterapkan, mengakibatkan
formularium tidak akomodatif bagi pasien. Jumlah, jenis mutu obat serta
penggunaan di rumah sakir tidak terkendali, dan kondisi tersebut dapat
menyebabkan kesalahan obat.
7. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) belum berdaya
Tidak berdayanya PFT di rumah sakit, antara lain sistem
formularium tidak terlaksana, formularium tidak baik, dan pengembangan
kebijakan serta prosedur berkaitan dengan obat sangat lambat. Hal-hal
tersebut dapat berkontribusi pada kesalahan obat di rumah sakit.
8. Kurang memadainya pengetahuan pasien dan profesional tentang
obat
Pengetahuan
pasien
yang
kurang
memadai
tentang
obat
terhadap
obat
yang
memiliki
pengetahuan
dalam
kemasan
yang
pembacaan
menjadi
yang
(intravena) atau 10
Singkatan q.d. (quaque die) yang berarti setiap hari dapat
menyebabkan kesalahan pembacaan menjadi qid (quarter in
die atau empat kali sehari) atau qod (setiap hari yang
berbeda)
Angka desimal seharusnya tidak ditulis. Angka 1.0 dapat
terbaca sebagai 10 akibat tanda desimalnya berada pada garis
keras resep.
i. Kesalahan penulisan etiket
j. Beban kerja berlebihan
k. Obat-obatan yang tidak tersedia
Pencegahan Medication Error
Sejumlah pasien dapat mengalami cedera atau mengalami insiden pada
saat memperoleh layanan kesehatan, khususnya terkait
penggunaan obat
yang dikenal dengan medication error. Di rumah sakit dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya, kejadian medication error dapat dicegah jika melibatkan
pelayanan farmasi klinik dari apoteker yang sudah terlatih. Saat ini di negaranegara maju sudah ada apoteker dengan spesialisasi khusus menangani
medication safety. Peran Apoteker Keselamatan Pengobatan (Medication Safety
Pharmacist) meliputi:
1. Mengelola laporan medication error
Membuat kajian terhadap laporan insiden yang masuk.
Mencari akar permasalahan dari error yang terjadi.
2. Mengidentifikasi pelaksanaan praktek profesi terbaik untuk menjamin
medication safety
Menganalisis pelaksanaan praktek yang menyebabkan medication
error.
Mengambil langkah proaktif untuk pencegahan.
Memfasilitasi perubahan proses dan sistem untuk menurunkan
insiden yang sering terjadi atau berulangnya insiden sejenis.
dan
distribusi,
kesalahan pengambilan,
KCl
injeksi,
heparin,
lainnya). Contohnya,
resep
terhadap
obat,
dokter.
Peringatan yang berkaitan dengan proses pengobatan.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang potensial, interaksi obat
mengenai
bagaimana
cara
mengatasi
kemungkinan
kesalahan
yang
mungkin
terlewatkan
pada
proses
sebelumnya.
7. Penggunaan Obat
Apoteker harus berperan dalam proses penggunaan obat oleh pasien rawat
inap di rumah sakit dan sarana pelayanaan kesehatan lainnya, bekerja
sama dengan petugas kesehatan lain. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Tepat pasien
Tepat indikasi
Tepat waktu pemberian
Tepat obat
Tepat dosis
Tepat label obat (aturan pakai)
Tepat rute pemberian
8. Monitoring dan Evaluasi
Apoteker
harus
melakukan
pasien.
Kesalahan
ini
diakibatkan
oleh
Sistem daftar tilik dan cek ulang (check list & double check
system).
Aturan dan kebijakan (rules & policy).
Pendidikan dan informasi, serta (education & information).
Lebih cermat dan waspada.