Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PENDAHULUAN
PERUBAHAN POLA
ELIMINASI URINE
KELOMPOK 10

Anggota Kelompok

Faridatus S

Gita dwi

Mahmudah

Nur rohmat

Yunia Rahmawati

Definisi
Eliminasi merupakan proses
pembuangan sisa-sisa metabolisme
tubuh. Pembuangan dapat melalui
urine dan bowel (Tarwoto, Wartonah,
2006)
Gangguan eliminasi urinarius adalah
suatu keadaan dimana seorang individu
mengalami gangguan dalam pola
berkemih (fundamental of nursing hal
1079, 2001)

Karakteristik Urine
1. Volume (pd org dewasa urin yg dikeluarkan
setiap berkemih sekitar 250-400
mltergantung intake & kehilangan cairan)
2. Warna (normal : jernih kekuning-kuningan)
3. Bau bervariasi tergantung komposisi
4. pH 4,5 - 8
5. Berat jenis 1,003 1,030
6. Komposisi air 93-97%
7. Osmolaritas 855-1.335
8. Bakteri tidak ada

Faktor-faktor yang
mempengaruhi eliminasi urine
1. Pertumbuhan & perkembangan (usia & berat
badan mempengaruhi jmlh & pengeluaran urine)
2. Sosiokultural (budaya masyarakat yg hanya bisa
berkemih di tempat tertutup & ada juga yg bisa
berkemih di tempat terbuka)
3. Psikologis (cemas & stress meningkatkan
stimulasi berkemih)
4. Kebiasaan (seseorang yg hanya bisa berkemih di
toilet)
5. Tonus otot (jika ada gg tonus otot, dorongan utk
berkemih akan berkurang)

6. Intake cairan & makanan (alkohol menghambat


ADH dlm pembuangan urin sedangkan kopi, teh,
coklat, cola meningkatkan ekskresi urine)
7. Kondisi penyakit (pd px demam tjd penurunan
produksi urin krn banyak cairan yg dikeluarkan
mell kulit)
8. Pembedahan (penggunaan anestesi
menurunkan filtrasi glomerulus shg produksi urin
akan menurun)
9. Pengobatan (diuretik meningkatkan output urin
sedangkan antikolinergik & antihipertensi
menimbulkan retensi urin)

Etiologi
Obstruksi
Infeksi
Calculi
Pertumbuhan jaringan yg abnormal
Masalah sistemik

Patofisiologi

Tanda & Gejala


Urine mengalir lambat
Terjadi poliuria yg makin lama makin parah
krn pengosongan kandung kemih tdk efisien
Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi
kandung kemih
Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri &
merasa ingin BAK
Pada retensi berat bisa mencapai 2000
3000 cc

Perubahan Pola Berkemih


1. Frekuensi
meningkatnya frekuensi berkemih tanpa intake
cairan yg meningkat biasanya tjd pd sistisis,
stress & wanita hamil
2. Urgensi
perasaan ingin segera berkemih & biasanya tjd
pd anak2 krn kemampuan spingter utk
mengontrol kurang
3. Disuria
rasa sakit & kesulitan utk berkemih, biasanya pd
ISK, trauma, & striktur uretra

4. Poliuria (Diuresis)
produksi urin melebihi normal tanpa peningkatan
intake cairan misalnya tjd pd px DM)
5. Urinary suppresion
keadaan dimana ginjal tdk memproduksi urin
secara tiba2.
anuria (urin < 100 ml/24 jam)
oliguria ( urin berkisar 100-500 ml/24 jam)
6. Nokturia : berkemih berlebihan/sering dimalam hari
7. Dribling : kebocoran/rembesan urin walaupun ada
kontrol thd pengeluaran urin
8. Hematuria : tdp darah dlm urin

Masalah Eliminasi Urine


1.

Retensi urin
adl penumpukan urin dlm bladder & ketidakmampuan utk
mengosongkan kandung kemih. Penyebab distensi
bladder adl urin yg tdp dlm bladder melebihi 400 ml.
normalnya 250-400 ml

2.

Inkontinensia Urin
ketidakmampuan otot spinter eksternal
sementara/menetap utk mengontrol ekskresi urin

3.

Enuresis
mrpkn ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol)
yg diakibatkan krn ketidakmampuan utk mengendalikan
spinter eksterna. Biasanya pd anak2 & org jompo

ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN POLA
ELIMINASI (URINE)

1. Identitas Klien

Nama

: Tn. N

Umur

: 41 tahun

Jenis Kelamin

Tingkat Pendidikan : SMA

Pekerjaan

Agama: Islam

Suku: Madura

Status Perkawinan

Tgl. MRS : 23 Januari 2009

Tgl. Pengkajian :26 Januari 2009

Alamat : Pamekasan

No. RM :184395

Diagnosa Medis : Batu ginjal sebelah kiri

: Laki-laki

: Swasta

: Menikah

2. Keluhan Utama
Klien mengeluhnyeri pinggang kiri hilang timbul. Nyeri muncul dari
pinggal sebelah kiri, menjalar ke depan sampai ke ujung penis.

3. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Sejak 2 minggu yang lalu, klien mengeluh nyeri pinggang kiri hilang
timbul, nyeri muncul dari pinggang sebelah kiri dan menjalar ke
depan sampai ke penis. Penyebab nyeri tidak diketahui. Akhirnya
pasien berobat ke mantri, setelah diberi obat (nama tidak tahu)
keluhan berkurang tetapi kadang muncul lagi. 1tahun yang lalu, klien
mengalami nyeri pinggang yang hebat, akhirnya oleh keluarga di
bawah ke RSU. Setelah dilakukan pemeriksaan, klien dinyatakan
menderita kencing batu. Setelah pulang dari RSU, klien tidak kontrol,
tetapi berobat ke mantri lagi. 2 bulan yang lalu, klien mengalami
serangan nyeri hebat lagi dan dibawa ke RSU. Sehubungan dengan
keterbatasan alat, maka klien dirujuk ke RSCM, untuk penanganan
selanjutnya

4.

Riwayat Kesehatan yang Lalu

Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit hipertensi, jantung


tidak diketahui, hepatitis tidak pernah, kencing batu tidak pernah.

5. Riwayat Kesahatan Keluarga


Keluarga mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mengalami sakit seperti pasien,
TB, DM, Hipertensi.

Pemeriksaan Fisik

Status kesehatan umum :


Keadaan penyakit sedang, kesadaran komposmentis, suara bicara jelas, tekanan darah
120/70 mmHg, suhu tubuh 36,7oC, pernapasan 20x/menit, nadi 80x/menit (regular), GCS 4
5 6.

Sistem integument
Tidak tampak ikterus, permukaan kulit tidak kering, tekstur tidak kasar, rambut hitam dan
bersih, tidak botak, perubahan warna kulit tidak ada, dekubitus tidak ada.

Kepala
Normo cephalic, simetris, nyeri kepala (+), benjolan tidak ada.

Muka
Simetris, odema (+), otot muka dan rahang kekuatan lemah, sianosis tidak ada.

Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjungtiva anemis, pupil isokor sclera ikterus, reflek
cahaya positif, tajam penglihatan normal, mata tidak cowong.

Telinga
Sekret, serumen, benda asing, dan membran timpani normal.

Hidung
Deformitas, mukosa, sekret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak ada.

Mulut dan faring


Bau mulut (+), stomatitis (-), gigi banyak yang hilang, lidah merah muda, kelainan lidah
tidak ada.

Lanjutan...
Leher
Simetris, kaku kuduk tidak ada, pembesaran vena jugularis.
Thoraks
Gerakan simetris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-), perkusi resonan,
rhonchi +/+ pada basal paru, wheezing -/-, vocal fremitus tidak teridentifikasi.
Jantung
Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2 sternal
kanan dan ics 5 mid axilla kanan, perkusi dullness. Bunyi s1 dan s2 tunggal, gallop
(-), mumur (-), capillary refill 2-3 detik.
Abdomen
Bising usus (+), tidak ada benjolan, nyeri tekan tidak ada, perabaan massa tidak ada,
hepar tidak teraba, asites (-).
Inguinal-Genitalia-Anus
Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembuluh limfe tidak ada,
tidak ada hemoroid.
Ekstrimitas
Akral hangat, edema -/- , kekuatan 5/5, gerak yang tidak disadari -/-, atropi -/-,
capillary refill 3 detik, abses tidak ada, ganggren (-), reflek patella N/N, achiles N/N.
Pembuluh darah perifer : radialis (+/+), femoralis (+/+), poplitea (+/+), tibialis
posterior (+/+), dorsalis pediss (+/+).
Tulang belakang
Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.

Analisa Data
KEMUNGKINAN
PENYEBAB

DATA
DS
Klien mengeluh
Diagnosa 1 sakit pinggang
tembus belakang
Klien menyatakan
nyeri tekan pada
pinggang kanan
Klien menyatakan
sakit saat miksi
DO :
k/u lemah, klien
tampak menyeringai
kesakitan
TTV :

Penekanan/distorsi
jaringan setempat
Pelepasan mediator
kimia (bradikidin)
Merangsang
nosireseptor
Implus ke thalamus
Cortex serebri

TD : 130\90
S : 37
N : 89x/menit

MASALAH
KEPERAWATAN

Nyeri

Nyeri

Intervensi :
1. Nyeri (akut) b.d peningkatan frekuensi/dorongan kontraksi
uretral, trauma jaringan, pembentukan edema, iskemia
jaringan.
Tujuan : Klien dapat menunjukkan rasa nyeri berkurang/hilang
setelah
dilakukan asuhan keperawatan.
TTV dalam batas normal
TD : 120/80 mmHg
N : 80-100 x/ menit
P : 12-20 x/ menit
S : 36- 375 o C
Ekspresi wajah tampak rileks
Skala nyeri 1-3
Klien dapat tidur dan istirahat

Rencana Tindakan :
Kaji dan catat lokasi, lamanya, intensitas nyeri (0-10)
dan penyebarannya.
Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan
bila terjadi perubahan kejadian/karakteristik nyeri.
Berikan tindakan nyaman contoh pijatan punggung,
lingkungan istirahat.
Bantu atau dorong penggunaan napas dalam, bimbingan
imajinasi.
Dorong/bantu dengan ambulasi sering sesuai indikasi
dan tingkatkan pemasukan cairan sekitar 3-4 liter/hari.
Perhatikan keluhan peningkatan/menetapnya nyeri
abdomen.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgesik.

Analisa Data
DATA
Diagnosa 2

KEMUNGKINAN
PENYEBAB

DS

Klien
Obstruksi saluran
menyatakan
kurang minum
kemih
Klien
menyatakan sakit
saat miksi
Pengeluaran urine
DO
inkomplit
Warna urine
klien jernih dan
kekuningKapasitas vesika
kuningan
urinaria
TTV :
TD : 130\90
S : 37
N : 89x/menit
RR : 19x/menit

Perubahan eliminasi
urine

MASALAH
KEPERAWATAN

Perubahan Eliminasi
Urine

Intervensi :
2. Perubahan pola eliminasi urin b.d stimulasi
kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal atau
ureteral.
Tujuan : Klien dapat menunjukkan pola eliminasi
normal setelah dilakukan
asuhan keperawatan
Aliran urine lancar
Klien bebas dari tanda-tanda obstruksi
(hematuria)
Klien berkemih dengan jumlah normal dan
pola biasanya.

Rencana Tindakan :
Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urin.
Tentukan pola berkemih normal pasien dan perhatikan
variasi.
Dorong meningkatkan pemasukan cairan : 3 4 liter/hari.
Periksa semua urin, catat adanya keluaran batu.
Palpasi untuk distensi suprapubik dan perhatikan penurunan
keluaran urin, adanya edema periorbital/tergantung.
Observasi perubahan status mental, perilaku atau tingkat
kesadaran.
Kolaborasi
Pemeriksaan laboratorium : elektrolit, BUN, kreatinin.

Analisa Data
DATA
Diagnosa 3 DS

Klien
menyatakan
tidak tahu
tentang
penyakitnya
DO
Klien terlihat
cemas

KEMUNGKINAN
MASALAH
PENYEBAB
KEPERAWATAN

Perubahan status
kesehatan
Hospitalisasi
Kurang informasi

Kurang
pengetahuan

Kurang
pengetahuan

Intervensi :

3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan


kebutuhan pengobatan b.d kurangnya informasi.

Tujuan : Klien dan keluarga dapat meningkatkan pengetahuan tentang


penyakitnya setelah dilakukan asuhan keperawatan.

Klien mampu mengungkapkan pemahaman tentang proses penyakit.

Klien mampu menghubungkan gejala dan faktor penyebab

Klien mampu melakukan perubahan perilaku dan berpartisipasi dalam


program pengobatan.

Rencana Tindakan :
Kaji ulang proses penyakit dan harapan masa datang.
Tekankan pentingnya peningkatan pemasukan cairan, contoh 3-4 L/hari
atau 6-8 L/hari. Dorong klien untuk melaporkan mulut kering, dieresis
berlebihan/ berkeringat dan untuk meningkatkan pemasukan cairan baik
bila haus atau tidak.
Kaji ulang program diet, sesuai individual.
Diet rendah purin contoh membatasi daging berlemak, kalkun,
tumbuhan polong, gandum, alkohol.
Diet rendah kalsium, membatasi susu, keju, sayur berdaun hijau, yogurt.
Diet rendah oksalat contoh pembatasan coklat minuman mengandung
kafein, bit, bayam.
Diet rendah kalsium/fosfat.
Diskusikan program obat-obatan, hindari obat yang dijual bebas dan
membaca semua label produk/ kandungan dalam makanan.
Mendengar dengan aktif tentang program terapi/perubahan pola hidup.
Identifikasi tanda/gejala yang menentukan evaluasi medik. Contoh, nyeri
berulang, hematuria, oliguria
Tunjukan perawatan yang tepat terhadap insisi/ kateter bila ada

Anda mungkin juga menyukai