Anda di halaman 1dari 31

TEKNIK EKSPLORASI

1.RIZKY AGUSTINUS S
DBD 113 108
2.SAMULA BERKATNU
DBD 113 109
3.ERA SOFIA
DBD 113 110
4.YANBER V TARIHORANG DBD 113 111
5.GATOT BELLA SURADNYANA DBD 113 113
6.SUPIANOR
DBD 113 114
7.YANTI RIYANTI
DBD 113 115

JURUSAN TEKNIK
PERTAMBANGAN UPR

PENGENALAN
PASIR BESI
Bagaimana terbentuknya pasir besi?
Pasir Besi merupakan endapan sedimenter.Endapan pasir besi
terjadi karena adanya proses pelapukan dari batuan andesit.
Selama proses transportasi hasil pelapukan batuan andesit
tersebut akan mengalami proses perubahan bentuk dan ukuran
(degradasi), dari partikel berukuran besar menjadi partikel
berukuran halus.
Selama proses pelapukan batuan andesit mengalami erosi
sampai terbawa ke sungai dengan bantuan air dan dari sungai
terus terbawa sampai ke laut.
Setelah sampai di laut karena pengaruh gelombang laut maka
partikel-partikel tersebut akan dihempaskan kembali

KELOMPOK MINERAL PASIR BESI?

Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang


bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam
seperti, kuarsa, feldspar, amphibol, piroksen, biotit, dan
tourmaline. Mineral tersebut dari dari magnetit, titaniferous
magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit. Titaniferous
magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan
ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi
terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik
volkanik.

Komposisi Kimia Pasir Besi

Sifat Fisik Pasir Besi


Sifat fisik pasir besi berupa
serbuk atau pasir yang berwarna
hitam, semakin hitam warnanya
berarti semakin bagus kualitas
dari
pasir
tersebut.
Ciri-ciri
fisikbesi
:
Fase
: padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
: 7,86 gram/cm3
Massa jenis cair pada titik lebur
: 6,98 gram/cm3
Titik lebur
: 1811 K (1538 0C dan 2800 0F)
Titik didih
: 3134 K (28610C dan 51820F)
Kalor peleburan
: 13,81 kJ/mol
Kalor penguapan
: 340 kJ/mol
Kapasitas kalor
: (25 0C) 25,10 J/(mol.K)

Rencana eksplorasi kami

1.Studi Literatur
dilakukan meliputi: pengumpulan
dan pengolahan data serta laporan
kegiatan sebelumnya.

Penyebaran Pasir Besi


Di Indonesia
Peta persebaran cadangan pasir besi
di Indonesia
Pasir besi

Peta persebaran cadangan


pasir besi di Jawa Barat

Peta wilayah Tasikmalaya

Survey g,

Letak Geografis, Kondisi Geologi,


Kondisi Topografi,Geologi Regional

Letak Geografis
Secara geografis Kecamatan Ciawi terletak
antara 1080838 BT-1082402 BT dan
antara 710 LS-72632 LS, berada di
bagian tenggara Provinsi Jawa Barat,
berjarak 105 Km dari Kota Bandung dan
255 Km dari Kota Jakarta, dengan luas
Wilayah 18.385 Hektar (183,85 Km2

Geologi Regional
Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten
garut
Sebelah utara berpatasan dengan kabupaten
majalengka
Sebelah timur berpatasan dengan kabupaten
ciamis
Sebelah selatan berbatasan dengan samudera
hindia

Genesa Pasir Besi

Topografi
- Kondisi Topografi

Kota Tasikmalaya berdasarkan bentang alamnya berada


pada ketinggian antara 201 sampai dengan 503 meter di
atas permukaan laut (mdpl) dan mempunyai dataran
dengan kemiringan relatif kecil. Daerah tertinggi berada di
Kelurahan Bungursari Kecamatan Bungursari (kaki Gunung
Galunggung) yaitu 503 mdpl sedangkan terendah berada di
Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu yaitu 201 mdpl.
Ditinjau dari fisiografi wilayah, tempat tertinggi di Kota
Tasikmalaya terdapat di bagian barat dan selatan, kemudian
menurun ke tengah di sekitar pusat kota menuju utara serta
sebagian kecil dari timur ke tengah dan utara Kota
Tasikmalaya. Pada bagian selatan wilayah Kota Tasikmalaya,
di sekitar Kecamatan Kawalu dan Cibeureum dan ciawi,
kondisinya cenderung berbukit-bukit dengan ciri hutan dan
kebun campuran.

kondisi geologi
-kondisi geologi
struktur geologi Kota Tasikmalaya terbentuk dari material dasar berupa
batuan induk vulkanik, yaitu susunan batuan yang terdiri dari breksi vulkanik
termampat lemah dengan bongkah lava andesit yang dihasilkan pada tingkat
gunung api tua.
Secara umum daerah Kota Tasikmalaya dapat dibagi menjadi tiga satuan
geomorfologi. Satuan geomorfologi perbukitan landai menempati bagian Barat
Laut Kota Tasikmalaya, dengan ketinggian berkisar 280-475 meter di atas
permukaan laut. Satuan Geomorfologi ini membentuk perbukitan-perbukitan
soliter dengan ukuran bervariasi berkisar puluhan meter. Satuan geomorfologi
pedataran menempati bagian tengah dan timur Kota Tasikmalaya, dengan
ketinggian berkisar 201-350 mdpl. Kedua satuan geomorfologi ini tersusun atas
litologi breksi volkanik, lava andesit, tuff dan endapan pasir tufaan yang
termasuk ke dalam Endapan Breksi Vulkanik Gunung Galunggung yang berumur
Holosen. Endapan ini merupakan hasil letusan dan longsoran saat terjadi erupsi
Gunung Galunggung, sedangkan satuan geomorfologi perbukitan curam
menempati bagian selatan Kota Tasikmalaya. Satuan ini memiliki ketinggian
berkisar 300-503 mdpl, dan tersusun atas litologi breksi gunung api, lahar, tuff
yang bersifat andesitis sampai basaltis yang termasuk ke dalam endapan
Gunung api Muda yang berumur Holosen.

2.Studi Penginderaan jarak jauh


Dengan menggunakan foto udara dari satelite
google.
Dengan data penginderaan jarak jauh ini
dapat dilakukan interpretasi gejalagejala
geologi yang berguna sebagai acuan dalam
eksplorasi pasir besi.

Foto Udara Daerah Kecamatan Ciawi.Kabupaten


Tasikmalaya,Jabar.

Foto Udara Kabupaten Tasikmalaya

Kesampaian daerah

3.Studi Geofisika dengan data yang digunakan dalam


studi ini merupakan data geofisika berupa anomali
kemagnetan yang sebelumnya pernah digunakan oleh PT
Yasindo Abdi Putra dan PT ANTAM
4. Persiapan dan Penyediaan Peralatan Lapangan
untuk pekerjaan lapangan antara lain:
peta dasar topografi dan peta geologi, alat bor tangan, alat
ukur topografi, palu geologi, kompas geologi, loupe, alat
tulis, magnetik pen, susceptibility meter, Global Positioning
System (G.P.S.), kamera, alat gali, pita ukur, alat preparasi
conto, kantong
conto dan peralatan keselamatan kerja.

RENCANA
EKSPLORASI
LANGSUNG

Kegiatan Pekerjaan Lapangan yang akan kami lakukan:


- Pemetaan Geologi dalam penyelidikan pasir besi meliputi
pemetaan batas pasir pantai dengan litologi lainnya, sehingga dapat
diperoleh gambaran sebaran endapan pasir besi.
- Pengukuran Topografi dilakukan untuk menggambarkan morfologi
pantai dan perencanaan penempatan titik-titik lokasi pemboran dan
sumur uji serta lintasan geofisika. Urutan kegiatan yang dilakukan
dalam pengukuran topografi adalah sebagai berikut:
- Penentuan koordinat titik awal pengukuran pada punggungan sand
dune.
- Pembuatan garis sumbu utama (base line)
- Pengukuran siku-siku untuk garis lintang (cross line).
Garis sumbu utama diusahakan searah dengan garis pantai dan garisgaris
lintang yang merupakan tempat kedudukan titik bor, arahnya dibuat
tegak lurus
terhadap sumbu utama dengan interval jarak tertentu.
- Geofisika (Geomagnetik) metoda geofisika yang digunakan dalam
studi ini adalah metoda geomagnetik yang meliputi: aeromagnetic dan
groundmagnetic, namun jarang diterapkan. Tujuan dari penerapan
metode ini adalah untuk mencari sebaran anomali magnetik daerah
pantai yang dieksplorasi.

- Pemboran
ini dimaksudkan untuk mengambil conto-conto pasir besi baik
yang ada diatas permukaan laut maupun yang berada
dibawahnya. Pekerjaan pemboran pasir besi dilakukan dengan
menggunakan bor dangkal baik yang bersifat manual
(Doormer) maupun bersifat semi mekanis ( Gambar 1 ).
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Penentuan lokasi titik bor
- Setting alat bor
- Pembuatan lubang awal dilakukan dengan menggunakan
mata bor jenis Ivan
sampai batas permukaan air tanah.
- Setelah menembus lapisan air tanah, pemboran dilakukan
dengan
menggunakan casing yang didalamnya dipasang bailer.
- Pemboran dihentikan sampai batas batuan dasar.
Pengambilan conto pasir besi yang terletak di atas permukaan
air tanah
diambil dengan sendok pasir (sand auger) jenis Ivan
berdiameter 2,5 inchi,sedangkan conto pasir yang berada di
bawah permukaan air tanah dan bawah permukaan air laut
diambil dengan bailer yang dilengkapi ball valve. Conto-conto
diambil untuk setiap kedalaman 1,5 meter atau setiap satu

- Pembuatan Sumur Uji


pada umumnya dilakukan pada pasir besi undak tua yang
telah mengalami kompaksi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengambil conto-conto pasir besi pantai sampai pada
kedalaman tertentu sampai mencapai permukaan air dan
untuk mengetahui profil/penampang tegak perlapisan pasir
besi.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Penentuan lokasi sumur uji.
- Penggalian dengan luas bukaan sumur 1m x 1m atau 1,5m x
1,5m.
- Membuat penyangga untuk menghindari longsoran
- Pembuatan sumur dihentikan apabila telah mencapai
permukaan air atau telah mencapai batuan dasar.

Rencana Metode Eksplorasi Tak Langsung

Rencana eksplorasi tak langsung yang akan


kami gunakan adalah Survey Geofisika
dengan metode magnetik, karena pasir besi
memiliki sifat kemagnetan kami akan
memanfaatkan sifat kemagnetannya.
Metode Geostatistik kami gunakan untuk
membantu dalam perhitungan estimasi sumber daya/cadangan
endapan bahan galian dimana nilai conto merupakan realisasi fungsi
acak (statistik spasial). Pada hipotesis ini, nilai conto merupakan
suatu fungsi dari posisi dalam cebakan, dan posisi relatif conto
dimasukkan dalam pertimbangan. Kesamaan nilai-nilai conto yang
merupakan fungsi jarak conto serta yang saling berhubungan ini
merupakan dasar teori statistik spasial

Teknik sampling
yang akan kami
lakukan adalah.....

Pengambilan conto pasir besi dari sumur uji


diambil dengan interval setiap satu meter
menggunakan metoda channel sampling,
dengan ukuran 5 cm x 10 cm.

Preparasi Conto, proses preparasi di


lapangan untuk conto bor dan sumur uji dapat
dilakukan dengan dua metoda, yaitu:
increment atau Riffle splitter.

Apa saja yang akan kami


lakukan dengan 2
metode tersebut?

Kegiatan Setelah Pekerjaan


Lapangan

Anda mungkin juga menyukai