Anda di halaman 1dari 2

Senja yang mulai nampak, semilir angin mulai membasuh wajuhku, q hirup dalamdalam udara yang menerpa seraya

mengingatkanku akan tempat ini, tepat kali


pertama aku menginjakkan kaki di tempat ini, tempat yang begitu asing bagiku,
meski itu dekat, tempat dengan berbagai adat budaya masyarakat, meski tempat
ini adalah tempat dilahirkannya kedua orang tuaku. Ya aku kembali ke tempat
kelahiran orang tuaku untuk mengabdikan diri menjadi seorang perawat di desa
yang cukup terpencil.
berat rasanya meninggalkan kota yang telah membesarkanku demi mengabdikan
diri di tempat ini, proses adaptasi yang sulit, dengan melihat kondisi masyarakat
yang berbeda tiba-tiba
ukhti,..? Suara yang begitu familiar di telingaku, q menoleh ke arahnya
iya, ukhtiq sapaku kepada saudariku yang sejak awal bersamaku di tempat ini.
Riani, dia adalah sahabatku, saudariku, teman seperjuanganku untuk mengabdi di
tempat ini. Meski statusnya masih sebagai perawat sukarela tetapi kegigihan dan
kesungguhannya bekerja tidak perlu di pertanyakan lagi.
Dia adalah belahan hatiku, belahan jwaku tempat aku selalu melumpahkan segala
penat dan kegelisahan yang menghantuiku. Dia adalah saudariku tempatku saling
berbagi dan saling mendalami ilmu agama. Setiap waktu kami memiliki jadwal jaga
yang sama dan setiap waktu itu pula kami membedah buku-buku agama. Satu lagi
yang selalu membuatku kagum padanya, dia selalu mengerti kebutuhanku, dia
pandai memasak dan membersihkan rumah sehingga bila jaga bersamanya saya
pasti akan kenyang, hehehe
sudah lama ukhtiq,..? lanjut riani
Belum, saya juga baru sampai,.. tuturku dengan senyaman manis yang
membuatnya selalu tersenyum ketika melihatku.
kalau begitu, istrahatlah didalam, pasti ukhti capek setelah perjalanan dari
kotatuturnya dengan penuh perhatian.
tidak ukhtiku, saya tidak capek, kok, saya masih ingin menikmati suasana di
sini lanjutku
suasana apa lagi ukhtiku, pemandangan di sekitar puskesmas ini selalu kita
nikmati setiap pagi dan petang, padi-padi hijau, pegunungan yang indah, bahkan
bukit itu pun sudah kita daki bersama, apa tidak bosan ukhti lanjutnya dengan
senyum lebar
iya ukhti, saya tidak akan pernah bosan, entah sudah berapa lama saya mengabdi
di sini, dan pada akhirnya saya sudah mulai bersahabat dengan alam, itu pun
berkat ukhtiku, hehehe? Lanjutku sambil menggoda saudariku yang satu ini.
Sungguh erat prsaudaraan kami, segala sesuatu yang terjadi padaku kadang terjadi
pula padanya, kami memiliki banyak kesamaan dan kami pula saling melengkapi
satu sama lain. Seandainya mungkin salah satu dari kami adalah laki-laki mungkin
kami adalah pasangan yang sangat serasi.

Kami tinggal bersama di perumahan puskesmas, tempat yang cukup jauh dari
ibukota kabupaten, apalagi dari kota kelahiranku. Tempat ini memiliki banyak
keunikan antara lain watak masyarakat yang keras, budaya yang kental dengan
system kasta, dimana orang yang merasa diri sebagai karaeng ingin dilayanani
sebagai raja

Anda mungkin juga menyukai