Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL PENELITIAN

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI


EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI YANG BEKERJA
DENGAN IBU MENYUSUI YANG TIDAK BEKERJA
DI DESA PAPRINGAN KECAMATAN
KALIWUNGU KABUPATEN
KUDUS

Oleh:
RISA KUSUMASARI
NIM: 200501198

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
AGUSTUS, 2009

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus
Juli, 2009
ABSTRAK
RISA KUSUMA SARI
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui Yang
Bekerja Dan Ibu Menyusui Yang Tidak Bekerja Di Desa Papringan Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2009
xiii + 58 halaman + 2 gambar + 7 tabel + 10 lampiran
ASI eksklusif adalah memberikan ASI tanpa tambahan makanan dan minuman
tambahan lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, kecuali obat dan
vitamin. Dari hasil survei pendahuluan didapatkan data kurangnya pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif pada ibu menyusui yang bekerja dan ibu
menyusui yang tidak bekerja.
Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif analitik yang
bersifat comparatif mean menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu menyusui di desa Papringan. Sampel penelitian diambil sebanyak
30 responden dengan total sampling. Variabel yang diukur adalah pengetahuan tentang ASI
eksklusif ibu menyusui yang bekerja dan pengetahuan ibu menyusui yang tidak bekerja.
Analisa data menggunakan teknik hipotesis dengan metode t-test Independent.
Hasi penelitian menunjukkan rata-rata nilai pengetahuan tentang ASI eksklusif pada
ibu menyusui yang bekerja = 24,00 dengan standar deviasi 2,892. Nilai rata-rata
pengetahuan pada ibu menyusui yang tidak bekerja = 22,00 dengan standar deviasi 1,970.
Dengan uji t independent didapatkan nilai mean perbedaan antara pengetahuan tentang ASI
eksklusif antara ibu menyusui yang bekerja dan ibu menyusui yang tidak bekerja adalah
2,000 dengan nilai interval konfiden 95% antara 0,23 sampai 3,874. Perbedaan ini diuji
dengan uji t independen menghasilkan nilai p = 0,032, maka dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif antara ibu menyusui
yang bekerja dan ibu menyusui dan tidak ibu menyusui tidak bekerja di desa Papringan
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

Kata Kunci
Daftar Pustaka

: Pengetahuan, ASI eksklusif


: 29 (2000-2008)

Nursing Science Study Program


School Of Health Science
Cendekia Utama Kudus
Juli, 2009
ABSTRACT
RISA KUSUMASARI
Differences Level Of Knowledge About ASI Exclusive on Mother Giving ASI In Work
and Mother Giving ASI Unwork In Papringan Village District Of Kaliwungu Kudus
Regency 2009
xiii + 58 Pages + 2 Pictures + 7 Tables + 10 Enclosure
ASI exclusive is give ASI without other foot and drink to baby since born until babys
age 6 months, except drugs and vitamin. From the survey result gets data mother has deficit
knowledge about ASI exclusive on baby 0-6 months. This research purpose for know
differences level of knowledge about ASI exclusive on mother who gave ASI in work and
mother who gave ASI unwork.
Kind of this research used is deskriptif analitik with comparative mean using cross
sectional approach. Population of this research are mother wo gave ASI In papringan
village. Numbers of samples are 30 respondents with total sampling. Variable which
measured is knowledge about ASI eksklusif Data will be analyzed with hipotesis technique
with t test independent method.
Result of this research is show mean knowledge value about ASI eksklusif on mother in
work = 24,00 with deviation standard 2,982. Mean of knowledge value on unwork mother =
22,00 with deviation standard 1,970. From t- test independent get mean value of difference
between knowledge about ASI exclusive between Mother who gave ASI on work and
mother who gave ASI unwork is 2,000 with interval confiden value 95% between 0,23 until
3,874. This differences tested with t-test independent, has been resulting p value = 0,032,
then there can be significant differences level knowledge about ASI exclusive between
mother in work and mother unwork in papringan village, district of kaliwungu in kudus
regency.

Keywords
References

: Knowledge, ASI Exclusive


: 29 (2000 2008)

I.

berumur 2 tahun. Kebanyakan alasan

PENDAHULUAN

yang dikemukakan adalah mereka tidak

A. Latar Belakang

Perkembangan
dunia

dapat

keperawatan

diawali

sejak

di

zaman

manusia itu ada, dimana pada dasarnya


manusia
naluri

diciptakan
untuk

telah

merawat

memiliki

diri

sendiri

cukup ASI atau mereka mendapat


masalah dalam menyusui. Kadangkadang ibu bekerja di luar rumah dan ia
tidak tahu bagaimana cara meneruskan
menyusui bayi nya (Roesli, 2000).

sebagai mana tercermin pada seorang


ibu, yang memiliki naluri memelihara
kesehatan hal ini adalah menyusui
anaknya (Welford, 2001).
World

Health

Organization

Fund (UNICEF) menganjurkan agar


ASI eksklusif diberikan sejak lahir
sampai usia 6 bulan dan ASI diteruskan
bersamaan dengan pemberian makanan
pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
yang memadai sampai 2 tahun atau
lebih, namun kenyataan banyak ibu dari
berbagai negara mulai memberikan
atau

Indonesia tahun 2007 lebih disebabkan


pada

rendahnya

eksklusif.

(WHO) dan United Nation Childrens

makanan

Kasus gizi buruk pada anak

minuman

tambahan

sebelum berumur 6 bulan pada bayi dan


menghentikan menyusui sebelum anak

Fakta

pemberian

ASI

pemberian

ASI

eksklusif pada bayi di Indonesia selama


enam

bulan

terus

menurun

dibandingkan pemberian susu formula.


Sedangkan pemberian susu botol pada
bayi terus meningkat, pada tahun 1997,
bayi yang diberi susu formula sebesar
21,1 %, kemudian pada 2002 turun
menjadi 16,7 %, kemudian meningkat
lagi

pada

2007

sebesar 27,9

%.

(http://esigit.multiply.com/journal/22/A
SI_Eksklusif).

Masih banyak ibu yang tidak

UNICEF

menyebutkan

bahwa

mengerti soal laktasi. Sebagian besar

ketidaktahuan ibu tentang pentingnya

perempuan yang bekerja di Indonesia

ASI, cara menyusui dengan benar, serta

kesulitan menyusui bayinya maupun

kurangnya pendidikan kesehatan oleh

memerah ASI di tempat kerja, karena

petugas kesehatan tentang nutrisi yang

padatnya aktivitas kerja serta masih

baik

sedikit perusahaan yang menyediakan

penghambat

tempat khusus untuk menyusui bayi

kesadaran

maupun memerah ASI. Padahal, jika

memberikan

tidak diperah secara teratur, produksi

2006).

ASI akan terus turun. Ketidaktahuan

bagi

bayi

merupakan

bagi
orang
ASI

faktor

terbentuknya
tua

di

dalam

eksklusif

(Gatra,

Kurangnya

pengetahuan

para ibu tentang manajemen laktasi,

masyarakat di desa Papringan tentang ASI

seperti cara memerah dan menyimpan

eksklusif

ASI,

proses

pendapat ibu yang merasa memberikan

yang

ASI saja tidak cukup untuk memenuhi

mempunyai persepsi bahwa produksi

gizi anak, Padahal anggapan tersebut

ASI tidak mencukupi sehingga memberi

salah karena ASI eksklusif mengandung

susu formula kepada bayinya (Kompas,

hampir semua zat gizi yang dibutuhkan

2008). Dengan mengetahui yang benar

oleh bayi, karena ada lebih dari 100 jenis

tentang

perlengkapan

zat gizi dalam ASI antara lain AA, DHA,

didukung

tarunin dan spingomyelin yang tidak

lingkungan kerja, seseorang ibu yang

terdapat pada susu sapi. Zat utama yang

bekerja dapat tetap memberikan ASI

hanya terdapat pada ASI adalah zat

secara eksklusif (Roesli, 2005).

antibodi (colostrum) yang keluar pada

turut

menyusui,

memerah

menghambat
sehingga

banyak

menyusui,
ASI,

dan

dapat

dilihat

dari

adanya

hari pertama setelah kelahiran bayi.

Tahun

ASI

Dari hasil survei pendahuluan di

eksklusif terhadap balita di Kabupaten

desa Papringan pada tanggal 29-31

Kudus masih sangat rendah, berdasarkan

Januari 2009, ditemukan kasus mengenai

laporan survei ASI eksklusif diketahui

kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI

bahwa dari 2.181 bayi (0-6 bulan), yang

eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Dari hasil

diberi ASI eksklusif sebesar 12,20 %,

wawancara penulis dengan 15 ibu yang

sedangkan

Kaliwungu

bekerja hanya 4 orang diantaranya yang

jumlah bayi sebesar 192 dan yang diberi

memberikan ASI eksklusif dan 11 lainnya

ASI eksklusif hanya sebesar 10,42%

tidak memberikan ASI eksklusif setelah

(Dinkes Kudus, 2008).

cuti kerja berakhir, sedangkan 16 ibu

di

2008,

pemberian

Kecamatan

Demikian juga pada ibu-ibu yang

yang tidak bekerja hanya 9 orang

bekerja di desa Papringan, ibu-ibu di desa

diantaranya

Papringan kebanyakan bekerja di pabrik

eksklusif dan 7 lainnya tidak memberikan

rokok, ketika cuti kerja berakhir mereka

ASI eksklusif setelah bayi berusia 2-3

memilih

bulan.

memberikan

susu

formula

yang

memberikan

ASI

sebagai pengganti ASI ketika mereka

Dari fenomena di atas, maka

bekerja, mereka mempunyai alasan karena

penulis ingin mengetahui apakah ada

tidak tahu cara yang tepat untuk memerah

perbedaan tingkat pengetahuan tentang

ASI dan cara menyimpannya ketika

ASI eksklusif pada ibu yang bekerja

bekerja, sedangkan bagi ibu-ibu yang

dengan ibu yang tidak bekerja. Oleh

tidak bekerja, mereka berpendapat bahwa

karena itu penulis mengambil penelitian

ASI saja tidak cukup untuk memenuhi

dengan

kebutuhan nutrisi bayi, sehingga lebih

pengetahuan tentang ASI eksklusif pada

memilih susu formula dan makanan

ibu menyusui yang bekerja dengan ibu

tambahan lainnya.

menyusui yang tidak bekerja di desa

judul

perbedaan

tingkat

Papringan

Kecamatan

Kaliwungu

c. Menganalisa perbedaan tingkat

Kabupaten Kudus.

pengetahuan

ASI

eksklusif pada ibu menyusui

B. Rumusan masalah

yang

Dari latar belakang di atas yang


menjadi masalah

tentang

bekerja

dengan

ibu

menyusui yang tidak bekerja di

penelitian adalah

desa

adakah perbedaan tingkat pengetahuan

Papringan

Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kudus.


tentang ASI eksklusif pada ibu menyusui
yang bekerja dengan ibu menyusui yang
tidak

bekerja

Kecamatan

di

desa

Kaliwungu

D. Manfaat penelitian
1 Manfaat Bagi Peneliti

Papringan

Merupakan suatu pengalaman yang

Kabupaten

berharga dalam berfikir secara ilmiah


dan menambah pengetahuan tentang

Kudus?.

ASI eksklusif.
2 Manfaat Bagi Profesi Keperawatan
C. Tujuan penelitian

Sebagai bahan acuan untuk mengkaji

1. Tujuan umum

Mengetahui

dan
perbedaan

tingkat

pengetahuan tentang ASI eksklusif


pada ibu menyusui yang bekerja
dengan ibu menyusui yang tidak
bekerja.

tentang

ASI

eksklusif.
3 Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi wacana


untuk

melakukan

penelitian

selanjutnya.

2. Tujuan khusus

4 Bagi Akademik

a. Mengetahui tingkat pengetahuan

ibu

menganalisis

menyusui

yang

bekerja

tentang ASI eksklusif.


b. Mengetahui tingkat pengetahuan

Hasil penelitian ini sebagai tambahan


kepustakaan dalam mengembangkan
ilmu

kesehatan

khususnya

eksklusif.

ibu menyusui yang tidak bekerja


tentang ASI eksklusif.

II. BAHAN DAN CARA KERJA

ASI

sampling

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan


adalah

desain

analitik

yang

penelitian
bersifat

jenuh,

sampel

yang

diambil adalah ibu menyusui yang

deskriptif

mempunyai bayi 6-12 bulan baik

comparatif

yang bekerja maupun ibu menyusui

mean yaitu untuk menguji perbedaan

yang

mean antara dua kelompok data yang

Papringan Kecamatan Kaliwungu

dependen.

Kabupaten Kudus yang berjumlah

Rancangan penelitian ini

menggunakan
pendekatan

rancangan
cross

berupa

sectional

yaitu

variabel

di

desa

sampel adalah :
1)

pengukuran atau observasi data variabel


dan

bekerja

30 ibu. Dengan kriteria inklusi

penelitian menekankan pada waktu

dependen

tidak

Ibu

yang

menyusui

ASI

eksklusif baik ibu yang bekerja

independen

maupun tidak bekerja

hanya satu kali waktu, pada satu saat.

2)

Ibu yang memiliki bayi usia 612 bulan baik ibu yang bekerja

B. Populasi dan Sampel Penelitian

maupun tidak bekerja.

1. Populasi
3)

Populasi dalam penelitian ini

Ibu yang bersedia menjadi


responden dalam penelitian ini.

adalah semua jumlah ibu yang


4)

memiliki bayi usia 6-12 bulan di

Ibu dengan tingkat pendidikan


maksimum SMA.

desa Papringan Kecamatan

5)

Kaliwungu Kabupaten Kudus yang

Ibu yang melahirkan anak


pertama.

berjumlah 30 ibu menyusui yang

6)

Ibu yang bisa membaca dan


menulis.

bekerja maupun yang tidak bekerja.


7)

2. Sampel

Tinggal di desa Papringan


Kecamatan

Cara pengambilan sampel dalam

Kabupaten Kudus.

penelitian ini adalah dengan cara


III.

HASIL PENELITIAN

Kaliwungu

Distribusi Responden Menurut Tingkat


Pendidikan Responden di desa Papringan
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus
1. Lokasi Penelitian
Bulan Juni Tahun 2009
Lokasi penelitian adalah di

A. Gambaran Umum

desa

Papringan.

Dengan

batas Pendidikan
Jumlah Persen ( % )
Tidak Sekolah
1
3.3
wilayah sebelah barat desa Tunggul,
SD/MI
13
43,3
11
36.7
sebelah timur desa Kaliwungu, SMP/MTs
SMA/MA
5
16,7
sebelah utara desa Nalumsari dan
Total
30
100
c. Pekerjaan Responden
sebelah selatan desa Sidorekso. Luas Distribusi Responden Menurut Tingkat
wilayah desa Papringan kurang lebih Pekerjaan Responden di desa Papringan
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus
Bulan Juni Tahun 2009
245,294 Ha, jumlah penduduk
Pekerjaan
Jumlah Persen ( % )
mencapai 5600 jiwa yang terbagi
IRT
16
53.3
dalam jumlah laki-laki 2722 orang Buruh
10
33,4
dan jumlah perempuan
2878 orang. Sebagian besar
masyarakat desa Papringan bekerja
sebagai buruh tani (554 orang) dan
buruh industri (135 orang).
2. Karakteristik Responden
a. Umur Bayi

Swasta

13,3

Total

30

100

B. Analisa Univariat
1. Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif

Pada Ibu Menyusui Yang Bekerja


MinMean
SD
95% CI
Variabel
SE
Max
Median IQR

Pengetah 24,00
2,892
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
22,16
uan0,835 19-28
Bayi di desa Papringan Kecamatan
23,50
5
-25,84
Kaliwungu Kabupaten Kudus
Bekerja
Bulan Juni Tahun 2009
2. Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif
Min95%
Pada Ibu Menyusui Yang Tidak Bekerja
Mean
SD
Min- 95%
SE Max CI
Mean
SD
Median IQR
Variabel
SE
Max CI
Median IQR
8,158,83
1,821
Usia
0,332 6-12
1,970 0,464 19-25 21,02
9,51 Pengetahuan 22,00
9,00
3
b. Tingkat Pendidikan Responden

-Tidak

22,00

-22,98

dinyatakan varian kedua kelompok sama. Jadi


Bekerja
C. Analisa Bivariat
yang dipakai adalah uji t untuk varian sama
1. Perbedaan
Tingkat
Pengetahuan
Responden Tentang ASI Eksklusif Pada(equal) dan didapat nilai p = 0,032. Karena
Ibu Menyusui Yang Bekerja dan Ibu
Menyusui Yang Tidak Bekerja di desanilai p value 0,032 lebih kecil dari = 0,05,
Papringan
Kecamatan
Kaliwungu
Kabupaten Kudus
maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang ASI signifikan tingkat pengetahuan ibu menyusui
Eksklusif Pada Ibu Menyusui Yang Bekerja
dan Ibu Menyusui Yang Tidak Bekerja di desayang bekerja dan ibu menyusui yang tidak
Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Kudus
bekerja di desa Papringan Kecamatan
Bulan Juni Tahun 2009
Kaliwungu Kabupaten Kudus.
P
Pengetahuan Mean SD
SE
N
value
Ibu Bekerja 24,00 2,892 0,835
12
IV. PEBAHASAN
Ibu Tidak
0,032
22,00 1,970 0,464
18
a. Perbedaan Tingkat Pengetahuan
bekerja
Nilai

rata-rata

pengetahuan

ibu

menyusui yang bekerja adalah 24,00 dengan


standar deviasi 2,892, sedangkan nilai ratarata pengetahuan ibu menyusui yang tidak

Ibu Menyusui Yang Bekerja Dengan


Ibu Menyusui Yang Tidak bekerja
Berdasarkan hasil analisis dengan
uji t independent diperoleh hasil yaitu ada
perbedaan

yang

signifikan

tingkat

bekerja adalah 22,00 dengan standar deviasi

pengetahuan ibu menyusui yang bekerja

1,970. Dari hasil analisis uji t ditampilkan uji

dan ibu menyusui yang tidak bekerja (p =

dua uji t, yaitu uji t dengan asumsi varians

0,032) atau dengan kata lain status

kedua kelompok sama (equal vaiances


assumed) dan uji t dengan asumsi varian
kedua kelompok tidak sama (equal variances
not assumed). Berdasarkan uji kesamaan

pekerjaan juga mempengaruhi tingkat


pengetahuan

ibu

menyusui

Papringan

Kecamatan

di

desa

Kaliwungu

Kabupaten Kudus.
Berdasarkan

hasil

penelitian

varian melalui uji levene, menghasilkan nilai

diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat

p = 0,126. Karena nilai p > alpha (0,05) maka

pengetahuan ibu menyusui yang bekerja

tentang ASI eksklusif adalah baik. Hal ini

mempengaruhi

dikaitkan

secara

walaupun sebagian waktunya dihabiskan

kategorik diperoleh nilai rata-rata (24,00),

untuk bekerja, ibu dapat memperoleh

bila dirujuk pada data yang sudah

pengetahuan tentang ASI eksklusif dari

dikategorikan

rekan

dari

hasil

berada

analisis

dalam

kategori

kerjanya,

ibu,

terutama

di

waktu

bekerja

ibu

dapat

pengetahuan baik (23-30). Ibu menyusui

istirahat.

yang bekerja telah mendapatkan informasi

memperoleh wawasan dan pengalaman

yang jelas saat kontrol kesehatan dan

dari

mengikuti posyandu yang diberikan oleh

mempengaruhi pengetahuan ibu menyusui

bidan desa. Sehingga dari situlah ibu

yang bekerja.

mengetahui apa itu ASI, manfaat dan

Dengan

pengetahuan

rekan

Berdasarkan

kerjanya

hasil

sehingga

penelitian

pentingnya ASI bagi bayi maupun bagi

diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat

ibu. Faktor lain yang turut menentukan

pengetahuan ibu menyusui yang tidak

baiknya pengetahuan ibu menyusui yang

bekerja tentang ASI eksklusif adalah

bekerja tentang ASI eksklusif melalui

kurang. Hal ini dikaitkan dari hasil

hubungan kerja atau kesibukan, dimana

analisis secara kategorik diperoleh nilai

melalui hubungan tersebut ibu menyusui

rata-rata (22,00) bila dirujuk pada data

bisa bertukar pendapat dan mendapatkan

yang sudah dikategorikan berada dalam

pengalaman dan informasi tentang ASI

kategori pengetahuan kurang (15-22).

eksklusif dari rekan kerjanya.

Hasil ini kemungkinan disebabkan oleh

Salah

satu

yang

beberapa faktor; 1) Informasi yang kurang

mempengaruhi pengetahuan ibu adalah

tentang ASI eksklusif pada ibu menyusui

karakteristik ibu sendiri yang terdiri dari

yang tidak bekerja. Dimana pada ibu

pendidikan

Menurut

menyusui yang tidak bekerja banyak

Depkes (2000), pendidikan yang baik

menghabiskan kesehariannya di rumah

akan mudah menerima segala informasi

dengan mengerjakan pekerjaan rumah

dari luar terutama tentang ASI eksklusif.

tangga, sehingga pengetahuan tentang ASI

Sama halnya dengan pekerjaan juga akan

eksklusif juga terbatas. Ibu menyusui

dan

faktor

pekerjaan.

yang

tidak

bekerja

pengetahuan
keluarga

melalui

khususnya

tetangga.

2)

pendidikan;
rendah

memperoleh
informasi

orang

pendidikan

melatar

dari

sering diberikan pendidikan kesehatan

dan

oleh petugas kesehatan misalnya oleh

tingkat

bidan ketika posyandu. Dari hasil tersebut

relatif

juga diketahui bahwa status pekerjaan ibu

tua

Rendahnya
yang

belakangi

hal ini dikarenakan ibu yang tidak bekerja

sulitnya

juga

mempengaruhi

penduduk untuk mengetahui tentang ASI

dalam

eksklusif serta manfaatnya bagi bayi dan

mempunyai

ibu menyusui. 3) Kurangnya petugas

memungkinkan

kesehatan

desa

mengadopsi pengetahuan baru, khususnya

Papringan juga merupakan faktor yang

tentang hal-hal yang berhubungan dengan

menyebabkan

pengetahuan

pemberian ASI secara eksklusif pada

ibu-ibu terhadap ASI dan manfaatnya baik

bayinya. Disini peran petugas kesehatan

bagi anak maupun ibu menyusui sendiri.

memegang peranan yang penting dalam

Petugas

meningkatkan pengetahuan ibu menyusui

yang

bertugas

kurangnya

kesehatan

memberikan

di

yang

seyogjanya

penyuluhan

mengenai

melalui

manfaat ASI eksklusif kurang merata


distribusinya

sehingga

ibu

menyusui

pengetahuan
ia

pendidikan

lambat

kesehatan

yang
rendah
dalam

secara

berkesinambungan.

V.

Berdasarkan uraian di atas dapat


bahwa

ini

pengetahuan

tentang ASI sangat minim.

disimpulkan

hal

pengetahuannya,

rata-rata

nilai

PENUTUP
A. Simpulan
1. Rata-rata

tingkat

pengetahuan

pengetahuan ibu menyusui yang bekerja

tentang ASI eksklusif pada ibu

(24,00) lebih tinggi dibandingkan nilai

yang bekerja adalah 24,00 (95% CI

pengetahuan ibu menyusui yang tidak

: 22,16-25,84) dan nilai tengah

bekerja

tersebut

23,50 dengan standar deviasi 2,892.

diketahui jarak nilai pengetahuan antara

Nilai pengetahuan terendah adalah

ibu menyusui yang bekerja dan ibu

19 dan nilai tertinggi pengetahuan

menyusui yang tidak bekerja sangat tipis,

responden adalah 28.

(22,00).

Dari

hasil

2. Rata-rata

tingkat

pengetahuan

tentang ASI eksklusif pada ibu

B. Saran
1. Bagi Ibu Menyusui Yang Bekerja

yang tidak bekerja adalah 22,00


(95% CI 21,02-22,98) dan nilai
median

22,00

dengan

standar

deviasi 1,970. Nilai pengetahuan

Diharapkan ibu menyusui yang


bekerja

walaupun

pekerjaannya
mencari

sibuk

masih

informasi

dengan

aktif

dalam

tentang

ASI

eksklusif melalui petugas kesehatan


terendah adalah 19 dan nilai
tertinggi pengetahuan responden
adalah 25.
3. Dengan

atau kepada bidan desa ketika libur


kerja untuk menambah wawasan atau
pengetahuan tentang ASI eksklusif.

uji

independent

didapatkan nilai mean difference

2. Bagi Ibu Menyusui Yang Tidak

Bekerja
Diharapkan ibu menyusui yang

antara pengetahuan tentang ASI


eksklusif pada ibu menyusui yang
bekerja dan ibu menyusui yang
tidak bekerja adalah 2,000 dengan
nilai interval konfiden 95% antara
0,187 sampai 3,813. Perbedaan ini
diuji dengan uji t independent
menghasilkan nilai p = 0,032,
maka

dapat

disimpulkan

ada

perbedaan yang signifikan tingkat


pengetahuan tentang ASI eksklusif
antara ibu menyusui yang bekerja
dan ibu menyusui yang tidak
bekerja

di

desa

Papringan

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten


Kudus.

tidak bekerja walaupun sibuk dengan


aktivitas sehari-hari yaitu pekerjaan
rumah

tangga

dapat

meluangkan

waktunya untuk mencari informasi


dengan

membaca,

melihat

TV,

mendengarkan radio atau berkonsultasi


mengenai

ASI

eksklusif

melalui

petugas kesehatan atau bidan desa


ketika posyandu untuk menambah
wawasan atau pengetahuan tentang ASI
eksklusif.
3. Dinas Kesehatan

Diharapkan

adanya

penambahan petugas kesehatan agar


dapat memberikan informasi tentang

ASI

eksklusif

lebih

ama_6_bulan . Download tanggal 15


januari 2009.

merata

distribusinya sehingga ibu yang bekerja


Depkes

RI.
2000.
Faktor
Yang
Mempengaruhi Pengetahuan Ibu .
Jakarta.

yaitu melalui pendidikan kesehatanDepkes

RI. 2005. Ibu Bekerja Tetap


Memberikan Air Susu Ibu (ASI).
Jakarta.

maupun ibu yang tidak bekerja dapat


mendapatkan informasi dengan mudah

secara berkelanjutan.

Dinas Kesehatan. 2008. Pekan ASI dunia


dukung ibu agar menyusui secara
Profesi kesehatan terutama
eksklusif,http://dinkesjatengprov.go.i
d/webgoid/index.php?
perawat mempunyai peran sebagai
name=News&file=article&sid=23
edukator dengan cara memberi
4. Bagi Profesi Keperawatan

penyuluhan atau pendidikan kesehatanDinas Kesehatan. 2008. Profil Kesehatan


Kabupaten Kudus 2008. Dinkes,
kepada ibu menyusui tentang manfaat
Kudus.
dan cara pemberian ASI eksklusif.

Esigit. 2008. Asi Eksklusif Ditinggalkan,


5. Peneliti Selanjutnya
http://esigit.multiply.com/journal/ite
m/
Perlu dilakukan penelitian
22/asi_ASI_Eksklusif_Ditinggalkan.
lanjutan mengenai analisis pengaruh
Download tanggal 8 januari 2009.
pendidikan

kesehatan

terhadap

.Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metodologi


pemberian ASI eksklusif pada ibu
Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data, Salemba Medika,
menyusui yang bekerja dan ibu
Jakarta.
menyusui yang tidak bekerja.
Hubertin. 2004. Pengetahuan ibu tentang
ASI,
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anakku.net/content/penge
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
tahuan-ibu-tentang-asi-ekslusif-padaPenelitian
Suatu
Pendekatan
wanita-bekerja.htm. Download 2
Praktik. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Mei 2009
Arixs. 2005. Bayi Perlu ASI Eksklusif Selama
6
Bulan,
http://arixs.multiply.com/journal/ite
m/42/bayi_perlu_ASI_Eksklusif_sel

http://asuh.wikia.com/wiki/ASI_Eksklusif.

Keperawatan,

world health organization. 2001.

Salemba

Medika.

Jakarta.

Exclusive Breastfeeding. Download


Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Eksklusif.
Trubus Agriwidya, Jakarta.

15 januari 2009.
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/02

Roesli, Utami. 2005. Mengenal ASI Eksklusif.


/00595122/pemberian.asi.eksklusif.
Trubus Agriwidya, Jakarta.
terus.menurun. Download tanggal 11
Sabri, Luknis dan Hastono, Sutanto Priyo.
januari 2009.
2008. Statistik Kesehatan. Rajawali
Pers, Jakarta.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/03
/00495832/lingkungan.mempengaru
hi.pemberian.ASI.eksklusif.

Siregar,

2004.

Pemberian

ASI

Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang

Download tanggal 4 Mei 2009.

Mempengaruhi. Fakultas Kesehatan


Masyarakat,

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi


Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan

Utara.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian.


CV. Alfabeta, Bandung.

dan Perilaku Kesehatan. PT. RinekaYahya,


Cipta, Jakarta.

Sumatera

Download tanggal 17 januari 2009.

penelitian kesehatan. PT. Rineka

Harun.

2005.

Air

Susu

Ibu,

http://www.harunyahya.com/indo/artikel

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan


Metodologi

Arifin.

Penelitian

Ilmu

/082.htm. Download 1 januari 2009

Anda mungkin juga menyukai