ATOM HIDROGEN
KOMPETENSI DASAR
Memahami mekanika kuantum atom Hidrogen dan menjelaskan makna fisis
dari hasil-hasil mekanika kuantum atom Hidrogen dalam menjelaskan sifatsifatnya
banyak memberikan informasi tentang sifat-sifat atom. Teori atom Bohr merupakan
teori atom pertama yang dapat menjelaskan beberapa sifat atom, khususnya atom yang
mengandung satu elektron. Teori ini memberikan konstribusi besar terhadap
perkembangan lebih lanjut tentang teori atom modern. Bab ini memaparkan secara
ringkas tentang perkembangan atom sebelum atom modern. Paparan bab ini lebih
penemuan
partikel subatom dan lahirnya beberapa teori atom, termasuk teori atom Bohr.
Struktur Isi
variabel sudut
3. Menuliskan persamaan Schrodinger hanya
4.
Penyelesaian Persamaan
Schrodinger Atom Hidrogen
5.
6.
7.
8.
variabel sudut
Menuliskan persamaan Schrodinger hanya
variabel r
Menjelaskan pembatasan bilangan kuantum
atom Hidrogen
Menuliskan jenis fungsi gelombang atom
Hidrogen yang diijinkan dilihat dari
pembatasan bilangan kuantum
Menjelaskan makna fisis bilangan kuantum
utama atom Hidrogen
Menjelaskan hubungan bilangan kuantum
azimut dengan momentum sudut orbital
dV
dr
, dV = Fdr
k .e 2
dr dimana k = 1/(4o)
r2
ke2
r
e2
r
Menuliskan persamaan
Schrodinger adalah prosedur
pertama yang dilakukan
dalam memecahkan suatu
sistem kuantum.
m1 m2
m1 m2
Elektron bergerak mengelilingi inti atom sehingga sistem atom hidrogen identik
dengan sistem rotasi. Pada suatu sistem rotasi, massa dinyatakan sebagai massa
inersia, I. Persamaan Schrodinger untuk sistem atom hidrogen adalah:
2
2
2 e
,
r
2I
koordinat
yang
digunakan.
Pada
sistem
Untuk menuliskan
persamaan Schrodinger
diperlukan informasi tentang
energi potensial sistem dan
sistem koordinat yang
digunakan.
2
2
2
x 2 y 2 z 2
2
1
1 2
r
sin
2
r r sin
sin 2
Pada sistem atom hidrogen, sistem koordinat yang digunakan adalah koordinat bola
(polar spheris), bukan kotak. Dalam koordinat bola, persamaan Schrodiger atom
hidrogen menjadi:
2
2r 2
2
1
1
2
e2
r
sin
( r , , ) ( r , , )
( r , , )
sin 2 2
r
r r sin
Dalam sistem koordinat bola, syarat batas sistem atom H (syarat batas variabelnya)
adalah sebagai berikut.
0 r
0
0 2
3.2 Penyelesaian Persamaan Schrodinger Atom Hidrogen
Menuliskan bentuk persamaan Schrodinger
suatu sistem apa saja adalah hal yang mudah, asalkan
persamaan energi potensial sistem diketahui. Hal yang
sulit adalah bagaimana cara memecahkan persamaan
Schrodinger yang bentuknya telah diketahui tersebut.
Seperti pada sistem partikel dalam kotak tiga dimensi,
pada kasus atom hidrogen juga dilakukan pemecahan
fungsi gelombang, yang semula mengandung variabel r,
, & , menjadi fungsi gelombang yang hanya
mengandung satu variabel saja, r, , atau saja.
Pemecahan fungsi gelombang tersebut menghasilkan
tiga persamaan, yaitu:
1.
2
( ) m 2 ( )
2
m2
( )
( ) ( ) 0
2.
sin
2
sin
sin
3.
2
2r 2
R( r ) ( r ) 2 ( r ) ( r ) 0
r
r
Pemecahan persamaan
Schrodinger menjadi
persamaan yang hanya
mengandung satu variabel
adalah prosedur kedua
dalam memecahkan sistem
kuantum
Diskusikan !
Pecahkan persamaan Schrodinger variabel r, , dan menjadi persamaan yang
hanya mengandung satu variabel saja seperti yang di tuliskan di atas.
Persamaan pertama adalah persamaan yang paling mudah dikerjakan,
sedangkan persamaan kedua dan ketiga pemecahannya sangat rumit. Fungsi
gelombang yang memenuhi persamaan pertama adalah:
m ( )
1
2
.e im
m( ) m( 2 )
1
2
.e im
1
2
.e im( 2 )
eim2 1
m( )
2 1( m )!
2( m )!
P (cos )
m
sebagai berikut.
P ( x) (1 x 2 )
m
m /2
dx
m
m
P ( x)
P ( x )
1 d 2
( x 1)
2 ! dx
P0(cos )
1
d0
(cos 2 1) 0
0
0
2 0! d (cos )
P0(cos ) 1
P0 (cos ) (1 cos )
0 /2
P0 (cos ) (1 cos 2 )
0 /2
dx
d
P0 (cos )
dx
P0 (cos ) 1
0
0,0( )
2.0 1(0 0 )!
2(0 0 )!
P (cos )
0
(0 0 )!
0,0( )
1
2(0 0 )!
0,0( )
1
2
Dua hal yang menjadi perhatian kita dari fungsi gelombang sudut yang
merupakan penyelesaian dari persamaan kedua adalah jenis bilangan kuantum
(konstanta terkuantisasi) yang dilibatkan dan bentuk tetapan normalisasinya. Fungsi
gelombang sudut ditentukan oleh dua tetapan yaitu dan m (lebih tepat apabila
ditulis m). Tetapan m sudah kita ketahui sebagai bilangan kuantum magnetik,
sedangkan tetapan disebut dengan bilangan kuantum azimut atau bilangan kuantum
momentum sudut karena berhubungan erat dengan momentum sudut yang akan kita
uraikan nanti. Bentuk tetapan normalisasinya, yaitu:
2l 1(l m )!
2(l m )!
( m )!. Karena bilangan factorial terkecil adalah 0!, dan telah diketahui bahwa m
berharga 0, 1, 2 dan seterusnya, maka mempunyai harga dari 0, 1, 2, 3 dst,
dimana tidak dibolehkan /m/ > . Dengan demikian harga m dibatasi oleh harga ,
harga terbesar dari m adalah . Atau
( m ) 0
/m/
Contoh
Jika harga = 2, maka harga m adalah 0, 1, dan 2.
Persamaan pertama dan kedua tidak memberikan sumbangan terhadap energi
atom hidrogen. Energi atom hidrogen hanya muncul pada penyelesaian persamaan
diferensial
ketiga
dari
pemecahan
persamaan
Schrodinger
atom
hidrogen.
2 2 Z 2 e 4
En
n2h2
Bentuk fungsi gelombang penyelesaian persamaan ketiga adalah sebagai
berikut.
n ( r )
2Z (n 1)! / 2 ( 2 1)
.e
.L( n ( )
3
na
o 2n(n )!
2Z
r
nao
ao
dan
h2
4 .e 2
L((2n1)) ( )
d ( 2 1)
L( n ) ( )
d ( 2 1)
L( n ) ( ) e
d ( n )
( n ) e
( n )
d
Fungsi gelombang, n (r ) , hasil penyelesaian dari persamaan ketiga ini sering disebut
dengan fungsi gelombang radial atom hidrogen. Fungsi gelombang radial, n (r ) ,
ditentukan oleh dua buah tetapan, yaitu n dan . Tetapan sudah kita ketahui dari
penyelesaian persamaan kedua, sedangkan tetapan n disebut dengan bilangan kuantum
utama. Dengan cara yang mirip saat menurunkan fungsi gelombang sudut , anda
dapat menurunkan fungsi gelombang radial.
Contoh Fungsi gelombang radial n=1 dan =0 atom H
3
2 (1 0 1)! / 2 0 ( 0 1)
1,0( r )
.e
.L(1 0 ( )
3
ao 2(1 0)!
2
r
ao
L((11)) ( )
d
L(1) ( )
d
L(1) ( ) e
d
e
d
L(1) ( ) 1
L((11)) ( ) 1
3
1,0( r )
2 (1 0 1)! / 2
.e
3
ao 2(1 0)!
1,0( r )
2 1
.e / 2
ao 2
na 2n(n )!3
o
Karena harga terkecil dari adalah 0 (nol), maka n mempunyai harga dari 1, 2, 3, dst.
En
2 2 Z 2 e 4
n2h2
Energi yang diperoleh ini sama dengan yang telah diturunkan oleh Bohr. Dari
persamaan energi atom hidrogen di atas terlihat bahwa besarnya energi hanya
ditentukan oleh bilangan kuantum n sehingga bilangan kuantum ini disebut dengan
bilangan kuantum utama yang menentukan tingkat energi utama atom. Karena energi
atom hidrogen dan atom seperti hidrogen, yaitu spesi yang mempunyai satu elektron,
hanya ditentukan oleh bilangan kuantum utama, sedangkan setiap fungsi gelombang
penyelesaian atom hidrogen (keadaan atau state) ditentukan oleh 3 bilangan kuantum,
yaitu n, , dan m sehingga kebanyakan keadaan atau state memiliki tingkat energi
yang terdegenerasi.
(300)
(200)
(210)
(21-1)
(21+1)
(100)
Pada atom berelektron banyak, gaya yang bekerja tidak hanya gaya tarik
elektrostatik antara elektron dengan inti atom, tetapi juga terdapat gaya tolak
elektrostatik antara elektron satu dengan elektron yang lain. Dengan demikian, pada
atom berelektron banyak terdapat lebih dari satu energi potensial yang harus
dimasukkan ke dalam persamaan Schrodinger. Hal ini menyebabkan pemecahan
persamaan Schrodinger atom berelektron banyak menjadi sangat sulit dan tidak bisa
dipecahkan secara eksak seperti pada atom hidrogen. Energi atom berelektron banyak
menjadi kurang terdegenerasi dibandingkan dengan energi atom seperti hidrogen.
Energi atom berelektron banyak ditentukan oleh tidak hanya bilangan kuantum utama,
melainkan ditentukan juga oleh bilangan kuantum azimut yang selanjutnya dikenal
sebagai aturan n+ . Urutan tingkat energi fungsi gelombang ataom berelektron
banyak menjadi
(100) < (200) < (210) = (21-1) = (21+1) < (300) < dst
Di samping menentukan tingkat energi utama, bilangan kuantum n juga
menentukan besarnya ukuran orbital dan menentukan nomor kulit. Penjelasan lebih
baik bagaimana bilangan kuantum n ini menyatakan ukuran orbital dan nomor kulit
akan diuraikan pada bagian selanjutnya, yaitu pada pembahasan kebolehjadian
menemukan elektron (diagram orbital) dan tingkat energi atom berelektron banyak).
3.3.2 Bilangan kuantum Azimut dan Momentum Sudut
Momentum partikel dalam kotak dapat ditentukan dengan mengerjakan
operator kuadrat momentum pada fungsi gelombang penyelesaian persamaan
Schrodinger partikel dalam kotak. Pada kasus atom hidrogen, partikel (elektron)
bergerak mengelilingi inti atom sehingga elektron mempunyai momentum sudut.
Momentum sudut orbital dapat diperoleh dengan mengerjakan operator kuadrat
momentuk sudut terhadap fungsi gelombang penyelesaian atom hidrogen.
2 (r,,) = (+1)2 (r,,)
1 2
sin
2 = 2
Sin 2 2
sin .
Persamaan di atas menunjukkan bahwa fungsi gelombang penyelesaian atom hidrogen
adalah fungsi eigen terhadap operator kuadrat momentum sudut dengan nilai eigen
adalah (+1)2. Nilai eigen ini adalah besaran kuadrat momentum sudut orbital atom
hidrogen. Dengan demikian, momentum sudut orbital atom hidrogen adalah
terkuantisasi yang besarnya adalah:
[(+1)]1/2
Terlihat bahwa besarnya momentum sudut orbital hanya ditentukan oleh bilangan
kuantum azimut sehingga bilangan kuantum ini sering disebut dengan bilangan
kuantum momentum sudut orbital.
Contoh
Besarnya momentum sudut elektron yang berperilaku sebagai gelombang
320 (r,,) adalah....
L = [(+1)]1/2
Fungsi gelombang 320 (r,,) memiliki harga = 2, sehingga
L = (6)1/2
Di samping menentukan besarnya momentum sudut orbital, bilangan kuantum
azimut juga menentukan jenis orbital sekaligus bentuk orbital seperti akan diuraikan
pada pembahasan bentuk-bentuk orbital. Orbital dengan bilangan kuantum = 0
disebut orbital s, = 1 disebut orbital p, = 2 disebut orbital d, = 3 disebut orbital f,
dan harga lebih besar dari 3 diberi nama secara alfabetis mulai dari huruf g. Dalam
kaitan dengan energi orbital atom berelektron banyak yang akan dibahas pada bab
berikutnya, bilangan kuantum azimut menentukan tingkat energi tambahan yang
disebut dengan subkulit.
3.3.3 Bilangan Kuantum Magnetik dan Arah momentum Sudut
Momentum sudut adalah vektor yang di samping memiliki besar (kuantitas)
juga memiliki arah. Besarnya harga momentum sudut dinyatakan dengan panjang
anak panah, sedangkan arahnya dinyatakan dengan ujung anak panah. Untuk
kepentingan menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan sifat atom, di samping
diperlukan pengetahuan tentang besarnya momentum sudut orbital, juga perlu
diketahui bagaimana arah-arah dari momentum sudut tersebut. Berhubungan dengan
keperluan ini, maka dikenalkan operator momentum sudut arah z, yaitu operator yang
digunakan untuk menentukan besarnya momentum sudut pada arah z (suatu arah yang
ditentukan secara bebas), z, yang bentuknya:
z = -i /
Pengerjaan fungsi gelombang atom hidrogen terhadap operator z menghasilkan suatu
fungsi eigen dengan penyelesaian sebagai berikut.
z (r,,) = m(r,,)
z (r ) , m( ) . m( ) = m (r ) , m( ) . m( )
z . m( ) = m . m( )
Dengan demikian, besarnya momentum sudut arah z adalah terkuantisasi yang
ditentukan oleh bilangan kuantum m.
Orientasi vektor momentum sudut orbital dan besarnya momentum sudut arah
z dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.1
Besarnya momentum sudut dan
arah momentum sudut Fungsi
gelombang dengan = 1 dan = 2
=1
-
-2
=2
dimana s =
z n,,m,s(r,,) = ms n,,m,s(r,,),
dimana ms = - dan +
Adanya dua jenis momentum sudut, orbital dan spin, yang masing-masing memiliki
arah terkuantisasi, maka perlu penciri yang membedakan bilangan kuantum arah
orbital dan bilangan kuantum arah spin. Bilangan kuantum arah momentum sudut
orbital diberi simbol m dan bilangan kuantum arah spin diberi simbol ms. Sampai di
sini tentu jelas bagi anda bahwa simbol yang tepat untuk bilangan kuantum arah
momentum sudut orbital atau bilangan kuantum magnetik adalah bukan m, melainkan
m. Untuk selanjutnya akan digunakan m pada paparan materi ajar ini.
3.4 Kebolehjadian dan Diagram Orbital
Fungsi gelombang total hasil pemecahan persamaan Schrodinger nonrelativistik atom hidrogen adalah produk atau hasil kali dari fungsi gelombang radial,
fungsi gelombang sudut , dan fungsi gelombang sudut .
n,,m(r,,) = n (r ) . m ( ) . m ( )
Beberapa fungsi gelombang atom hidrogen atau atom seperti hidrogen disajikan di
bawah ini. Sebagian besar fungsi gelombang tersebut adalah imaginer, kecuali fungsi
gelombang dengan m = 0.
Z
(1s) = (100) =
ao
3/ 2
Z
(2s) = (200) =
ao
3/ 2
Z
(2p) = (210) =
ao
Z
(2p) = (21-1) =
ao
Z
(2p) = (211) =
ao
3/ 2
Z
(3d) = (320) =
ao
3/ 2
Z
(3d) = (32-1) =
ao
Z
(3d) = (321) =
ao
Z
(3d) = (32-2) =
ao
Z
(3d) = (322) =
ao
2.e / 2 .
1
2 2
3/ 2
.(2 ).e / 2 .
1
2 6
3/ 2
1
2 6
1
2 6
6
1
.Cos .
2
2
. .e / 2 .
3
1
.Sin .
.e i
2
2
. .e / 2 .
3
1
.Sin .
.e i
2
2
1
9 30
3/ 2
1
9 30
3/ 2
3/ 2
2 1
.
2
2
. .e / 2 .
9 30
3/ 2
2 1
.
2
2
1
9 30
1
9 30
. 2 .e / 2 .
10
1
.(3Cos 2 1).
4
2
. 2 .e / 2 .
15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2
. 2 .e / 2 .
15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2
. 2 .e / 2 .
15
1
.Sin 2 .
.e 2i
4
2
. 2 .e / 2 .
15
1
.Sin 2 .
.e 2i
4
2
dibuat grafik hubungan antara fungsi gelombang atau kuadrat fungsi gelombang
terhadap kedudukan.
Grafik aluran fungsi gelombang atau kuadrat fungsi gelombang terhadap
kedudukan r, , dan memberikan diagram peluang yang sulit dipahami. Gambaran
peluang menemukan elektron akan lebih mudah dipahami apabila dibuat grafik
peluang terhadap jarak dari inti, r, yang dibuat secara terpisah dengan grafik peluang
sudut, , dan . Peluang menemukan elektron pada kedudukan tertentu, secara
mekanika kuantum dinyatakan dengan integral dari fungsi kerapatan kebolehjadian.
P=
2 n, ( r ) .2, m( ) . 2m( ) .d
Buktikan sendiri
Volume bola = 4/3 r3 atau 4r2dr (integral luas kulit bola dr). Agar d
sama dengan integral volume bola, maka d = r 2dr.Sin .d .d .
Buktikan harga integral dari
.r 2dr.Sin .d .d 4 / 3r 3
Pr =
Pr =
n, ( r )
r 2dr 2, m( ) Sin .d
0
2m( ) .d
Karena kita hanya berurusan dengan variabel radial, r, maka Fungsi gelombang sudut
bisa dianggap sebagai konstanta (untuk mudahnya konstanta itu dimasukkan satu).
Dengan demikian,
Pr =
2
n, ( r )
r 2dr Sin .d
0
Pr =. 2 n, ( r ) .4 .r 2 dr
0
.d
Gambaran Peluang radial ini mempunyai makna fisis yang tepat karena secara
eksplisit besaran 4r2 dr bermakna volume kulit bola, sehingga peluang radial ini lebih
tepat dimaknai sebagai peluang menemukan elektron pada volume setebal kulit bola
(dr) pada jarak r dari inti (r sampai r+dr).
Peluang menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti, peluang radial (Pr),
juga dapat diperoleh dengan membuat tetap variabel sudut , dan . Caranya,
persamaan Pr di atas diintegrasi pada keseluruhan batas sudut , dan , yaitu 0 .
dan 0 . 2.
Pr =
Pr =
2 n, ( r ) r 2 dr
2 n, ( r ) r 2dr 2, m( ) Sin .d
0
2m( ) .d
Karena fungsi gelombang sudah ternormalisasi, maka integral sudut, baik terhadap ,
maupun sama dengan 1, sehingga;
Pr =
2
n , ( r )
r 2 dr
1s ( r )
4 .r 2 21s ( r )
2s(r )
4 .r 2 2 2 s ( r )
4 .r 2 2 2 p ( r )
2 p(r )
4 .r 2 2 3s ( r )
3s ( r )
4 .r 2 2 3 p ( r )
3 p(r )
Gambar 2.2
Aluran grafik Fungsi Gelombang dan Fungsi Kerapatan
Kebolehjadian Radial Atom Hidrogen terhadap r (jarak dari
inti)
Fungsi gelombang radial 1s dan fungsi kerapatan peluang radial 1s adalah masingmasing :
3/ 2
1s ( r )
Z
2 .e Zr / a0
a0
4 .r 1s ( r )
2
Z
16 r 2 .e 2 Zr / a0
a0
Diagram fungsi gelombang radial 1s dan kerapatan peluang radial 1s adalah seperti
ditunjukkan pada gambar di atas. Diagram peluang radial 1s di atas menunjukkan
bahwa rapat peluang menemukan elektron di inti atom dan pada jarak yang jauh tak
hingga dari inti atom adalah 0 (nol). Rapat peluang mempunyai harga maksimum pada
jarak tertentu dari inti. Jarak r dimana peluang radial maksimum untuk orbital 1s dapat
dihitung dengan menurunkan persamaan kerapatan peluang radial di atas dan
dihargakan 0 (nol) sehingga akan diperoleh bahwa peluang radial maksimum adalah
pada r = ao (jari-jari Bohr). Apa yang dikatakan Bohr sebagai lintasan hanyalah
peluang menemukan elektron paling besar pada kulit bola setebal dr pada jarak jarijari Bohr (ao sampai dengan ao+dr).
Diskusikan!
Buktikan bahwa kebolehjadian radial maksimum untuk elektron yang berperilaku
sebagai gelombang 1s adalah sama dengan jari-jari Bohr.
Bantuan
Kebolehjadian maksimum adalah titik balik kurva sehingga turunan pertama fungsi
kerapatan kebolehjadian radial di titik tersebut adalah nol.
real dapat dilihat pada buku-buku mekanika kuantum. Beberapa hal yang perlu dicatat
dari kombinasi linear tersebut adalah:
a. Fungsi gelombang dimana harga m = 0 sudah real sehingga tidak dikombinasi
linearkan
b. Nama-nama dengan variabel x, y, dan z adalah berasal dari pengubahan
variabel koordinat bola, yaitu r, dan menjadi variabel koordinat Cartesian.
c. 2pz dan 3dz2 mempunyai harga m = 0
d. Kombinasi linear dilakukan antara dua fungsi gelombang yang harga n, l, dan
m yang sama, hanya berlawanan tanda untuk harga m-nya.
e. Kombinasi linear antara dua fungsi gelombang imaginer akan menghasilkan
dua fungsi gelombang real, yaitu berasal dari hasil penjumlahan dua fungsi
gelombang dan hasil pengurangan dari dua fungsi gelombang tersebut.
Formula matematika yang perlu diketahui terkait dengan melakukan kombinasi linear
ini adalah seperti disajikan di bawah ini.
eix = cos x + i sin x
e-ix = cos x i sin x
cos (A + B) = cos A. cos B sin A. sin B
sin (A + B) = sin A. cos B + cos A. sin B
cos (A B) = cos A. cos B + sin A. sin B
sin (A B) = sin A. cos B cos A. sin B
Dengan menerapkan acuan di atas telah diperoleh hasil kombinasi linear fungsi-fungsi
gelombang imaginer sbb.
3dxz dan 3dyz adalah hasil kombinasi linear dari 3d-1 dengan 3d+1
3dxy dan 3dx2-y2 adalah hasil kombinasi linear dari 3d-2 dengan 3d+2
Beberapa fungsi gelombang real atom hidrogen hasil kombinasi linear
1s =
ao
3/ 2
.e / 2 .
2s =
4 2 ao
1
3/ 2
(2 ).e / 2 .
2px =
4 2 ao
3/ 2
2py =
4 2 ao
3/ 2
Z
ao
1
2pz =
4 2
3dz2
3/ 2
..e / 2 cos
=
81 6 ao
3/ 2
9 / 4. 2 .e / 2 (3 cos 2 1)
2 Z
3dxz =
81 ao
3/ 2
2 Z
3dyz =
81 ao
3/ 2
3dxy =
81 2 ao
1
3dx2-y2
3/ 2
=
81 2 ao
1
9 / 4. 2 .e / 2 sin 2 . sin 2
3/ 2
9 / 4. 2 .e / 2 sin 2 .. cos 2
============================================================
Contoh 1.
Kombinasi linearkan dua fungsi gelombang imaginer, yaitu 31-1 dan 31+1 dan beri
nama fungsi gelombang real hasil kombinasi linear tersebut.
Jawab
Persamaan dari dua fungsi gelombang imaginer tersebut adalah
Z
(21-1) =
ao
Z
(211) =
ao
3/ 2
3/ 2
1
2 6
1
2 6
. .e / 2 .
3
1
.Sin .
.e i
2
2
. .e / 2 .
3
1
.Sin .
.e i
2
2
Kedua fungsi gelombang itu bisa ditulis lebih sederhana sebagai berikut.
(21-1) = (......).Sin .ei
2Z
r
na
o
Sehingga kalau kita keluarkan variabel r dari dalam kurung (.), maka
I = N (......).rSin .Cos
Besaran rSin .Cos adalah sama dengan x pada koordinat cartesian sehingga I
sama dengan 2px.
Dengan cara yang sama anda dapat menyelesaikan kombinasi linear yang kedua.
II = N (......).Sin .(ei ei )
II = N (......).Sin .2iSin
II = N (......).rSin .Sin
II = 2py
===========================================================
Contoh 2
Kombinasi linearkan dua fungsi gelombang imaginer, yaitu 32-1 dan 32+1 dan beri
nama fungsi gelombang real hasil kombinasi linear tersebut.
Jawab
Persamaan dari dua fungsi gelombang imaginer tersebut adalah
Z
(3d) = (32-1) =
ao
Z
(3d) = (321) =
ao
3/ 2
3/ 2
1
9 30
1
9 30
. 2 .e / 2 .
15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2
. 2 .e / 2 .
15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2
Kedua fungsi gelombang itu bisa ditulis lebih sederhana sebagai berikut.
(21-1) = (......).Sin .ei
(21+1) = (......).Sin .ei
Kombinasi linear
I = N [ (......).Sin .ei + (......).Sin .ei ]
II = N [ (......).Sin .ei - (......).Sin .ei ]
N adalah tetapan normalisasi fungsi gelombang hasil kombinasi linear
Penyelesaian lebih lanjut persamaan di atas menghasilkan:
I = N (......).Sin .(ei ei )
I = N (......).Sin .2Cos , angka 2 bisa digabung ke dalam keranjang (kurung).
Ingat bahwa di dalam kurung (.) terdapat faktor yang berhubungan dengan
variabel r.
2Z
r
nao
Sehingga kalau kita keluarkan variabel r dari dalam kurung (.), maka
I = N (......).rSin .Cos
Besaran rSin .Cos adalah sama dengan x pada koordinat cartesian sehingga I
sama dengan 2px.
Dengan cara yang sama anda dapat menyelesaikan kombinasi linear yang kedua.
II = N (......).Sin .(ei ei )
II = N (......).Sin .2iSin
II = N (......).rSin .Sin
II = 2py
=============================================================
Orbital 2p
+
Tentu, untuk memperoleh pemahaman yang eksak tentang aluran grafik sudut fungsi
gelombang, kita harus memasukkan banyak harga variabel (r, dan ). Kita juga
dapat membuat grafik sudut fungsi gelombang pada harga r tertentu. Berikut adalah
cara pendekatan untuk memahami mengapa grafik sudut fungsi gelombang atom
Hidrogen seperti yang disajikan di atas.
Tanda positif dan negatif pada diagram kontur orbital di atas adalah tanda
matematika dari harga fungsi gelombang pada sudut dan tertentu. Bentuk diagram
permukaan kontur dan tanda matematika ini memegang peranan penting dalam
menggambarkan ikatan kimia. Ikatan antar orbital atom terjadi apabila bagian positif
dari orbital yang satu tumpang suh dengan bagian positif dari orbital yang lain, dan
bagian negatif tumpang suh dengan bagian negatif dari orbital yang lain. Ikatan yang
terjadi searah dengan sumbu orbital atom yang berikatan disebut dengan ikatan sigma,
, sedangkan ikatan kimia yang terjadi dengan sejajar sumbu (paralel) disebut dengan
ikatan phi, , atau juga bisa ikatan delta (). Orbital dengan tanda matemaika sama
bila diputar 180 disebut dengan orbital simetris, dan apabila tanda matematikanya
berubah disebut orbital asimetris.
Untuk dapat memahami cara membuat grafik sudut secara sederhana,
lakukanlah prosedur berikut.
a. Ubahlah fungsi gelombang sudut dan menjadi fungsi gelombang sudut
saja atau sudut dengan mengganggap sudut yang tidak menjadi fokus
perhatian sebagai suatu konstanta
b. Buatlah grafik harga fungsi terhadap sudut saja dan juga terhadap saja
Problem
1. Tuliskan persamaan schrodinger atom hidrogen menggunakan sistem koordinat
bola ?
2. Pisahkanlah persamaan schrodinger atom hidrogen menjadi persamaan yang hanya
mengandung satu variabel saja, r, , dan ?
3. Jelaskan bagaimana bilangan kuantum azimut dibatasi oleh bilangan kuantum
utama ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan orientasi ruang momentum sudut orbital
terkuantisasi
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kulit atom dan sub kulit atom ?
6. Buktikan bahwa kombinasi linear fungsi gelombang imaginer 2p-1 dengan 2p+1
menghasilkan fungsi gelombang real 2px dan 2py ?
7. Gambarkan diagram fungsi gelombang radial dan fungsi gelombang sudut
(permukaan kontur orbital) dari elektron yang berkelakuan sebagai gelombang
3dxy. Jelaskan makna diagram tersebut dikaitkan dengan gambaran atom modern
8. Buktikan bahwa peluang radial terbesar menemukan elektron pada orbital 1s
adalah pada jarak sama dengan jari-jari Bohr ?
9. Diketahui fungsi gelombang sudut atm hidrogen adalah :
l,m () = (2l+1)(l-/m/)! / 2(l+/m/). Plm (cos)
Tunjukkan bahwa bilangan kuantum magnetik dibatasi oleh bilangan kuantum
azimut: /m/ 1
10. Apa yang dimaksud dengan momentum sudut orbital dan momentum sudut spin,
bilangan kuantum apa saja yang menentukan harga momentum sudut tersebut, dan
hitunglah momentum sudut orbital dan sudut spin dari elektron yang berkelakuan
sebagai gelombang 3dx0.
11. Hitunglah harga ekspektasi r suatu elektron yang berkelakuan sebagai gelombang
~
~
n!
3!
1s dan 2s. Diketahui e 2 r / ao .r 3 dr
dan x n .e ax dx ( n 1)
3
1
0
0
a
(2 / ao )