Anda di halaman 1dari 26

BAB II

ATOM HIDROGEN

KOMPETENSI DASAR
Memahami mekanika kuantum atom Hidrogen dan menjelaskan makna fisis
dari hasil-hasil mekanika kuantum atom Hidrogen dalam menjelaskan sifatsifatnya

STRUKTUR ISI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN BELAJAR


Kimia adalah cabang sains (IPA) yang memfokuskan kajiannya pada
komposisi dan struktur materi di dalam menjelaskan sifat-sifat materi, perubahan
materi dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Karakteristik kajian kimia yang
membedakannya dengan bidang IPA yang lain adalah fokus utamanya pada komposisi
dan struktur atau partikel materi (aspek submikroskopis), sehingga aspek
submikroskopis adalah essensi dari kimia. Agar memiliki pemahaman kimia yang
baik, pemahaman tentang atom sebagai partikel materi yang paling sederhana sangat
penting. Perjalanan historis pemahaman tentang hakikat atom berlangsung sangat
lama, dimulai dari jaman Demokritos (sebelum masehi) Dalton (abad 18)-ThomsonRutherford-Bohr-atom modern (abad 19). Perkembangan kimia berjalan sangat lambat
sebelum dipahami bahwa hakikat atom adalah seperti atom modern. Fakta historis ini
menunjukkan bahwa perkembangan ilmu kimia dipengaruhi oleh pemahaman tentang
hakikat atom.
Hal yang sama terjadi ketika mempelajari ilmu kimia, pemahaman tentang
atom merupakan landasan dalam mempelajari kimia. Pemahaman yang mendalam
tentang atom tidak bisa mengabaikan perkembangan teori/model atom serta
eksperimen yang melatarinya, walaupun tidak semua teori tersebut mampu
memberikan penjelasan tantang sifat materi.

Teori atom sebelum Bohr belum

banyak memberikan informasi tentang sifat-sifat atom. Teori atom Bohr merupakan
teori atom pertama yang dapat menjelaskan beberapa sifat atom, khususnya atom yang
mengandung satu elektron. Teori ini memberikan konstribusi besar terhadap
perkembangan lebih lanjut tentang teori atom modern. Bab ini memaparkan secara
ringkas tentang perkembangan atom sebelum atom modern. Paparan bab ini lebih

menekankan pada eksperimen/fenomena yang berkontribusi terhadap

penemuan

partikel subatom dan lahirnya beberapa teori atom, termasuk teori atom Bohr.
Struktur Isi

Persamaan Schrodinger Atom


Hidrogen

Indikator Pencapaian Belajar


1. Menuliskan persamaan Scrhodinger atom H

dalam koordinat bola


2. Menuliskan persamaan Schrodinger hanya

variabel sudut
3. Menuliskan persamaan Schrodinger hanya
4.

Penyelesaian Persamaan
Schrodinger Atom Hidrogen

5.
6.

Makna Bilangan Kuantum


Atom Hidrogen

7.
8.

variabel sudut
Menuliskan persamaan Schrodinger hanya
variabel r
Menjelaskan pembatasan bilangan kuantum
atom Hidrogen
Menuliskan jenis fungsi gelombang atom
Hidrogen yang diijinkan dilihat dari
pembatasan bilangan kuantum
Menjelaskan makna fisis bilangan kuantum
utama atom Hidrogen
Menjelaskan hubungan bilangan kuantum
azimut dengan momentum sudut orbital

9. Menjelaskan makna bilangan kuantum


magnetik
10. Menjelaskan makna bilangan kuantum spin
11. Menentukan besarnya momentum sudut

orbital dan spin


12. Menggambarkan arah momentum sudut

orbital dan spin


Kebolehjadian dan Diagram
Orbital

13. Menggambarkan grafik kebolehjadian

radial atom Hidrogen


14. Memberikan argumentasi tentang perlunya

mengubah fungsi gelombang imaginer


menjadi real
15. Mengubah fungsi imaginer menjadi real
atom H
16. Menggambarkan grafik kebolehjadian
sudut fungsi gelombang real (gambar
orbital) atom Hidrogen
3.1 Persamaan Schrodinger Atom Hidrogen
Atom hidrogen terdiri dari satu elektron yang bermuatan negatif dan inti yang
mengandung hanya satu proton yang bermuatan positif. Elektron bergerak di sekitar
inti (mengelilingi inti) sebagai suatu gelombang. Antara inti dengan elektron terdapat
gaya elektrostatik atau Coulomb (Fc). Energi potensial sistem atom hidrogen adalah:

dV
dr

, dV = Fdr

k .e 2
dr dimana k = 1/(4o)
r2

ke2
r

(e: muatan elektron dalam satuan Coulomb)

e2
r

(e: muatan elektron dalam satuan esu)

Dalam sistem atom hidrogen terdapat dua partikel yang


saling berinteraksi (proton dan elektron). Berbeda
dengan sistem partikel dalam kotak, yaitu hanya satu
partikel atau partikel bebas terhadap yang lain, sehingga
massa partikel sama dengan massa satu partikel. Pada

Menuliskan persamaan
Schrodinger adalah prosedur
pertama yang dilakukan
dalam memecahkan suatu
sistem kuantum.

sistem atom hidrogen, massa partikel diganti dengan


massa tereduksi (). Hal yang sama dilakukan pada
sistem getaran harmonik molekul diatomik (dua partikel
saling berinteraksi).

m1 m2
m1 m2

Elektron bergerak mengelilingi inti atom sehingga sistem atom hidrogen identik
dengan sistem rotasi. Pada suatu sistem rotasi, massa dinyatakan sebagai massa
inersia, I. Persamaan Schrodinger untuk sistem atom hidrogen adalah:
2
2
2 e
,
r
2I

= fungsi gelombang variabel kedudukan.


I = r2
2 adalah operator del kuadrat

Bentuk persamaan operator del kuadrat ditentukan oleh


sistem

koordinat

yang

digunakan.

Pada

sistem

koordinat cartesian, bentuk operator operator del


kuadrat adalah sebagai berikut.

Untuk menuliskan
persamaan Schrodinger
diperlukan informasi tentang
energi potensial sistem dan
sistem koordinat yang
digunakan.

2
2
2

x 2 y 2 z 2

Pada sistem koordinat bola, bentuk operator del kuadrat menjadi:

2
1

1 2
r

sin
2
r r sin
sin 2

Pada sistem atom hidrogen, sistem koordinat yang digunakan adalah koordinat bola
(polar spheris), bukan kotak. Dalam koordinat bola, persamaan Schrodiger atom
hidrogen menjadi:

2
2r 2

2
1

1
2
e2
r

sin

( r , , ) ( r , , )
( r , , )
sin 2 2
r
r r sin

Dalam sistem koordinat bola, syarat batas sistem atom H (syarat batas variabelnya)
adalah sebagai berikut.
0 r
0
0 2
3.2 Penyelesaian Persamaan Schrodinger Atom Hidrogen
Menuliskan bentuk persamaan Schrodinger
suatu sistem apa saja adalah hal yang mudah, asalkan
persamaan energi potensial sistem diketahui. Hal yang
sulit adalah bagaimana cara memecahkan persamaan
Schrodinger yang bentuknya telah diketahui tersebut.
Seperti pada sistem partikel dalam kotak tiga dimensi,
pada kasus atom hidrogen juga dilakukan pemecahan
fungsi gelombang, yang semula mengandung variabel r,
, & , menjadi fungsi gelombang yang hanya
mengandung satu variabel saja, r, , atau saja.
Pemecahan fungsi gelombang tersebut menghasilkan
tiga persamaan, yaitu:
1.

2
( ) m 2 ( )
2

m2

( )
( ) ( ) 0
2.
sin
2
sin

sin
3.

2
2r 2

R( r ) ( r ) 2 ( r ) ( r ) 0
r
r

m dan adalah tetapan, dengan = ( + 1)

Pemecahan persamaan
Schrodinger menjadi
persamaan yang hanya
mengandung satu variabel
adalah prosedur kedua
dalam memecahkan sistem
kuantum

Diskusikan !
Pecahkan persamaan Schrodinger variabel r, , dan menjadi persamaan yang
hanya mengandung satu variabel saja seperti yang di tuliskan di atas.
Persamaan pertama adalah persamaan yang paling mudah dikerjakan,
sedangkan persamaan kedua dan ketiga pemecahannya sangat rumit. Fungsi
gelombang yang memenuhi persamaan pertama adalah:

m ( )

1
2

.e im

Buktikan bahwa fungsi gelombang di atas adalah penyelesaian dari persamaan


pertama dari pemecahan persamaan Schrodinger atom H

Karena berharga dari 0 sampai 2, maka :

m( ) m( 2 )
1
2

.e im

1
2

.e im( 2 )

eim2 1

Dengan mengunakan formula matematika:


eix = cos x + isin x
e-ix = cos x i sin x
maka,
eim2 = cos 2m + i sin 2m = 1
Persamaan di atas, benar apabila sin 2m = 0 dan cos 2m = 1, sehingga m = 0,1,
2,. . Bilangan m inilah yang dikenal sebagai bilangan kuantum magnetik.
Penyelesaian persamaan kedua dan ketiga tidak semudah menyelesaikan
persamaan yang pertama. Menyelesaikan persamaan kedua dan ketiga secara detail
merupakan hambatan bagi mereka yang belajar mekanika kuantum karena
memerlukan pemahaman kajian diferensial khusus, seperti persamaan Legendre. Pada
materi ajar ikatan kimia ini, mahasiswa diharapkan cukup puas dengan hanya
mengetahui hasil penyelesaian yang telah dilakukan oleh ahli-ahli mekanika kuantum.
Bentuk fungsi gelombang hasil penyelesaian dari persamaan kedua adalah:

m( )

2 1( m )!
2( m )!

P (cos )
m

P (cos ) adalah persamaan Assosiasi Legendre yang mempunyai bentuk umum


m

sebagai berikut.

P ( x) (1 x 2 )
m

m /2

dx

m
m

P ( x)

P (x) disebut persamaan Rodriques yang mempunyai bentuk sebagai berikut:

P ( x )

1 d 2
( x 1)
2 ! dx

Kalau mau bermain-main dengan persamaan-persamaan di atas, akan dapat diturunkan


semua fungsi sudut dari fungsi gelombang atom hidrogen.
Contoh
Fungsi gelombang 0,0() dapat diperoleh dengan memasukkan harga =0
dan m=0.

P0(cos )

1
d0
(cos 2 1) 0
0
0
2 0! d (cos )

P0(cos ) 1

P0 (cos ) (1 cos )

0 /2

P0 (cos ) (1 cos 2 )

0 /2

dx
d

P0 (cos )

dx

P0 (cos ) 1
0

0,0( )

2.0 1(0 0 )!
2(0 0 )!

P (cos )
0

(0 0 )!

0,0( )

1
2(0 0 )!

0,0( )

1
2

Cobalah anda menurunkan fungsi gelombang 1,0( ) .

Dua hal yang menjadi perhatian kita dari fungsi gelombang sudut yang
merupakan penyelesaian dari persamaan kedua adalah jenis bilangan kuantum
(konstanta terkuantisasi) yang dilibatkan dan bentuk tetapan normalisasinya. Fungsi
gelombang sudut ditentukan oleh dua tetapan yaitu dan m (lebih tepat apabila
ditulis m). Tetapan m sudah kita ketahui sebagai bilangan kuantum magnetik,
sedangkan tetapan disebut dengan bilangan kuantum azimut atau bilangan kuantum
momentum sudut karena berhubungan erat dengan momentum sudut yang akan kita
uraikan nanti. Bentuk tetapan normalisasinya, yaitu:

2l 1(l m )!
2(l m )!

memberikan informasi yang berguna tentang batasan bilangan kuantum dan m.


Pembilang pada persamaan tetapan normalisasi di atas mengandung suku faktorial,

( m )!. Karena bilangan factorial terkecil adalah 0!, dan telah diketahui bahwa m
berharga 0, 1, 2 dan seterusnya, maka mempunyai harga dari 0, 1, 2, 3 dst,
dimana tidak dibolehkan /m/ > . Dengan demikian harga m dibatasi oleh harga ,
harga terbesar dari m adalah . Atau

( m ) 0
/m/
Contoh
Jika harga = 2, maka harga m adalah 0, 1, dan 2.
Persamaan pertama dan kedua tidak memberikan sumbangan terhadap energi
atom hidrogen. Energi atom hidrogen hanya muncul pada penyelesaian persamaan
diferensial

ketiga

dari

pemecahan

persamaan

Schrodinger

atom

hidrogen.

Penyelesaian persamaan yang ketiga tidak kalah rumitnya dengan penyelesaian


persamaan kedua. Energi atom hidrogen yang diperoleh dari penyelesaian persamaan
ketiga sama dengan yang diperoleh oleh Bohr.

2 2 Z 2 e 4
En
n2h2
Bentuk fungsi gelombang penyelesaian persamaan ketiga adalah sebagai
berikut.

n ( r )

2Z (n 1)! / 2 ( 2 1)


.e
.L( n ( )
3
na
o 2n(n )!

e pada persamaan di atas adalah bilangan alam yang harganya 2,718281

2Z

r

nao

ao

dan

h2
4 .e 2

ao adalah jari-jari Bohr dan e dalam persamaan ao adalah muatan elektron.

L((2n1) ( ) adalah polinomial Laquerre terasosiasi yang bentuknya adalah sebagai


berikut.

L((2n1)) ( )

d ( 2 1)
L( n ) ( )
d ( 2 1)

L(n + ) () disebut polinomial Laquerre yang bentuknya sebagai berikut.

L( n ) ( ) e

d ( n )
( n ) e
( n )
d

Fungsi gelombang, n (r ) , hasil penyelesaian dari persamaan ketiga ini sering disebut
dengan fungsi gelombang radial atom hidrogen. Fungsi gelombang radial, n (r ) ,
ditentukan oleh dua buah tetapan, yaitu n dan . Tetapan sudah kita ketahui dari
penyelesaian persamaan kedua, sedangkan tetapan n disebut dengan bilangan kuantum
utama. Dengan cara yang mirip saat menurunkan fungsi gelombang sudut , anda
dapat menurunkan fungsi gelombang radial.
Contoh Fungsi gelombang radial n=1 dan =0 atom H
3

2 (1 0 1)! / 2 0 ( 0 1)
1,0( r )
.e
.L(1 0 ( )
3
ao 2(1 0)!
2
r
ao

L((11)) ( )

d
L(1) ( )
d

L(1) ( ) e

d
e
d

L(1) ( ) 1

L((11)) ( ) 1
3

1,0( r )

2 (1 0 1)! / 2

.e
3
ao 2(1 0)!

1,0( r )

2 1
.e / 2
ao 2

Tetapan normalisasi fungsi gelombang radial atom hidrogen, yaitu:


2Z (n 1)!

na 2n(n )!3
o

memberikan informasi tentang batasan bilangan kuantum n dan . Pembilang pada


tetapan normalisasi di atas mengandung faktorial, (n - -1)!. Karena bilangan
faktorial terkecil adalah 0, maka harga terbesar yang dibolehkan adalah:
(n - -1) = 0
atau
(n - -1) 0
(n-1)

Karena harga terkecil dari adalah 0 (nol), maka n mempunyai harga dari 1, 2, 3, dst.

3.3 Makna Bilangan Kuantum Atom Hidrogen


3.3.1 Bilangan Kuatum Utama dan Energi Atom hidrogen
Energi Atom hidrogen diperoleh dari penyelesaian persamaan ketiga atom
hidrogen adalah sebagai brikut.

En

2 2 Z 2 e 4
n2h2

Energi yang diperoleh ini sama dengan yang telah diturunkan oleh Bohr. Dari
persamaan energi atom hidrogen di atas terlihat bahwa besarnya energi hanya
ditentukan oleh bilangan kuantum n sehingga bilangan kuantum ini disebut dengan
bilangan kuantum utama yang menentukan tingkat energi utama atom. Karena energi
atom hidrogen dan atom seperti hidrogen, yaitu spesi yang mempunyai satu elektron,
hanya ditentukan oleh bilangan kuantum utama, sedangkan setiap fungsi gelombang

penyelesaian atom hidrogen (keadaan atau state) ditentukan oleh 3 bilangan kuantum,
yaitu n, , dan m sehingga kebanyakan keadaan atau state memiliki tingkat energi
yang terdegenerasi.
(300)
(200)

(210)

(21-1)

(21+1)

(100)

Pada atom berelektron banyak, gaya yang bekerja tidak hanya gaya tarik
elektrostatik antara elektron dengan inti atom, tetapi juga terdapat gaya tolak
elektrostatik antara elektron satu dengan elektron yang lain. Dengan demikian, pada
atom berelektron banyak terdapat lebih dari satu energi potensial yang harus
dimasukkan ke dalam persamaan Schrodinger. Hal ini menyebabkan pemecahan
persamaan Schrodinger atom berelektron banyak menjadi sangat sulit dan tidak bisa
dipecahkan secara eksak seperti pada atom hidrogen. Energi atom berelektron banyak
menjadi kurang terdegenerasi dibandingkan dengan energi atom seperti hidrogen.
Energi atom berelektron banyak ditentukan oleh tidak hanya bilangan kuantum utama,
melainkan ditentukan juga oleh bilangan kuantum azimut yang selanjutnya dikenal
sebagai aturan n+ . Urutan tingkat energi fungsi gelombang ataom berelektron
banyak menjadi
(100) < (200) < (210) = (21-1) = (21+1) < (300) < dst
Di samping menentukan tingkat energi utama, bilangan kuantum n juga
menentukan besarnya ukuran orbital dan menentukan nomor kulit. Penjelasan lebih
baik bagaimana bilangan kuantum n ini menyatakan ukuran orbital dan nomor kulit
akan diuraikan pada bagian selanjutnya, yaitu pada pembahasan kebolehjadian
menemukan elektron (diagram orbital) dan tingkat energi atom berelektron banyak).
3.3.2 Bilangan kuantum Azimut dan Momentum Sudut
Momentum partikel dalam kotak dapat ditentukan dengan mengerjakan
operator kuadrat momentum pada fungsi gelombang penyelesaian persamaan
Schrodinger partikel dalam kotak. Pada kasus atom hidrogen, partikel (elektron)
bergerak mengelilingi inti atom sehingga elektron mempunyai momentum sudut.
Momentum sudut orbital dapat diperoleh dengan mengerjakan operator kuadrat
momentuk sudut terhadap fungsi gelombang penyelesaian atom hidrogen.
2 (r,,) = (+1)2 (r,,)

2 (r ) (,) = (+1)2 (r ) (,)


2 (,) = (+1)2 (,)
2 adalah operator kuadrat momentum sudut yang bentuknya:

1 2

sin

2 = 2
Sin 2 2
sin .
Persamaan di atas menunjukkan bahwa fungsi gelombang penyelesaian atom hidrogen
adalah fungsi eigen terhadap operator kuadrat momentum sudut dengan nilai eigen
adalah (+1)2. Nilai eigen ini adalah besaran kuadrat momentum sudut orbital atom
hidrogen. Dengan demikian, momentum sudut orbital atom hidrogen adalah
terkuantisasi yang besarnya adalah:
[(+1)]1/2
Terlihat bahwa besarnya momentum sudut orbital hanya ditentukan oleh bilangan
kuantum azimut sehingga bilangan kuantum ini sering disebut dengan bilangan
kuantum momentum sudut orbital.
Contoh
Besarnya momentum sudut elektron yang berperilaku sebagai gelombang
320 (r,,) adalah....
L = [(+1)]1/2
Fungsi gelombang 320 (r,,) memiliki harga = 2, sehingga
L = (6)1/2
Di samping menentukan besarnya momentum sudut orbital, bilangan kuantum
azimut juga menentukan jenis orbital sekaligus bentuk orbital seperti akan diuraikan
pada pembahasan bentuk-bentuk orbital. Orbital dengan bilangan kuantum = 0
disebut orbital s, = 1 disebut orbital p, = 2 disebut orbital d, = 3 disebut orbital f,
dan harga lebih besar dari 3 diberi nama secara alfabetis mulai dari huruf g. Dalam
kaitan dengan energi orbital atom berelektron banyak yang akan dibahas pada bab
berikutnya, bilangan kuantum azimut menentukan tingkat energi tambahan yang
disebut dengan subkulit.
3.3.3 Bilangan Kuantum Magnetik dan Arah momentum Sudut
Momentum sudut adalah vektor yang di samping memiliki besar (kuantitas)
juga memiliki arah. Besarnya harga momentum sudut dinyatakan dengan panjang
anak panah, sedangkan arahnya dinyatakan dengan ujung anak panah. Untuk

kepentingan menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan sifat atom, di samping
diperlukan pengetahuan tentang besarnya momentum sudut orbital, juga perlu
diketahui bagaimana arah-arah dari momentum sudut tersebut. Berhubungan dengan
keperluan ini, maka dikenalkan operator momentum sudut arah z, yaitu operator yang
digunakan untuk menentukan besarnya momentum sudut pada arah z (suatu arah yang
ditentukan secara bebas), z, yang bentuknya:
z = -i /
Pengerjaan fungsi gelombang atom hidrogen terhadap operator z menghasilkan suatu
fungsi eigen dengan penyelesaian sebagai berikut.
z (r,,) = m(r,,)
z (r ) , m( ) . m( ) = m (r ) , m( ) . m( )
z . m( ) = m . m( )
Dengan demikian, besarnya momentum sudut arah z adalah terkuantisasi yang
ditentukan oleh bilangan kuantum m.
Orientasi vektor momentum sudut orbital dan besarnya momentum sudut arah
z dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1
Besarnya momentum sudut dan
arah momentum sudut Fungsi
gelombang dengan = 1 dan = 2

Pada = 1, besarnyan momentum


sudut (panjang anak panah), L = 2
dan arahnya seperti gambar di
samping sehingga proyeksinya ke
sumbu z, Lz ada yang -1, 0, dan 1
(ada tiga arah, multiplisitas = 3)

=1

-
-2

=2

Pada = 2, besarnya momentum


sudut, L = 6 dan arahnya seperti
gambar di samping sehingga
proyeksinya ke sumbu z, Lz ada yang
-2, -1, 0, 1, dan 2 (ada lima arah,
multiplisitas = 5)

Diagram di atas menunjukkan bahwa degenerasi atau multiplisitas momentum


sudut orbital adalah (2+1). Apabila = 1, maka multiplisitasnya adalah 3 dan apabila
= 2, maka multiplisitas momentum sudut orbitalnya adalah 5. Untuk = 1, besarnya
momentum sudut orbitalnya adalah 2 dan momentum sudut arah sumbu z bisa
berharga 0, -, dan +. Untuk = 2, harga momentum sudut orbitalnya adalah 6.
dan momentum sudut orbital arah sumbu z bisa berharga 2 , - , 0, + , dan +2 .
Apabila tidak ada faktor pengarah dari luar, dalam atom sebenarnya tidak ada
arah z. Arah z baru akan ada apabila ada gaya luar seperti medan magnet yang akan
memberikan arah z sesuai dengan arah medan magnet. Pada kasus adanya medan
magnet ini, orientasi momentum sudut orbital akan terkuantisasi sesuai dengan
bilangan kuantum m. Oleh sebab itu, bilangan kuantum m disebut dengan bilangan
kuantum magnetik yang menyatakan arah momentum sudut orbital. Bilangan kuantum
magnetik juga sekaligus memberikan orientasi atau arah dari orbital seperti yang akan
diuraikan setelah ini.
Adanya pengarahan momentum sudut oleh medan magnet ini ditunjukkan
dengan jelas oleh data spektrum atom yang berasal dari tanpa medan magnet dengan
medan magnet kuat. Dalam medan magnet yang kuat teramati bahwa spektrum garis
pecah menjadi lebih banyak garis yang sering disebut dengan efek Zeemann.
Pecahnya garis spektrum menandakan bahwa dalam medan magnet, tingkat energi
atom menjadi tidak terdegenerasi lagi yang dikontribusi oleh harga momentum sudut
orbital arah z yang berbeda.

3.3.4 Bilangan Kuantum Spin dan Arah putar elektron


Perkembangan lebih maju tentang pengamatan spektrum atom menunjukkan
bahwa garis spektrum yang semula dianggap tunggal, di dalam medan magnet yang
tinggi, ternyata terdiri dari dua garis yang sangat berdekatan satu sama lain.
Berdasarkan data ini, Uhlenbeck dan Goudsmit mengusulkan bahwa elektron selain
bergerak mengelilingi inti atom (evolusi), elektron juga mempunyai gerakan rotasi
sehingga di samping mempunyai momentum sudut orbital, juga memiliki momentum
sudut spin. Hasil percobaan menggunakan bubuk perak menunjukkan bahwa elektron
mempunyai dua arah putar spin. Kedua harga arah spin ini dinotasikaan dengan m s =
dan ms = - yang masing-masing bermakna arah putar searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah putar jarum jam.

Pemecahan persamaan Schrodinger atom hidrogen seperti yang telah diuraikan


sebelumnya tidak menghasilkan bilangan kuantum spin, s. Jawaban mekanika
kuantum tentang persoalan spin elektron baru dikemukakan kemudian (1928), yaitu
dengan memasukkan faktor relativitas ke dalam persamaan Schrodinger atom
hidrogen. Paul Dirac berjasa besar dalam memecahkan mekanika kuantum relativistik
yang melibatkan spin elektron ini.
Penyelesaian dari mekanika kuantum relativistik menghasilkan fungsi
gelombang yang di samping ditentukan oleh bilangan kuantum n, , dan m, juga
ditentukan oleh bilangan kuantum spin, s, yang berharga .. Momentum sudut spin
dan momentum sudut spin arah sumbu z dapat ditentukan dengan cara yang mirip
dengan momentum sudut orbital dan momentum sudut orbital arah z, yaitu dengan
mengerjakan fungsi gelombang terhadap operator momentum sudut spin dan operator
momentum sudut spin arah z.
2 n,,m,s(r,,) = [s(s+1)] 2 n,,m,s(r,,),

dimana s =

z n,,m,s(r,,) = ms n,,m,s(r,,),

dimana ms = - dan +

Adanya dua jenis momentum sudut, orbital dan spin, yang masing-masing memiliki
arah terkuantisasi, maka perlu penciri yang membedakan bilangan kuantum arah
orbital dan bilangan kuantum arah spin. Bilangan kuantum arah momentum sudut
orbital diberi simbol m dan bilangan kuantum arah spin diberi simbol ms. Sampai di
sini tentu jelas bagi anda bahwa simbol yang tepat untuk bilangan kuantum arah
momentum sudut orbital atau bilangan kuantum magnetik adalah bukan m, melainkan
m. Untuk selanjutnya akan digunakan m pada paparan materi ajar ini.
3.4 Kebolehjadian dan Diagram Orbital
Fungsi gelombang total hasil pemecahan persamaan Schrodinger nonrelativistik atom hidrogen adalah produk atau hasil kali dari fungsi gelombang radial,
fungsi gelombang sudut , dan fungsi gelombang sudut .
n,,m(r,,) = n (r ) . m ( ) . m ( )
Beberapa fungsi gelombang atom hidrogen atau atom seperti hidrogen disajikan di
bawah ini. Sebagian besar fungsi gelombang tersebut adalah imaginer, kecuali fungsi
gelombang dengan m = 0.

Z
(1s) = (100) =
ao

3/ 2

Z
(2s) = (200) =
ao

3/ 2

Z
(2p) = (210) =
ao

Z
(2p) = (21-1) =
ao

Z
(2p) = (211) =
ao

3/ 2

Z
(3d) = (320) =
ao

3/ 2

Z
(3d) = (32-1) =
ao

Z
(3d) = (321) =
ao

Z
(3d) = (32-2) =
ao

Z
(3d) = (322) =
ao

2.e / 2 .
1
2 2
3/ 2

.(2 ).e / 2 .

1
2 6

3/ 2

1
2 6
1
2 6

6
1
.Cos .
2
2

. .e / 2 .

3
1
.Sin .
.e i
2
2

. .e / 2 .

3
1
.Sin .
.e i
2
2

1
9 30

3/ 2

1
9 30

3/ 2

3/ 2

2 1
.
2
2

. .e / 2 .

9 30
3/ 2

2 1
.
2
2

1
9 30

1
9 30

. 2 .e / 2 .

10
1
.(3Cos 2 1).
4
2

. 2 .e / 2 .

15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2

. 2 .e / 2 .

15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2

. 2 .e / 2 .

15
1
.Sin 2 .
.e 2i
4
2

. 2 .e / 2 .

15
1
.Sin 2 .
.e 2i
4
2

3.4.1 Peluang atau Kebolehjadian Radial


Salah satu postulat mekanika kuantum menyatakan bahwa harga fungsi
gelombang atau tepatnya kuadrat fungsi gelombang adalah kebolehjadian menemukan
partikel pada kedudukan atau posisi tertentu. Kebolehjadian atau peluang menemukan
elektron pada posisi di sekitar inti inilah yang selanjutnya disebut orbital (diambil dari
istilah orbit yang digunakan dalam atom Bohr, tetapi mempunyai pengertian yang
berbeda). Adanya harga fungsi gelombang pada kedudukan tertentu berarti ada
peluang menemukan elektron pada kedudukan tersebut. Agar memperoleh gambaran
yang lebih baik dan menyeluruh tentang peluang menemukan elektron, maka dapat

dibuat grafik hubungan antara fungsi gelombang atau kuadrat fungsi gelombang
terhadap kedudukan.
Grafik aluran fungsi gelombang atau kuadrat fungsi gelombang terhadap
kedudukan r, , dan memberikan diagram peluang yang sulit dipahami. Gambaran
peluang menemukan elektron akan lebih mudah dipahami apabila dibuat grafik
peluang terhadap jarak dari inti, r, yang dibuat secara terpisah dengan grafik peluang
sudut, , dan . Peluang menemukan elektron pada kedudukan tertentu, secara
mekanika kuantum dinyatakan dengan integral dari fungsi kerapatan kebolehjadian.
P=

2 n, ( r ) .2, m( ) . 2m( ) .d

Dengan menggantikan d (integral volume) dengan perubahan variabel pada sistem


koordinat bola, maka;
P=

2 n, ( r ) .2, m( ) . 2m( ) .r 2dr.Sin .d .d

Buktikan sendiri
Volume bola = 4/3 r3 atau 4r2dr (integral luas kulit bola dr). Agar d
sama dengan integral volume bola, maka d = r 2dr.Sin .d .d .
Buktikan harga integral dari

.r 2dr.Sin .d .d 4 / 3r 3

Peluang radial, Pr, dapat diperoleh dengan mengintegrasi langsung kuadrat


fungsi gelombang radial terhadap integral volume,
r

Pr =

Pr =

2 n, ( r ) .2, m( ) . 2m( ) .r 2dr.Sin .d .d

n, ( r )

r 2dr 2, m( ) Sin .d
0

2m( ) .d

Karena kita hanya berurusan dengan variabel radial, r, maka Fungsi gelombang sudut
bisa dianggap sebagai konstanta (untuk mudahnya konstanta itu dimasukkan satu).
Dengan demikian,
Pr =

2
n, ( r )

r 2dr Sin .d
0

Pr =. 2 n, ( r ) .4 .r 2 dr
0

.d

Gambaran Peluang radial ini mempunyai makna fisis yang tepat karena secara
eksplisit besaran 4r2 dr bermakna volume kulit bola, sehingga peluang radial ini lebih
tepat dimaknai sebagai peluang menemukan elektron pada volume setebal kulit bola
(dr) pada jarak r dari inti (r sampai r+dr).
Peluang menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti, peluang radial (Pr),
juga dapat diperoleh dengan membuat tetap variabel sudut , dan . Caranya,
persamaan Pr di atas diintegrasi pada keseluruhan batas sudut , dan , yaitu 0 .
dan 0 . 2.
Pr =
Pr =

2 n, ( r ) r 2 dr

. 2,m( ) . 2m( ) ..Sin .d .d

2 n, ( r ) r 2dr 2, m( ) Sin .d
0

2m( ) .d

Karena fungsi gelombang sudah ternormalisasi, maka integral sudut, baik terhadap ,
maupun sama dengan 1, sehingga;
Pr =

2
n , ( r )

r 2 dr

Persamaan yang mana saja digunakan untuk memperoleh gambaran kualitatif


tentang kebolehjadian radial akan memperoleh hasil yang sama. Gambaran tentang
peluang radial yaitu peluang menemukan elektron pada jarak r sampai r+dr diperoleh
dengan cara mengalurkan harga .r 2 2 n, ( r ) atau 4r 22 n, ( r ) terhadap r. Keduanya akan
menghasilkan aluran peluang radial yang sama, seperti digambarkan di bawah ini.

1s ( r )

4 .r 2 21s ( r )

2s(r )

4 .r 2 2 2 s ( r )

4 .r 2 2 2 p ( r )

2 p(r )

4 .r 2 2 3s ( r )

3s ( r )

4 .r 2 2 3 p ( r )

3 p(r )

Gambar 2.2
Aluran grafik Fungsi Gelombang dan Fungsi Kerapatan
Kebolehjadian Radial Atom Hidrogen terhadap r (jarak dari
inti)

Fungsi gelombang radial 1s dan fungsi kerapatan peluang radial 1s adalah masingmasing :
3/ 2

1s ( r )

Z
2 .e Zr / a0
a0

4 .r 1s ( r )
2

Z
16 r 2 .e 2 Zr / a0
a0

Diagram fungsi gelombang radial 1s dan kerapatan peluang radial 1s adalah seperti
ditunjukkan pada gambar di atas. Diagram peluang radial 1s di atas menunjukkan
bahwa rapat peluang menemukan elektron di inti atom dan pada jarak yang jauh tak
hingga dari inti atom adalah 0 (nol). Rapat peluang mempunyai harga maksimum pada
jarak tertentu dari inti. Jarak r dimana peluang radial maksimum untuk orbital 1s dapat
dihitung dengan menurunkan persamaan kerapatan peluang radial di atas dan
dihargakan 0 (nol) sehingga akan diperoleh bahwa peluang radial maksimum adalah

pada r = ao (jari-jari Bohr). Apa yang dikatakan Bohr sebagai lintasan hanyalah
peluang menemukan elektron paling besar pada kulit bola setebal dr pada jarak jarijari Bohr (ao sampai dengan ao+dr).
Diskusikan!
Buktikan bahwa kebolehjadian radial maksimum untuk elektron yang berperilaku
sebagai gelombang 1s adalah sama dengan jari-jari Bohr.
Bantuan
Kebolehjadian maksimum adalah titik balik kurva sehingga turunan pertama fungsi
kerapatan kebolehjadian radial di titik tersebut adalah nol.

3.4.2 Peluang Sudut


Peluang menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom telah diuraikan
pada subpokok bahasan peluang radial. Pertanyaan kita selanjutnya adalah
bagaimanakah kita mengetahui peluang menemukan elektron pada ruang atau sudutsudut tertentu di sekitar inti? Dengan cara yang mirip dengan pembahasan seperti
peluang radial, pertanyaan ini akan terjawab bila kita mempunyai bentuk diagram
sudut fungsi gelombang, yaitu suatu aluran harga fungsi gelombang terhadap sudut
dan . Kalau kembali dicermati bentuk persamaan fungsi gelombang sudut atom
hidrogen, ternyata sebagian besar fungsi gelombang tersebut adalah imaginer, kecuali
bila harga m = 0. Tentunya kita tidak akan pernah bisa menggambarkan diagram sudut
fungsi gelombang yang imaginer. Kajian kuantum memecahkan kesulitan ini
dengan cara merealkan fungsi gelombang imaginer dengan cara kombinasi linear.
Menurut kajian penyelesaian persamaan differensial, kombinasi linear dari fungsifungsi yang merupakan penyelesaian dari suatu persamaan diferesial adalah juga
penyelesaian dari persamaan diferensial tersebut. Dengan demikian, fungsi
gelombang real yang dihasilkan dari kombinasi linear fungsi gelombang imaginer
adalah juga penyelesaian dari persamaan Schrodinger atom hidrogen.
Fungsi-fungsi gelombang real atom hidrogen inilah yang dikenal sebagai 2px
2py, 2pz, 3dz2, 3dxy, 3dxz, 3dx2- y2, 3dyz, dll. Fungsi-fungsi gelombang inilah
yang dapat digambarkan diagram sudutnya yang selanjutnya sering dikatakan sebagai
gambar orbital yang sangat berguna dalam menjelaskan ikatan kimia. Detail
perhitungan kombinasi linear fungsi gelombang imaginer menjadi fungsi gelombang

real dapat dilihat pada buku-buku mekanika kuantum. Beberapa hal yang perlu dicatat
dari kombinasi linear tersebut adalah:
a. Fungsi gelombang dimana harga m = 0 sudah real sehingga tidak dikombinasi
linearkan
b. Nama-nama dengan variabel x, y, dan z adalah berasal dari pengubahan
variabel koordinat bola, yaitu r, dan menjadi variabel koordinat Cartesian.
c. 2pz dan 3dz2 mempunyai harga m = 0
d. Kombinasi linear dilakukan antara dua fungsi gelombang yang harga n, l, dan
m yang sama, hanya berlawanan tanda untuk harga m-nya.
e. Kombinasi linear antara dua fungsi gelombang imaginer akan menghasilkan
dua fungsi gelombang real, yaitu berasal dari hasil penjumlahan dua fungsi
gelombang dan hasil pengurangan dari dua fungsi gelombang tersebut.

Formula matematika yang perlu diketahui terkait dengan melakukan kombinasi linear
ini adalah seperti disajikan di bawah ini.
eix = cos x + i sin x
e-ix = cos x i sin x
cos (A + B) = cos A. cos B sin A. sin B
sin (A + B) = sin A. cos B + cos A. sin B
cos (A B) = cos A. cos B + sin A. sin B
sin (A B) = sin A. cos B cos A. sin B

Dengan menerapkan acuan di atas telah diperoleh hasil kombinasi linear fungsi-fungsi
gelombang imaginer sbb.

2px diperoleh dari hasil penjumlahan 2p-1 dengan 2p+1

2py diperoleh dari hasil pengurangan 2p-1 dengan 2p+1

3dxz dan 3dyz adalah hasil kombinasi linear dari 3d-1 dengan 3d+1

3dxy dan 3dx2-y2 adalah hasil kombinasi linear dari 3d-2 dengan 3d+2
Beberapa fungsi gelombang real atom hidrogen hasil kombinasi linear

disajikan di bawah ini.


1 Z

1s =
ao

3/ 2

.e / 2 .

2s =
4 2 ao
1

3/ 2

(2 ).e / 2 .

2px =
4 2 ao

3/ 2

2py =
4 2 ao

3/ 2

Z

ao

1
2pz =
4 2

3dz2

..e / 2 sin . cos

..e / 2 sin . sin

3/ 2

..e / 2 cos

=
81 6 ao

3/ 2

9 / 4. 2 .e / 2 (3 cos 2 1)

2 Z

3dxz =
81 ao

3/ 2

2 Z

3dyz =
81 ao

3/ 2

9 / 4. 2 .e / 2 sin . cos . cos

3dxy =
81 2 ao
1

3dx2-y2

9 / 4. 2 .e / 2 sin . cos . sin

3/ 2

=
81 2 ao
1

9 / 4. 2 .e / 2 sin 2 . sin 2

3/ 2

9 / 4. 2 .e / 2 sin 2 .. cos 2

============================================================
Contoh 1.
Kombinasi linearkan dua fungsi gelombang imaginer, yaitu 31-1 dan 31+1 dan beri
nama fungsi gelombang real hasil kombinasi linear tersebut.
Jawab
Persamaan dari dua fungsi gelombang imaginer tersebut adalah
Z
(21-1) =
ao

Z
(211) =
ao

3/ 2

3/ 2

1
2 6
1
2 6

. .e / 2 .

3
1
.Sin .
.e i
2
2

. .e / 2 .

3
1
.Sin .
.e i
2
2

Kedua fungsi gelombang itu bisa ditulis lebih sederhana sebagai berikut.
(21-1) = (......).Sin .ei

(21+1) = (......).Sin .ei


Kombinasi linear
I = N [ (......).Sin .ei + (......).Sin .ei ]
II = N [ (......).Sin .ei - (......).Sin .ei ]
N adalah tetapan normalisasi fungsi gelombang hasil kombinasi linear
Penyelesaian lebih lanjut persamaan di atas menghasilkan:
I = N (......).Sin .(ei ei )
I = N (......).Sin .2Cos , angka 2 bisa digabung ke dalam keranjang (kurung).
Ingat bahwa di dalam kurung (.) terdapat faktor yang berhubungan dengan
variabel r.

2Z

r

na
o
Sehingga kalau kita keluarkan variabel r dari dalam kurung (.), maka
I = N (......).rSin .Cos
Besaran rSin .Cos adalah sama dengan x pada koordinat cartesian sehingga I
sama dengan 2px.
Dengan cara yang sama anda dapat menyelesaikan kombinasi linear yang kedua.
II = N (......).Sin .(ei ei )
II = N (......).Sin .2iSin
II = N (......).rSin .Sin
II = 2py
===========================================================
Contoh 2
Kombinasi linearkan dua fungsi gelombang imaginer, yaitu 32-1 dan 32+1 dan beri
nama fungsi gelombang real hasil kombinasi linear tersebut.
Jawab
Persamaan dari dua fungsi gelombang imaginer tersebut adalah
Z
(3d) = (32-1) =
ao

Z
(3d) = (321) =
ao

3/ 2

3/ 2

1
9 30

1
9 30

. 2 .e / 2 .

15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2

. 2 .e / 2 .

15
1
.Sin .Cos .
.e i
2
2

Kedua fungsi gelombang itu bisa ditulis lebih sederhana sebagai berikut.
(21-1) = (......).Sin .ei
(21+1) = (......).Sin .ei
Kombinasi linear
I = N [ (......).Sin .ei + (......).Sin .ei ]
II = N [ (......).Sin .ei - (......).Sin .ei ]
N adalah tetapan normalisasi fungsi gelombang hasil kombinasi linear
Penyelesaian lebih lanjut persamaan di atas menghasilkan:
I = N (......).Sin .(ei ei )
I = N (......).Sin .2Cos , angka 2 bisa digabung ke dalam keranjang (kurung).
Ingat bahwa di dalam kurung (.) terdapat faktor yang berhubungan dengan
variabel r.

2Z

r

nao
Sehingga kalau kita keluarkan variabel r dari dalam kurung (.), maka
I = N (......).rSin .Cos
Besaran rSin .Cos adalah sama dengan x pada koordinat cartesian sehingga I
sama dengan 2px.
Dengan cara yang sama anda dapat menyelesaikan kombinasi linear yang kedua.
II = N (......).Sin .(ei ei )
II = N (......).Sin .2iSin
II = N (......).rSin .Sin
II = 2py
=============================================================

Gambaran peluang menemukan elektron di sekitar inti (gambar orbital) dibuat


dengan membuat diagram sudut fungsi gelombang real. Bentuk-bentuk diagram sudut
fungsi gelombang dapat dibuat dalam bentuk diagram permukaan kontur, dimana di
dalam permukaan kontur tersebut terdapat peluang menemukan elektron sekitar 95 %.
Beberapa diagram permukaan kontur orbital adalah seperti disajikan di bawah ini.

Orbital 2p
+

Tentu, untuk memperoleh pemahaman yang eksak tentang aluran grafik sudut fungsi
gelombang, kita harus memasukkan banyak harga variabel (r, dan ). Kita juga
dapat membuat grafik sudut fungsi gelombang pada harga r tertentu. Berikut adalah
cara pendekatan untuk memahami mengapa grafik sudut fungsi gelombang atom
Hidrogen seperti yang disajikan di atas.
Tanda positif dan negatif pada diagram kontur orbital di atas adalah tanda
matematika dari harga fungsi gelombang pada sudut dan tertentu. Bentuk diagram
permukaan kontur dan tanda matematika ini memegang peranan penting dalam
menggambarkan ikatan kimia. Ikatan antar orbital atom terjadi apabila bagian positif
dari orbital yang satu tumpang suh dengan bagian positif dari orbital yang lain, dan
bagian negatif tumpang suh dengan bagian negatif dari orbital yang lain. Ikatan yang
terjadi searah dengan sumbu orbital atom yang berikatan disebut dengan ikatan sigma,
, sedangkan ikatan kimia yang terjadi dengan sejajar sumbu (paralel) disebut dengan
ikatan phi, , atau juga bisa ikatan delta (). Orbital dengan tanda matemaika sama
bila diputar 180 disebut dengan orbital simetris, dan apabila tanda matematikanya
berubah disebut orbital asimetris.
Untuk dapat memahami cara membuat grafik sudut secara sederhana,
lakukanlah prosedur berikut.
a. Ubahlah fungsi gelombang sudut dan menjadi fungsi gelombang sudut
saja atau sudut dengan mengganggap sudut yang tidak menjadi fokus
perhatian sebagai suatu konstanta
b. Buatlah grafik harga fungsi terhadap sudut saja dan juga terhadap saja

c. Ubahlah grafik pada bagian (b) ke dalam bentuk grafik sudut


d. Gabungkanlah grafik sudut dalam koordinat bola terhadap sudut dan sudut

Grafik sudut fungsi gelombang s (1s ataupun 2s)

Problem
1. Tuliskan persamaan schrodinger atom hidrogen menggunakan sistem koordinat
bola ?
2. Pisahkanlah persamaan schrodinger atom hidrogen menjadi persamaan yang hanya
mengandung satu variabel saja, r, , dan ?
3. Jelaskan bagaimana bilangan kuantum azimut dibatasi oleh bilangan kuantum
utama ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan orientasi ruang momentum sudut orbital
terkuantisasi
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kulit atom dan sub kulit atom ?
6. Buktikan bahwa kombinasi linear fungsi gelombang imaginer 2p-1 dengan 2p+1
menghasilkan fungsi gelombang real 2px dan 2py ?
7. Gambarkan diagram fungsi gelombang radial dan fungsi gelombang sudut
(permukaan kontur orbital) dari elektron yang berkelakuan sebagai gelombang
3dxy. Jelaskan makna diagram tersebut dikaitkan dengan gambaran atom modern
8. Buktikan bahwa peluang radial terbesar menemukan elektron pada orbital 1s
adalah pada jarak sama dengan jari-jari Bohr ?
9. Diketahui fungsi gelombang sudut atm hidrogen adalah :
l,m () = (2l+1)(l-/m/)! / 2(l+/m/). Plm (cos)
Tunjukkan bahwa bilangan kuantum magnetik dibatasi oleh bilangan kuantum
azimut: /m/ 1
10. Apa yang dimaksud dengan momentum sudut orbital dan momentum sudut spin,
bilangan kuantum apa saja yang menentukan harga momentum sudut tersebut, dan
hitunglah momentum sudut orbital dan sudut spin dari elektron yang berkelakuan
sebagai gelombang 3dx0.
11. Hitunglah harga ekspektasi r suatu elektron yang berkelakuan sebagai gelombang
~
~
n!
3!
1s dan 2s. Diketahui e 2 r / ao .r 3 dr
dan x n .e ax dx ( n 1)
3

1
0
0
a
(2 / ao )

Anda mungkin juga menyukai