MANUSIA
KELOMPOK :
Siti Musyahidah
Rahmi
Sri Lestari
Nur Asyia
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
Kata pengantar.........................................................i
Daftar pustaka.........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah1
1.3 Tujuan Penulisan..2
1.4 Sistematika Penulisan...2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA3
2.1 Tulang ..3
2.2 Kartilago...18
2.3 Ligamen19
2.4 Tendon..19
2.5 Fascia19
2.6 Bursa.20
BAB III PEMBAHASAN..21
3.1 Kesimpulan21
3.2 Saran..21
DAFTAR PUSTAKA.22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang doktor ahli bedah yang berfungsi juga sebagai staf pengajar anatomi di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menemukan fenomena wudhu yang sangat berkaitan
dengan anatomi tubuh manusia khususnya tulang. Bertahun-tahun mendalami ilmu bedah dan
anatomi, akhirnya doktor tersebut menyimpulkan bahwa jumlah bilangan ruas tulang yang
kita basuh setiap kali berwudhu sama dengan jumlah keseluruhan tulang manusia dan sama
dengan jumlah bilangan hari dalam 1 tahun hijriah.
Kebanyakan manusia tidak pernah memperhatikan jumlah tulangnya sendiri, bahkan
seorang doktor sekalipun. Menurut ilmu anatomi, jumlah tulang manusia dewasa adalah 206
ruas (Henry Netter, 1906). Akan tetapi secara embriologis, pusat penulangan semasa
kehidupan janin dalam kandungan adalah sekitar 350-an pusat penulangan (Leslie Brainerd
Arey, 1934), yang kemudian banyak pusat-pusat penulangan yang menyatu, membentuk satu
tulang dewasa. Bilangan pusat penulangan itu ternyata dekat dengan bilangan hari dalam satu
tahun.
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 Tulang
1. Pengertian
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri
atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral terutama
calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.
dan
pergerakan).
4. Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hematopoesis).
5. Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium dan fluor).
3. Struktur tulang
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut periosteum.
Periosteum memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain sebagai
tempat perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah, dan
limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast . Dibagian dalamnya terdapat
endosteum yaitu membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan
rongga dalam tulang kanselus. Osteoklast terletak dekat endosteum dan dalam lacuna
howship (cekungan pada permukan tulang).
Sumsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum (batang) tulang
panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di sternum, ilium, vetebra
dan rusuk pada orang dewasa, bertanggungjawab dalam produksi sel darah merah dan putih.
Pada orang dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang
mempunyai vaskularisasi yang baik. Tulang kanselus menerima asupan darah melalui
pembuluh metafis dan epifis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak
melalui kanal volkman. Selain itu terdapat arteri nutrient yang menembus periosteum dan
memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrient memasok
darah ke sumsum tulang, System vena ada yang keluar sendiri dan ada yang mengikuti arteri.
c. Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan menurunnya pasokan
darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang mengalami
osteoporosis (berkurang kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan
aliran darah.
Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang
konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak diman lebih banyak terjadi
pembentukan dari pada absorpsi tulang.
5
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat tulang dapat berespon
terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang. Perubahan
tesebut membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan. Matrik organic
yang sudah tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang relative menjadi lemah dan rapuh.
Pembentukan tulang baru memerlukan matrik organic baru, sehingga memberi tambahan
kekuatan tulang. (Price,S.A,1995 : 1179)
untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis. Tulang pipih tersusun
dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.
d. Tulang Tak Beraturan
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang
kanselous di antara tulang kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.
e. Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan didukung
oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut).
Bentuk dan kontruksi tulang ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.
7. Kerangka
Sebagian besar tersusun atas tulang. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk
menyangga struktur tubuh.
1. Kerangka dibagi menjadi :
1. Tulang kepala: 8 buah
2. Tulang kerangka dada: 25 buah
3. Tulang wajah: 14 buah
4. Tulang belakang dan pinggul: 26 buah
5. Tulang telinga dalam: 6 buah
6. Tulang anggota gerak atas: 64 buah
7. Tulang anggota gerak bawah: 62 buah
1. Tulang kepala/Tengkorang (cranium)
Tulang tengkorak terdiri atas dua bagian, yaitu tengkorak otak (neuro cranial) dan
tengkorak wajah (fasial cranial).
Kerangka dada dibentuk oleh susunan tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari :
a. Tulang dada (sternum): 1 buah
tulang dada menjadi tonggak dinding depan dari toraks (rongga dada) bentuknya
gepeng dan sedikit melear, yang terdiri atas 3 bagian yaitu:
1. Manubrium sterni: bagian atas sternum yang menjadi tempat melekatnya tulang
selangka (klavicula) dan tulang iga.
2. Korpus sterni: batang sternum
3. Procesus xifoideus sterni: bagian ujung dari tulan dada.
b. Tulang iga (kosta): 12 pasang
Os kosta banyaknya 24 buah, kiri dan kanan, bagian depan berhubungan dengan
tulang sternum dan bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang
(veterbra torakalis). Tulang iga dibagi 3 macam:
1. Iga sejati (os kosta vera): 7 pasang, berhubungan langsung dengan sternum.
2. Iga tidak sejati (os kosta spuria): 3 pasang, berhubungan dengan kosta ke 7.
3. Tulang iga melayang (os kosta fluitantes): 2 pasang, tidak mempunyai hubungan
dengan tulang sternum.
10
Tulang pelvis adalah penghubung antara badan dan anggota bawah yaitu tualng
sacrum dan koksigis yang bersendi satu dengan yang lainnya pada simfisis pubis.
12
a.
Gelang bahu
Yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian ini dibentuk oleh dua
buah tulang yaitu os scapula (tulang belikat) dan os klavikula (tulang selangka).
b. Humerus
Merupakan tulang pangkal lengan yang mempunyai tulang panjang seperti tongkat. Bagian
yang mempunya hubungan dengan bahu bentuknya bundar berbentuk kepala sendi yang
disebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan yang disebut tuberkel mayor
dan minor. Pada bagian bawah terdapat lekukan yang disebut kolumna humeri.
13
14
Tulang ini dikaitkan pada batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul, terdiri
dari 31 pasang tulang koksa (tulang pangkal paha), femur (tulang paha), tibia (tulang kering),
fibula (tulang betis), patela (tempurung lutut), tarsalia (tulang pangkal kaki), metatarsalia
(tulang telapak kaki), dan falang (ruas jari kaki).
Os tarsalia dihubungkan dengan tulang bawah oleh sendi pergelangan kaki. Terdiri dari
tulang-tulang kecil yang banyaknya 5 buah yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
16
mengkilap, dan kenyal membungkus permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai
bantalan. Cartilage yang elastis memiliki sedikit serat dan terdapat pada telinga bagian luar.
18
melengket pada jaringna lunak untuk mempertahankan struktur. Contoh ligament ovarium
yang melalui ujung tuba ke peritoneum.
2.4 Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot yang
menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada tulang.
Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan aperiosteum.
Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi tendon tertentu
terutama pada pergelangan tangan dan tumit. Selubung ini bersambungn dengan membrane
sinovial yang menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.
2.5 Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di
bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan penyambung
fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah. Yang demikian disebut fascia
dalam.
2.6 Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di atas
bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-otot. Bursae
dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial. Bursae merupakan bantalan
19
diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae terletak antara prosesus
olekranon dan kulit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
Menurut ilmu anatomi, jumlah tulang manusia dewasa adalah 206 ruas (Henry
Netter, 1906). Akan tetapi secara embriologis, pusat penulangan semasa kehidupan janin
dalam kandungan adalah sekitar 350-an pusat penulangan (Leslie Brainerd Arey, 1934), yang
kemudian banyak pusat-pusat penulangan yang menyatu, membentuk satu tulang dewasa.
Bilangan pusat penulangan itu ternyata dekat dengan bilangan hari dalam satu tahun.
Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama
lainnya saling berhubungan, terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3.2 saran
1. Pentingnya pengetahuan mengenai sistem muskuloskeletal sehingga
diharapkan mahasiswa lebih mendalami pemahaman tentang anatomi fisiologi
sistem muskuloskeletal.
2. Dari berbagai teori anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal tentang berbagai
macam penyakit yang berhubungan dengan sistem tersebut diharapkan
mahasiswa mampu memberikan tindakan keperawatan dengan tepat.
3. Dengan memahami anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal, mahasiswa
diharapkan mampu melaksanakan pelayanan keperawatan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dorland. 1994. Kamus Kedokteran. Edis 26. EGC: Jakarta.
Syaifuddin. 2002. Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
21
22