Anda di halaman 1dari 28

BAB II

DASAR TEORI

3.1. Prinsip Dasar Magnetik


3.1.1. Gaya magnetik
Charles Augustin de Coulomb (1785) menyatakan bahwa gaya
magnetik berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak antara dua muatan magnetik,
yang persamaannya mirip seperti hukum gaya gravitasi Newton.
Dengan demikian, apabila dua buah kutub P1 dan P2 dari monopole
magnetik yang berlainan terpisah pada jarak r, maka persamaan gaya magnetik
dinyatakan seperti berikut,

3.1.2. Kuat medan magnetic

Gaya magnetik F per satuan muatan P1 didefenisikan sebagai kuat medan


magnetik terukur (H). Dengan demikian dihasilkan kuatmedan magnetik terukur
(H). Dengan demikian dihasilkan kuat medan magnet pada muatan P1, dapat
diyatakan sebagai,

3.1.4.

Medan magnetik induksi dan magnetik total

Adanya medan magnetik regional yang berasal dari bumi dapat


menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada batuan di kerak bumi yang
mempunyai suseptibilitas yang tinggi. Medan magnetik yang dihasilkan pada
batuan ini sering disebut sebagai medan magnetik induksi atau medan magnetik
sekunder.
Pada Gambar 1 mengilustrasikan medan magnet induksi yang timbul pada
bahan magnetik yang mana medan magnet induksi (H) masuk melalui kutub
positif mengarah ke kutub negatif.

Gambar .1 Contoh induksi magnetik pada bahan magnetik (Robinson,


dkk,1988).

Find adalah arahnya sama seperti Famb

Find adalah menentang Famb

Gambar 2. Total anomali medan magnet dihasilkan daribodylokal magnet,


(a).Famb memiliki harga ribuan nT, (b). Sebuah body memiliki
induksi magnet (Find) dengan harga ratusan nT sehingga total medan
magnet adalah jumlah (Find) dan (Famb), (c). Profil anomali total
(F) dari pengurangan medan magnet total (F) oleh medan magnet
kerak (Famb) (Butler, 1992).

3.1.5.

Kemagnetan bumi

Medan magnet bumi secara sederhana dapat digambarkan sebagai


medan magnet yang ditimbulkan oleh

batang magnet raksasa

di dalam

berimpit dengan garis utara-selatan

inti bumi, namun

tidak

yang terletak

geografis Bumi. Sedangkan kuat medan magnet sebagian besar berasal dari
dalam bumi sendiri (98%) atau medan magnet dalam (internal field), sedangkan
sisanya (2%) ditimbulkan oleh induksi magnetik batuan di kerak bumi maupun
dari luar angkasa. Medan magnet internal berasal dari inti bumi
(inner core) dan kerak bumi (crustal earth). Beberapa alasan sehingga bumi
memiliki medan magnetik, diantaranya;
1. Kecepatan rotasi Bumi yang tinggi.
2. Proses konveksi mantel dengan inti luar bumi (bersifat kental).
3. Inti dalam (padat) yang konduktif, kandungan yang kaya besi.

Pada Gambar 3 menjelaskan mengenai medan magnet dinyatakan sebagai


besar dan arah (vektor), arahnya dinyatakan sebagai deklinasi (penyimpangan
terhadap arah utara-selatan geografis) dan inklinasi (penyimpangan terhadap arah
horisontal kutub utara magnet).

Gambar 3. (a). Deklinasi


adalah besar sudut penyimpangan arah magnet
terhadap arah utara-selatan geografis, (b). Inklinasi adalah besar
sudut penyimpangan arah magnet terhadap arah horisontal (Reynold,
1995).
3.1.6. Kutub geomagnetik
Geomagnetical pole (kutub geomagnetik/kutub dipole) adalah
persimpangan sudut kutub geografis dari permukaan bumi dengan sumbu magnet
batang hipotesis yang ditempatkan di pusat bumi dan diperkirakan sebagai bidang
geomagnetik. Ada semacam kutub masing-masing di belahan bumi dan kutub
disebut sebagai "kutub utara geomagnetik" dan "kutub selatan geomagnetik".
Catatan : Bumi memiliki dua kutub yang sering dikenal sebagai Geomagnetic
Poles yang merupakan kutub teoritis dimana sumbu magnet membentuk sudut
11,5o dengan sumbu rotasi bumi, yaitu pada,
a. Kutub utara magnet terletak di Canadian Artic Island dengan lintang : 75,5

BT dan bujur : 100,4o BB.

b. Kutub

selatan magnet terletak di Coast of Antartica South of

Tasmaniadengan lintang : 66,5o LS dan bujur : 140o BT.


Pada Gambar 4 menjelaskan mengenai prinsip metode magnetik yang
diilustrasikan menggunakan sebuah objek berbentuk kubus, lalu komponenkomponen yang digunakan pada prinsip metode magnetik yaitu berpatokan untuk
sumbu x (utara geografis) dan sumbu y (timur geografis), kemudian ditentukan
arah meridian magnetik (H) yang mana untuk mendapatkan nilai sudut yang
dibentuk dari arah utara geografis ke arah utara magnetik yaitu dengan
menghitung nilai deklinasi, lalu ditentukan arah total intensitas (F) yang mana
untuk mendapatkan nilai sudut yang dibentuk dari arah meridian magnetik (H)
terhadap total intensitas yaitu dengan menghitung nilai inklinasi, dan sumbu z
berperan sebagai arah kedalaman.

Gambar 4. 7 (tujuh) variabel magnetik : (F) adalah total intensitas, (H)


adalahHorisontal Intensitas, (X) adalah North Component, (Y)
adalah
East component, (Z) adalah Vertical Component, (I) adalah
InklinasiGeomagnetik, (D) adalah Deklinasi Geomagnetik (Reynold,
1995).

3.1.7. The international geomagnetic reference field (IGRF)

IGRF adalah nilai matematis standar dari medan magnet utama bumi
akibat rotasi dan jarijari bumi. IGRF merupakan upaya gabungan antara
pemodelan medan magnet dengan lembaga yang terlibat dalam pengumpulan dan
penyebarluasan data medan magnet dari satelit, observatorium, dan survei di
seluruh dunia yang setiap 5 tahun diperbaharui. Medan magnet bumi terdiri dari 3
bagian :
1. Medan magnet utama (main field)

Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil


pengukuran dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan
luas lebih dari 106 km2
2. Medan magnet luar (external field)

Pengaruh medan magnet luar berasal dari pengaruh luar bumi yang
merupakan hasil ionisasi di atmosfir yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet
dari matahari. Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus
listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfir, maka perubahan
medan ini terhadap waktu jauh lebih cepat.
3. Medan magnet anomali
Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal
(crustalfield). Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung
mineralbermagnet seperti magnetit (Fe7S5), titanomagnetite (Fe2TiO4) dan
lain-lain yang berada di kerak bumi.
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari
pengukuran adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali
magnetik). Secara garis besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan
magnetik remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen
mempunyai peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan
arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan
sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari
survei merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah
medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka
anomalinya bertambah besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik,
efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari
25% medan magnet utama bumi (Telford, 1990), sehingga dalam pengukuran
medan magnet berlaku:

HT HM H L

HA

(10)

dimana, HT adalah medan magnet total bumi, HA adalah medan magnet anomali,

HMadalah medan magnet utama bumi, HLadalah medan magnet luar.

3.2. Suseptibilitas Batuan


Harga suseptibilitas (k) ini sangat penting di dalam pencarian benda
anomali karena sifat ferromagnetik untuk setiap jenis mineral dan batuan yang
berbeda antara satu dengan lainnya. Nilai (k) pada batuan semakin besar jika
dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-mineral bersifat
magnetik. Berdasarkan nilai (k) dibagi menjadi kelompok-kelompok jenis
material dan batuan penyusun litologi bumi, yaitu;
3.2.1

Diamagnetik

Dalam batuan diamagnetik atomatom pembentuk batuan mempunyai


kulit elektron berpasangan dan mempunyai putaran yang berlawanan dalam tiap
pasangan. Jika mendapat medan magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan
berpresesi yang menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan
magnet luar tadi. Mempunyai suseptibilitas (k) negatif dan kecil dan suseptibilitas
(k)
tidak tergantung dari pada medan magnet luar. Contoh: bismuth, grafit, gipsum,
marmer, kuarsa, garam (Tabel 1).
Tabel 1. Suseptibilitas mineral diamagnetisme

Mineral
Bismut
Karbon (Berlian)
Karbon (Grafit)
Tembaga
Timbal
Mercuri
Perak
Air

Diamagnetisme (x 10-5)
-16.6
-2.1
-1.6
-1.0
-1.8
-2.9
-2.6
-0.91

3.2.2

Paramagnetik

Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh


yakni ada elektron yang putarannya tidak berpasangan dan mengarah pada arah
putaran yang sama. Jika terdapat medan magnetik luar, putaran tersebut
berpresesi menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan
tersebut sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk
terorientasi acak oleh agitasi termal, oleh karena itu bahan tersebut dapat
dikatakan mempunyai sifat:
Suseptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari satu.
Suseptibilitas k bergantung pada temperatur.
Contoh: piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit, dll (Tabel 2).

Tabel 2. Suseptibilitas mineral paramagnetisme

Mineral
Tungsten
Cesium
Aluminium
Lithium
Magnesium
Sodium

3.2.3

Paramagnetisme (x10-5)
6.8
5.1
2.2
1.4
1.2
0.72

Ferromagnetik

Terdapat banyak kulit electron yang hanya diisi oleh suatu elektron
sehingga mudah terinduksi oleh medan luar. Keadaan ini diperkuat lagi oleh

adanya kelompok-kelompok bahan berputaran searah yang membentuk dipoledipole magnet (domain) mempunyai arah sama, apalagi jika didalam
medanmagnet luar. Mempunyai sifat:
Suseptibilitas k positif dan jauh lebih besar dari satu.
Suseptibilitas k bergantung dari temperatur.
Contoh: besi, nikel, kobal, terbium, dysprosium, dan neodymium.

Ferromagnetik dibagi menjadi dua yaitu;


1. Antiferromagnetik
Pada bahan antiferromagnetik domain-domain tadi menghasilkan dipole
magnetik yang saling berlawanan arah sehingga momen magnetik secara
keseluruhan sangat kecil. Bahan antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal
akan mengalami medan magnet kecil dan suseptibilitasnya seperti pada bahan
paramagnetik suseptibilitas k seperti paramagnetik, tetapi harganya naik sampai
dengan titik curie kemudian turun lagi menurut hukum curie-weiss. Contoh:
hematit (Fe2O3).
2. Ferrimagnetik
Pada bahan ferrimagnetik domain-domain tadi juga saling antiparalel
tetapi jumlah dipole pada masing-masing arah tidak sama sehingga masih
mempunyai resultan magnetisasi cukup besar. Suseptibilitasnya tinggi (Tabel 3)
dan tergantung temperatur. Contoh: magnetit (Fe3O4), ilmenit (FeTiO3), pirhotit
(FeS), hematit (Fe2O3), ferrite (NiOFe2O3), yttrium (Y3Fe5O12). Berdasarkan

proses terjadinya maka ada dua macam magnet:


Magnet induksi bergantung pada suseptibilitasnya menyebabkan anomali
pada medan magnet bumi.
Magnet permanen bergantung pada sejarah pembentukan batuan tadi (Jensen
and MacKintosh, 1991).
Tabel 3. Suseptibilitas batuan dan mineral (Telford, 1990)
Suseptibilitas X103 (SI)
Jenis

Batuan Sedimen
Dolomit
Batugamping
Batupasir
Serpih
Batuan Metamorf
Amphibolite
Sekis
Filit
Gnes
Kuarsit
Serpentine
Sabak
Batuan Beku
Granit
Riolit
Dolorit
Augite-syenite
Olivine-diabase
Diabase
Porfiri
Gabro
Basal
Diorit
Piroksenit
Peridotit
Andesit

Jarak

Rata-rata

0 0,9
03
0 20
0,01 15

0,1
0,3
0,4
1,6

0,3 3

0,7
1,4
1,5

0,1 25
4
3 17
0 35
0 50
0,2 35
1 35
30 40
1 160
0,3 200
1 90
0,2 175
0,6 120
90 200

6
2,5
17
25
55
60
70
70
85
125
150
160

Jenis
Mineral-mineral
Grapit
Kuarsa
Batu garam
Anhidrit gypsum
Kalsit
Batubara
Lempung
Kalkofirit
Siderit
Pirit
Limonit
Arsenopirit
Hematit
Kromit
Franklinit
Firhotit
Ilmenit
Magnetit

Suseptibilitas X103 (SI)


Jarak
Rata-rata
0,1
-0,01
-0,01
-0,01
-0,001 -0,01
0,02
0,2
0,4
14
0,05 5
1,5
2,5
3
0,5 35
6,5
3 110
7
430
1 0,006
1500
300 3500
1800
1,2 0,00192
6000

4. Akuisisi Metode Geomagnetik


Akuisisi dalam metode ggeomagnetik dapat di lakukan dengan beberapa
cara yaitu dengan satu alat, baserover, dan gradien vertikal. Beberapa cara ini
memiliki beberapa perbedaan antara lain adalah dalam intrumen saat
pengukurannya, dapat di jlaskan sebagai berikkut.
4.1 Satu Alat
Pengukuran yang di mulai dari base dan diakhiri di base kembali.
Pengukuran satu alat menggunakan satu alat yaitu PPM seri G-856 yang
menjadi base dan rover. Dimana pengukuran loping ini mencatat nilai
variasi harian dan intensiitas medan magnet toatl.
4.2 Base Rover
Pengukuran base-rover ini minimal menggunkan dua buah alat
PPM seri G-856 atau lebih. Dimana alat yang satu di gunakan untuk
pengambilan data di base dan yang satu di gunakan untuk pengambilan
data di lapangan guna mencatat intensitas medan total dari tiap lintasan.

Pemasangan alat pada base sebaiknya dilakukan di tempat yang terhindar


dari noise guna untuk pencatatnya nilai variasi harian.
4.3 Gradien Vertial
Untuk pengukuran gradien vertikal secara pengukuran sama dapat
dilakukan dengan satu alat atau base rover, hanya saja perbedaannya pada
pemakaian sensor. Jumlah sensor yang di gunakan ada 2 buah sensor yang
di gunakan untuk pencatatan medan magnet total dan variasi gradien
vertikal medan magnet.
5. Filter Pengolahan Data Magnetik
5.1 Upward Continuation
Upward Continuation merupakan suat proses untuk mengubah data
pengukuran medan potensial yang telah di rekomendasikkan dalam satu
permukaan ke beberapa permukaan yang lebih tinggi dari permukaan ketika
melakukan

pengukuran

hingga

beberapa

meter.

Untuk

penentuan

keteinggiannya tergantung keingianan dalam memilih target dan propek


sehingga dapat terlihat jelas tanpa tergabung dengan noise noise yagn ada
atau pengaruh-pengaruh dari benda- benda dekat permukaan yang bersifat
magnet sehingga akan membuat data lebih sulit untuk dlihat propeknya.
5.2 Downward Continuation
Downward continuation ini digunakan untuk memperkuat respon dari
sumber pada kedalam dengan lebih efektif. Hal in dapat dilakukan
pengukuran.- nya menjadi lebih dekat dengan sumbernya.
5.3 Reduksi Ke Kutub
Filter reduksi ke kutub merupaka nsuatu metode filter yang
digunakakn dalam metode geommagnetik dalam proses interpretasi magnetik.
Pada dasarnya RTP mencoba mentransformasikan medan magnet di suatu
tempat menjadi medan magnet di kutub utara medan magnet bumil. Asumsi
ini dapat di terima bila lokasi telitian memiliki luas area yang relatif sempit.
Namun hal ini tidak dapat diterima apabila lokasi tersebut sangat luas karena
akan melibatkan nilai lintang dan bujur bu,i yang bervariasi. Dimana harga
medan magnet bumim berubah secara bertahap

Data anomali medan magnet total kemudian direduksi ke kutub agar


anomali medan magnet maksimum terletak tepat diatas tubuh benda penyebab
anomali . Reduksi kekutub di lakukan dengan cara membuat sudut innklinasi
mendi 900 dan sudut deinklinasi 00.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Diagram Alir Pengolahan Data

Mulai
Data Sintetik Base - Rover
Perhitungan Manual

Rata-rata time
Rata-rata I

Nilai Bln

H dan Hvar
Analisa

Kesimpulan

Selesai
Gambar 5. Diagram Alir Pengolahan Data
1.2 Pembahasan Diagram Alir Pengolahan Data
Pada diagram tersebut tercatat langkah langkah dalam metode
pengolahan data magnetic yang meliputi:
1. Didapatkan data sintetik pada base rovert, setelah data tersebut

didapatkan maka ada 3 bagian yaitu pada bagian base - pertitik

dan soal yang ada pada halaman paling awal yaitu diketahui
waktu, koordinat UTM dan Station.
2. Kemudian data diolah hingga menghasilkan rata rata time dan

H rata-rata
3. Lalu kita dapat mencari nilai Hvar dan H setelah kita
mendapatkan nilai Bln.
4. Setelah mendapatkan data X,Y dan H kita masukan kedalam

surfer untuk membuat Peta TMI


5. Kemudian membuat interprestasi dan kesimpulan dari Peta

TMI yang kita dapat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Tabel 4. Data Line 1
DOY

Date

Statio
n

194

MM 003
MM 004
MM 005
MM 006
MM 007
MM 008
MM 009
MM 010
MM 011
MM 012
MM 013
MM 014
MM 015
MM 016
MM 017
MM 018
MM 019
MM 020
MM 021
MM 022

Time
9.57.4
4
10.23.
14
10.38.
33
11.00.
37
11.15.
15
11.37.
44
11.51.
18
12.11.
59
12.34.
29
12.47.
08
13.05.
38
13.15.
58
13.37.
12
14.01.
47
14.44.
26
14.57.
30
15.16.
12
15.27.
38
15.43.
27
15.52.
36

Koordinat
UTM
x
y
4197
91173
50
60
4197
91174
50
10
4197
91174
50
60
4197
91175
50
10
4197
91175
50
60
4197
91176
50
10
4197
91176
50
60
4197
91177
50
10
4197
91177
50
60
4197
91178
50
10
4197
91178
50
60
4197
91179
50
10
4197
91179
50
60
4197
91180
50
10
4197
91180
50
60
4197
91181
50
10
4197
91181
50
60
4197
91182
50
10
4197
91182
50
60
4197
91183
50
10

Z
(mete
r)

Hobs
44667
,6
44650
,4
44778
,8

IGRF

Hvar

45000

9,8

-342,2

45000

10,6

-360,2

45000

11,1

-232,3

45000

10,7

-388,7

45000

13,7

-247,3

112,95

44622
44766
,4
44660
,4

45000

11,2

-350,8

110,0
0

44586

45000

14,1

-428,1

45000

9,7

-389,7

45000

32,4

-353,6

45000

27,5

-292,1

45000

28,3

-486,1

50,00

44620
44678
,8
44735
,4
44542
,2
44545
,4

45000

26,8

-481,4

37,74

44711

45000

17,8

-306,8

46,53

44740

45000

-269

71,22

45000

9,8

-252,8

45000

-5,7

-227,1

45000

-7,1

142,7

45000

-11,1

-183,3

143,27

44757
44767
,2
45135
,6
44805
,6
44906
,6

45000

-20,1

-73,3

121,0
0

44090

45000

-28,1

-881,9

45,16
60,98

75,00
92,46

100,0
0

116,93
79,84

75,00
67,24

75,00
99,68

100,0
0

MM 023
MM 024
MM 025
MM 026
MM 027
MM 028

16.07.
32
17.01.
39
17.14.
10
17.34.
23
17.46.
43
18.14.
49

4197
50
4197
50
4197
50
4197
50
4197
50
4197
50

91183
60
91184
10
91184
60
91185
10
91185
60
91186
10

123,57
98,30

65,00
64,09

52,00
50,99

44694
,2
44560
44566
,4
44539
,8
44671
,6
44669
,6

45000

-33,8

-272

45000

-34,5

-405,5

45000

-37,5

-396,1

45000

-46,8

-413,4

45000

-48,9

-279,5

45000

-58,5

-271,9

Tabel 5. Data Line 2


DO
Y
195

Date
2

Statio
n
MM02
9
MM03
0
MM03
1
MM03
2
MM03
3
MM03
4
MM03
5
MM03
6
MM03
7
MM03
8
MM03
9
MM04
0
MM04
1
MM04
2
MM04
3
MM04
4
MM04

Time
7.52.3
1
8.02.5
5
8.21.5
9
8.32.4
4
9.28.2
8
10.12.
27
10.31.
56
10.40.
46
11.00.
30
11.13.
38
11.38.
05
11.59.
52
12.10.
03
12.23.
35
12.53.
19
13.33.
58
14.04.

Koordinat UTM
Z
(meter)
x
y
4208 91172 49,053
30
80
01
4208 91173
30
30
63
4208 91173 67,861
30
80
29
4208 91174
30
30
55
4208 91174 26,832
30
80
62
4208 91175 64,651
30
30
44
4208 91175 102,48
30
80
65
4208 91176
30
30
104
4208 91176 144,93
30
80
89
4208 91177
30
30
157
4208 91177 210,88
30
80
64
4208 91178 277,42
30
30
64
4208 91178
30
80
356
4208 91179 376,67
30
30
61
4208 91179 406,30
30
80
2
4208 91180 502,41
30
30
93
4208 91180 625,28

Hobs

IGRF

Hvar

44806
44840
,2
44902
,6
44929
,6
44773
,2
44721
,4
44688
,2
44674
,8
44468
,2
45336
,2
44993
,2
44803
,8
44816
,4
44656
,8
44666
,4
44824
,4
44362

45000

10,9

-204,9

45000

13

-172,8

45000

18,4

-115,8

45000

17,2

-87,6

45000

17,9

-244,7

45000

16

-294,6

45000

14,6

-326,4

45000

15,9

-341,1

45000

15,5

-547,3

45000

15,7

320,5

45000

11,6

-18,4

45000

12,4

-208,6

45000

12,5

-196,1

45000

8,7

-351,9

45000

8,4

-342

45000
45000

9
7,6

-184,6
-644,8

5
MM04
6
MM04
7
MM04
8
MM04
9
MM05
0
MM05
1
MM05
2
MM05
3
MM05
4
MM05
5
MM05
6

50
15.06.
29
15.17.
26
15.49.
18
15.58.
53
16.17.
18
16.28.
30
17.14.
23
17.24.
36
17.47.
47
18.00.
12
18.24.
55

30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30

80
91181
30
91181
80
91182
30
91182
80
91183
30
91183
80
91184
30
91184
80
91185
30
91185
80
91186
30

15
137,42
85
187
240,72
5
249
268,46
18
201
174,24
5
148
130,48
92
114
103,61
2

,8
44717
,6
44857
,8
44806
,6

45000

-3,1

-279,3

45000

-3,8

-138,4

45000

-5,9

-187,5

44828

45000

-8,6

-163,4

44748
44844
,2

45000

-9,9

-242,1

45000

-8

-147,8

44844
44639
,2
44607
,4
44616
,8
44638
,6

45000

-8,7

-147,3

45000

-10,6

-350,2

45000

-7,8

-384,8

45000

-7,9

-375,3

45000

-11

-350,4

Hobs

IGRF

44806
44840
,2
44902
,6
44929
,6
44773
,2
44721
,4
44688
,2
44674
,8
44468
,2
45336
,2
44993
,2

45000

10,9

-204,9

45000

13

-172,8

45000

18,4

-115,8

45000

17,2

-87,6

45000

17,9

-244,7

45000

16

-294,6

45000

14,6

-326,4

45000

15,9

-341,1

45000

15,5

-547,3

45000

15,7

320,5

45000

11,6

-18,4

Tabel 6. Data Line 3


DO
Y
195

Date
2

Statio
n
MM02
9
MM03
0
MM03
1
MM03
2
MM03
3
MM03
4
MM03
5
MM03
6
MM03
7
MM03
8
MM03
9

Time
7.52.3
1
8.02.5
5
8.21.5
9
8.32.4
4
9.28.2
8
10.12.
27
10.31.
56
10.40.
46
11.00.
30
11.13.
38
11.38.
05

Koordinat UTM
Z
(meter)
x
y
4208 91172 49,053
30
80
01
4208 91173
30
30
63
4208 91173 67,861
30
80
29
4208 91174
30
30
55
4208 91174 26,832
30
80
62
4208 91175 64,651
30
30
44
4208 91175 102,48
30
80
65
4208 91176
30
30
104
4208 91176 144,93
30
80
89
4208 91177
30
30
157
4208 91177 210,88
30
80
64

Hvar

MM04
0
MM04
1
MM04
2
MM04
3
MM04
4
MM04
5
MM04
6
MM04
7
MM04
8
MM04
9
MM05
0
MM05
1
MM05
2
MM05
3
MM05
4
MM05
5
MM05
6

11.59.
52
12.10.
03
12.23.
35
12.53.
19
13.33.
58
14.04.
50
15.06.
29
15.17.
26
15.49.
18
15.58.
53
16.17.
18
16.28.
30
17.14.
23
17.24.
36
17.47.
47
18.00.
12
18.24.
55

4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30
4208
30

91178
30
91178
80
91179
30
91179
80
91180
30
91180
80
91181
30
91181
80
91182
30
91182
80
91183
30
91183
80
91184
30
91184
80
91185
30
91185
80
91186
30

277,42
64
356
376,67
61
406,30
2
502,41
93
625,28
15
137,42
85
187
240,72
5
249
268,46
18
201
174,24
5
148
130,48
92
114
103,61
2

44803
,8
44816
,4
44656
,8
44666
,4
44824
,4
44362
,8
44717
,6
44857
,8
44806
,6

45000

12,4

-208,6

45000

12,5

-196,1

45000

8,7

-351,9

45000

8,4

-342

45000

-184,6

45000

7,6

-644,8

45000

-3,1

-279,3

45000

-3,8

-138,4

45000

-5,9

-187,5

44828

45000

-8,6

-163,4

44748
44844
,2

45000

-9,9

-242,1

45000

-8

-147,8

44844
44639
,2
44607
,4
44616
,8
44638
,6

45000

-8,7

-147,3

45000

-10,6

-350,2

45000

-7,8

-384,8

45000

-7,9

-375,3

45000

-11

-350,4

Tabel 7. Data Line 4


DOY

Date

Station

Time

197

MM 80
MM 81
MM 82
MM 83
MM 84
MM 85
MM 86
MM 87
MM 88
MM 89
MM 90
MM 91

9.20.41
9.28.51
9.53.58
10.08.36
10.51.24
11.41.56
12.09.11
12.44.31
13.06.38
13.13.59
13.32.50
13.41.35

Koordinat UTM
x
y
421160 9117250
421160 9117300
421160 9117350
421160 9117400
421160 9117450
421160 9117500
421160 9117550
421160 9117600
421160 9117650
421160 9117700
421160 9117750
421160 9117800

Z
(meter)
138,89
161,00
200,47
246,00
293,82
464,20
602,30
481,23
286,55
204,00
169,97
147,00

Hobs
44787,2
44672,8
44737,6
44828,6
44995
45011,4
44808,4
44266,4
44292
44619,8
44635,6
44577,6

IGRF
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000

Hvar
38,25
47,5
60,5
59,55
53,9
53,25
47,3
42,95
40,95
40,15
36,15
36,35

H
-251,05
-374,7
-322,9
-230,95
-58,9
-41,85
-238,9
-776,55
-748,95
-420,35
-400,55
-458,75

MM 92
MM 93
MM 94
MM 95
MM 96
MM 97
MM 98
MM 99
MM 100
MM 101
MM 102

14.15.25
14.57.54
15.16.35
15.35.25
15.47.08
15.59.49
16.17.26
16.39.07
16.52.58
17.37.29
17.58.13

421160
421160
421160
421160
421160
421160
421160
421160
421160
421160
421160

9117850
9117900
9117950
9118000
9118050
9118100
9118150
9118200
9118250
9118300
9118350

142,77
184,00
235,70
272,00
305,04
315,00
250,46
449,34
476,00
522,52
464,00

44876
44799,8
44368,6
44804
44731
44572,8
44709,6
44627,4
44686,2
44688,4
44789,2

45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000

31,95
31,35
31,75
36,15
33,3
36,35
35,2
36,15
35,2
36,5
37,55

-155,95
-231,55
-663,15
-232,15
-302,3
-463,55
-325,6
-408,75
-349
-348,1
-248,35

Tabel 8. Data Line 5


DOY

Date

Station

Time

198

MM 103
MM 104
MM 105
MM 106
MM 107
MM 108
MM 109
MM 110
MM 111
MM 112
MM 113
MM 114
MM 115
MM 116
MM 117
MM 118
MM 119
MM 120
MM 121
MM 122
MM 123
MM 124

9.51.19
10.09.13
10.24.06
10.38.32
10.47.54
11.03.18
11.13.26
11.29.39
11.51.03
12.05.03
12.13.37
12.42.57
13.02.14
13.15.13
13.30.52
13.47.09
14.02.13
14.11.32
14.29.00
14.39.38
15.00.05
15.13.38

Koordinat UTM
x
y
420480
9117450
420480
9117500
420480
9117550
420480
9117600
420480
9117650
420480
9117700
420480
9117750
420480
9117800
420480
9117850
420480
9117900
420480
9117950
420480
9118000
420480
9118050
420480
9118100
420480
9118150
420480
9118200
420480
9118250
420480
9118300
420480
9118350
420480
9118400
420480
9118450
420480
9118500

Z
(meter)

Hobs

264,00
103,74
83,00
81,60
71,00
68,66
44,00
34,80
31,00
37,25
42,85
36,00
38,29
35,00
40,86
73,00
90,00
98,00
116,95
171,00
202,95
142,01

44808
44836
44827,8
44730,8
44763,6
44770,4
44792,2
44713
44547,8
44779,2
44771
44668
44660,4
44588,8
44807,6
44716,4
44858,4
44869,8
44996,8
44399,8
44806,4
44737,6

IGRF
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000
45000

Hvar
44,75
43,8
46,7
52,2
27,7
39,2
43,4
-5,4
-27,6
-63,3
45,4
8,6
34,3
23,5
34,2
28,5
2
13,1
4,9
0,6
-14
9,6

H
-236,75
-207,8
-218,9
-321,4
-264,1
-268,8
-251,2
-281,6
-424,6
-157,5
-274,4
-340,6
-373,9
-434,7
-226,6
-312,1
-143,6
-143,3
-8,1
-600,8
-179,6
-272

Tabel 9. Data Line 6


DO
Y
19
9

Date

Station

Time

1
2

MM 125
MM 126

8.45.3
1
9.49.3
5

Koordinat UTM
x

4215
20
4215
20

91172
00
91172
50

Z
(mete
r)
48,18
79,35

Hobs

IGRF

Hvar

44711
,2
44829

45000
45000

44,2
27,35

-333
198,3

4215
20

91173
00

54,00

44729
,6

45000

44,15

5
314,5
5
292,6
5
281,0
5
348,7
5
259,4
5
264,6
5
317,3
5

MM 127

10.12.
44

MM 128

10.22.
46

4215
20

91173
50

35,86

44761
,4

45000

54,05

MM 129

10.43.
45

4215
20

91174
00

58,00

44762
,6

45000

43,65

MM 130

10.51.
20

4215
20

91174
50

69,09

44683

45000

31,75

MM 131

11.18.
14

4215
20

91175
00

75,00

44791

45000

50,45

MM 132

11.36.
02

4215
20

91175
50

110,95

44778
,2

45000

42,85

MM 133

91176
00
91176
50

32,55

MM 134

4215
20
4215
20

45000

10

12.02.
04
12.27.
52

45000

39,3

11

MM 135

45000

24,3

-407,1

13

MM 137

45000

19,1

-346,3

14

MM 138

45000

1,6

-294

15

MM 139

91177
00
91177
50
91178
00
91178
50
91179
00

29,45

MM 136

4215
20
4215
20
4215
20
4215
20
4215
20

45000

12

13.26.
01
13.32.
37
13.54.
28
14.43.
57
15.44.
04

-400,1
412,6
5

45000

2,1

16

MM 140

15.52.
33

4215
20

91179
50

45000

2,45

17

MM 141

45000

-0,8

-296,4

19

MM 143

91180
00
91180
50
91181
00

-1,25

MM 142

4215
20
4215
20
4215
20

45000

18

16.56.
48
17.11.
39
17.50.
39

-334,9
420,6
5
191,1
5

45000

-0,4

-192

76,92
93,38

44715
,2
44639
,2

27,00

44616
,8
44617
,2
44672
,8
44707
,6
44667
,2

32,34

44581
,8

73,00
46,09
31,56
33,41

40,00
113,54
127,54

44807
,6
44702
,8
44807
,6

Gambar 6. Peta Total Magnetic Intensity

Gb. 7 Peta Reduce to Pole


4.1 Pembahasan
Pada praktikum minggu ini masih sama yaitu membahas tentang nilai
intensitas batuan. Hasli dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat membuat
peta RTP dan jelas terhadap cara penggunaannya. Peta RTP sendiri tidak
begitu jauh dengan peta TMI bedanya adalah saat pembuatan peta RTP kita
menggunakan filter terhadap data yang kita miliki. Bisa kita lihat nanti pada
peta RTP(Gb. 7) ada sedikit perubahan walaupun tidak berbeda jauh. Dalam
Peta RTP yang telah terkena filter yaitu Reduce to Pole, dimana saat
pembuatan peta terdapat sedikit perubahan sumbu inklinasi dan deinklinasi.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya sumbu inklinasi dirubah menjadi
900 dan sumbu deinklinasi dirubah menjadi 00, hal ini di lakukan agar
anommali medan magnet berada tepat di atas tubuh benda penyebab anomali
tersebut.

Maka dari itu sekarang kita dapat jelaskan dengan lebih tepat lagi
interpretasi yang akan di lakukan. Pada peta RTP di dapat juga beberapa
warna yang mencerminkan besarnya anomali magnetik, warna yang ada antara
lain merahmuda yang menunjukan anomali magnetik yang sangat besar, hal
ini dapat kita interprestasi sebagai batuan beku yang terdapat pada daerah
tersebut, lalu jika melihat luasan dari peta tersebut warna merah muda yang
dikelilingi oleh sebagian warna merah merupakan suatu intrusi dari magma di
bawah permukaan bumi. Hal in ijuga dapat di perjelas jika kita lihat dari pola
konturnya merupakan suatu bentukan positif atau bukit, yang mencerminkan
bentukan positif ini terjadi karena adanya adanya intrusi tersebut.
Lalu pada peta juga terdapat beberapa warna oranya sampai hijau, hal
ini menunjukan anomali magnetik yang sedang. Kalau kita lihat dari
persebaran batuan yang terdapat di dalam peta merupakan batuan beku tadi
maka dapat kita interpretasi bahwa warna hijau yang terdapat dalam peta
adalah sebuah aluvial atau sedimen dari lapukan yang terjadi pada batuan beku
di sekitar daerah tersebut. Selain itu dalam peta juga terdapat warna biru yang
seperti menunjukan kontur yang negatif atau berbentuk cekungan. Hal ini
dapat kita interprestasi bahwa daerah ini memilki anomali magnetik yang nilai
kecil atau lemah. Hal ini dapat kita interpretasikan daerah ini memiliki aluvial
atau sedimen lapukan dari batuan beku namun mineral-minerak dari batuan
beku tersebut sudah mulali hilang karena adanya proses tranport sedimen.
Namun bisa juga di katakan bahwa di daerah tersebut terdapat hit source
dimana di dekat intrusi tersebut terdapat sunber air panas yang tidak bisa
terlewaati oleh medan magnet, atau penghantar medan magnet yang jelek.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini saya dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Batuan yang mengandung unsur besi akan memiliki intensitas kemagnetan
yang lebih tinggi dari pada batuan yang tidaak mengandung unsur besi.
2. Warna merah di interprestasi sebagai intrusi, warna biru hijau - orange
diinterprestasi sebagai batuan sedimen berbutir kasar- sedang dan yang
biru di interprestasi sebagai hit soure
5.2 Saran
Sudah sangat baik, Semangat untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Wibowo,

Eko.

2016.

Buku

Panduan

Praktikum

Geomagnetic2016.

Yogyakarta : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.


Hadwin. 2012
http://hadwinsaleh.blogspot.co.id/2012/10/kemagnetan-bumi.html
(Diakses pada tanggal 7 Maret 2016)
Geofisika. 2015,
http://gefisi.blogspot.co.id/2015/09/sifat-kemagnetan-bumi.html
(Diakses pada tanggal 7 Maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai