Desain Riset
Desain Riset
6
DESAIN RISET
Definisi
Desain riset didefinisikan sebagai rencana, struktur, dan strategi penyelidikan
yang
hendak
dilakukan
guna
mendapatkan
jawaban
dari
pertanyaan
atau
sederhana
yang
menjabarkan
keseluruhan
variasi
yang
harus
Kategori
Sejauh mana pertanyaan
dikristalisasi
Metode pengumpulan data
Pilihan
telah -Studi eksplorasi
-Studi formal
-Pemantauan
-Studi komunikasi
Kemampuan periset untuk memberikan -Eksperimental
efek pada variabel yang sedang dalam -Fakta ex post
studi
Tujuan dari studi
-Deskriptif
-Sebab akibat
Dimensi waktu
-Lintas bagian
-Longitudinal
Cakupan topik-breadth and depth-studi
-Kasus
-Studi statistik
Lingkungan riset
-Situasi lapangan
-Riset laboratorium
-Simulasi
Persepsi orang yang terlibat dalam riset
-Rutinitas sehari-hari
-Rutinitas yang dimodifikasi
riset
Ch.7
Individual Depth Interviews
Interaksi antara seorang pewawancara dengan seorang peserta tunggal.
Biasanya membutuhkan waktu antara 20 menit (melalui telepon) dan 2 jam (tatap
muka). Suatu metodologi yang sering digunakan pada saat wawancara langsung
dengan bantuan computer, yaitu computer assisted personal interviews (CAPIs).
Managing the Individual Depth Interview
Primary Insights Inc mengembangkan metodologi CUE untuk membantu
pemasar memahami isyarat-isyarat kinerja yang digunakan konsumen dalam menilai
suatu produk. CUE mengkombinasikan penggunaan produk, dengan suatu catatan
harian pralatihan, diikuti dengan wawancara mendalam, mengenai apa yang dilihat,
didengar, dicium dan dirasakan oleh peserta pada saat berinteraksi dengan produk.
Wawancara mendalam individu biasanya direkam (audio atau video) dan
kemudian diterjemahkan sehingga dapat memberikan rincian yang kaya bagi periset,
yang merupakan sasaran dari penggunaan metodologi tersebut. Wawancara mendalam
individu membutuhkan waktu yang sangat banyak baik bagi pewawancara pada saat
melakukan dan menganalisa hasil wawancara maupun bagi fasilitas yang digunakan
pada saat wawancara dilakukan.
Group Interviews
Metode pengumpulan data dengan menggunakan pewawancara tunggal dengan
lebih dari satu peserta riset. Kelompok dapat dikategorikan sebagai heterogen
(berisikan individu yang berbeda, beragam opini, latar belakang dan tindakan),
homogen (berisikan individu yang mirip, pendapat, latar belakang dan tindakan yang
seragam), expert (individu yang sangat memahami isu yang akan didiskusikan) dan
non-expert (mereka yang sedikitnya memiliki beberapa informasi yang dibutuhkan
namun pada tingkat yang tidak diketahui).
Penentuan jumlah kelompok ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Cakupan isu yang distudi. Semakin lebar isu, semakin banyak kelompok yang
dibutuhkan
2. Jumlah segmen pasar yang berbeda. Semakin banyak jumlahnya dan semakin
besar perbedaannya, semakin banyak kelompok yang diperlukan
3. Jumlah ide baru atau pemahaman yang diinginkan. Semakin besar jumlah,
semakin banyak kelompok diperlukan
4. Tingkat perincian informasi. Semakin rinci semakin banyak kelompok diperlukan
5. Tingkat perbedaan geografis atau etnis pada sifat atau perilaku. Semakin besar
pengaruhnya, semakin banyak kelompok diperlukan
6. Homogenitas kelompok. Semakin tidak homogeny, semakin banyak kelompok
yang diperlukan.
Focus Groups
Kelompok fokus adalah suatu panel yang umumnya terdiri dari 6 hingga 10
orang, dipimpin oleh seorang moderator terlatih, yang bertemu antara 90 menit hingga
2 jam. Fasilitator atau moderator menggunakan prinsip-prinsip dinamika kelompok
untuk memfokuskan kelompok tersebut dalam pertukaran ide, perasaan dan
pengalaman tentang topik tertentu.
Kegiatan yang umumnya dilakukan dalam kelompok fokus adalah:
1. Asosiasi bebas
2. Pemilihan gambar
3. Pemilihan foto
4. Permainan peran
Kelompok fokus sering digunakan sebagai teknik eksplorasi dan juga sebagai
metodologi utama. Manfaat kelompok fokus adalah:
1. Mendapatkan latar belakang umum tentang suatu topik atau isu
2. Menghasilkan pertanyaan riset untuk dieksplorasi melalui metodologi kuantitatif
3. Menerjemahkan hasil riset kuantitatif yang telah diperoleh sebelumnya
4. Merangsang ide baru bagi produk atau program
5. Memperjelas bidang peluang yang harus dikejar oleh manajer tertentu
6. Mendiagnosa masalah yang harus dipecahkan manajer
7. Menciptakan kesan dan persepsi merek atau ide produk
8. Menghasilkan suatu tingkat pemahaman tentang pengaruh-pengaruh dalam
anggota kelompok
Bidang lain dalam wawancara kelompok fokus diantaranya adalah:
1. Kelompok fokus telepon
Dalam kelompok fokus tradisional, peserta bertemu dan bertatap muka, biasanya
dalam suatu fasilitas yang khusus memungkinkan responden berinteraksi dalam
suatu suasana yang nyaman. Namun, sering sekali ada keinginan untuk
menjangkau orang-orang yang tidak dapat dijangkau oleh kelompok secara tatap
muka. Dengan adanya fasilitas konferensi telepon yang modern, kelompok fokus
telepon dapat dilakukan dengan efektif
2. Kelompok fokus online
Suatu teknik yang sedang berkembang untuk riset eksplorasi adalah dengan
mendekati dinamika kelompok dengan menggunakan email, situs web, usenet,
newsgroup, atau ruang bicara internet.
3. Kelompok fokus konferensi video
Seperti kelompok fokus melalui telepon, konferensi video memungkinkan adanya
penghematan yang signifikan. Dengan mengurangi waktu bepergian moderator
dank lien, pengkoordinasian kelompok dapat dilakukan dalam tempo yang lebih
pendek.
Combining Qualitative Methodologies
Studi kasus, untuk mendapatkan banyak perspektif tentang suatu organisasi,
situasi, kejadian pada periode waktu tertentu. Dalam studi kasus, peserta wawancara
diminta untuk menceritakan riwayat pengalaman mereka, yang mewakili berbagai
tingkatan dalam organisasi yang sama atau perspektif yang berbeda dari situasi atau
proses yang memungkinkan adanya kedalaman perspektif.
Riset tindakan, untuk menjawab masalah yang rumit, praktis dan belum banyak
diketahui (belum ada solusi). Skenarionya dipelajari, tindakan koreksi ditentukan,
direncanakan dan diterapkan, hasil dari tindakan diobservasi dan dicatat, efektif atau
tidak.
Ch.8
Observation Studies
The Uses of Observation
Observasi dikategorikan sebagai penyelidikan ilmiah apabila diarahkan secara
khusus untuk menjawab sebuah pertanyaan riset, direncanakan dan dijalankan secara
sistematis, menggunakan pengendalian yang sesuai, dan menyediakan catatan yang
sah serta dapat diandalkan mengenai apa yang terjadi.
Observasi melibatkan rentang penuh dari kegiatan pemantauan aktivitas dan
kondisi perilaku maupun bukan perilaku, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Observasi behavioral
-
Analisis nonverbal
Analisis linguistik
Analisis ekstralinguistik
Analisis spasial
2. Observasi nonbehavioral
-
Analisis rekaman