B-10 Suyamto2
B-10 Suyamto2
Abstrak
ANALISIS DAYA DAN TORSI PADA MOTOR INDUKSI. Telah dilakukan analisis besaran daya dan torsi
pada motor induksi. Dalam bidang perencanaan menggunakan motor listrik sebagai penggerak dan beban
yang digerakkan diperlukan perhitungan daya yang terdapat pada poros motor yang akan dipakai untuk
menggerakkan beban. Hal ini perlu dilakukan agar sistem tidak mengalami gangguan pada saat
dioperasikan. Karena di dalam motor induksi terdapat daya-daya yang bersifat elektris dan mekanis maka
perhitungannya tidak mudah. Untuk keperluan tersebut dilakukan 3 macam percobaan yaitu test tanpa
beban, berbeban dan rotor ditahan. Dari data yang diperoleh dapat dihitung seluruh daya yang bekerja
pada motor dan torsi pada poros. Pengujian dilakukan terhadap motor induksi 3 fasa 0,1 kW, : 380 V,
0,35 mA, 50 Hz, 2800 rpm menggunakan Magnetic Powder Brake UAF-5W sebagai simulator beban
mekanik yang dikopel dengan poros motor. Dari percobaan, perhitungan dan analisis diketahui bahwa untuk
pembebanan sebesar 300 mA atau 85,7 % dari beban penuh diperlukan daya.masuk ke motor 169,8 watt.
Sedangkan rugi daya pada saat tanpa beban 77,9 watt, rugi daya lilitan stator 22,77 watt, rugi daya lilitan
rotor 1,72 watt,. Daya keluar motor bersih sama dengan daya keluar motor kotor sebesar 67,4 watt, dengan
torsi dan putaran pada poros motor masing-masing adalah 0,23 N-m dan 2790 rpm. Dari eksperiment juga
diketahui bahwa untuk motor listrik dengan daya kecil seperti yang dipakai di laboratorium, perhitungan
daya mekanis yang biasanya dilakukan dengan metode diagram lingkarannya sulit dilakukan karena rugi
daya tanpa bebannya besar, sedangkan daya keluarannya kecil dengan putaran yang besar.
Kata kunci : Motor induksi, daya, torsi, diagram lingkaran
Abstract
POWER AND TORQUE ANALYSIS OF AN INDUCTION MOTOR. Analysis of power and torque of an
induction motor has been carried out. In the design field of load movement using electric motor as primeover
always needs the computation of power and torque at the motor shaft. It is necessary to be done in order to
no failure during operation of the system. Inside electic motor works many electrical and mechanical power,
so far both power are not easy tu be determined. To investigate these power must be carried out three kindes
of test employed to the electric motor i.e : no load, loaded and blocked rotor test. From the data of tests
result can be determined all power working on the motor and its torque on it shaft. The experiment was
employed to the 3 phase induction motor, 0,1 kW, -connection-380 V, 0,35 mA, 50 Hz, 2800 rpm and
Magnetic Powder Brake UAF-5W as an mechanical load simulator which is coupled to the motor shaft.
From the analysis it is known that for 300 mA or 85,7 % of full load condition, the consumption of motor
input power is 169,8 watt. While no load power losses is 77,9 watt, copper stator losses 22,77 watt, copper
rotor losses 1,72 watt. Net power output is same with the gross power of 67, 4 watt, which is correspond to
torque and speed of 0,23 N-m and 2790 rpm respectively. From the experiment also known that for small
power motor as uses in the laboratory, its circle diagram is very difficult to be performed because no load
power losses is too hihg, the output power too small and its speed is too hihg.
Key words : Induction motor, power, torque, circle diagram
Suyamto
205
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
PENDAHULUAN
Di bidang industri banyak dipakai motor
listrik jenis induksi sangkar tupai (Squirrel
Cage Induction Motor) sebagai penggerak mula
(primeover) karena mempunyai banyak
kelebihan dan keuntungan. Kelebihannya
dibanding dengan motor yang lain, antara lain
adalah mempunyai torsi start yang besar,
konstruksinya sederhana dan mudah dalam
pengoperasiannya. Kekurangannya adalah pada
saat start diperlukan arus yang besar 3 sampai 5
kali dari arus nominal serta putaran dan torsinya
relatif konstan atau sulit diatur. [1]
Untuk keperluan penyesuaian antara
sistem penggerak dan beban yang akan
digerakkan harus diketahui besarnya torsi pada
sumbu
motor
yang
dipakai
untuk
menggerakkan beban tersebut. Seperti diketahui
bahwa daya atau energi yang terdapat pada
sumbu motor berupa daya mekanis yaitu berupa
torsi dan putaran. Jadi besarnya torsi motor
listrik tergantung dari besarnya daya keluar dari
motor tersebut. Oleh sebab itu untuk
menghitung besarnya torsi pada poros motor
yang akan dipakai untuk mengangkat beban
harus diketahui lebih dulu besarnya daya
keluaran dari motor. Jadi daya keluaran dari
motor yang bersifat elektris tersebut diubah
menjadi daya mekanis berupa torsi dan putaran
pada poros dan selanjutnya dipakai untuk
memutar beban. Dengan demikian dalam
bidang perencanaan yang akan menggunakan
motor listrik perlu diketahui hal-hal tersebut
dengan jalan melakukan penelitian mengenai
daya-daya yang bekerja pada motor induksi.[2]
Penelitian dan penulisan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui korelasi antara
daya sistem penggerak dari jenis motor induksi
dengan beban yang akan digerakkan dimana hal
tersebut adalah merupakan hal yang sangat
penting di dalam perencanaan sistem
pergerakan menggunakan mesin listrik.
Disamping itu juga diharapkan dapat
menunjang penajaman pembelajaran motor
induksi pada materi kuliah Teknik Tenaga
Liistrik dan Perancangan Mesin Listrik Industri.
DASAR TEORI
Motor induksi sebagai penggerak mula
(primeover) mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan dengan motor jenis lain
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
Txn
9,55
(1)
Dengan
P
:
T
:
206
Suyamto
SEMINAR NASIONAL V
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
R1
E2
X1
R2
RC
X2
Xm
I2
IO
: Tahanan stator
: GGL rotor
: Reaktansi stator
: Tahanan lilitan rotor
: Tahanan ekivalen inti besi
: Reaktansi lilitan rotor
: reaktansi ekivalen inti besi
: Arus pada lilitan rotor
: Arus tanpa beban
Terlihat pada Gambar 2 bahwa bila
motor berputar dengan beban sehingga
mengakibatkan terjadinya slip sebesar s,
belum dapat diekspresikan pada rangkaian
ekivalen tersebut. Untuk menyatakan keadaan
tersebut
dilakukan
perubahan terhadap
rangkaian ekivalen rotor seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3a dan 3b.
Pada saat motor dibebani putarannya
akan berubah sehingga slipnya juga berubah
dan menurut Rumus 2 besarnya slip tersebut
adalah
ns nm
ns
(2)
sE 2 I 2 R2 jsX 2
E 2 I 2 R 2 / s jX 2
I 2 R2 / s R2 R 2 jX 2
I 2 R2 / s R2 R2 jX 2
1 s
I 2 R2 jX 2 R2
Keterangan
V1
: Tegangan sumber ke stator
E1
: GGL pada stator
I1
: Arus masuk ke stator
I11
: Ekivalen arus rotor pada stator
Suyamto
207
(3)
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
dimana
besaran
1 s
R2
merupakan
I 2 R2 / s : I 2 R2 : I 2 R2 (
1/ s : 1 : (
1 s
) (5)
s
1 s
) 1 : s : (1 s )
s
208
Suyamto
SEMINAR NASIONAL V
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
Z t R1 R2 R2 (1 s ) / s
j X 1 X 12
1
2
R1 R / s j X 1 X 12
Karena Sin
I1
V1
Zt
reak tan si X
maka
impedansi Z
V1
R R / s X
1
1
2
X 12
(5)
V1
Sin
X 1 X 12
209
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
NLT
LT1
LT2
LT3
BRT
R1()
R2()
V
(volt)
380
380
380
380
100
M-
I
P
Cos
(mA) (watt)
160
100
0,74
170
105
0,7
200
125
0,7
300
155
0,86
160
31
0,80
253 (diukur langsung)
(dari perhitungan)
Po 3xVxIxCos
3x380x160(103 )0,74
rpm
77,9watt
2990
2958
2880
2790
0
Keterangan
M-
LT3
NLT
BRT
LT1
R1()
LT2
R2()
1 s
2
2
2
I 2 R2 / s : I 2 R2 : I 2 R2 (
)
s
1 s
1 / s :1 : (
)
s
1 : s : (1 s )
PrCU sxPinR
Dari
pengukuran
seperti
yang
ditunjukkan pada Gambar 8, terlihat bahwa
hubungan antara besarnya daya, tegangan, arus
dan Cos adalah P 3 xVxIxCos .
Perhitungan daya dan torsi dilakukan dengan
terlebih dulu menghitung daya pada saat tanpa
beban dan berbeban dengan mengambil data
percobaan LT3 pada Tabel 1 sebagai berikut.
V1= 380 volt
Slip s = 2,25 % (dari rumus 2)
I o = 160 mA
I 1 = 300 mA
Po = 100/98 Watt
P = 155 Watt
Coso = 0,74
Cos 1 = 0,86
Maka dengan menggunakan rumusrumus daya pada persamaan 4 dapat dihitung :
1. Daya masuk pada motor
Pin 3 xVxIxCos
3 x380 x300 (10 3 )0,86
169 ,8 watt
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
Pok (1 s ) xPinR
(1 0,025) x69,13
67,4 watt
7. Daya keluar motor bersih atau BHP
Dari Gambar 5 : Blok diagram daya-daya
yang bekerja pada motor, dapat dilihat
bahwa daya keluar bersih sama dengan daya
keluar kotor dikurangi dengan rugi daya
tambahan PoB = Pok - Pt yang ditimbulkan
oleh gesek dan angin. Dalam hal ini Pt
sama dengan nol karena motornya sangat
kecil
sehingga
tidak
memerlukan
210
Suyamto
SEMINAR NASIONAL V
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
Txn
atau
9,55
9,55 P 9,55 x 67,4
T
0,23N m
n
2790
KESIMPULAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
211
SEMINAR NASIONAL IV
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA,5 NOVEMBER 2009
ISSN 1978-0176
8.
9.
212
Suyamto