Bab I Prolongth Jaundice
Bab I Prolongth Jaundice
PENDAHULUAN
Jaundice atau ikterus adalah menguningnya sklera, kulit atau jaringan
lain akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh.1 Pada orang dewasa, ikterus akan
tampak apabila serum
neonatorum di wilayah Asia dan Asia Tenggara antara lain, inkompatibilitas ABO,
defisiensi enzim G6PD, BBLR, sepsis neonatorum, dan prematuritas.3
Saat ini angka kelahiran bayi di Indonesia diperkirakan mencapai 4,6 juta
jiwa per tahun, dengan angka kematian bayi sebesar 48/1000 kelahiran hidup
dengan ikterus neonatorum merupakan salah satu penyebabnya sebesar 6,6%.3
Salah satu bahaya hiperbilirubinemia adalah kern icterus. Kern icterus atau
ensefalopati bilirubin adalah sindrom neurologis yang disebabkan oleh deposisi
bilirubin tidak terkonjugasi (bilirubin tidak langsung atau bilirubin indirek) di
basal ganglia dan nuclei batang otak. Pada bayi sehat yang menyusu kern icterus
terjadi saat kadar bilirubin >30 mg/dL dengan rentang antara 21-50 mg/dL. Onset
umumnya pada minggu pertama kelahiran tapi dapat tertunda hingga umur 2-3
minggu.4 Sehingga penting bagi dokter umum sebagai lini pertama dalam
pelayanan kesehatan untuk dapat mendiagnosis dan menatalaksana sedini
mungkin. Sebagai bahan belajar dan diskusi, maka dibuatlah refrat ini.