Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI

SEDIAAN MASKER PEEL OFF

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kosmetologi pada Semester 6 Program Studi
Farmasi Angkatan 2013

OLEH
KELOMPOK 2 D
Agustin Medika

1113102000069

Aulia Wardahani E.

1113102000054

Puspa Novadianti S.

1113102000028

Ramaza Rizka

1113102000076
KELAS BD

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
APRIL/2016

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I

Tanaman Jeruk
A. Klasifikasi Tanaman Jeruk
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Sapindales
: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
: Citrus
: Citrus sinensis (L.) Osbeck

(Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=350)

B. Deskripsi Tanaman
Tanaman jeruk manis mempunyai akar tunggang panjang dan akar
serabut (bercabang pendek kecil) serta akar akar rambut. Bila akar tunggang
mencapai tanah yang keras atau tanah yang terendam air, maka pertumbuhannya
akan berhenti. Tetapi bila tanahnya gembur, panjang akar tunggang bisa mencapai
4 meter. Akar cabang yang mendatar bisa mencapai 6 7 meter. Perakaran jeruk
manis tergantung pada banyaknya unsur hara di dalam tanah dan umumnya di
kedalaman 0,15 0,50 meter. Pohon jeruk manis berbentuk bulat dan tingginya
mencapai 5 15 meter.
Daun jeruk manis berwarna hijau tua dan tidak merangas. Berbentuk
bulat telur (elips) dengan panjang 5 15 cm, ujungnya runcing sedikit tumpul
dan sedikit berlekuk. Tepi daun bergirigi halus dan pada kedua permukaannya
tidak berbulu. Bunga jeruk manis adalah bunga majemuk seperti anak payung,
tandan atau malai kebanyakan berkelamin 2, kelopak dan mahkota bunga
berjumlah 4 5, dan berdaun lepas. Bunga jeruk manis berwarna putih, keluar
dari ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda, berbau harum dan banyak
mengandung nectar atau madu. Jeruk manis berkulit tebal 4 mm, bentuk buah

bulat, warna kulit luar hijau sampai jingga atau orange, warna daging buah
kuning pucat sampai dengan kuning segar.

Gambar 1.

Tanaman

Jeruk
C. Kandungan Buah Jeruk dan Kegunaannya
Jeruk memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat tinggi, tidak hanya
vitamin C dalam 180 gr buah jeruk, juga terdapat nutrisi lainnya seperti
Protein,
kalori,
serat yang sangat tinggi.
Berikut data lengkap kandungan gizi dalam sebuah jeruk, antara lain yaitu:

Gambar

2.

(Sumber

Kandungan Gizi Buah Jeruk

NutritionData.com)
Jeruk
betakarotendan

manis

mengandung
bioflavanoid

yang

dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Pektinnya juga banyak terdapat
dalam buah dan kulit jeruk, manfaatnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat

(LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Jeruk juga berlimpah kandungan
flavanoidnya yang berfungsi sebagai antioksidan menangkapradikal bebas penyebab
kanker juga menghalangi reaksi oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan
mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Jeruk juga kaya akan
kandungan gula buah yang dapat memulihkan energi secara cepat (respiratory.usu.ac.id)
Manfaat jeruk untuk kecantikan antara lain, yaitu dapat menghilangkan noda
hitam, jerawat dan bekas noda , mengencangkan pori-pori, menghapus kulit mati, kulit
bersinar, mengatasi flek hitam, mengatasi pori-pori kulit membesar dan melembabkan
kulit. Selain itu ektrak jeruk juga dapat memperkuat pertahahanan kulit, sebagai
antioksidan, dan melindungi kulit dari proses penuaan.
(Sumber: jurnal of Cosmetic Dormatology Protective effect of red orange extract
supplementation against UV-induced skin damages: photoaging and solar lentigines)

I.

Kulit
A.

Anatomi Kulit
Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar.fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel yang sudah mati), respirasi, pengatur suhu tubuh, produksi sebum dan
keringat, pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar
ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan
infeksi dari luar. Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar
(montagen, renault, debreuil).
Luas kulit pada manusia rata-rata 2 meter persegi, dengan bobot 10 kg
jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak.kulit terbagai atas dua lapisan
utama, yaitu epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar dan dermis
(korium, kulit jangat). Di bawah dermis terdapat subkutis atau jaringan lemak
kulit.

Gambar 3.
Struktur
Kulit
a) Epidermis
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang
menarik karena kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun terdapat
beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, tetapi tetap
penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. Dengan adanya
kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik.
Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh,
yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada terlapak kaki dan
telapak tanggan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat
pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel epidermis ini disebut
keratinosit.
1) Lapisan tanduk (stratum corneum) terdiri tas beberapa lapis sel yang
pipih, mati, tidak meiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme,
tidak berwarna, dan sangat sedikit mengadung air.
2) Lapisan jernih (stratum Iucidum) terletak tepat di bawah stratum
corneum, merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin,
sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
3) Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel
keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti
mengkerut. Stoughout menkerut.
4) Lapisan malphigi (stratum spinosum atau malphigi layer) memiliki
sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri, intinya besar dan oval,

dan setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdirit atas serabut
protein.
5) Lapisan basal (stratum germinativum atau membran basalis) adalah
lapisan terbawa epidermis. Di dalam stratum germinativum juga
terdapat sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami
keratinoset melalui dendrit-dendritnya.
b) Dermis
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam
berbagai bentuk dan keadaan, dremis terutama terdiri dari bahan dasar
serabut kalogen dan elastis,yang berada didalam substansi dasar yang
bersifat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida, serabut kalogen
dapat mencapai 72 persen dari keseluruhan bobot kulit manusia bebas
lemak. Di dalam dermis terdapat adneksa-adnesksa seperti folikel rambut,
papila rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut,
ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang
terdapat pada lapisan lemak kulit (subkutis/hipodermis).
B.

Klasifikasi Kulit
Pada umumnya keadaan kulit dibagi menjadi 3 jenis yaitu kulit kering,
kulit normal, dan kulit berminyak. Kulit kering adalah kulit yang kadar airnya
kurang, kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar minyak
yang rendah sampai normal, sedangkan kulit berminyak adalah kulit dengan
kadar minyak dan air yang tinggi.
a.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering: kulit kusam, bersisik, mulai tampak
kerutan-kerutan, dan pori-pori tidak terlihat.
b.
Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal: kulit tampak segar dan cerah;
cukup tegang dan tekstur halus; pori-pori terlihat, tetapi tidak terlalu besar;
kadang terlihat berminyak di bagian dahi, dagu, serta hidung.
c.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak: tekstur kulit kasar dan
berminyak; pori-pori besar; mudah kotor dan berjerawat.

II. Masker
A. Definisi Masker
Menurut KBBI, masker adalah sediaan yang berwujud cairan (atau bahan
lunak) yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit, terutama kulit
wajah. Saat ini banyak sekali jenis masker yang diperjualbelikan, ada yang berbentuk
bubuk, krim dan gel, bahkan ada juga yang terbuat dari kertas dan plastik. Masker
buatan sendiri dari bahan-bahan alami seperti buah, sayurdan telur juga
dapat menjadi pilihan. Masker dioleskan dengan bantuan kuas
khusus untuk masker pada seluruh wa jah, leher dan pundak dan
dada bagian atas,kecuali bagian mata dan bibir, karena bagian
tersebut sangat sensitif. Sambil menunggu masker mengering,
oleskan eye -cream di sekitar mata dan lip-conditioner dibibir. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kekeringan kulit di
sekitar mata dan bibir.
B. Jenis-Jenis Masker
Jenis-jenis masker menurut Harry (2000) yaitu:
1. Masker Serbuk
Masker serbuk merupakan bentuk masker yang paling
awal dan populer. Banyak produsen kosmetika baik tradisional
maupun modern yang memproduksi jenis masker serbuk.
Biasanya masker serbuk terbuat dari bahan -bahan yang
dihaluskan dan diambil kadar airnya. Pilihlah masker serbuk
yang sesuai dengan jenis kulit. Cara membuatnya adalah
campurkan 1 sendok makan masker serbuk dengan air mawar
secukupnya, kemudian aduk sampai rata dan oleskan pada
wajah,

leher,

pundak

dan

dada

bagian

atas

dengan

menggunakan kuas khusus untuk masker yang halus. Arah


pengolesan sebaiknya dari bawah ke atas dan biarkan sampai
mengering yaitu sekitar 15 menit. Pada saat mengangkat
masker yang telah mengering di bagian wajah, masker jangan
langsung diangkat dengan handuk, basahi dahulu bagian yang
tertutup masker hingga masker kembali basah, baru diangkat

dengan menggunakan waslap atau handuk yang lembab


hangat sampai bersih.
2. Masker Krim
Penggunaan masker krim sangat praktis dan mudah.
Saat ini telah tersedia masker krim untuk aneka jenis kulit,
yang dikemas dalam kemasan tube. Salah satu keuntungan
lain dari masker krim adalah dapat dipadukan dari beberapa
jenis bahan masker. Oleh karena itu masker ini merupakan
pilihan tepat bagi mereka yang memiliki kulit kombinasi.
Untuk daerah kering, gunakan masker untuk kulit kering,
sedangkan untuk daerah berminyak, gun akan masker untuk
kulit berminyak. Kenakan masker krim pada wajah dan leher,
tunggu hingga kering (15-20menit) dan angkat dengan
menggunakan handuk yang lembab hangat.
3. Masker Gel
Masker gel juga termasuk salah satu masker yang
praktis, karena setelah kering masker tersebut dapat langsung
diangkat tanpa perlu dibilas. Masker gel biasa dikenal dengan
sebutan masker peel-of. Manfaat masker gel antara lain
dapat mengangkat kotoran dan sel kulit mati sehingga kulit
menjadi bersih dan terasa segar. Masker gel juga dapat
mengembalikan kesegaran dan kelembutan kulit, bahkan
dengan

pemakaian

yang

teratur,

masker

gel

dapat

mengurangi kerutan halus yang ada pada kulit wajah.Cara


kerja masker peel of ini berbeda dengan masker jenis lain.
Ketika dilepaskan, biasanya kotoran serta kulit ari yang telah
mati akan ikut terangkat. Fungsi masker peel-of sama dengan
scrub cream/ krim pengelupas. Karena itu jika memilih
menggunakan masker peel-of sebaiknya tidak bersamaan
pemakaiannya dengan pengelupasan /peeling/scrubbing. Beri
selang waktu minimal 7 hari untuk melakukan keduanya. Jika
tidak, kulit akan mengalami pengelupasan dua kali dengan
tenggang waktu relatif singkat yang tidak cukup untuk

melakukan regenerasi. Akibatnya kulit justru akan tampak


kusam dan tidak berseri.
4. Masker Kertas atau Kain
Masker jenis kertas atau kain biasanya mengandung
bahan-bahan alami yang dapat meluruhkan sel-sel kulit mati,
membantu

menyamarkan

bercak

atau

noda

hitam,

mengecilkan pori-pori, serta memperhalus kerutan di wajah.


Selain itu masker ini dapat merangsang pertumbuhan sel kulit
baru dan membuat kulit lebih berseri.Masker kertas biasanya
berbentuk lembaran menyerupai wajah dengan beberapa
lubang di bagian mata, hidung dan mulut. Sedangkan masker
kain berupa gulungan kecil yang harus diuraikan.
C. Masker Peel Of
Kosmetika wajah yang umumnya digunakan tersedia dalam berbagai bentuk
sediaan, salah satunya dalam bentuk masker wajah peel off. Masker peel off
merupakan salah satu jenis sediaan masker yang praktis dan mudah saat
penggunaannya. Masker peel off terbuat dari bahan karet, seperti polivinil alkohol
atau damar vinil asetat. Masker peel off biasanya digunakan dalam bentuk gel atau
pasta, yang dioleskan ke kulit muka. Setelah alkohol yang terkadung dalam masker
menguap, terbentuklah lapisan film yang tipis dan transparan pada kulit muka.
Setelah berkontak selama 15 30 menit, lapisan tersebut diangkat dari permukaan
kulit dengan cara.

D. Fungsi Masker Peel Of


Masker peel of memliki beberapa manfaat diantaranya mampu merileksasi
otot-otot wajah, membersihkan, menyegarkan, melembabkan, dan melembutkan kulit
wajah (Vieira, 2009). Maker berbentuk gel mempunyai beberapa keuntungan
diantaranya penggunaan yang mudah, serta mudah untuk dibilas dan dibersihkan.
Selain itu, dapat juga diangkat atau dilepaskan seperti membran elastik.
E. Mekanisme Masker dalam Membersihkan Kotoran

Masker membentuk tembus terang (transparant) pada kulit. Bahan dasar


adalah bersifat jelly dari gum, tragocant, latex dan biasanya dikemas dalam tube.
Penggunaanya langsung diratakan pada kulit wajah. Adapun cara mengangkatnya
dengan cara mengelupas, diangkat pelan-pelan secara utuh mulai dagu ke atas sampai
ke pipi dan berakhir di dahi. Jenis masker yang ada di pasaran biasanya tergantung
merk, ada yang untuk semua jenis kulit, ada yang dibedakan sesuai jenis kulit.
Masker gel termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah kering
masker tersebut dapat langsung diangkat tanpa perlu dibilas (masker peel-off). Masker
Peel-off menggunakan polimer pelarut air. Kulit bisa meregang karena strukturnya
yang kuat. Masker Peel-off mengangkat kotoran dari permukaan kulit dan pori-pori
ketika masker tersebut dikelupas.
Masker peel off dibuat dengan unsur elastic seperti polyvinyl alkohol atau
unsur elastic seperti latex itu atau unsure karet alami lain yang dikombinasikan.
Seperti masker kering pada kulit, masker ini dikeraskan dan dibentuk tipis, Lentur,
biasanya lembar transparan pada kulit. Dalam hal ini, masker bukan dihilangkan oleh
bilasan air tapi dengan dikupas pada wajah. Dengan kedua masker yaitu yang di bilas
atau dikelupas, sangat penting waktu untuk memenuhi sisa masker pada wajah dengan
instruksi manufaktur. Masker biasanya dihilangkan 15 hingga 30 menit setelah
penggunaan.
Masker dapat dibuat dari campuran komposisi seperti clay (digunakan untuk
masker rinse off) dengan komponen elastic (digunakan untuk masker peel off).
Hidrokoloid (seperti carboxymethyl cellulose) dapat ditambahkan untuk semua tipe
masker. Komposisi terakhir yang dipakai untuk masker yaitu apaka dapat dibilas/rinse
off atau dikelupas/peel off. Masker tidak menyerap lemak dari kulit, seperti serbuk
atau masker berbasis clay. Efek utama untuk masker ini yaitu untuk mencegah
evaporasi air dari permukaannya kulit. Sebagai hasil, jumlah dari kelembaban pada
kulit banyak, sepanjang masker berada pada wajah.
Untuk menggunakan masker peel off , harus mengenali jenis kulit telebih
dahulu. Ada beberapa pedoman untuk mengetahui jenis kulit yaitu :
1. Jenis kulit berminyak
Ciri kulit ini, disekitar dahi, hidung, dagu (istilahnya daerah T) serta
pipi di bagian bawah tulang pipi terus menerus mengeluarkan minyak. Dan
pada umumnya kulit berminyak mudah ditumbuhi jerawat. Jika kulit wajah

berminyak, pilih jeruk nipis atau nanas untuk masker. Bahan lain yang juga
bisa digunakan adalah madu, putih telur, dan kuning telur
2. Jenis kulit kering
Kulit wajah kering, cirinya berwarna kusam atau tidak mengkilap.
Kadang-kadang kulit rasanya menegang (tertarik), disamping itu bersisik dan
terasa gatal. Keadaan pori-pori kulit sering tampak layu dan kasar serta
keriput. Sehingga orang yang kulit mukanya kering seakan-akan tampak lebih
tua dari umur sebenarnya. Jika kulit wajah kering, bisa menggunakan pisang,
avokad, bengkuang, serta buah-buahan lain yang mengandung tepung sebagai
masker.
3. Jenis kulit sensitif
Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat sensitivitas
lebih tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki
kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan teh hijau yang bisa
mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice,
dan xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis kapiler
darah di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali. Jika
menunjukkan perubahan dan tak ada alergi, bisa ditingkatkan dengan
penggunaan seminggu dua kali. Masker semacam ini cukup aman digunakan
di seluruh bagian wajah. Untuk menghapus maskernya, cukup gunakan jari,
jangan gunakan kain atau handuk, supaya tidak membuat kulit teriritasi.
4. Jenis kulit normal
Diantara ketiga jenis kulit tadi, yang paling ideal adalah jenis kulit
normal. Kulit jenis ini tidak berminyak dan juga tidak kering. Memiliki tekstur
yang halus dan bila disentuh terasa lembut. Keadaan kulitnya seoalah
transparan sehingga memancarkan sinar yang lembut. Maka dapat digunakan
masker yang berasal dari buah-buahan yang menyegarkan (windya Novita,
2009)
F. Basis Masker Peel Of
Terdapat 5 sistem basis pembentuk masker, yaitu:
1. Sistem basis lilin
Sistem ini terdiri dari lilin parafin, campuran lilin dengan petroleum
jeli dan bahan yang bersifat polar seperti setil dan stearil alkohol. Pada suhu

kamar masker berbentuk padatan, sebelum akan digunakan masker harus


dilebur dahulu dan dioleskan dalam keadaan panas. Ketika lilin mengering
kulit wajah akan terasa kencang. Setelah masker dilepaskan kulit akan menjadi
lembab, kencang, dan bersih.
2. Sistem basis karet
Sistem basis karet menggunakan bahan dasar karet lateks. Setelah
masker mengering akan membentuk lapisan elastis yang tidak dapat ditembus
air pada permukaan kulit wajah. Lapisan yang menutupi waja akan
meningkatkan suhu dan sirkulasi darah pada kulit sehingga ketika masker
dilepaskan akan terasa sejuk pada kulit wajah.
3. Sistem basis vinil
Sistem basis vinil terdiri dari PVA atau damar vinil asetat sebagai
pembentuk film. Pembentukan film ini juga akan menyebabkan peningkatan
suu dan sirkulasi darah

pada kulit.

4. Sistem basis hidrokoloid


Sistem
mengandung

basis
bahan

hidrolokoid
dasar

gom

organik,

seperti gom tragakan, gelatin, kasein, karagenan, natrium karboksi metil


selulosa, gom arab dan karbomer. Sistem basis hidrokoloid berupa gel padat
dengan viskositas tinggi yang sebelum digunakan harus dilebur dahulu.
Setelah digunakan masker sistem basis ini akan kehilangan air dan membentuk
film yang fleksibel pada permukaan kulit muka.
5. Sistem basis tanah
Masker sistem basis tanah berbentuk seperti lumpur, terdiri dari
bentonit dan kaolin sebagai bahan utama pembentuk masker ini. Masker
sistem ini dapat memberikan efek astringen pada kulit wajah karena dapat
memperkecil pori-pori, membuat kulit wajah bersih karena dapat menarik
minyak dan kotoran pada kulit wajah.
G. Komponen Bahan Masker Peel Of

Zat Aktif

Basis Gel

Gambar 4. Polivinil Alkohol


Polivinil alkohol adalah polimer sintetis yang larut dalam air dengan
rumus (C2H4O)n. Nilai n untuk bahan yang tersedia secara komersial terletak
di antara 500 dan 5000, setara dengan rentang berat molekul sekitar 20.000
200.000. Polivinil alkohol berupa bubuk granular berwarna putih hingga krem,
dan tidak berbau (Rowe et al., 2009). Polivinil alkohol larut dalam air, sedikit
larut dalam etanol (95%), dan tidak larut dalam pelarut organik. Polivinil
alkohol umumnya dianggap sebagai bahan yang tidak beracun. Bahan ini
bersifat noniritan pada kulit dan mata pada konsentrasi sampai dengan 10%,
serta digunakan dalam kosmetik pada konsentrasi hingga 7% (Rowe et al.,
2009).
Polivinil alkohol diproduksi dengan cara polimerasi vinil asetat
menjadi polivinil asetat, dan diikuti dengan hidrolisis polivinil asetat
membentuk polivinil alkohol (Nagar et al., 2011). Polivinil alkohol dikenal
sebagai agen pembentuk lapisan film, pendispersi, lubrikan, pelindung kulit,
digunakan pada formulasi gel dan lotion, shampo, tabir surya, masker, serta
beberapa aplikasi kosmetik dan perawatan kulit lainnya. Namun salah satu
kelemahan dari polivinil alkohol adalah lapisan film yang dihasilkan
cenderung lebih kaku dan memiliki fleksibilitas yang tergolong rendah
(Barnard, 2011).

Pengawet
Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, produk makanan, dan formulasi sediaan farmasi. Metil paraben
dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan paraben lain atau dengan
zat antimikroba lainnya. Dalam kosmetik, metilparaben merupakan pengawet
yang paling sering digunakan (Rowe et al., 2009). Aktivitas antimikroba
meningkat dengan meningkatnya panjang rantai alkil. Aktivitas zat dapat
diperbaiki dengan menggunakan kombinasi paraben yang memiliki efek
sinergis terjadi. Kombinasi yang sering digunakan adalah dengan metil-, etil-,

propil-, dan butil paraben. Aktivitas metil paraben juga dapat ditingkatkan
dengan penambahan eksipien lain seperti : propilen glikol (2 5%),
phenylethyl alkohol, dan asam edetic (Rowe et al., 2009). Selain itu propil
paraben juga dapat digunakan sebagai pengawet. Efikasi pengawet menurun
dengan meningkatnya pH karena pembentukan anion fenolat. Paraben lebih
aktif terhadap ragi dan jamur daripada terhadap bakteri. Mereka juga lebih
aktif terhadap gram-positif dibandingkan terhadap bakteri gram-negatif (Rowe
et al., 2009).

Humektan
Humektan adalah suatu zat higroskopis yang digunakan untuk menjaga
kelembaban. Humektan seringkali berupa suatu molekul dengan beberapa
gugus hidrofilik, paling sering gugus hidroksil; namun, gugus amina
dan gugus karboksil, kadang dalam bentuk esternya, dapat juga digunakan
(afinitasnya membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air adalah sifat
penting). Humektan digunakan dalam banyak produk, termasuk pangan,
kosmetik, obat dan pestisida.
Humektan menarik dan menahan uap air di udara sekitarnya melalui
proses penyerapan (absorption), menarik uap air ke dalam dan/atau ke
permukaan organisme/objek. Dalam obat-obatan farmasi dan kosmetika,
humektan dapat digunakan dalam bentuk dosis topikal untuk meningkatkan
kelarutan senyawa kimia bahan aktifnya, menaikkan kemampuan bahan aktif
untuk menembus kulit, dan/atau waktu aktivitasnya. Sifat hidrasinya dapat
pula diperlukan untuk melawan bahan aktif yang bersifat dehidrasi (misal:
sabun, kortikoid, beberapa alkohol, dll.). Inilah sebabnya humektan merupakan
bahan yang umum digunakan dalam beragam kosmetika dan produk perawatan
tubuh dengan klaim melembabkan (contohnya: kondisioner rambut, losion
tubuh, pembersih wajah atau badan, pelembab bibir, krim mata).

Pengatur pH sediaan
Pengatur pH sediaan dibutukan untuk mengatur pH sediaan, terutama
agar sesuai dengan pH fisiologis kulit yaitu 4,6 6,5. Trietanolamina/TEA
dapat digunakan sebagai pengatur pH sediaan. Trietanolamina dapat berubah
menjadi coklat saat terkenaudara dan cahaya. Trietanolamina harus disimpan
dalam wadah kedap udara dilindungi dari cahaya, di tempat yang sejuk dan

kering. Incompatibilitas trietanolamina akan bereaksi dengan asam mineral


untuk membentuk kristal garam dan ester. Dengan asam lemak yang lebih
tingg, Trietanolamina bentuk garam yang larut dalam air dan memiliki
karakteristik sabun.

Surfaktan
Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus
hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang
terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas
surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan
memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar
yang suka akan minyak/lemak (lipofilik). Bagian polar molekul surfaktan
dapat bermuatan positif, negatif atau netral. Sifat rangkap ini yang
menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyakair dan zat padat-air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik
berada pada fase air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat
padat ataupun terendam dalam fase minyak.
Surfaktan yang biasa digunakan dalam formulasi masker
peel off adalah Tween 80. Tween 80 adalah ester asam lemak
polioksietilen sorbitan, dengan nama kimia polioksietilen 20 sorbitan
monooleat. Pada suhu 25C, Tween 80 berwujud cair, berwarna kekuningan
dan berminyak, memiliki aroma yang khas, dan berasa pahit. Larut dalam air
dan etanol, tidak larut dalam minyak mineral. Kegunaan Tween 80 antara lain
sebagai: zat pembasah, emulgator, dan peningkat kelarutan (Rowe, 2009).
Selain fungsi, fungsi tersebut, Tween 80 juga berfungsi sebagai peningkat
penetrasi (Akhtar, et. al., 2011).
H. Standar Mutu Sediaan Masker
Menurut SNI 16-6070-1999, bentuk sediaan masker yang
digunakan untuk memberikan rasa kencang pada kulit dan efek
membersihkan. Kadar air yang dipersyaratkan secara umum tidak
lebih dari 10% . Menurut Keputusan Direktur Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: HK.00.06.4.02894 menetapkan standar uji mikroba pada


sediaan masker wajah dengan angka lempeng total maksimum 105.

BAB III
PREFORMULASI
I.

Ekstrak Jeruk
1.
2.

Nama Tanaman
Organoleptis

Citrus sinensis (L.) Osbeck


1.
Bentuk : cairan/jus
2.

Warna : kuning

3.

Bau

: khas

4.

Rasa

: asam-manis

II.

3.
4.

Kelarutan
Stabilitas

Larut dalam air


dan Jus jeruk adalah bahan yang stabil. Di simpan di tempat

5.

penyimpanan
Khasiat

6.

Fungsi

yang sejuk dan kering dan dalam wadah tertutup rapat


- Menghilangkan noda hitam
- Jerawat dan bekas noda
- Anti penuaan
- Mengencangkan pori-pori
- Menghapus kulit mati
- Kulit bersinar
- Mengatasi flek hitam
- Mengatasi pori-pori kulit membesar
- Melembabkan kulit
Zat aktif

PVA (HOPE 6th edition p.564)


1.

Rumus struktur

2.
3.

Nama kimia
Nama lain

Ethenol, homopolymer
Airvol; Alcotex; Celvol; Elvanol; Gelvatol; Gohsenol;
Lemol; Mowiol; poly(alcohol vinylicus); Polyvinol; PVA;

4.
5.
6.

Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis

vinyl alcohol polymer.


(C2H4O)n ; n: 500 dan 5000
20.000-200.000 g/mol
5.
Bentuk : Serbuk granul
6.

Warna : Putih sampai crem

7.

Bau

: tidak berbau

8.
Rasa : tidak berasa
Larut dalam air; sedikit larut dalam etanol 95%; tidak larut

7.

Kelarutan

8.

Stabilitas

9.

penyimpanan
Inkompatibilitas

dalam pelarut organik.


dan PVA stabil ketika disimpan dengan rapat didalam container
yang sejuk dan kering.
PVA akan bereaksi dengan secondary hydroxy group seperti
dalam proses esterifikasi. Dapat terdekomposisi dengan
asam kuat, dan dapat dipecah dengan asam lemah dan

10. Fungsi

alkali.
Coating agent, Lubrican, Stabilizing agent, viscosityincreasing agent.

11. Aplikasi

III.

Propilen glikol (HOPE 6th edition p.592)


1.

Rumus struktur

2.
3.

Nama kimia
Nama lain

1,2 propanadiol
1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
ethylene

4.
5.
6.

7.

Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis

glycol;

propylenglycolum.
C3H8O2
76,09 g/mol
9.

methyl

glycol;

propane-1,2-diol;

Bentuk : cairan kental

10.

Warna : jernih atau tidak berwarna

11.

Bau

: tidak berbau

12.
Rasa : manis
Dapat dicampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%,

Kelarutan

gliserin, dan air; larut dalam 6 bagian eter; tidak bercampur


dengan minyak mineral tetapi akan melarutkan beberapa
8.

Stabilitas

minyak esensial.
dan Stabil dalam wadah tertutup rapat pada temperatur tinggi

penyimpanan

dan dalam keadaan wadah terbuka maka akan mudah


teroksidasi

9. Inkompatibilitas
10. Fungsi

dan

akan

menaikkan

produk

seperti

propianaldehid, asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat.


Reagen pengoksidasi seperti kalium permanganat.
Antimicrobial preservative; disinfectant; humectant;
plasticizer; solvent; stabilizing agent; water-miscible
cosolvent.

11.

IV.

Tween 80 (Martindale 36th edition p.1919; HOPE 6th edition p.550)


1.

Rumus struktur

2.
3.
4.
5.

Nama lain
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis

6.
7.

V.

Aplikasi

Tween 80
C64H124O26
1310 g/mol
1. Bentuk

: cairan kental

2. Warna

: jernih atau tidak berwarna

3. Bau

: bau khas

Kelarutan

4. Rasa
: pahit
Mudah larut dalam air; etanol 95%; sukar larut dalam

Inkompatibilitas

parafin cair dan dalam minyak biji kapa.


Terjadi presipitasi dengan beberapa zat seperti fenol, tanin,

8.

Fungsi

11.

Aplikasi

dan bahan-bahan tembakau.


Emulsifying agen, Dispersing agent, nonionic surfactant;
solubilizing agent; suspending agent; wetting agent.

Nipagin (HOPE 6th edition p.441)

1.

Rumus struktur

2.
3.

Nama kimia
Nama lain

Methil-4-hidroksibenzoat
E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p-

4.
5.
6.

Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis

hydroxybenzoate; Nipagin M; Uniphen P-23.


C8H8O3
152,15 g/mol
1.
Bentuk : kristal atau bubuk kristal
2.

Warna : tidak berwarna atau putih

3.

Bau

: berbau atau hampir tidak

Rasa
Pelarut

: terbakar sedikit
Kelarutan pada suhu 250C

Etanol

1:2

Etanol (95%)

1:3

Etanol (50%)

1:6

Eter

1 : 10

Gliserin

1 : 60

Minyak mineral

Parktis tidak larut

Minyak kacang

1 : 200

Propilen glikol

1:5

Air

1 : 400

berbau
4.
7.

Kelarutan

1 : 50 pada suhu 500C


1 : 30 pada suhu 900C
8.
9.

pH
Stabilitas

4-8
dan Disimpan dalam wadah tertutup baik, kering

penyimpanan
10. Inkompatibilitas

dan sejuk. Larutan nipagin pH 3-6 harus disterilkan


dengan autoklaf pada suhu 120oC selama 20 menit.
Aktivitas antimikroba dan metil paraben jauh
berkurang dengan adanya surfaktan nonionik,
seperti

polisorbat

80,

sebagai

akibat

dari

aktivitas pembentukan misel. Namun, propilen

glikol

(10%)

telah

ditunjukkan

untuk

mempotensiasi antimikroba yang dari paraben


di hadapan surfaktan nonionik dan mencegah
interaksi

antara

Inkompatibilitas

metil
lain

dan

80

dengan

polisorbat.

zat,

seperti

bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragacanth,


natrium alginat, minyak esensial, sorbitol, dan
11.

Fungsi

atropin juga bereaksi dengan berbagai gula.


Pengawet (antimikroba). Biasanya digunakan kombinasi
sebagai pengawet dengan perbandingan metal paraben

12. Aplikasi

VI.

(0,185) dan propil paraben (0,02%).


Penggunaan
Konsentrasi (100%)
Sediaan topikal

0,02-0,3

Larutan oral dan suspensi

0,015-0,2

Sediaan rektal

0,1-0,18

Nipasol (HOPE 6th edition p.596)


1.

Rumus struktur

2.
3.

Nama kimia
Nama lain

Propil 4-hidroksibenzoat
Aseptoform
P;
CoSept

P;

E216;

4-

hydroxybenzoic acid propyl ester; Nipagin P;


Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex;

Propyl

Chemosept;

parahydroxybenzoas;

propylis
propyl

phydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P;


4.
5.
6.

Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis

Tegosept P; Uniphen P-23.


C10H12O3
180,20 g/mol
1. Bentuk : kristal
2. Warna

: putih

3. Bau

: tidak berbau

4. Rasa

: tidak berasa

7.

Kelarutan

Sukar larut dalam etanol (95%); mudah larut dalam air dan

8.

Stabilitas

9.

penyimpanan
Inkompatibilitas

entanol (30%).
dan Stabil pada pH 3-6. Disimpan dalam wadah tertutup rapat,

10. Fungsi
11. Aplikasi

VII.

dengan adanya surfaktan non ionik.


Pengawet antimikroba

Etanol 96% (FI Jilid IV)


1.
2.
3.
4.
5.

VIII.

di tempat sejuk dan kering.


Aktifitas antimikroba nipasol dapat dikurangi

Nama latin
Nama lain
Rumus kimia
BM
Organoleptis

6.

Kelarutan

7.

Stabilitas

8.

penyimpanan
Fungsi

Aetanolum
Etil alkohol
C2H6O
46,07 g/mol
a. Bentuk

: cairan.

b. Warna

: jernih, tidak berwarna.

c. Bau

: khas.

d. Rasa

: terbakar pada lidah.

e. Sifat

: mudah menguap pada suhu rendah,

mendidih pada 78oC, dan mudah terbakar.


Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan
semua pelarut organik.
dan Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api.
Pelarut

TEA (HOPE 6th edition p.754-755)


1.

Rumus struktur

2.
3.

Nama kimia
Nama lain

2,20,200-Nitrilotrietanol
TEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine.

4.
5.
6.

Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis

C6H15NO3
149,19
1.

Bentuk : berupa cairan kental, jernih,

sangat higroskopis
2.

Warna :

tidak

berwarna

sampai

berwarna kuning pucat


3.
7.

8.
9.

Bau

Kelarutan

Titik lebur
Stabilitas

Pelarut

: sedikit berbau amoniak


Kelarutan pada suhu

Aseton

200C
Dapat bercampur

Karbon tetraklorida

Praktis tidak larut

Benzen

1 : 24

Etil eter

1 : 63

Metanol

Dapat bercampur

Air

Dapat bercampur

20-21oC
dan TEA dapat berwarna coklat bila terpapar udara dan cahaya;

penyimpanan
10. Inkompatibilitas

disimpan dalam wadah kedap udara, terhindar dari cahaya,


kering dan sejuk.
TEA dapat bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk
garam dan ester, dengan asam lemak yang tinggi bentuk
garam dari TEA dapat laut dalam air dan mempunyai sifat
seperti sabun.
Bahan alkali, emulgator
agen akali, agen pengemulsi dengan penggunaan TEA 2-

11. Fungsi
12. Aplikasi

4% v/v
IX.

Aquadest (FI Jilid IV, 1995)


1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Nama kimia
Nama lain
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis

pH
Stabilitas

Hidrogen oksida
Aqua purificata, Air murni
H2O
18,02 g/mol
1.
Bentuk : cairan
2.

Warna : jernih

3.

Bau

: tidak berbau

4.
Rasa : tidak berasa
5,0-7,0
dan Lindungi dari kontaminasi partikel ion bahan organik yang

8.

penyimpanan
Fungsi

dapat menaikkan konduktivitas dan jumlah karbon organik


Pelarut

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Jilid IV. Jakarta: BPOM RI, 1995.
Paye, M., dkk., ed. Handbook of Cosmetics Science and Technology, 2 nd ed.
Boca Raton: CRC Press, 2006.
Rowe, Raymond C., dkk, ed. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6 th ed. London:
Pharmaceutical Press, 2009.
Sweetman, S. C.. Martindale: The Complete Drug Reference, 35th ed..
London: Pharmaceutical Press, 2009.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28496/4/Chapter%20II.pdf
Harry,

Ralph

G.

2000.

Harry

Cosmeticology.

New

York:

Chemical

Publishing.
Wasitaatmadja SM. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UIPress.
Akhtar, N., Rehman, M.U., Khan, H.M.S., Rasool, F., Saeed, T., dan Murtaza,
G. (2011). Penetration Enhancing Effect of Polysorbate 20 and 80
on the In Vitro Percutaneous Absorption of L3Ascorbic Acid. Tropical
Journal of Pharmaceutical Research. 10(3): 2813288.
Vieira, dkk. 2009. physical and physicochemichal stability evaluation of
cosmetic formulation containing soybean extract fermented by
Bifidobacterium animalis. Brazilian

Journal of Pharmaceutical

Sciences. Vol. 45
Barnard, Carla. 2011. Investigating the Effect of Various Film-Forming
Polymers on the Evaporation Rate of a Volatile Component in a
Cosmetic
University

Formulation.Disertasi.

Nelson

Mandela

Metropolitan

(Carmelo,

dkk.

Article

first

published

online:

JUN

2014.

DOI: 10.1111/jocd.12083. Volume 13, issue 2, pages 151-157, june


2014 jurnal of Cosmetic Dormatology Protective effect of red orange extract
supplementation against UV-induced skin damages: photoaging and solar lentigines)

Anda mungkin juga menyukai