Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kosmetologi pada Semester 6 Program Studi
Farmasi Angkatan 2013
OLEH
KELOMPOK 2 D
Agustin Medika
1113102000069
Aulia Wardahani E.
1113102000054
Puspa Novadianti S.
1113102000028
Ramaza Rizka
1113102000076
KELAS BD
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I
Tanaman Jeruk
A. Klasifikasi Tanaman Jeruk
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantae (Tumbuhan)
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Rosidae
: Sapindales
: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
: Citrus
: Citrus sinensis (L.) Osbeck
(Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=350)
B. Deskripsi Tanaman
Tanaman jeruk manis mempunyai akar tunggang panjang dan akar
serabut (bercabang pendek kecil) serta akar akar rambut. Bila akar tunggang
mencapai tanah yang keras atau tanah yang terendam air, maka pertumbuhannya
akan berhenti. Tetapi bila tanahnya gembur, panjang akar tunggang bisa mencapai
4 meter. Akar cabang yang mendatar bisa mencapai 6 7 meter. Perakaran jeruk
manis tergantung pada banyaknya unsur hara di dalam tanah dan umumnya di
kedalaman 0,15 0,50 meter. Pohon jeruk manis berbentuk bulat dan tingginya
mencapai 5 15 meter.
Daun jeruk manis berwarna hijau tua dan tidak merangas. Berbentuk
bulat telur (elips) dengan panjang 5 15 cm, ujungnya runcing sedikit tumpul
dan sedikit berlekuk. Tepi daun bergirigi halus dan pada kedua permukaannya
tidak berbulu. Bunga jeruk manis adalah bunga majemuk seperti anak payung,
tandan atau malai kebanyakan berkelamin 2, kelopak dan mahkota bunga
berjumlah 4 5, dan berdaun lepas. Bunga jeruk manis berwarna putih, keluar
dari ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda, berbau harum dan banyak
mengandung nectar atau madu. Jeruk manis berkulit tebal 4 mm, bentuk buah
bulat, warna kulit luar hijau sampai jingga atau orange, warna daging buah
kuning pucat sampai dengan kuning segar.
Gambar 1.
Tanaman
Jeruk
C. Kandungan Buah Jeruk dan Kegunaannya
Jeruk memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat tinggi, tidak hanya
vitamin C dalam 180 gr buah jeruk, juga terdapat nutrisi lainnya seperti
Protein,
kalori,
serat yang sangat tinggi.
Berikut data lengkap kandungan gizi dalam sebuah jeruk, antara lain yaitu:
Gambar
2.
(Sumber
NutritionData.com)
Jeruk
betakarotendan
manis
mengandung
bioflavanoid
yang
dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Pektinnya juga banyak terdapat
dalam buah dan kulit jeruk, manfaatnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat
(LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Jeruk juga berlimpah kandungan
flavanoidnya yang berfungsi sebagai antioksidan menangkapradikal bebas penyebab
kanker juga menghalangi reaksi oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan
mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Jeruk juga kaya akan
kandungan gula buah yang dapat memulihkan energi secara cepat (respiratory.usu.ac.id)
Manfaat jeruk untuk kecantikan antara lain, yaitu dapat menghilangkan noda
hitam, jerawat dan bekas noda , mengencangkan pori-pori, menghapus kulit mati, kulit
bersinar, mengatasi flek hitam, mengatasi pori-pori kulit membesar dan melembabkan
kulit. Selain itu ektrak jeruk juga dapat memperkuat pertahahanan kulit, sebagai
antioksidan, dan melindungi kulit dari proses penuaan.
(Sumber: jurnal of Cosmetic Dormatology Protective effect of red orange extract
supplementation against UV-induced skin damages: photoaging and solar lentigines)
I.
Kulit
A.
Anatomi Kulit
Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar.fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel yang sudah mati), respirasi, pengatur suhu tubuh, produksi sebum dan
keringat, pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar
ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan
infeksi dari luar. Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar
(montagen, renault, debreuil).
Luas kulit pada manusia rata-rata 2 meter persegi, dengan bobot 10 kg
jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak.kulit terbagai atas dua lapisan
utama, yaitu epidermis (kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar dan dermis
(korium, kulit jangat). Di bawah dermis terdapat subkutis atau jaringan lemak
kulit.
Gambar 3.
Struktur
Kulit
a) Epidermis
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang
menarik karena kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun terdapat
beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, tetapi tetap
penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. Dengan adanya
kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik.
Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh,
yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada terlapak kaki dan
telapak tanggan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat
pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel epidermis ini disebut
keratinosit.
1) Lapisan tanduk (stratum corneum) terdiri tas beberapa lapis sel yang
pipih, mati, tidak meiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme,
tidak berwarna, dan sangat sedikit mengadung air.
2) Lapisan jernih (stratum Iucidum) terletak tepat di bawah stratum
corneum, merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin,
sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
3) Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel
keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti
mengkerut. Stoughout menkerut.
4) Lapisan malphigi (stratum spinosum atau malphigi layer) memiliki
sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri, intinya besar dan oval,
dan setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdirit atas serabut
protein.
5) Lapisan basal (stratum germinativum atau membran basalis) adalah
lapisan terbawa epidermis. Di dalam stratum germinativum juga
terdapat sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami
keratinoset melalui dendrit-dendritnya.
b) Dermis
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam
berbagai bentuk dan keadaan, dremis terutama terdiri dari bahan dasar
serabut kalogen dan elastis,yang berada didalam substansi dasar yang
bersifat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida, serabut kalogen
dapat mencapai 72 persen dari keseluruhan bobot kulit manusia bebas
lemak. Di dalam dermis terdapat adneksa-adnesksa seperti folikel rambut,
papila rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut,
ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang
terdapat pada lapisan lemak kulit (subkutis/hipodermis).
B.
Klasifikasi Kulit
Pada umumnya keadaan kulit dibagi menjadi 3 jenis yaitu kulit kering,
kulit normal, dan kulit berminyak. Kulit kering adalah kulit yang kadar airnya
kurang, kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar minyak
yang rendah sampai normal, sedangkan kulit berminyak adalah kulit dengan
kadar minyak dan air yang tinggi.
a.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering: kulit kusam, bersisik, mulai tampak
kerutan-kerutan, dan pori-pori tidak terlihat.
b.
Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal: kulit tampak segar dan cerah;
cukup tegang dan tekstur halus; pori-pori terlihat, tetapi tidak terlalu besar;
kadang terlihat berminyak di bagian dahi, dagu, serta hidung.
c.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak: tekstur kulit kasar dan
berminyak; pori-pori besar; mudah kotor dan berjerawat.
II. Masker
A. Definisi Masker
Menurut KBBI, masker adalah sediaan yang berwujud cairan (atau bahan
lunak) yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit, terutama kulit
wajah. Saat ini banyak sekali jenis masker yang diperjualbelikan, ada yang berbentuk
bubuk, krim dan gel, bahkan ada juga yang terbuat dari kertas dan plastik. Masker
buatan sendiri dari bahan-bahan alami seperti buah, sayurdan telur juga
dapat menjadi pilihan. Masker dioleskan dengan bantuan kuas
khusus untuk masker pada seluruh wa jah, leher dan pundak dan
dada bagian atas,kecuali bagian mata dan bibir, karena bagian
tersebut sangat sensitif. Sambil menunggu masker mengering,
oleskan eye -cream di sekitar mata dan lip-conditioner dibibir. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kekeringan kulit di
sekitar mata dan bibir.
B. Jenis-Jenis Masker
Jenis-jenis masker menurut Harry (2000) yaitu:
1. Masker Serbuk
Masker serbuk merupakan bentuk masker yang paling
awal dan populer. Banyak produsen kosmetika baik tradisional
maupun modern yang memproduksi jenis masker serbuk.
Biasanya masker serbuk terbuat dari bahan -bahan yang
dihaluskan dan diambil kadar airnya. Pilihlah masker serbuk
yang sesuai dengan jenis kulit. Cara membuatnya adalah
campurkan 1 sendok makan masker serbuk dengan air mawar
secukupnya, kemudian aduk sampai rata dan oleskan pada
wajah,
leher,
pundak
dan
dada
bagian
atas
dengan
pemakaian
yang
teratur,
masker
gel
dapat
menyamarkan
bercak
atau
noda
hitam,
berminyak, pilih jeruk nipis atau nanas untuk masker. Bahan lain yang juga
bisa digunakan adalah madu, putih telur, dan kuning telur
2. Jenis kulit kering
Kulit wajah kering, cirinya berwarna kusam atau tidak mengkilap.
Kadang-kadang kulit rasanya menegang (tertarik), disamping itu bersisik dan
terasa gatal. Keadaan pori-pori kulit sering tampak layu dan kasar serta
keriput. Sehingga orang yang kulit mukanya kering seakan-akan tampak lebih
tua dari umur sebenarnya. Jika kulit wajah kering, bisa menggunakan pisang,
avokad, bengkuang, serta buah-buahan lain yang mengandung tepung sebagai
masker.
3. Jenis kulit sensitif
Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat sensitivitas
lebih tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki
kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan teh hijau yang bisa
mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice,
dan xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis kapiler
darah di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali. Jika
menunjukkan perubahan dan tak ada alergi, bisa ditingkatkan dengan
penggunaan seminggu dua kali. Masker semacam ini cukup aman digunakan
di seluruh bagian wajah. Untuk menghapus maskernya, cukup gunakan jari,
jangan gunakan kain atau handuk, supaya tidak membuat kulit teriritasi.
4. Jenis kulit normal
Diantara ketiga jenis kulit tadi, yang paling ideal adalah jenis kulit
normal. Kulit jenis ini tidak berminyak dan juga tidak kering. Memiliki tekstur
yang halus dan bila disentuh terasa lembut. Keadaan kulitnya seoalah
transparan sehingga memancarkan sinar yang lembut. Maka dapat digunakan
masker yang berasal dari buah-buahan yang menyegarkan (windya Novita,
2009)
F. Basis Masker Peel Of
Terdapat 5 sistem basis pembentuk masker, yaitu:
1. Sistem basis lilin
Sistem ini terdiri dari lilin parafin, campuran lilin dengan petroleum
jeli dan bahan yang bersifat polar seperti setil dan stearil alkohol. Pada suhu
pada kulit.
basis
bahan
hidrolokoid
dasar
gom
organik,
Zat Aktif
Basis Gel
Pengawet
Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, produk makanan, dan formulasi sediaan farmasi. Metil paraben
dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan paraben lain atau dengan
zat antimikroba lainnya. Dalam kosmetik, metilparaben merupakan pengawet
yang paling sering digunakan (Rowe et al., 2009). Aktivitas antimikroba
meningkat dengan meningkatnya panjang rantai alkil. Aktivitas zat dapat
diperbaiki dengan menggunakan kombinasi paraben yang memiliki efek
sinergis terjadi. Kombinasi yang sering digunakan adalah dengan metil-, etil-,
propil-, dan butil paraben. Aktivitas metil paraben juga dapat ditingkatkan
dengan penambahan eksipien lain seperti : propilen glikol (2 5%),
phenylethyl alkohol, dan asam edetic (Rowe et al., 2009). Selain itu propil
paraben juga dapat digunakan sebagai pengawet. Efikasi pengawet menurun
dengan meningkatnya pH karena pembentukan anion fenolat. Paraben lebih
aktif terhadap ragi dan jamur daripada terhadap bakteri. Mereka juga lebih
aktif terhadap gram-positif dibandingkan terhadap bakteri gram-negatif (Rowe
et al., 2009).
Humektan
Humektan adalah suatu zat higroskopis yang digunakan untuk menjaga
kelembaban. Humektan seringkali berupa suatu molekul dengan beberapa
gugus hidrofilik, paling sering gugus hidroksil; namun, gugus amina
dan gugus karboksil, kadang dalam bentuk esternya, dapat juga digunakan
(afinitasnya membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air adalah sifat
penting). Humektan digunakan dalam banyak produk, termasuk pangan,
kosmetik, obat dan pestisida.
Humektan menarik dan menahan uap air di udara sekitarnya melalui
proses penyerapan (absorption), menarik uap air ke dalam dan/atau ke
permukaan organisme/objek. Dalam obat-obatan farmasi dan kosmetika,
humektan dapat digunakan dalam bentuk dosis topikal untuk meningkatkan
kelarutan senyawa kimia bahan aktifnya, menaikkan kemampuan bahan aktif
untuk menembus kulit, dan/atau waktu aktivitasnya. Sifat hidrasinya dapat
pula diperlukan untuk melawan bahan aktif yang bersifat dehidrasi (misal:
sabun, kortikoid, beberapa alkohol, dll.). Inilah sebabnya humektan merupakan
bahan yang umum digunakan dalam beragam kosmetika dan produk perawatan
tubuh dengan klaim melembabkan (contohnya: kondisioner rambut, losion
tubuh, pembersih wajah atau badan, pelembab bibir, krim mata).
Pengatur pH sediaan
Pengatur pH sediaan dibutukan untuk mengatur pH sediaan, terutama
agar sesuai dengan pH fisiologis kulit yaitu 4,6 6,5. Trietanolamina/TEA
dapat digunakan sebagai pengatur pH sediaan. Trietanolamina dapat berubah
menjadi coklat saat terkenaudara dan cahaya. Trietanolamina harus disimpan
dalam wadah kedap udara dilindungi dari cahaya, di tempat yang sejuk dan
Surfaktan
Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus
hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang
terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas
surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan
memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar
yang suka akan minyak/lemak (lipofilik). Bagian polar molekul surfaktan
dapat bermuatan positif, negatif atau netral. Sifat rangkap ini yang
menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyakair dan zat padat-air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik
berada pada fase air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat
padat ataupun terendam dalam fase minyak.
Surfaktan yang biasa digunakan dalam formulasi masker
peel off adalah Tween 80. Tween 80 adalah ester asam lemak
polioksietilen sorbitan, dengan nama kimia polioksietilen 20 sorbitan
monooleat. Pada suhu 25C, Tween 80 berwujud cair, berwarna kekuningan
dan berminyak, memiliki aroma yang khas, dan berasa pahit. Larut dalam air
dan etanol, tidak larut dalam minyak mineral. Kegunaan Tween 80 antara lain
sebagai: zat pembasah, emulgator, dan peningkat kelarutan (Rowe, 2009).
Selain fungsi, fungsi tersebut, Tween 80 juga berfungsi sebagai peningkat
penetrasi (Akhtar, et. al., 2011).
H. Standar Mutu Sediaan Masker
Menurut SNI 16-6070-1999, bentuk sediaan masker yang
digunakan untuk memberikan rasa kencang pada kulit dan efek
membersihkan. Kadar air yang dipersyaratkan secara umum tidak
lebih dari 10% . Menurut Keputusan Direktur Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia
BAB III
PREFORMULASI
I.
Ekstrak Jeruk
1.
2.
Nama Tanaman
Organoleptis
Warna : kuning
3.
Bau
: khas
4.
Rasa
: asam-manis
II.
3.
4.
Kelarutan
Stabilitas
5.
penyimpanan
Khasiat
6.
Fungsi
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
Ethenol, homopolymer
Airvol; Alcotex; Celvol; Elvanol; Gelvatol; Gohsenol;
Lemol; Mowiol; poly(alcohol vinylicus); Polyvinol; PVA;
4.
5.
6.
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
7.
Bau
: tidak berbau
8.
Rasa : tidak berasa
Larut dalam air; sedikit larut dalam etanol 95%; tidak larut
7.
Kelarutan
8.
Stabilitas
9.
penyimpanan
Inkompatibilitas
10. Fungsi
alkali.
Coating agent, Lubrican, Stabilizing agent, viscosityincreasing agent.
11. Aplikasi
III.
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
1,2 propanadiol
1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
ethylene
4.
5.
6.
7.
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
glycol;
propylenglycolum.
C3H8O2
76,09 g/mol
9.
methyl
glycol;
propane-1,2-diol;
10.
11.
Bau
: tidak berbau
12.
Rasa : manis
Dapat dicampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%,
Kelarutan
Stabilitas
minyak esensial.
dan Stabil dalam wadah tertutup rapat pada temperatur tinggi
penyimpanan
9. Inkompatibilitas
10. Fungsi
dan
akan
menaikkan
produk
seperti
11.
IV.
Rumus struktur
2.
3.
4.
5.
Nama lain
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
6.
7.
V.
Aplikasi
Tween 80
C64H124O26
1310 g/mol
1. Bentuk
: cairan kental
2. Warna
3. Bau
: bau khas
Kelarutan
4. Rasa
: pahit
Mudah larut dalam air; etanol 95%; sukar larut dalam
Inkompatibilitas
8.
Fungsi
11.
Aplikasi
1.
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
Methil-4-hidroksibenzoat
E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester; methyl p-
4.
5.
6.
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
3.
Bau
Rasa
Pelarut
: terbakar sedikit
Kelarutan pada suhu 250C
Etanol
1:2
Etanol (95%)
1:3
Etanol (50%)
1:6
Eter
1 : 10
Gliserin
1 : 60
Minyak mineral
Minyak kacang
1 : 200
Propilen glikol
1:5
Air
1 : 400
berbau
4.
7.
Kelarutan
pH
Stabilitas
4-8
dan Disimpan dalam wadah tertutup baik, kering
penyimpanan
10. Inkompatibilitas
polisorbat
80,
sebagai
akibat
dari
glikol
(10%)
telah
ditunjukkan
untuk
antara
Inkompatibilitas
metil
lain
dan
80
dengan
polisorbat.
zat,
seperti
Fungsi
12. Aplikasi
VI.
0,02-0,3
0,015-0,2
Sediaan rektal
0,1-0,18
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
Propil 4-hidroksibenzoat
Aseptoform
P;
CoSept
P;
E216;
4-
Propyl
Chemosept;
parahydroxybenzoas;
propylis
propyl
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
: putih
3. Bau
: tidak berbau
4. Rasa
: tidak berasa
7.
Kelarutan
Sukar larut dalam etanol (95%); mudah larut dalam air dan
8.
Stabilitas
9.
penyimpanan
Inkompatibilitas
entanol (30%).
dan Stabil pada pH 3-6. Disimpan dalam wadah tertutup rapat,
10. Fungsi
11. Aplikasi
VII.
VIII.
Nama latin
Nama lain
Rumus kimia
BM
Organoleptis
6.
Kelarutan
7.
Stabilitas
8.
penyimpanan
Fungsi
Aetanolum
Etil alkohol
C2H6O
46,07 g/mol
a. Bentuk
: cairan.
b. Warna
c. Bau
: khas.
d. Rasa
e. Sifat
Rumus struktur
2.
3.
Nama kimia
Nama lain
2,20,200-Nitrilotrietanol
TEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine.
4.
5.
6.
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
C6H15NO3
149,19
1.
sangat higroskopis
2.
Warna :
tidak
berwarna
sampai
8.
9.
Bau
Kelarutan
Titik lebur
Stabilitas
Pelarut
Aseton
200C
Dapat bercampur
Karbon tetraklorida
Benzen
1 : 24
Etil eter
1 : 63
Metanol
Dapat bercampur
Air
Dapat bercampur
20-21oC
dan TEA dapat berwarna coklat bila terpapar udara dan cahaya;
penyimpanan
10. Inkompatibilitas
11. Fungsi
12. Aplikasi
4% v/v
IX.
6.
7.
Nama kimia
Nama lain
Rumus molekul
Berat molekul
Organoleptis
pH
Stabilitas
Hidrogen oksida
Aqua purificata, Air murni
H2O
18,02 g/mol
1.
Bentuk : cairan
2.
Warna : jernih
3.
Bau
: tidak berbau
4.
Rasa : tidak berasa
5,0-7,0
dan Lindungi dari kontaminasi partikel ion bahan organik yang
8.
penyimpanan
Fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Jilid IV. Jakarta: BPOM RI, 1995.
Paye, M., dkk., ed. Handbook of Cosmetics Science and Technology, 2 nd ed.
Boca Raton: CRC Press, 2006.
Rowe, Raymond C., dkk, ed. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6 th ed. London:
Pharmaceutical Press, 2009.
Sweetman, S. C.. Martindale: The Complete Drug Reference, 35th ed..
London: Pharmaceutical Press, 2009.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28496/4/Chapter%20II.pdf
Harry,
Ralph
G.
2000.
Harry
Cosmeticology.
New
York:
Chemical
Publishing.
Wasitaatmadja SM. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UIPress.
Akhtar, N., Rehman, M.U., Khan, H.M.S., Rasool, F., Saeed, T., dan Murtaza,
G. (2011). Penetration Enhancing Effect of Polysorbate 20 and 80
on the In Vitro Percutaneous Absorption of L3Ascorbic Acid. Tropical
Journal of Pharmaceutical Research. 10(3): 2813288.
Vieira, dkk. 2009. physical and physicochemichal stability evaluation of
cosmetic formulation containing soybean extract fermented by
Bifidobacterium animalis. Brazilian
Journal of Pharmaceutical
Sciences. Vol. 45
Barnard, Carla. 2011. Investigating the Effect of Various Film-Forming
Polymers on the Evaporation Rate of a Volatile Component in a
Cosmetic
University
Formulation.Disertasi.
Nelson
Mandela
Metropolitan
(Carmelo,
dkk.
Article
first
published
online:
JUN
2014.