Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pada kulit
Rangsangan panas dengan media yang mempunyai
temperatur lebih besar dari 40C pada kulit dalam waktu
singkat akan mengakibatkan kulit menjadi pucat, karena
timbul vasokontriksi pembuluh darah kulit secara tibatiba. Bila penggunaan panas dengan temperatur tidak
begitu tinggi warna pucat tersebut akan segera diikuti
adanya vasodilatasi sehingga timbul warna kemerahmerahan (eritema).
Kelenjar keringat dan lemak akan terangsang, sehingga
kulit menjadi lemas dan lentur.
setempat
Sirkulasi darah menjadi
lancar karena adanya efek
vasodilatasi.
Pada respirasi
Pada metabolisme
Metabolisme akan
meningkat dengan
panas yang cukup
BATH
A.Indikasi
Terapi pada bagian superfisial tubuh
dengan panas sangat baik untuk
mereduksi nyeri dan kekakuan, untuk
menghindari spasme otot, meningkatkan
range of motion sendi, serta
mempercepat proses penyembuhan
dengan cara meningkatkan aliran darah
sehingga peredaran darah menjadi lancar
dan kebutuhan nutrisi pada jaringan yang
berkaitan terpenuhi.
B.Kontra Indikasi
Pada dasarnya kontra indikasi pada terapi
dengan menggunakan suhu atau
temperatur adalah gangguan sensibilitas.
Kontra indikasi untuk terapi parafin bath ;
Gangguan sensibilitas.
Luka terbuka.
Parafin tidak boleh digunakan pada luka
terbuka karena dapat menyebabkan luka
bakar pada jaringan yang bersangkutan.
B.Kerugian
PENATALAKSANAAN PARAFIN
BATH
Terapi ini dapat dilakukan dengan
Toleransi seseorang
3.Persiapan alat
4.Persiapan penderita
Pasien diberikan
pengetahuan / diberi tahu
tentang perlakuan-perlakuan
apa saja yang akan diberikan
oleh terapis kepada pasien.
5.Teknik pelaksanaan
berikut:
Panaskan parafin dengan suhu antara 90-100 C.
Setelah parafin mencair, dinginkan terlebih dahulu
karena untuk pemakaian hanya dibutuhkan suhu
antara 45-50 C.
Perlahan-lahan dengan kuas ratakan parafin cair
pada wajah pasien (selain daerah mata, mulut dan
lubang hidung).
Tidak seperti metode rendaman, parafin yang
dioleskan tidak berlapis-lapis melainkan hanya satu
lapis.
Setiap kali parafin sudah kering, parafin kering itu
dikelupas dari wajah.
Begitu seterusnya.
REFERENSI
Susan L. Michlovitz. 1990.
Thermal Agents in
Rehabilitation, third edition. F.
A. Davis Company: Philadelphia.
Tim Dosen D III Fisioterapi
Politeknik Kesehatan Surakarta.
1993. Sumber Fisis. Politeknik
Kesehatan Surakarta Jurusan
Fisioterapi: Surakarta.