Untuk memanfaatkan polimer dalam keperluan sehari hari maupun dalam industri diperlukan
pemahaman tentang sifat sifat polimer tersebut. Sifat sifat polimer sangat dipengaruhi struktur dan
jenis monomernya. Ada beberapa sifat sifat polimer yang khas yang dapat memengaruhi
pemanfaatannya dalam dunia industri, yaitu sifat kelenturan dan kekakuan, ketahanan terhadap
panas, degradabilitas, dan konduktivitas listrik.
terdekomposisi pada temperatur 400 oC. Contoh polimer yang tahan panas atau polimida dengan
temperatur dekomposisi 585 oC dan poli(p-fenilena) dengan suhu dekomposisi 660 oC.
Berbeda dengan polimer aromatik yang tahan panas, sebagian polimer alifatik justru berubah cepat
apabila dipanaskan. Beberapa polimer akan melunak jika dipanaskan dan akan mengeras apabila
didinginkan. Polimer jenis ini dikenal sebagai polimer termoplas. Sebaliknya, ada polimer yang
tidak akan lunak bila dipanaskan. Polimer jenis ini disebut polimer termoset.
3. Degradabilitas
Polimer buatan (sintetis) dapat dirancang untuk tahan dan dapat menyerupai bahan bahan gelas
atau logam. Akan tetapi, polimer buatan tersebut dapat menimbulkan masalah karena bersifat tidak
dapat terurai. Untuk menangani hal tersebut diperlukan pengolahan secara khusus dan juga biaya
yang tidak kecil. Oleh karena itu, diusahakan membuat polimer yang dapat terdegradasi sehingga
tidak merusak lingkungan. Bahan polimer yang dapat terdegradasi banyak digunakan untuk bidang
pertanian, farmasi dan kedokteran.
Polimer polimer dapat terurai dengan efek fotokimia, mikroorganisme, reaksi oksidasi, dan
reaksi hidrolisis. Pada umumnya, polimer alam lebih mudah terurai dibanding polimer buatan.
4. Kekristalan
susunan molekulnya sangat tidak teratur. Sifat kekristalan ini memengaruhi sifat termal dan sifat
konduktivitas polimer. Polimer amorf lebih lunak dan lebih konduktif dibandingkan polimer yang
berupa polimer kristal.
5. Konduktivitas Listrik
Secara umum, polimer tergolong sebagai isolator (bahan isolasi) yang baik. Akan tetapi, untuk
kepentingan industri, polimer yang konduktif telah banyak dibuat. Polimer konduktif merupakan
polimer polimer yang memiliki konduktivitas listrik yang sebanding dengan konduktivitas logam
logam. Salah satu contoh pemanfaatan polimer konduktif ialah pada penggunaan polielektrolit
untuk bahan baterai padat. Polielektrolit merupakan polimer padatan yang terbentuk dari polimer.
Struktur suatu polielektrolit adalah amorf (tidak ada sisi kristal). Contoh polielektrolit yaitu
polifosfazona dan polietilenaoksia.
Demikian tulisan mengenai sifat sifat polimer, semoga bermanfaat. Silahkan berkomentar jika ada
masukan ataupun saran. Terima kasih.
Sumber:
Suharsini, M., Saptarini, D., & Heryati, S.H.A. (2007). Kimia dan Kecakapan Hidup: Pelajaran
Kimia untuk SMA/MA. Ganeca exact: Jakarta