Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

Disusun Oleh :
Nurul Iqlima 141130067
Nurdin Darwis 141130065
Tunggul Wardana 141140140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

A. PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN

Visi :
1. Berkembang menuju kesejahteraan bersama.
2. Menciptakan win-win solution bersama pemegang saham, mitra usaha, pelanggan,
pemasok, karyawan maupun masyarakat dan selalu mengembangkan hubungan yang

saling menguntungkan.
Misi :
Pada Tahun 2015 PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk menjadi penyedia
terkemuka dan terpercaya di bidang produk pangan berprotein terjangkau di kawasan
berkembang Asia, berlandaskan kerjsama dan pengalam teruji, dalam upaya

memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait.


Bentuk Usaha :
Pembibitan ayam dengan produk utama berupa DOC (Day Old Chicks).

Profil Perusahaan :

PT Japfa Comfeed Tbk INDONESIA adalah salah satu yang terbesar dan paling
terintegrasi perusahaan agri-food di negara ini. Kegiatan bisnis inti meliputi pembuatan pakan
ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas dan budidaya pertanian.Keuntungan luar biasa
perusahaan kompetitif adalah integrasi vertikal dan skala ekonomi. Dengan menghubungkan
operasi hulu dan hilir, ia mampu menjamin output kualitas unggul di setiap tingkatan dari
pakan untuk produk makanan bernilai tambah. Integrasi membawa manfaat perlindungan
terhadap volatilitas harga, tingkat tinggi biosekuriti dan praktek berorientasi pelanggan
ditingkatkan. Skala ekonomisnya telah membuat Japfa salah satu yang terendah produsen
biaya pangan di Indonesia.Japfa sudah perintah porsi yang signifikan dari pasar unggas
domestik dan telah berhasil mencapai posisi pasar yang kuat di banyak lini bisnis.
Memanfaatkan dasar yang kokoh sebagai perusahaan berbasis agribisnis, Japfa adalah
mencari untuk membuat terobosan baru menjadi nilai tambah dan konsumen makanan
bermerek dengan maksud untuk membangun Japfa sebagai perusahaan makanan terkemuka
terintegrasi

B. ANALISIS KEUANGAN PERUSAHAAN 2005-2014

(dalam milyar Rp. kecuali disebutkan lain)

1. Aspek Likuiditas

2005
2006
2007
2008
2009
2010

Current Ratio
2.303091
1.9050
0.8073
1.733437
2.2061
2.6295

Acid Test Ratio


1.15086
1.0559
0.3574
0.733884
1.0320
1.3340

Cash Ratio
0.450584
2.6369
0.2783
0.193326
0.2988
0.4829

2011
2012
2013
2014

1.1006
1.8245
1.9011
1.5730

0.5114
0.7932
1.0136
0.7271

0.1871
0.2513
0.391
0.0788

1. Current Ratio
Dari perhitungan data yang ada, dalam kurun waktu 10 tahun PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk mengalami kondisi yang fluktuatif , dan dari tahun ke tahun cenderung
menurun terutama pada tahun 2007 dan mengalami kenaikan yang cukup signifikan
hingga tahun 2010, kemudian mengalami penurunan hingga di tahun 2014 dengan angka
untuk Current Ratio berada di 1.5730.
Kesimpulan: Pada 2007 kekayaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk tidak cukup untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dikarenakan angka untuk Current Ratio berada
di 0.8073. Dimana perusahaan dianggap baik apabila Current Ratio-nya lebih besar dari

1. Tetapi, di tahun 2014 walaupun angka untuk Current Ratio-nya lebih dari 1, perusahaan
ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sehingga dapat kami simpulkan bahwa
kekayaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk tidak cukup kuat untuk mempertahankan
kenaikan akan Current Ratio.

2. Acid Test Ratio


Dari perhitungan data yang ada, dalam kurun waktu 10 tahun PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk mengalami kondisi yang fluktuatif , dan dari tahun ke tahun cenderung
menurun terutama pada tahun 2007 dan mengalami kenaikan yang cukup signifikan
hingga tahun 2010, kemudian mengalami penurunan hingga di tahun 2014 dengan angka
untuk Acid Test Ratio berada di 0.7271.
Kesimpulan: Maka PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya sangat rendah karena besarnya rasio selalu berada dibawah angka 1, dimana
hal ini menunjukan bahwa perusahaan terlalu banyak memiliki persediaan. Dimana
persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan sering
mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas.

3. Cash Ratio
Dari perhitungan data yang ada, dalam kurun waktu 10 tahun PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk mengalami kondisi yang fluktuatif , dan dari tahun ke tahun cenderung
menurun terutama pada tahun 2007 dan 2008, juga mengalami kenaikan yang cukup
signifikan sampai tahun 2010, kemudian mengalami penurunan hingga di tahun 2014
dengan angka untuk Cash Ratio berada di 0.0788
Kesimpulan: Posisi kas perusahaan pada awal 2006 dapat menutupi hutang lancar, tetapi
pada tahun 2007 perusahaan mengalami penurunan rasio yang sangat tajam sehingga
mengalami penurunan kemampuan kas dalam memenuhi kewajiban lancar pada tahun
tersebut. Setelah penurunan tersebut posisi kas PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk masih
dalam kondisi yang fluktuatif yang cenderung menurun sampai di akhir tahun 2014.

2. Aspek Leverage

Inventory

Days

Accounts

Average

Total

Fixed

Turnover

Sales In

Receivable

Collection

Asset

Asset

Inventory

Turnover

Period

Turnover

Turnover

(x/tahun)

(hari)

(x/tahun)

(x/thaun)

(x/tahun)

(x/tahun)

2005

4.627205

78.88131

12.21349

29.88499

0.075818

0.177621

2006

5.4300

67.2191

11.7879

30.9639

0.0843

0.2472

2007

4.6559

78.3951

16.5704

22.0272

0.0928

0.2421

2008

4.930315

74.03179

16.68221

21.8796

0.074409

0.205351

2009

5.5242

66.0729

17.9247

20.3629

0.0774

0.2236

2010

4.9912

73.1287

16.5997

21.9883

0.0844

0.2315

2011

4.9508

73.7254

21.5293

16.9536

1.8911

4.6888

2012

4.0308

90.5527

18.6339

19.5879

1.6268

3.9348

2013

4.4699

81.6573

22.8737

15.9571

1.3433

4.9849

2014

4.8883

74.6680

23.1879

15.7409

1.4114

4.6355

1. Inventory Turnover
Dari data perhitungan diatas, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk cenderung stabil, namun
perputaran persediaan yang paling tinggi berada pada tahun 2009 dengan angka 5.5242 dan
mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2012 dengan angka 4.0308.

Kesimpulan : Japfa Comfeed Indonesia Tbkcukup konsisten dalam mempertahankan


perputaran terhadap persediannya untuk menghasilkan laba dari tahun ke tahun.

2. Days sales inventory


Dari perhitungan data diatas, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk cenderung stabil, dengan
kisaran 60-70 hari, namun pada tahun 2006 persediaan yang ada di perusahaan cepat terjual
diantara tahun-tahun lainnya. Tetapi, pada tahun 2009 tingkat penjualan persediaan
mengalami penurunan dengan persediaan tersebut baru laku terjual di hari ke 90.
Kesimpulan: Apabila persediaan tersebut semakin cepat terjual, maka perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan untuk menyimpan persediaan tersebut yang dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

3. Account Receivable Turnover


Dari perhitungan data diatas, kemampuan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam
mengumpulkan piutangnya cenderung meningkat terutama pada tahun 2010 ke tahun 2011.
Namun mengalami penuruanan yang paling besar berada pada tahun 2012 dengan angka
18.6339
Kesimpulan: Kemampuan perusahaan untuk menerima pelunasan piutang cenderung
mingkat dari tahun ke tahun, terutama pada tahun 2014 dengan tingkat pelunasan piutang
pertahun sebesar 23 kali per tahun.

4. Average Collection Period


Dari data perhitungan diatas, waktu yang diperlukan perusahaan dalam menagih
utangnya cukup stabil. Pada tahun 2007 mengalami peningkatan akan penagihan terhadap
utang sebesar 22.0272.
Kesimpulan: Kemampuan perusahaan dalam menagih utangnya cenderung membaik dari
tahun ke tahun karena, angka rasionya dari tahun ke tahun cenderung menurunkan dan tidak
terlalu mengalami kenaikan yang signifikan.

5. Total Asset Turnover

Dari data perhitungan diatas, perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk


menghasilkan laba cenderung semakin efektif. Tetapi pada tahun 20013 mengalami penurnan
menjadi 1.3433.
Kesimpulan:
1. Japfa Comfeed Indonesia Tbksemakin efisien dan efektif dalam penggunaan asetnya
untuk mendapatkan laba.
2. Fixed Asset Turnover
Dari data perhitungan diatas, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengalami kenaikan yang
cukup stabil dalam mencapai tingkat penjualan.
Kesimpulan: Selama 10 tahun, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengalami kenaikan yang
cukup stabil dalam mencapai tingkat penjualan yang proposional.

3. Aspek Efisiensi
Debt Ratio

Debt to
Equity Ratio

Equity Ratio

Equity

Times

Multiplier

Interest
Earned
Ratio

2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

0.859167
0.7987
0.7636
0.774706
0.6095
0.5004
0.5420
0.5654
0.6843
0.6889

7.666868
4.8479
3.6307
4.000803
1.7606
1.1361
2.1627
1.3012
2.1676
2.2152

0.112062
0.1647
0.1960
0.193638
0.3462
0.4405
0.45679
0.4345
0.3156
0.3110

8.92361
6.0696
5.1016
5.164284
2.8884
2.2704
2.1837
2.301
3.1676
3.2152

4.179714
4.1864
4.2198
3.026732
5.9725
7.4566
3.3403
3.5813
3.0423
1.6537

1. Debt Ratio
Dari perhitungan

data diatas,

perhitungan debt

ratio dari tahun 2005

sampai 2010

cenderung

mengalami

penurunan, tetapi

dari tahun 2010

sampai 2014 angka

debt ratio cenderung mengalami peningkatan.


Kesimpulan: Maka, Hutang dalam aset yang dimiliki PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
selama 5 tahun terakhir mengalami kenaiakan dimana hal ini menunjukan semakin
tingginya resiko keuangan perusahaan.

2. Debt to Equity
Dari perhitungan diatas, perhitungan terhadap Debt to Equity mengalami penurunan
yang cukup pesat di tahun 2006. Setelah itu, angka terhadap Debt to Equity mengalami
penurunan yang fluktuatif sampai di akhir tahun 2012, dan cendurung mengalami
kenaikan hingga tahun 2014.
Kesimpulan: Maka, komposisi hutang terhadap modal yang dikeluarkan oleh perusahaan
mengalami peningkatan di akhir 2014, dimana hal ini menunjukan bahwa resiko

keuangan perusahaan semakin meningkat karena 221,52% dari modalnya merupakan


hutang.

3. Equity Ratio
Dari perhitungan data diatas, perhitungan terhadap Equity Ratio cenderung meningkat
dari tahun 2005 sampai 2012, tetapi mengalami penurunan di 2 tahun terakhir sampai
tahun 2014.
Kesimpulan: Maka, berdasarkan data 2 tahun terakhir dimana PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk mengalami penurunan angka untuk Equity Ratio yang menyebabkan resiko
terhadap keuangan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk semakin besar.

4. Equity Multiplier
Dari hasil data perhitungan diatas, perhitungan akan Equity Multiplier dari tahun 2005
sampai 2012 cenderung mengalami penurunan, tetapi di 2 tahun terakhir mengalami
kenaikan kembali.
Kesimpulan: Maka, PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengalami kenaikan terhadap
resiko keuangan dari tahun 2013 sampai 2014.

5. Times Interest Earned Ratio


Dari data perhitungan data diatas, dari awal 2005 sampai 2009 cenderung menurun
tetapi di tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup pesat,namun ditahun selanjutnya
sampai di akhir tahun 2014 mengalami penurunan, dimana pada tahun 2014 mencapai
pada angka 1.6537.
Kesimpulan: Maka, kamampuan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam memenuhi
kewajiban untuk laba operasi selama 2005-2009 kurang baik, dan ditahun 2010
kemampuannya meningkat dengan sangat baik, tetapi jatuh kembali di tahun berikut
hingga akhir 2014.

4. Aspek Profitabilitas

Gross

Operating

Net Profit

Operating

Return on

Earning

Profit

Profit

Margin

Income

Equity

per Shares

Margin

Margin

Return of

(ROE)

(EPS)

0.109056
0.3990
0.2281
0.243034
0.3875
0.3120
0.1773
0.2255
0.1380
0.0696

27
160
121
147
393
463
60
94
56
31

Assets
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

0.170421
0.1733
0.1816
0.152979
0.1862
0.2185
0.1637
0.1785
0.1583
0.1316

0.785257
0.8758
1.1728
1.52793
2.9275
2.6752
0.0708
0.0878
0.0853
0.0574

0.007641
0.0372
0.0228
0.021989
0.0567
0.0687
0.0429
0.0602
0.0324
0.0153

(ROA)
0.059537
0.0738
0.1089
0.113692
0.2267
0.2257
0.1339
0.1429
0.1146
0.0081

1. Gross Profit Margin


Dari perhitungan data diatas, perhitungan akan gross profit margin cenderung stabil
tetapi mengalami peningkatan di tahun 2010. Namun, dari 10 tahun terakhir titik terendah
dari gross profit margin ada di tahun 2014.
Kesimpulan: Maka, kemampuan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam berproduksi
secara efisien cenderung stabil, tapi kemampuan terendah perusahaan dalam berproduksi
secara efisien berada di tahun 2014 dengan angka 13,16%, kondisi ini menunjukan hal
yang tidak baik.

2. Operating Profit Margin


Dari perhitungan data diatas, dari tahun 2005 sampai 2010 cenderung mengalami
kenaikan terhadap perhitungan Operating Profit Marginnya. Tetapi dalam 4 tahun terakhir
mengalami penurunan yang sangat drastis dengan angka di tahun 2014 sebesar 5,74%.
Kesimpulan: Maka kemampuan akan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang
sebenarnya dari operasi mengalami kenaikan di 2005 sampai di 2010 sedangkan
mengalami penurunan di 4 tahun terakhir, dimana kondisi ini buruk bagi perusahaan.

3. Net Profit Margin

Dari perhitungan data diatas, dari tahun 2005 sampai 2010 cenderung mengalami
kenaikan yang cukup stabil tetapi di tahun berikutnya sampai 2014 mengalami penurunan
yang fluktuatif dengan pencapaian angka 1,53% di tahun 2014.
Kesimpulan: Maka kemampuan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk untuk menghasilkan
laba bersih setelah pajak dari tahun 2005 sampai 2010 cenderung meningkat dengan stabil
tetapi di 4 tahun terkahir mengalami penurunan dimana kondisi ini menunjukan keadaan
yang tidak baik.

4. Operating Income Return of Assets (ROA)


Dari perhitungan data diatas, dari tahun 2005 sampai 2009 cenderung mengalami
kenaikan yang stabil, tetapi di tahun selanjutnya mengalami penurunan sampai di akhir
tahun 2014 dengan angka 0.81%.
Kesimpulan: Maka, keadaan keuangan perusahaan mengalami kenaikan di tahun 2005
dan 2009 dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari nilai aktiva, sedangkan di
tahun 2010 sampai akhir 2014 mengalami penurunan, dimana hal ini buruk bagi
perusahaan.

5. Return on Equity
Dari data perhitungan data diatas, angka untuk ROE sendiri mengalami perubahan
yang sangat fluktuatif dan tidak stabil, tetapi di titik ROE tertinggi di alami pada tahun
2006 dan titik terendah dialami pada tahun 2014 dengan angka 6,96%.
Kesimpulan : Maka, kemampuan perushaan dalam mengelola modalnya secara efektif di
tahun 2006 sangat baik dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya.

6. Earning per Share


Dari data perhitungan data diatas, titik tertinggi dari perhitungan earning per share
adalah pada tahun 2010 dan titik terendah di tahun 2007 dan 2014.

Kesimpulan: Maka, kemampuan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam memberikan
laba kepada investor sangat baik di tahun 2010 dan sangat buruk di tahun 2007 dan 2014.

C. ANALISIS SAHAM PERUSAHAAN

Date

Dividends

4/22/2015

472

10/10/2014

244

5/12/2014

355

10/3/2013

160

5/16/2013

455

10/17/2012

230

5/9/2012

695

10/25/2011

300

5/23/2011

640

10/27/2010

161.5

Analisis Return Saham :

Analisis :

Return yang diberikan oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk kepada para
investorberupa deviden yang dibagikan dua kali setiap tahunnya. Besar deviden yang
dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham mengalami fluktuasi dari tahun 2010
hingga 2015 disetiap kuarternya. Hal ini dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dalam
mengelola aktiva, liabilitas dan ekuitas dari perusahaan setiap tahunnya

D. ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KONDISI KEUANGAN


PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN
PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN RETURN SAHAM
Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis perhitungan dan pembahasan terhadap
laporan keuangan perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan PT. Charoen Pokphand
Indonesia Tbk periode tahun 2005 2014, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Aspek Likuiditas
Kinerja keuangan perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk diketahui mengalami
fluktuasi, dapat dilihat dari segi Current Ratio dan Quick Ratio yang berada di bawah
standar rata-rata industri, sehingga kinerja keuangan dapat dikatakan masih kurang baik
dalam menjamin hutang perusahaan menggunakan aktiva lancarnya.

2. Rasio Leverage
Kinerja keuangan perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk menunjukkan tingkat
aktivitas dalam keadaan cukup baik. Untuk rasio Inventory Turn Over (ITO) dan
Receivable Turn Over (RTO) menunjukkan hasil yang baik karena peningkatan penjualan
bersih membuat keadaan menjadi baik. Sedangkan untuk Fixed Assets Turn Over (FATO)
dan Total Assets Turn Over (TATO) menunjukkan jauh dibawah standar sehingga hal ini
menunjukkan bahwa volume aktiva masih jauh dari penjualan.

3. Rasio Efisiensi
Keadaan hutang perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam keadaan kurang
baik, karena hasil Debt Ratio dan Debt Equity Ratio cenderung mengalami peningkatan,

yang berarti risiko keuangan perusahaan juga semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya peningkatan jumlah hutang, aktiva, dan ekuitas setiap tahunnya yang
menyebabkan perusahaan tidak mampu untuk dibiayai dengan modal yang dimilikinya
sendiri.

4. Rasio Profitabilitas
Secara keseluruhan kemampuan perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk untuk
menghasilkan pendapatan kurang baik karena rasio menunjukkan fluktuasi. Hal tersebut
dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan Gross Profit Margin (GPM), Net Profit
Margin (NPM), Profit Margin (PM), Return on Investment (ROI), dan Return on Equity
(ROE) yang menunjukkan bahwa tingkat penjualan perusahaan kurang baik, karena
perusahaan kurang efektif menggunakan aktivanya untuk memperoleh laba bersih.
Kinerja keuangan perusahaan berdampak pada harga saham dan return saham karena
jika kinerja perusahaan itu bagus, maka laba akan meningkat, dan deviden yang dibagikan
kepada para investor juga akan meningkat. Peningkatan deviden ini menyebabkan
peningkatan permintaan saham PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Permintaan saham
inilah yang akan memberikan dampak terhadap harga saham perusahaan PT. Japfa
Comfeed Indonesia Tbk.

KESIMPULAN:
Dari data dan analisis yang telah didapat, dapat disimpulkan bahwa saham PT. JApfa
Comfeed Indonesia Tbk memiliki tingkat resiko tinggi dan dengan kemungkinan tingkat
pengembalian deviden yang tinggi pula. Sehingga para investor yang menyukai saham
beresiko tinggi dapat memilih saham PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Anda mungkin juga menyukai