Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SERI REAKSI BOWEN DAN MINERAL


SILIKAT DAN NONSILIKAT

DISUSUN OLEH :
K
STTNAS
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karna atas
limpahan rahmat dan karunia-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Seri Reaksi Bowen dan Mineral Silikat dan Nonsilikat dengan lancar.
Tak lupa pula Penulis kirimkan salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad
SAW.
Dalam pembuatan makalah ini Penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada kedua orangtua di rumah yang telah
memberi semangat, bantuan materil maupun doanya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
Penulis pada khususnya,Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata Penulis
mengucapkan terima kasih.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang . 1
1.2 Pengertian Mineral 1
1.3 Tujuan Pembahasan........... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Seri Reaksi Bowen......... 3
2.2 Mineral Silikat................................. 6
2.3 Mineral Nonsilikat............................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 10
3.2. Saran...... 10
DAFTAR PUSTAKA.... 11

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi adalah suatu bidang ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari
segalasesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan
kelompok ilmuyang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun
diatas permukaan bumi,kedudukannya diAlam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hinggasekarang. Ilmu ini
mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua,samudra,
cekungan dan rangkaian pegunungan.Untuk mempelajari semua tentang Bumi
dimulai dari pembentuk bumi yang paling dasaryaitu mineral. Mineral dapat kita
jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujudsebagai batuan, tanah, atau
pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa daripadamineral tersebut
dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar,
sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak.Mineral,
kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan
padatnya,sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila
kondisinyamemungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan
diasumsikan sebagai bentuk- bentuk yang teratur yang dikenal sebagai kristal.
Dengan demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat
yang homogen yang memiliki polainternal susunan tiga dimensi yang teratur.
1.2 Pengertian Mineral

Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau
persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik,
mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan
atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana
kita meninjaunya.

1
Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah
mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam,
biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan
mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom
serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut
tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan
menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya
merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu
diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk
definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai
atom atom yang tersusun secara teratur.
D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam
dan bukan hasil suatu kehidupan.
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat
juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral
padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan
yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang
geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang

bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair,


sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral
dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan
bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat
didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut.

1.3 Tujuan Pembahasan


Untuk mengetahui lebih lanjut seri reaksi Bowen serta mineral silikat dan
non silikat.
2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Seri Reaksi Bowen

http://www.planetaryexploration.net/jupiter/io/photoglossary/images/bowens_reac
tion.jpg

Bowen Reaction Series


Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi
dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:

Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral.


Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral.

3
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung
semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan
bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan
dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya
Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun
oleh Bowen.
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk
dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut
jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan
Piroksan merupakan pasangan Incongruent Melting; dimana setelah
pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen.
Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan
temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam
temperatur yang rendah.
Mineral disebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena
mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral
yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada
batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu
menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang
terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan
asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi berubahnya komposisiPlagioklas ini
merupakan deret : Solid Solution yang merupakan reaksi kontinue, artinya
kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan

menerus. Dalam hal ini Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering
disebut Juga "Calcic Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya
Na ( "Sodic Plagioklas / Alkali Plagioklas" ).
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium
Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral
Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau
mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah
mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.

4
Deret Bowen menggambarkan secara umum urutan kristalisasi suatu mineral
sesuai dengan penurunan suhu [bagian kiri] dan perbedaan kandungan magma
[bagian kanan], dengan asumsi dasar bahwa semua magma berasal dari magma
induk yang bersifat basa.
Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang; kontinyu dan diskontinyu.
Continuous branch [deret kontinyu]
Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu,
mineral awal akan turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya. Dari
bagan, plagioklas kaya kalsium akan terbentuk lebih dahulu, kemudian seiring
penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa larutan magma yang
pada akhirnya membentuk plagioklas kaya sodium. Demikian seterusnya reaksi
ini berlangsung hingga semua kalsium dan sodium habis dipergunakan. Karena
mineral awal terus ikut bereaksi dan bereaksi, maka sangat sulit sekali ditemukan
plagioklas kaya kalsium di alam bebas.
Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas
[plagioklas kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium].
Discontinuous branch [deret diskontinyu]
Deret ini dibangun dari mineral ferro-magnesian sillicates. Dalam deret
diskontinyu, satu mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu tertentu
dengan melakukan melakukan reaksi terhadap sisa larutan magma. Bowen

menemukan bahwa pada suhu tertentu, akan terbentuk olivin, yang jika diteruskan
akan bereaksi kemudian dengan sisa magma, membentuk pyroxene. Jika
pendinginan dlanjutkan, akan dikonversi ke pyroxene,dan kemudian biotite
[sesuai skema]. Deret ini berakhir ketika biotite telah mengkristal, yang berarti
semua besi dan magnesium dalam larutan magma telah habis dipergunakan untuk
membentuk mineral.
Bila pendinginan terjadi terlalu cepat dan mineral yang telah ada tidak sempat
bereaksi seluruhnya dengan sisa magma, akan terbentuk rim [selubung] yang
tersusun oleh mineral yang terbentuk setelahnya.

2.2 Mineral Silikat


Mineral silikat merupakan bagian terbesar dari mineral
pembentuk batuan yaitu sekitar 90 persen dari kerak bumi. Mineral ini
merupakan kombinasi unsur-unsur utama yang terdapat di bumi ; O, Si,
Al, Fe, Ca, Na, K, Mg atau yang lebih di kenal dengan lapisan SiAl dan
SiMa. Dasarnya semua batuan beku, batuan sedimen semua kecuali satu batuan

metamorf, dan banyak terdiri dari hanya mineral silikat (mineral penting)
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur
metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi
terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai
kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang
membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat
pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.

Kelompok mineral silikat dibagi lagi menjadi 11 kelompok, yaitu:


(1) Struktur Kristal Silikat Lempeng yang masuk kelompok Mineral Liat:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal
silikat lempeng kelompok mineral liat adalah:

(1.1) Mineral Liat Kaolinit {Si4Al4O10(OH)4}


(1.2) Mineral Liat Vermikulit {AlMg5(OH)12(Al2Si6)}
(1.3) Mineral Liat Klorit {AlMg5O20(OH)4}
(1.4) Mineral Liat Montmorillonit
(2) Struktur Kristal Silikat Lempeng yang masuk kelompok Mika:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal
silikat lempeng kelompok mika adalah:
(2.1) Mineral Muskovit {K2Al2Si6Al4O20(OH)4}
(2.2) Mineral Biotit {K2Al2Si6(Fe++,Mg)6.O20(OH)4}

6
(3) Struktur Kristal Silikat Lempeng yang masuk kelompok Serpentin:
Mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal silikat
lempeng kelompok serpentin adalah:
(3.1) Mineral Serpentin {Mg3Si2O5(OH)4}
(4) Struktur Kristal Silikat Kerangka Feldsfar:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal
silikat kerangka feldsfar adalah:
(4.1) Mineral Alkali Feldsfar {(Na,K)2O.Al2O3.6SiO2}
(4.2) Mineral Plagioklas (Na2O.Al2O3.6SiO2)
(5) Struktur Kristal Silikat Rantai Kelompok Piroksin:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal
silikat rantai kelompok piroksin adalah:
(5.1) Mineral Enstatit (MgO.SiO2)
(5.2) Mineral Hipersten {(Mg,Fe)O.SiO2}
(5.3) Mineral Diopsit (CaO.MgO.2SiO2)
(5.4) Mineral Augit {CaO.2(Mg,Fe)O.(Al,Fe)2O3.3SiO2}
(6) Struktur Kristal Silikat Rantai Kelompok Amfibol:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal
silikat rantai kelompok amfibol adalah:
(6.1) Mineral Hornblende {Ca3Na2(Mg,Fe)8(Al.Fe)4.Si14O44(OH)4}

(6.2) Mineral Termolit {2CaO.5(Mg,Fe)O.8SiO2.H2O}


(7) Struktur Kristal Silikat Kelompok Olivin:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal
silikat kelompok olivin adalah:
(7.1) Mineral Olivin {2(Mg,Fe)O.SiO2}
(7.2) Mineral Titanit (CaO.SiO2.TiO2)
(7.3) Mineral Tormalin (Na2O.8FeO.8Al2O3.4B2O3.16SiO2.5H2O)
(7.4) Mineral Sirkon (ZrO2.SiO2)

7
(8) Struktur Kristal Silikat Kelompok Garnet:
Mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal silikat
kelompok garnet adalah:
(8.1) Mineral Almandit (Fe3Al2Si3O12)
(9) Struktur Kristal Silikat Kelompok Epidol:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat dengan struktur kristal
silikat kelompok epidol adalah:
(9.1) Mineral Soisit (4CaO.3Al2O3.6SiO2.H2O)
(9.2) Mineral Klinosoisit (4CaO.3Al2O3.6SiO2.H2O)
(9.3) Mineral Epidot (4CaO.3(Al,Fe)23.6SiO2.H2O)
(10) Struktur Kristal Silikat Orto dan Cincin:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral silikat kelompok struktur kristal
silikat orto dan cincin adalah:
(10.1) Mineral Klanit (Al2O3.SiO2)
(10.2) Mineral Silimanit (Al2O3.SiO2)
(11) Struktur Kristal Silikat:
Mineral yang termasuk dalam mineral silikat kelompok struktur kristal silikat
adalah:
(11.1) Mineral Andalusit (Al2O3.SiO2)

2.3 Mineral Nonsilikat


Kelompok mineral bukan silikat dibagi lagi menjadi 6 kelompok, yaitu:
(1) mineral fosfat, (2) mineral karbonat, (3) mineral klorit, (4) mineral sulfat, (5)
mineral hidroksida, dan (6) mineral oksida. Contoh mineral tanah yang termasuk
keenam kelompok mineral bukan silikat ini disajikan sebagai berikut:
(1) Mineral Fosfat:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral bukan silikat kelompok mineral
fosfat adalah:
(1.1) Mineral Apatit {Ca4(CaF)(PO4)3} atau {Ca4(CaCl)(PO4)3}

8
(2) Mineral Karbonat:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral bukan silikat kelompok mineral
karbonat adalah:
(2.1) Mineral Kalsit (CaCO3)
(2.2) Mineral Dolomit {(Ca, Mg)CO3}
(3) Mineral Klorit:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral bukan silikat kelompok mineral
klorit adalah:
(3.1) Mineral Halit (NaCl)
(4) Mineral Sulfat:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral bukan silikat kelompok mineral
sulfat adalah:
(4.1) Mineral Gipsum (CaSO4.2H2O)
(4.2) Mineral Jarosit {KFe3(OH)6(SO4)2}
(5) Mineral Hidroksida:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral bukan silikat kelompok mineral
hidoksida adalah:
(5.1) Mineral Gibsit {Al(OH)3}
(5.2) Mineral Buhmit {Gamma Al.O(OH)}

(5.3) Mineral Gutit {Alfa FeO.OH}


(5.4) Mineral Lepidokrosit {Gamma FeO.OH}
(6) Mineral Oksida:
Beberapa mineral yang termasuk dalam mineral bukan silikat kelompok mineral
oksida adalah:
(6.1) Mineral Hematit (Fe2O3)
(6.2) Mineral Ilmenit (FeO.TiO2)
(6.3) Mineral Rutil (TiO2)
(6.4) Mineral Anatase (TiO2)
(6.5) Mineral Brokit (TiO2)
(6.6) Mineral Magnetik (Fe3O4)

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan
kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
Mineral-mineral dalam seri reaksi Bowen dapat digolongkan dalam dua golongan
besar yaitu:

Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral.


Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral.

Mineral silikat merupakan bagian terbesar dari mineral


pembentuk batuan yaitu sekitar 90 persen dari kerak bumi. Mineral ini
merupakan kombinasi unsur-unsur utama yang terdapat di bumi ; O, Si,
Al, Fe, Ca, Na, K, Mg atau yang lebih di kenal dengan lapisan SiAl dan
SiMa. Dasarnya semua batuan beku, batuan sedimen semua kecuali satu batuan

metamorf, dan banyak terdiri dari hanya mineral silikat (mineral penting).

Kelompok mineral bukan silikat dibagi lagi menjadi 6 kelompok, yaitu: (1)
mineral fosfat, (2) mineral karbonat, (3) mineral klorit, (4) mineral sulfat, (5)
mineral hidroksida, dan (6) mineral oksida.
3.2. Saran

10

DAFTAR PUSTAKA

http://jabiger.blogspot.com/
http://linaparanitageo2012.blogspot.com/2012/12/mineral-silikat-dan-nonsilikat.html
http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html
http://apitnoparagon.wordpress.com/2010/01/21/deret-reaksi-bowen-bowensreaction-series/
http://klastik.wordpress.com/2010/06/17/pengertian-mineral/

11

Anda mungkin juga menyukai