Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karna atas
limpahan rahmat dan karunia-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Mineral Nonsilikat: Native Elements, Karbonat, dan Halida dengan
lancar. Tak lupa pula Penulis kirimkan salawat dan salam kepada Nabi Besar
Muhammad SAW.
Dalam pembuatan makalah ini Penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada kedua orangtua di rumah yang telah
memberi semangat, bantuan materil maupun doanya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
Penulis pada khususnya,Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata Penulis
mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 4 Desember 2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .
1.2 Pengertian Mineral...
1.3 Pengertian Mineral Nonsilikat.............................................
1.4 Tujuan Pembahasan...........

1
2
3
3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Native Elements ............................... 4
2.2 Karbonat................................. 10
2.3 Halida................................................................................. 11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.... 19
3.2. Saran... 20
DAFTAR PUSTAKA...

ii

21

MAKALAH
MINERAL NONSILIKAT: NATIVE
ELEMENTS, KARBONAT, dan
HALIDA

DISUSUN OLEH :
K
STTNAS
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kristalografi dan mineralogi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
tentang kristal dan mineral-mineral penyusun pembentuknya, serta dasar disiplin
ilmu kristalografi. Bidang ini terkait dalam ilmu geologi tentang kimia dan fisika.
Secara mendalam pokok bahasan yang dikaji meliputi sifat-sifat geometri Kristal
serta fisis kristal.
Secara tersendiri kristalografi diartikan satu cabang ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat di dalam geometri kristal terutama berkaitan
dengan permasalahan perkembangan, pertumbuhan, kenampakan luar suatu
struktur dalam sifat fisis lainnya. Sedangkan mineralogi merupakan ilmu yang
secara dalam mempelajari tentang sifat-sifat mineral pembentuk batuan yang
terdapat di bumi dan manfaat bagi manusia serta dampaknya terhadap sifat tanah.
Mempelajari kristalografi berarti akan membahas tentang bagaimana serta
dimana kristal diartikan bidang homogen yang memiliki bidang polyhedral
tertentu.Bidang muka yang licin dalam suatu kristal di dalam kristalografi dan
mineralogi biasanya bersifat anisotrop dan tembus air.
Sedangkan di dalam mempelajari mineralogi berarti akan membahas
mineral dimana merupakan benda padat homogen yang ada di alam dengan
komposisi kimia tertentu,mempunyai atom yang teratur dan biasanya terbentuk
secara alami.

1.2 Pengertian Mineral

Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah
mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam,
biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan
mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom
serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut
tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan
menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya
merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu
diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk
definisinya.

Definisi mineral menurut beberapa ahli :

L.G. Berry dan B. Mason, 1959


Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai
atom atom yang tersusun secara teratur.

D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972


Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam
dan bukan hasil suatu kehidupan.

Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi
dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral
mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak
setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar.
Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada
mineral yang bersangkutan.

2
Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi
adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam
bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri.
Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat
dari mineral mineral tersebut. Dalam pengklasifikasian umum, mineral dibagi atas
dua pembagian umum, yaitu mineral silikat, dan mineral non silikat.

1.3 Pengertian Mineral Nonsilikat


Mineral Non Silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya
bukan dari Silica. Beberapa mineral sebagian besar tidak mengandung kombinasi
Silicon dan Oksigen, seperti yang mineral silikat lakukan. Kelompok mineral,
yang disebut nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral
Non Silicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia, seperti
emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi,
aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby. Secara garis besar hampir
semua jenis mineral ini mempunyai komposisi kimia yang sederhana berupa
unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur), atau oksida (bila
unsur logam bersenyawa dengan oksigen). Native element seperti tembaga,
perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak jarang
ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat (Vein)
dengan cukup besar.
1.4 Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian mineral nonsilikat


khususnya native elements, karbonat dan golongan halida beserta contohcontohnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Native Elements
Mineral unsur asli adalah elemen-elemen yang terjadi di alam dalam
bentuk uncombined mineral dengan struktur yang berbeda. Termasuk kelas
elemen logam dan intermetalik elemen, semi-logam dan non logam. Kelompok ini
juga termasuk alam paduan, phosphides, silisida, nitrida dan karbida.
Unsur-unsur (yang mencakup lebih dari seratus dikenal mineral) adalah
kelas yang beragam ketika diambil secara keseluruhan. Kebanyakan dari
keragaman ini, bagaimanapun, adalah karena keragaman Subkelas Non-logam.
Subkelas Logam dan berhubungan dengan logam paduan logam yang
mengandung properti yang agak mirip karena cara umum di mana mereka
mengkristal dan obligasi. Perbedaan terbesar dalam logam warna. non-logam,
bagaimanapun, sangat beragam. Misalnya, mineral yang paling sulit diketahui
manusia adalah dari subclass ini, dan juga sebagai salah satu paling lembut. nonlogam mencakup beberapa unsur yang dikenal sebagai semi-logam yang memiliki
beberapa properti dengan logam tetapi berbeda dalam karakteristik lainnya.
Logam paduan adalah mineral yang terdiri dari kombinasi yang berbeda
dalam satu mineral logam. Semua logam asli murni biasanya oleh beberapa
persentase poin, tetapi ini tidak dibedakan sebagai mineral yang berbeda, kecuali
jika mereka memenuhi kriteria mineralogi tertentu. Umumnya mereka harus

konsisten dalam komposisi mereka dan elemen masing-masing menempati


tempat-tempat tertentu dalam kisi kristal mereka agar dapat disebut sebagai
mineral baru. Paduan yang terdiri dari semi-logam dengan logam diklasifikasikan
sebagai sulfida tetapi kadang-kadang terdaftar sebagai elemen. Mereka biasanya
berbagi kesamaan dengan sulfida lain dalam sifat fisik mereka. Mineral ini berada
di Selenides, yang Tellurides, yang Antimonides dan Arsenides subclass dari
Kelas yang Sulfida. Perbedaan utama antara unsur paduan dan semi-logam ini
paduan adalah adanya ikatan kovalen dalam mineral ini sebagai lawan dari ketat
murni ikatan metalik logam dan paduan logam.

4
Yang paling sulit untuk mengklasifikasikan adalah logam / non-logam kombinasi
mineral. Mineral ini, yang menggabungkan logam seperti besi dengan sangat
unsur non-logam karbon, nitrogen, fosfor dan silikon cukup unik dan sangat
langka. Mereka tidak terlalu berbeda dari yang biasanya menggabungkan sulfida
logam dengan belerang. Tapi kelas sulfida adalah dengan konvensi terbatas pada
belerang dan semi-logam kombinasi seperti yang dibahas di atas. Ini mungkin
akan mengejutkan orang-orang untuk mengetahui bahwa Kelas Elemen
mengandung mineral yang terdiri dari lebih dari satu elemen. Elements, oleh
definisi kimia terdiri dari semua atom yang sama, sedangkan zat yang terdiri dari
dua atau lebih elemen senyawa. inkonsistensi adalah dijelaskan dengan hanya
membolehkan ikatan mineral-mineral yang mirip dengan unsur-unsur yang lebih
tradisional. Logam paduan logam ikatan dengan obligasi dan karbon-karbon
ikatan berlian mirip dengan ikatan karbon-silikon di Moissanite. Jenis ikatan
kovalen disebut elemen obligasi . Semua dalam semua Unsur Kelas adalah agak
rumit dan kelas menarik mineral. Sejumlah mineral terdiri dari satu elemen:
mereka tidak senyawa, tapi unsur asli. Beberapa elemen asli yang berharga, ada
yang hanya berguna, tetapi tidak ada yang sepele. Berikut adalah pilihan yang
lebih terkenal unsur mineral.

Subclass: Native Metals


o Kadmium Cd
o Kromium Cr
The Gold Group:
o Aluminum Al
o Tembaga Cu


o
o
o

o Emas Au
o Lead Pb
o Mercury Hg
o Perak Ag
o Indium In
o Besi Fe
o Nikel Ni
The Platinum Group
Iridium (Ir, Os, Ru)
Paladium Pd
Platinum Pt

5
o
o
o
o
o

Rhodium (Rh, Pt)


Tellurium Te
Timah Sn
Titanium Ti
Seng Zn

Subclass: Paduan Logam


o Anyuiite Au (Pb, Sb) 2
o Auricupride Cu 3 Au
o Belendorffite Cu 7 Hg 6
o Kuningan Cu 3 Zn 2
o Cabriite Pd 2 SnCu
o Chengdeite Ir 3 Fe
o Cupalite (Cu, Zn) Al
o Danbaite CuZn 2
o Eugenite Ag 9 Hg 2
o Hunchunite (Au, Ag) 2 Pb
o The Iron-nickel Group
o Besi Fe
o Besi-nikel (Fe, Ni)
o Kamacite alpha (Fe, Ni)
Nikel Ni
o Taenite beta (Fe, Ni)
o Tetrataenite FeNi
o Wairauite CoFe
o Isoferroplatinum (Pt, Pd) 3 (Fe, Cu)
o Kolymite Cu 7 Hg 6

o
o
o
o
o
o
o
o

Luanheite Ag 3 Hg
Maldonite Au 2 Bi
Osmium (Os, Ir)
Paraschachnerite Ag 2 Hg 3
Plumbopalladinite Pd 3 Pb 2
Schachnerite Ag 1,1 Hg 0,9
Stannopalladinite Pd, Cu) 3 Sn 2
Tetraauricupride AuCu

6
o
o
o
o

Tetraferroplatinum PtFe
Weishanite (Au, Ag) 3 Hg 2
Yuanjiangite AuSn
Zhanghengite (Cu, Zn, Fe, Al, Cr)

Subclass: Native Non-metals and Semi-metals:

Arsenik Group
oAntimony Sb
oArsenic As
oBismut Bi
oStibarsen SbAs
oStistaite SnSb
oArsenolamprite As
Karbon Group
oChaoite C
oDiamond C
oGrafit C
oLonsdaleite C
oMoissanite SiC
oNierite Si 3 N 4
oParadocrasite Sb 2 (Sb, As) 2
oRosickyite S
oSelenium Se
oSilicon Si
oSinoite Si 2 N 2 O
oSulfur S
oTellurium Te

Subclass: Minerals with metallic and non-metallic elements:


oBarringerite P (Fe, Ni) 2 P

oCarlsbergite CrN
oCohenite Fe 3 C
oHaxonite (Fe, Ni) 23 C 6
oNiggliite PtSn

7
oNierite Si 3 N 4
oOsbornite TiN
oPerryite (Fe, Ni) 8 (Si, P) 3
oRoaldite Fe 4 N
oSchreibersite (Fe, Ni) 3 P
oSiderazot Fe 5 N 2
oSuessite (Fe, Ni) 3 Si
oTongbaite Cr 3
Golongan Mineral Native Element
Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan
dengan hanya memiliki satu unsur kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak
mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya
tenacity golongan mineral ini adalah malleable yang jika ditempa dengan palu
akan menjadi pipih. Dan juga dapat bertenacity ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang namun tidak akan kembali seperti semula jika dilepaskan. Kelas
mineral ini terdiri dari dua bagian umum :
a). Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas , perak , dan
tembaga.
b). Semimetal dan non metal (bukan logam). Contohnya sulfur dan bismuth.
Sistem Kristal pada NE dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan sifat mineral itu
sendiri. Bila logam seperti emas, perak dan tembaga maka sistem kristalnya
adalah isometric. Jika bersifat semilogam seperti arsenic dan bismuth maka
system kristalnya hexagonal. Dan jika unsur mineral tersebut non logam seperti
sulfur maka sistem kristalnya dapat berbeda-beda. Pada umumnya berat jenis dari
mineral-mineral ini tinggi yaitu berkisar antara 6 gr/cm3. Dalam grup NE ini juga
termasuk natural alloys seperti electrum , phosphides , silicides , nitrides, dan
carbides.

Berikut akan diberikan beberapa contoh mineral golongan NE beserta


deskripsinya.

8
A. Sulfur (S)

Tempat ditemukan

Kawah Papandayan , Jawa Barat

Sistem Kristal

Orthorombik

Warna

Kuning sampai kuning kecoklatan

Gores

Putih

Kilap

Non Logam

Belahan dan pecahan : Tidak sempurna & choncoidal


Kekerasan

1,5 2,5 Skala Mohs

Berat Jenis

2,07 gr/cm3

Genesa

Dapat terbentuk didaerah gunung api aktif , disekitar


mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang
memisahkan sulfur dari sulfat.

Manfaat

B. Intan (C)

Bahan pembuat asam sulfat (H2SO4), bahan pembuat


insektisida, pupuk buatan , vulkanisasi karet , sabun ,
obat kulit , industri tekstil , cat dan kertas.

9
Tempat ditemukan

: Martapura , Kalimantan

Sistem Kristal

: Isometrik

Warna

: Bening , jingga , merah muda , hijau , atau hitam.

Goresan

: Putih

Kilap

: Kilap Intan

Belahan dan pecahan

: Sempurna & choncoidal

Kekerasan

: 10 Skala Mohs

Berat jenis

: 3,5 gr/cm3

Genesa

: Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku


ultrabasa , yaitu
porfiri-olivin,atau
porfirikaya-flogopit. Batuan ini dikenal sebagai
kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit alluvial ,
baik di sungai-sungai maupun di pantai.

Kegunaan

: Sebagai alat pemotong kaca dalam industri ,


dipasangpadamata bor untuk eksplorasi, dan
untuk perhiasan sebagai batu perma

2.2 Karbonat
Elemen karbonat mengandung kombinasi Karbon dan Oksigen dan
merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3
dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang
membentuk batuan sedimen. Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh
endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan
pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam
kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).Carbonat,

nitrat dan borat memiliki kombinasi antara logam atau semilogam dengan anion
yang kompleks dari senyawa-senyawa tersebut (CO3, NO3, dan BO3). Beberapa
contoh mineral yang termasuk kedalam golongan kelas carbonat ini adalah
dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3).

10

Gambar Mineral Karbonat


2.3 Halida
Kelompok halida dalah mineral yang anionnya terdiri dari unsur unsur
halogen (golongan VII pada tabel periodik unsur, meliputi F, Cl, Br, I). Anion dari
unsur halogen ini biasanya berikatan dengan kation logam yang bersifat
elektropositif seperti natrium (Na+1), potasium (K+1), dan kalsium (Ca+1).
Ciri khas mineral kelompok halida :
1.

Rapuh

2.

Translusen

3.

Mudah larut

4.

Memiliki kekerasan menengah

5.

Titik lebur tidak terlalu tinggi

6. Konduktor listrik dan panas yang buruk

Ciri khas tersebut dikarenakan ikatan yang menyusun mineral dalam


kelompok halida merupakan ikatan ion dan bermuatan listrik kecil.

11

Kegunaan Mineral Kelompok Halida :


1.

Halida seperti cerargit (AgCl), bromit(AgBr), dan iodirit (AgI) berhubungan erat
dengan bijih perak dan dikenal di beberapa tempat seperti Meksiko, New South
Wales (Australia) dan barat daya Amerika Serikat.

2.

Atacamite adalah konstituen dari bijih tembaga seperti yang terdapat di eksplorasi
tembaga di Chile.
3. Kriolit (Na3AlF4) digunakan untuk pengolahan bijih alumunium seperti bauksit.
4. Kandungan potsium dalam silvit (KCl) dimanfaatkan sebagai pupuk.
Klasifikasi mineral kelompok halide berdasarkan Nickel Strunz, mineral
kelompok halide dibedakan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Halida sederhana, tanpa kandungan H2O contohnya seperti: Halit, Sylvit,
Miersite, dan Villiaumite.
2. Halida sederhana, dengan kandungan unsur H2O contohnya seperti : Hydrohalite,
Antarcticite, dan Chloraluminte.
3. Halida kompleks contoh mineralnya seperti: Steropesite, Avogadrite dan
barberiite
4. Oxyhalides, Hydroxyhalides and related double halides contoh mineralnya seperti
: Atacamite, Melanothallite, dan Paratacamite
Contoh mineral kelompok halida :
1. Halit (NaCl)

(Gambar 7: Halit)

12

Halit secara umum lebih dikenal sebagai rock salt adalah mineral dengan
komposisi kimia natrium klorida (NaCl) sehingga memiliki ciri khas yaitu rasanya
yang asin. Mineral halit biasanya berbentuk bongkahan, atau granular (berbutir)
kasar. Halit terbentuk pada dasar sedimen evaporit yang luas yang dihasilkan dari
pengeringan danau tertutup dan laut. Mineral halit banyak dimanfaat sebagai
penghasil Na dan Cl dalam industry kimia, serta untuk pembuatan macam
macam soda seperti bikarbonat dan caustic soda.
Identifikasi mineral halit:
Warna
: putih, pink, biru gelap dan terang, colourless
Cerat
: putih
Kilap
: kaca
Sistem Kristal
: isometrik
Belahan
: sempurna
Pecahan
: konkoidal
Kekerasan
: 2,5
Ketembusan Cahaya : Transparan
Berat Jenis
: 2,17
2. Silvit (KCl)

(Gambar 8: Silvit)
Silvit atau lebih dikenal sebagai potasium klorida, memiliki karakteristik mineral
yang sama dengan mineral halit, hanya saja yang membedakannya dari halit

13
adalah rasanya yang asin dan agak lebih pahit. Silvit banyak ditemukan didaerah
endapan evaporasi seperti di New Mexico dan Texas bagian barat dengan bentuk
biasanya berbentuk bongkahan, massif berbutir kasar. Silvit biasanya
dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman karena memiliki kandungan potasium yang
berlimpah.
Identifikasi mineral Silvit:
Warna
: putih, putih kekuningan, putih kemerahan, putih
kecoklatan, putih kebiruan
Cerat
: putih
Kilap
: kaca
Sistem Kristal
: isometrik
Belahan
: sempurna
Pecahan
: Uneven
Kekerasan
: 2,5
Ketembusan Cahaya : Transparan
Berat Jenis
: 1,99
3. Ceragirit (AgCl)

Gambar 9: Ceragirit

Ceragirit adalah bentuk mineral dari silver chloride (AgCl). Mineral ini biasanya
berbentuk bongkahan kubus, massif ditemukan dalam bentuk kerak dan diselimuti
wax.

14
Ceragirit terbentuk dari fase sekunder oksidasi endapan mineral perak. Mineral
ceragirit pertama kali ditemukan di New South Wales, Australia. Mineral ceragirit
memiliki keunikan yaitu menghasilkan percikan perak jika dipanaskan pada
arang.
Identifikasi mineral Ceragirit:
Warna
: ungu keabu abuan, hijau, putih, colourless, abu - abu
Cerat
: putih
Kilap
: adamantin damar
Sistem Kristal
: isometric - hexoctahedral
Belahan
: tidak ada
Pecahan
: Uneven, sub-konkoidal
Kekerasan
: 1 1,5
Ketembusan Cahaya : transparan - trasnlusen
Berat Jenis
: 5,55
4. Fluorit (CaF2)

(Gambar 10: Fluorit)

Fluorit adalah mineral kelompok halide yang terdiri atas calcium


fluoride biasanya berbentuk bongkahan, atau granular (berbutir) kasar. Fluorit
dapat berbentuk sebagai endapan dalam urat terutama pada mineral logam dan
sering ditemukan berasosiasi dengan mineral galena, sphalerit, barit, kuarsa dan
kalsit. Fluorit adalah mineral yang umum dalam endapan hidrotermal dan telah

15
dikenal sebagai mineral primer pada granit dan batuan beku lainnya serta sebagai
konstituen minor umum pada dolostone dan limestone. Keunikan mineral ini
adalah menhasilkan nyala api merah ketika dibakar hal ini menandakan adanya
unsur kalsium.
Fluorit banyak digunakan sebagai sumber utama penghasil hydrogen
fluoride yang merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk memproduksi
berbagai jenis material. Hyrogen fluoridedipecah berdasarkan persamaan reaksi
kimia berikut:
CaF2(s) + H2SO4 CaSO4(s) + 2 HF(g)
Identifikasi mineral fluorit:
Warna
: putih, kuning, hijau, merah, biru
Cerat
: putih
Kilap
: kaca
Sistem Kristal
: isometric
Belahan
: sempurna

Pecahan
Kekerasan
Ketembusan Cahaya
Berat Jenis

: Splintery, sub-concoidal
:4
: transparan - subtranslusen
: 3,01 3,25

5. Atacamit (Cu2(OH)3Cl)

(Gambar 11: Atacamit)

Atacamit adalah mineral yang relatif langka terbentuk oksidasi mineral utama
tembaga atau zona pelapukan iklim kering . Mineral ini dicirikan dengan bentuk

16
prismatik ramping memanjang, tabular, massif, biasa juga berbentuk granular atau
fibrous. Keunikan dapat melebut, menghasilkan nyala api biru azure dari
tembaga klorida, menghasilkan percikan tembaga jika dilebur dengan sodium
karbonat pada arang.
Identifikasi mineral atacamite:
Warna
: hijau, kuning, hijau kekuningan, hijau gelap
Cerat
: hijau muda
Kilap
: adamantine
Sistem Kristal
: orthorombic
Belahan
: sempurna
Pecahan
: konkoidal
Kekerasan
: 3 3,5
Ketembusan Cahaya : transparan - translusen
Berat Jenis
: 3,76 3,78
6. Karnalit (KMgCl3.6H2O)

(Gambar 12: Karnalit)

Karnalit adalah mineral evaporit, yang terhidrasi dari potassium magnesium


chloride. Karnalit ditemukan dalam endapan laut garam yang dikenal sebagai
mineral sedimen evaporit yang terkonsentrasi oleh penguapan air laut. Mineral
karnalit banyak digunakan sebagai fertilizer yang merupakan sumber penting
pengahsil potash.

17
Mineral karnalit berbentuk massif, granular, dapat berbentuk tabular, mineral ini
memiliki keunikan sangat mudah larut, menghasilkan nyala api ungu ketika
dilebur dan memiliki rasa yang pahit.
Identifikasi mineral karnalit:
Warna
: biru, kuning, putih, merah, colourless
Cerat
: putih
Kilap
: lemak
Sistem Kristal
: orthorombic
Belahan
: tidak ada
Pecahan
: konkoidal
Kekerasan
: 2,5
Ketembusan Cahaya : transparan - translusen
Berat Jenis
: 1,6

18

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi
kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk
dialam dan bukan hasil suatu kehidupan.

Mineral Non Silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya


bukan dari Silica. Beberapa mineral sebagian besar tidak mengandung kombinasi
Silicon dan Oksigen, seperti yang mineral silikat lakukan. Kelompok mineral,
yang disebut nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral
Non Silicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia, seperti

emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi,
aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby.

Mineral unsur asli adalah elemen-elemen yang terjadi di alam dalam bentuk
uncombined mineral dengan struktur yang berbeda. Termasuk kelas elemen logam
dan intermetalik elemen, semi-logam dan non logam. Kelompok ini juga termasuk
alam paduan, phosphides, silisida, nitrida dan karbi.
Contoh mineral golongan NE.
A. Sulfur (S)
B. Intan (C)
Elemen karbonat mengandung kombinasi Karbon dan Oksigen dan merupakan
persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya
persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai
mineral kalsit.
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam golongan kelas carbonat
ini adalah

Dolomite (CaMg(CO3)2
Calcite (CaCO3) M
agnesite (MgCO3).

19
Kelompok halida dalah mineral yang anionnya terdiri dari unsur
unsur halogen (golongan VII pada tabel periodik unsur, meliputi F, Cl,
Br, I). Anion dari unsur halogen ini biasanya berikatan dengan kation
logam yang bersifat elektropositif seperti natrium (Na +1), potasium
(K+1), dan kalsium (Ca+1).

Contoh mineral kelompok halida :

1. Halit (NaCl)

2. Silvit (KCl)
3. Ceragirit (AgCl)
4. Fluorit (CaF2)
5. Atacamit (Cu2(OH)3Cl)
6. Karnalit (KMgCl3.6H2O)

3.2. Saran
Dengan mempelajari Kristalografi dan Mineralogi. Dapat saya ambil
kesimpulan bahwa betapa pentingnya untuk dapat mengenal, mengetahui dan
menguasai ilmu tentang kristal dan mineral dalam studi Geologi. Karena kristal
sendiri adalah merupakan salah satu dasar yang paling penting dalam ilmu
Geologi itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan oleh kristal menjadi salah satu dasar
untuk mempelajari ilmu tentang mineral yang akan dipelajari pada tahap
selanjutnya.
Jika tidak menguasai dan mengenal tentang kristal, akan sangat sulit untuk
selanjutnya memahami Mineralogi, dan mineral itu sendiri adalah pembentuk
batuan, sedangkan batuan itu adalah inti dari Geologi. Hal ini juga menyebabkan
Kristalografi dan Mineralogi menjadi syarat untuk dapat melanjutkan studi pada
mata kuliah dan praktikum Petrologi yang akan dipelajari selanjutnya. Oleh
karena itu pelajarilah dengan baik kristalografi dan mineralogi.

20

DAFTAR PUSTAKA

http://mineralkoe.blogspot.com/2013/07/mineral-non-silikat.html
http://dailynoteofgeophysics.blogspot.com/2014/08/mineral-golongan-halidaoksida.html
21

Anda mungkin juga menyukai