Sinigam I Chapter1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol

Kapasitas 77.000 Ton/Tahun

BAB I
PENGANTAR
A.

Latar Belakang
Dimethyl ether (DME) adalah senyawa organik ester dengan rumus
kimia CH3O CH3. Nama lain Dimethyl ether adalah methyl ether atau, methyl
oxide. Pada keadaan normal, senyawa ini berupa gas yang tidak berwarna, tidak
beracun, dan tidak berbau. Dimethyl ether digunakan sebagai propelan dalam
industri consumer products (khususnya untuk hairspray, shaving creams, foams,
dan antiperspirants), automotif, cat, produk makanan, kendali serangga, produk
untuk hewan, dan lain sebagainya yang masih terkait dengan aplikasi diatas. Yang
paling besar potensi kebutuhan DME adalah sebagai bahan bakar. Aplikasi bahan
bakar diantaranya adalah :

B.

Campuran LPG

Campuran Diesel

Pembangkit Listrik

Pengganti Acetylene

Tinjauan Pustaka
Dimethyl ether diproduksi secara garis besar melalui dua tahap. Pertama,
hydrocarbon (misal dari natural gas) menjadi synthesis gas. Synthesis gas
kombinasi dari carbon monoksida dan hydrogen. Dari synthesis gas tersebut baru
diproses lebih lanjut menjadi DME (dimethyl ether), baik dengan pembuatan
methanol dan memurnikannya terlebih dahulu (proses konvensional) bisaa disebut
two step processes , atau secara langsung dalam satu tahap sekaligus bisaa disebut
one step process. Bahan mentah utama secara keseluruhan dalam process
pembuatan DME adalah natural gas, untuk lebih lengkapnya berikut adalah reaksireaksi yang terlibat :
REAKSI

PERSAMAAN REAKSI

H(kJ/mol)

Oksidasi Parsial

CH4 +0.5O2 CO + 2H2

-36,0

Steam Reforming

CH4 + H2O CO + 3H2

206,0

CO +H2O CO2 + H2

-40,9

Gas/water shift

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Methanol synthesis

CO + 2H2 CH3OH

-50,1

Methanol synthesis

CO2 + 3H2 CH3OH + H2O

-50,1

Dehidrasi

2 CH3OHCH3OCH3 +H2O

-23,3

Methanol
DME direct

4H2 + 2CO CH3OCH3 +H2O

synthesis
Tabel 1. Reaksi yang mungkin terlibat dalam proses manufaktur DME
Teknologi sintesis gas komersial yang sekarang dipakai diantaranya adalah
steam methane reforming, oksidasi parsial, autothermal reforming, dan combined
reforming. Teknologi yang sedang dikembangkan adalah compact reformer dan
membrane keramik.
Dalam teknologi synthesis DME yang paling berperan adalah katalis.
Katalis yang tersedia sekarang adalah katalis yang dirancang spesifik untuk bahan
mentah atau feedstock, bukan katalis yang general. Katalis untuk feedstock syngas
yang dikonversi langsung menjadi DME, atau katalis dari methanol untuk proses
dehidrasi, semuanya berbeda karena disuplai dan dipatenkan oleh perusahaan
licensor masing-masing teknologi proses sintesis DME.
Dalam proses konvensional atau two step processes dan reaksi gas/water
shift, katalis yang digunakan adalah copper based (menggunakan bahan dasar
tembaga). Peningkatan temperature yang cepat akan menurunkan aktifitas katalis
sehingga suhu dalam reaktor perlu untuk dijaga secara cermat. Tipe lain katalis
yang bisaa digunakan untuk dehidrasi methanol adalah

-alumina atau silica

alumina.
Teknologi reaktor yang sekarang dipakai untuk two step processes adalah
menggunakan reaktor fixed bed catalytic dehydration. System yang dipakai dalam
teknologi proses ini relatif sederhana dan sudah dipakai sangat luas. Alasan
penggunaan sistem ini adalah menurut pengalaman dari kajian perusahaan
konsultan Nexant Inc termasuk jenis low capital investment, serta kemudahan
mendapatkan bahan baku utama yaitu methanol. Perusahaan Licensor teknologi
ini diantaranya adalah Haldor Topsoe, Lurgi, Mitsubishi Gas Chemical-JGC, Toyo
Pandu Prabowo Jati
Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Engineering Corporation, dan Uhde, dimana licensor diatas sudah siap dan mapan
memasarkan license tersebut bukan hanya taraf pilot plant saja, namun sudah
dalam kapasitas industri.
Untuk one step (direct process), sintesis DME memerlukan system dual
katalis yang berperan sebagai katalis sintesis methanol dan katalis dehidrasi
methanol dimana katalis terletak pada single unit, dan bisaanya menggunakan
Fluidized Bed Reactor. Untuk one step (direct process) bisaanya dilengkapi
dengan unit gasifikasi dan reforming untuk mendapatkan syngas dari biomass atau
batu bara. Proses ini termasuk baru, karena paten yang tersedia belum lama
dipatenkan. Diantaranya adalah paten dari perusahaan Licensor Haldor Topsoe
yang berbasis feedstock natural gas,

Korea Gas Corporation (Kogas), serta

konsorsium DME development Co. yang dipimpin JFE dengan basis feedstock
syngas dari sumber yang bervariasi mulai dari gas alam, batu bara, hingga
biomassa. Untuk proses ini sangat pesat perkembangannya, dan mayoritas yang
sudah terbangun adalah Pilot Plant Scale. Pengembangan one step (direct
process) teletak di bidang katalisnya ataupun sistem proses secara keseluruhan,
karena system ini diprediksi akan lebih efisien di masa depan. Proyek
pengembangan one step processes sangat masif dilakukan, namun di sisi lain
system ini tetap bersaing dengan two step processes yang unggul karena proyekproyek methanol yang terus berkembang sehingga berdampak penurunan harga
methanol yang berarti cost methanol yang semakin murah. Untuk perbandingan
one step dan two step process berikut disediakan diagram untuk memperoleh
gambaran. Dengan referensi dari JFE Holdings dimana one step process atau
direct process baru teraplikasi pada skala Pilot Plant.

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun

Gambar 1. Perbandingan Proses Pembuatan DME

Tabel 2. Perbandingan Process Direct dan Dehydration


Teknologi yang ketiga adalah Liquid-Phase Processes. Liquid-Phase
Processes adalah proses yang dikembangkan oleh Air Products and Chemicals,
sebagai program riset dari Department of Energis Clean Coal Technology and
Alternatice Fuels milik Amerika Serikat. Lembaga ini telah mematenkan sintesis
baik untuk methanol atau DME dengan nama LPMEOHTM untuk methanol dan
LPDMETM untuk DME. Proses ini kurang menarik karena kurang luasnya aplikasi
teknologi ini di dunia, dimana hanya dipakai oleh perusahaan Amerika saja yang
beroperasi di USGC ( United States Gulf Coast ).
Pandu Prabowo Jati
Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Kami cenderung menggunakan dehidrasi methanol dari two step processes
dimana synthesis methanol dan synthesis DME bukan terletak pada single unit.
Karena one step (direct process) mayoritas masih dalam skala Pilot Plant,
pengembangan, atau baru dipatenkan. Sedangkan two step processes sudah
terbukti sukses diaplikasikan untuk skala industri besar. Berikut disajikan
beberapa review license yang berhasil didapatkan untuk gambaran dan
perbandingan. Diharapkan dari perbandingan berikut dapat membantu tahap
perancangan selanjutnya.
B.1 Teknologi Licensor
a. License Haldor Topsoe DME synthesis (two step processes)

Gambar 2. PEFD DME synthesis dari Haldor Topsoe


Fitur-fitur yang ditawarkan dari sistem ini diantaranya adalah;
fleksibilitas dari feedstock dimana bisa menggunakan crude methanol atau
purified/fine

methanol,

menggunakan

Simple

Adiabatic

Reactor,

menggunakan katalis dengan selektivitas tinggi dalam rentang suhu yang


luas, serta kualitas produk yang dapat disesuaikan dari fuel grade hingga
propellant grade. Purifikasi produk tergantung dari spesifikasi yang
Pandu Prabowo Jati
Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
diiinginkan normalnya akan dibutuhkan dua kolom destillasi untuk
memurnikan DME dan memisahkan methanol dan air dimana methanol akan
di-recycle ke reaktor.
b. Toyo Engineering Corporation-TEC ( Two Step Processes )

Gambar 3. PEFD DME synthesis dari TEC


Filosofi dari rancangan milik TOYO ini adalah mengintegerasikan
pabrik methanol dan DME sehingga masih bisa kita anggap Two Step
Processes. Kita dapat melihat teknologi ini masih memerlukan unit produksi
dan pemurnian methanol yang terlihat pada kotak merah pada gambar 3.
Teknologi ini mencakup pembuatan methanol dari syngas, namun apabila
kita akan membuat DME dari dehydrasi methanol saja maka kita bisa
mengambil rute pada gambar dimulai dari crude methanol(garis merah)
hinga purifikasi DME. Nilai lebih dari teknologi milik Jepang ini adalah
Pandu Prabowo Jati
Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
single train reactor-nya, serta non-oxygen generation yang diklaim mampu
untuk kapasitas 3.500 ton per hari. Untuk saat ini TEC (Toyo Engineering
Corporation) termasuk perusahaan yang berpengalaman di industri DME.
Untuk selektifitas katalis DME bisa mencapai 99% dan konversi berkisar
70% hingga 85%.
c. Mitsubishi Gas Chemical (two step processes)

Gambar 4. PEFD DME synthesis dari Mitsubishi Gas Chemical


Proses ini diberi nama MGC Methanol Dehydration DME Process
proses ini mirip dengan proses milik Haldor Topsoe. Proses ini diklaim
terbukti bagus untuk produk Fuel Grade DME dengan kemurnian 99%
berdasarkan tes standar JIS TS. Dirancang untuk 80.000 ton/tahun dan bisa
diekspansikan hingga 100.000 ton/tahun. Konstruksi yang telah dibangun
menghabiskan dana sekitar 2,5 milyar Yen Jepang atau bisa digambarkan
setara dengan 1035 buah mobil mini-van high class. Pabrik tersebut
menggunakan methanol impor yang dikirim melalui pipa dengan jalur
perusahaan MGC Niigata dari pelabuhan timur Niigata.

Berikut adalah

Plant Outline yang kami dapatkan dari perusahaan Fuel DME Production
Co.,Ltd yang merupakan pengguna dari teknologi MGC Methanol
Dehydration DME.

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun

Gambar 5. Plant Outline Fuel DME Production Co.,Ltd


d. JFE direct DME synthesis (one step process)

Gambar 6. PEFD DME synthesis dari JFE


Proses ini masih diaplikasikan untuk skala pilot plant dengan
kapasitas 5 ton per hari. Desain ini menggunakan reaktor slurry dengan
bahan feedstock adalah natural gas. Natural gas kemudian dikonversi
menjadi syngas di dalam unit ATR (auto thermal reforming) bersama-sama
dengan oksigen dan CBM (Coal Bed Methane). Reaksi yang terjadi di dalam
ATR dan Reaktor adalah sebagai berikut di bawah ini

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

10

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun

Dalam desain pilot plant yang dibuat, katalis dalam reaktor slurry di
masukkan di dalam minyak bertitik didih tinggi dengan dimensi reaktor 0,55
meter diameter dan 15 meter tinggi. Dalam proses ini terdapat perbedaan
mencolok di bagian jalur purifikasi produk dibandingkan two step processes
yaitu produk akhir dari teknologi ini ada dua yaitu methanol dan DME.
Desain ini sangat cocok dipakai ke untuk kondisi apabila pabrik dekat
dengan sumber gas alam atau batu bara yang dapat dikonversi menjadi
syngas , serta dekat dengan unit pabrik DME lain dengan teknologi two step
processes sehingga hasil samping methanol bisa dijual ke pabrik DME lain
yang kemudian dikonversikan menjadi DME.
B.2 Penentuan Kapasitas Produksi
Untuk menentukan kapasitas produksi pabrik ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan. Berikut adalah ulasannya :
a. Bahan Baku
Karena pabrik direncanakan didirikan di Indonesia maka diperlukan
informasi mengenai ketersediaan bahan baku untuk produksi DME. Produksi
methanol di Indonesia saat ini mencapai 660.000 MTPY. Sebelumnya
Indonesia memiliki kemampuan produksi methanol mencapai 990.000
MTPY, diperoleh dari PT. Medco Methanol Bunyu dan PT Kaltim Methanol
Industry. Namun PT Medco Methanol Bunyu dihentikan operasionalnya
pada bulan Maret 2009, karena kelangkaan suplai gas alam yang
mengakibatkan tidak tercapainya target ekonomis 30% kapasitas produksi.
Sehingga Indonesia hanya memiliki produksi methanol tersisa sebesar
660.000 MTPY oleh PT Kaltim Methanol Industry dengan produk methanol
grade AA dimana kualitas kemurnian mencapai adalah 99,98% dan
minimum kemurnian 99,85%. Pemasaran dari produk PT KMI sekitar 70%

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

11

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
dialokasikan untuk ekspor ke luar negeri, seperti Jepang, Korea, Malaysia,
Amerika, Cina, Bangkok, Singapura, Taiwan, Australia, Filipina dan India.
b. Keadaan Pasar
Produksi DME sekarang di seluruh dunia belum ada data yang betulbetul akurat karena terus berkembangnya proyek-proyek DME yang sudah
dalam fase konstruksi. Data terakhir dari Air Product and Chemicals, Inc
pada tahun 2001 adalah sebagai berikut,
Name of Unit

Capacity ( Metric Tons per Year )

Shell/RWE Germany

60.000

Hamburg DME Co. Germany

10.000

Arkosue Co, Holland

15.000

DuPont, West Virginia

10.000

Australia (various)

15.000

Japan (various)

10.000

China (various)

13.000

Total Production

143.000

Tabel 3. Perusahaan Dunia dan Data Produksinya


Data diatas belum termasuk keberadaan DME yang sangat besar
dikembangkan di China hingga mencapai 5,6 juta ton/tahun, dimana DME
dianggap solusi bahan bakar yang bersih di China. Kemudian belum
termasuk proyek milik Fuel DME Production Co., Ltd dengan kapasitas
80.000 ton/tahun.
Untuk informasi dari Japan DME Forum, dari sumber DME
Handbook 2006, potensi pasar DME disajikan sebagai berikut,

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

12

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun

Tabel 4. Data Prediksi Penggunaan DME di Asia


Dimana proyeksi total pasar di Asia mencapai 78,3 MMTY (Million
Metric Ton Per Year) pada tahun 2020 baik untuk sektor energi listrik,
trasportasi, dan kebutuhan rumah tangga. Karena pabrik dirancang untuk
dibangun di Indonesia maka selain mengkaji pasar dunia dan Asia
diperlukan kajian untuk di Indonesia. Penggunaan di Indonesia kita tujukan
untuk campuran LPG. Untuk penggunaan tersebut maka diperlukan analisis
kebutuhan LPG di Indonesia.
Jika kita melihat kebutuhan LPG di Indonesia masih sangat besar
mencapai lebih dari 10 juta ton hingga tahun 2030 menurut Indonesia Energi
Outlook 2010 yang disajikan sebagai berikut,

Gambar 7. Grafik Kebutuhan LPG di Indonesia


Jika DME digunakan untuk mensubstitusi 20% kebutuhan LPG maka
kebutuhan DME bisa mencapai 2.000.000 ton/tahun untuk pasar LPG saja.

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

13

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Dan untuk LPG, berdasarkan data dari Ditjen Migas di bawah, peningkatan
kebutuhan dari tahun 2005 hingga 2011 mencapai 309,78% angka yang
sangat besar. Jika kita mengingat pada periode tersebut terdapat kebijakan
pemerintah untuk mengkonversi minyak tanah menjadi LPG. Sehingga
sekarang LPG merupakan kebutuhan primer masyarakat. Untuk lebih
jelasnya berikut data-data yang disajikan dalam table dari Ditjen Migas
untuk konsumsi BBM dan Non BBM berdasarkan jenis energi.

Tabel 5. Data Konsumsi BBM dan Non BBM Berdasarkan Jenis Energi
Sedangkan untuk potensi pasar bahan bakar Diesel untuk transportasi
dari DME dapat dianalogikan berdasarkan pada kebutuhan solar Indonesia
yang mencapai lebih dari 160.000.000 barel minyak selama 7 tahun terakhir.
DME sebagai bahan bakar truk sudah sampai taraf uji coba aplikasi di
Jepang, hingga telah dibuat beberapa stasiun pengisian bahan bakar DME di
Jepang. Beberapa pabrikan Jepang sudah membuat truk-truk yang siap
dengan bahan bakar DME. Seperti kita ketahui bahwa kendaraan pabrikan
Jepang memegang pasar yang luas di Indonesia, termasuk kendaraan truk
sehingga terdapat potensi dan peluang besar penyediaan truk-truk berbahan
bakar DME di Indonesia di masa depan.
Berdasarkan data dari BPPT, sudah ada pabrik DME di Indonesia,
pabrik yang telah beroperasi di Tangerang dimiliki oleh PT. Bumi
Tangerang Gas Industri yang berkapasitas 3.000 ton/tahun. Selain itu, PT
Pertamina setuju

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

untuk melakukan blending DME dengan LPG guna

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

14

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
mengurangi impor LPG dalam memenuhi kebutuhan LPG Nasional. Untuk
itu PT Pertamina sendiri sudah melakukan Joint Venture dengan PT Arrgue
Mega Energie untuk membangun pabrik DME dengan kapasitas 840.000
ton/tahun dengan menggunakan Methanol sebagai feedstock. Untuk daerah
Indonesia timur ada perusahaan Jerman bernama Ferrostaal AG yang
berencana untuk menginvestasikan US$ 900.000.000,00. Dan pada tahun
2016 di Papua Barat untuk membangun pabrik DME kapasitas 200.000
ton/tahun dan pabrik Methanol 1.000.000 ton/tahun dengan menggunakan
LNG Tangguh sebagai feedstock.
Untuk kesimpulan dari uraian di atas, yang perlu diperhatikan adalah
ketersediaan bahan baku methanol di Indonesia dari PT KMI adalah sebesar
660.000 ton/tahun dengan 70% sudah terikat kontrak penjualan ke luar
negeri. Sisanya adalah 30 % untuk dalam negeri, yang berarti methanol
sebesar 198.000 ton/tahun. Dengan kebutuhan DME fuel grade dengan
kualitas 99% kemurnian untuk LPG blending dengan jumlah 2.000.000
ton/tahun (20% dari total kebuthan LPG) dikurangi pabrik-pabrik yang ada
dan sedang dibangun dengan total kapasitas 1.043.000 ton per tahun maka
masih ada peluang pasar mencapai 957.000 ton per tahun untuk pasar lokal.
dimana target penjualan adalah pasar lokal karena untuk meminimalkan
ongkos penjualan dan memaksimalkan keuntungan. Dengan perhitungan
neraca massa sederhana berdasarkan reaksi dehidrasi methanol yaitu
2 CH3OHCH3OCH3 +H2O
kondisi selektivitas katalis 99,99% dan konversi 90%. Dan diambil feedstock
methanol sebesar 56,6% dari bagian penjualan lokal PT KMI. Maka
didapatkan feedstock methanol 111.087 ton/tahun yang menghasilkan
kapasitas produksi DME 77.108 ton/tahun atau dibulatkan 77.000 ton/tahun.
B.3 Penentuan Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik didasarkan atas pertimbangan tujuan utama
mencapai keuntungan baik dari sisi teknis maupun ekonomis. Sebuah pabrik

Pandu Prabowo Jati


Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

15

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
harus dibangun pada lokasi yang strategis dan memberikan kondisi ekonomi
dan operasional yang optimum. Adapun faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Bahan baku
Jarak antara tempat produksi dengan sumber bahan baku sangat
mempengaruhi keuntungan perusahaan, terutama adalah dari segi biaya.
Maka pabrik sebaiknya didirikan dekat dengan sumber bahan baku
supaya dapat menghemat biaya transportasi, mengurangi resiko
terjadinya kerusakan

bahan baku dan lebih terjangkau dalam

mengendalikan keamannanya, sehingga proses produksi akan lancar.


b. Tersedianya air dan energi
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu
pabrik, baik untuk proses, pendingin, atau kebutuhan lainnya. Air dapat
diperoleh dari sungai, air laut dan danau. Ketersediaan bahan bakar dan
energi untuk keperluan operasional pabrik, pembangkit steam, dan
dimungkinkan listrik. Maka sebaiknya dipilih lokasi yang dekat dan
akses mudah dengan sumber air dan bahan bakar sehingga operasi lebih
ekonomis dan biaya produksi lebih murah karena rendahnya biaya
transportasi.

c. Sarana transportasi dan infrastruktur


Sarana transportasi dan infrastruktur yang baik dapat menunjang
kegiatan bisnis suatu pabrik kimia. Sarana-sarana transportasi tersebut
misalnya, jalan yang nyaman dan aman untuk karyawan pabrik, alat
transportasi bahan dan peralatan yang efisien, serta pelabuhan
pengiriman bahan dan peralatan yang cukup dan ekonomis, akses
bandara sehingga mempermudah akses tenaga kerja ataupun investor
keluar masuk daerah.
d. Pemasaran
Daerah pamasaran merupakan variable pertimbangan yang
penting lokasi pabrik. Terlebih jika pabrik tersebut memiliki variable
Pandu Prabowo Jati
Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

16

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
biaya besar untuk distribusi produk, misalnya pabrik semen. Suatu pabrik
diusahakan dekat dengan daerah pemasaran produk, sehingga biaya
distribusi akan lebih murah, dan transportasi produk akan lebih rendah
resiko kerugian akibat hilang ataupun rusak di perjalanan.
e. Sumber Daya Manusia
Lokasi suatu pabrik kimia sangat tergantung pada tersedianya
tenaga kerja yang ahli. Ditinjau dari segi ini, lokasi yang dipilih
sebaiknya berada dekat dengan lingkungan pendidikan dan sekolah yang
baik. Suatu pendidikan internal dan

intensif (pelatihan, pendidikan

kejujuran, dan pendidikan lanjutan) akan menghasilkan tenaga ahli yang


diinginkan dan dibutuhkan oleh pabrik.
f. Faktor Geografis
Lokasi pabrik sebaiknya terletak di daerah yang stabil dari
gangguan bencana alam (banjir, gempa bumi, dan lain-lain). Karena hal
tersebut dapat mengganggu proses produksi pabrik sehingga pabrik akan
mengalami banyak kerugian. Memiliki iklim yang tidak esktrim, atau
secara natural relatif stabil karena akan berpengaruh terhadap keawetan
material bangunan pabrik.
g. Faktor ekonomi, sosial dan hukum
Kondisi sosial masyarakat diharapkan memberi dukungan
terhadap operasional pabrik sehinggga dipilih lokasi yang memiliki
masyarakat yang dapat menerima keberadaan pabrik. Sehingga resiko
gangguan terhadap pabrik, sabotase, dan lain sebagainya menjadi
minimal. Kondisi ekonomi dan hukum pada masyarakat yang stabil akan
menguntungkan pabrik.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka dipilih untuk mendirikan
pabrik di Bontang, Kalimantan Timur. Beberapa alasannya adalah sebagai
berikut :
a. Ketersediaan bahan baku yang dekat dan cukup feasible untuk
pemasangan pipa langsung dari product storage milik PT KMI untuk
feedstock, karena pabrik berada di dekat kawasan industri PT. Kaltim
Methanol Industry. Sebagai bahan baku proses pembuatan Dimethl Ether
Pandu Prabowo Jati
Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

17

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol


Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
adalah methanol yang dapat diperoleh dari PT. Kaltim Methanol industry
dengan pemasangan pipa langsung dari Product Storage milik PT KMI.
b. Kalimantan merupakan pulau penghasil batu bara yang melimpah,
berdasarkan pertimbangan pengembangan usaha ada kemungkinan
ekspansi pabrik DME dengan teknologi baru yang menggunakan bahan
baku batu bara.
c. Sarana transportasi darat yang memadai serta terletak didekat pantai, dan
dapat dibangun suatu pelabuhan. Sehingga, pemenuhan bahan baku
maupun pemasaran produk dapat berlangsung dengan mudah.
d. Prospek pemasaran baik karena letaknya di kawasan Indonesia tengah
yang bisa mensuplai LPG blending yang tersebar di seluruh Indonesia.
e. Penyediaan air untuk proses, air pendingin dan untuk kebutuhan lainnya,
tidak mengalami kesulitan, karena dekat dengan sungai dan laut.
f. Dekat dengan sumber energy batu bara yang bisa dikembangkan baik
untuk pengembangan teknologi synthesis DME dari batu bara atau
penggunaan batu bara hanya untuk utilitas.
g. Banyak tersedia tenaga ahli karena pendidikan dan ekonominya cukup
stabil. Dan juga merupakan daerah yang menarik para tenaga kerja dari
luar daerah. Upah minimum propinsi Kalimantan timur cukup tinggi,
yaitu sebesar Rp 1.177.000,00 pada tahun 2012.
h. Daerah Kalimantan merupakan daerah yang tidak berpotensi gempa.
Iklimnya tropis tidak banyak hujan, sehingga tidak banyak mengganggu
proses yang ada di dalam pabrik. Dan daerah tersebut bukan daerah
dengan tingkat kesuburan tinggi, sehingga tidak mengganggu lahan
pertanian.
i. Kegiatan ekonomi, sosial kemasyarakatan dan hukum di Bontang cukup
stabil. Selain itu terdapat banyak pabrik disana, sehingga perijinan dan
perundang-undangan tentang pendirian pabrik dan pelaksanaanya relatif
mencerminkan iklim ramah investasi.
j. Terletak dikawasan industri, sehingga dapat dibuat unit pengolahan
limbah bersama, dan juga masyarakat sudah terbiasa dengan keberadaan
pabrik dan menerima keberadaan pabrik.
Pandu Prabowo Jati
Riza Ajie Nugroho

(09/281049/TK/34758)
(09/289025/TK/35966)

18

Anda mungkin juga menyukai