Pain Management
Pain Management
Manajemen Nyeri
Oleh:
dr. Buje Aulio
Dokter Pembimbing :
dr. Maryko Awang Herdian
dr. Titien Fitria Sholihati
MANAJEMEN NYERI
Definisi
Nyeri
Menurut International Association for
Studyof Pain (IASP), nyeri adalah sensori
subyektif dan emotional yang tidak
menyenangkan yang didapat terkait
dengan kerusakan jaringan aktual
maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
Klasifikasi Nyeri
Nyeri Akut
Nyeri Somatik
Luar
Nyeri Somatik
Dalam
Nyeri Visceral
Nyeri Phantom
Nyeri Alih
Nyeri Kronik
tidak
Patofisiologi Nyeri
Ada empat proses yang jelas terjadi
mengikuti suatu proses elektro-fisiologik
Transduksi
nosisepsi, yaitu
Diagnostik nyeri
Anamnesis
Penilaian nyeri dapat menggunakan metode;
P : Provokatif/Paliatif ( Apa yang menyebabkan
timbulnya nyeri ? )
Q : Qualitas ( Seberapa berat keluhan nyeri?,
bagaimana
rasanya? )
R : Region/Radiasi ( Lokasi dimana nyeri tersebut
dirasakan?, apakah ..menyebar ke daerah lain?)
S : Skala Seviritas ( Dapat dilihat dengan Penilaian
Intesitas nyeri)
T : Timing ( Kapan keluhan tersebut mulai
dirasakan?,
seberapa sering keluhan timbul? )
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan vital sign sangat penting
dilakukan untuk mendapatkan
hubungannya dengan intensitas nyeri
karena nyeri menyebabkan takikardi,
hiperventilasi dan hipertensi.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui penyebab
dari nyeri. Seperti foto radiologi, CTScan, MRI.
Penilaian Intensitas
Nyeri
Visual Analog Score (VAS)
Ringan
Sedang
Berat
ada
Cekot-cekot
Menyentak
Menikam
Tajam
Keram
Menggigit
Terbakar
Ngilu
Berat/Pegal
Nyeri
sentuh
Mencabik-
cabik
Melelahkan
Memualkan
3
3
3
3
3
3
Terapi Farmakologi
mengikuti WHO Three step Ladder yaitu;
Tahap pertama menggunakan analgetik- non narkotik
seperti NSAID atau COX2 specific inhibitors.
Tahap kedua, dilakukan jika pasien masih mengeluh
nyeri. Maka diberikan obat-obat seperti tahap 1
ditambah analgesic narkotik secara intermitten.
Tahap ketiga, dengan memberikan obat pada tahap 2
ditambah analgesic narkotik yang lebih kuat
Disetiap langkah dapat ditambah dengan terapi
Adjuvant
1.
AINS selektif
Selekoksib, Rofekoksib
Penghambat COX-2
AINS Non selektif
Derivat salisilat
Indometasin, diklofenak,
tolmetin, etodolak,
ketorolak
Ibuprofen, naproksen,
fenoprofen, ketoprofen,
oksaprozin
Mefenamat,
Derivat pirazolon
meklofenamat
Fenilbutazone
Asam enolat
Piroksikam, meloksikam
Aminofenol
Asetaminofen
Morfin,
Nalbufin,
Hidromorfin,
Pentazosin,
Oksimorfin,
Buprenorfin
Metadon, Meperidin,
fentanil, L
Agonis
Kodein,
Penuh
Oksikodon,
(kuat)
hidrokodon,
Propoksifen,
Difenoksilat
Morfin;
Digunakan sebagai standar analgesik opiat lain.
Umunya diberikan secara sc, im, iv.
Efek samping: depresi respirasi, mual, muntah
Metabolisme di Hepar
Kodein
Waktu paruh 3 jam, efikasi 1/10 morfin,
ketergantungan lebih rendah
Digunakan untuk nyeri ringan dan sedang
Dosis oral 30 mg setara dengan aspirin 325-500 mg
.
Petidin
Waktu paruh 5 jam, efektivitas > kodein, tapi < dari morfin,
durasi analgesinya 3-5 jam,
Diberikan secara oral atau im
Efek sampingnya setara dengan morfin
Dosis 75-100 mg petidin setara dengan 10 mg morfin
Tramadol
Waktu paruh 6 jam, efikasi 10-20 % morfin, sebanding dengan
petidin
Sifat adiktif minimal, efek samping lebih ringan dari pada morfin
Fentanil
Waktu paruh 3 jam, digunakan pasca operasi, biasanya untuk
anestesi.
Efikasinya 80 x morfin, efeknya berakhir dalam 30-60 menit.
Codein
180
NA
Fentanyl patch
NA
Hydrocodone
30
NA
Hydromorphone
1,5
Methadone
20
10
Oxycodone
30
NA
Propoxyphene
180
NA
Dosis Awal
Dosis
Maximum
1,6 g
Carbamazepine
Clonazepam
Divalproex
daily
10 mg per kg per day
Gabapentin
Lamotrigin
daily
50 mg once only
Phenytoin
Baclofen
daily
5 mg three times daily 80 mg
60 mg per kg
500 mg
Manajemen Farmakologi
Untuk nyeri ringan;
Paracetamol 500 mg - 1 gram empat
kali per hari, dosis maximal 4 gram
per hari.
Naprosyn 500 mg dua kali per hari
atau 1 gram 1 kali dalam sehari di
pagi hari
Celecoxib 100-200 mg dua kali sehari
Parenteral Opioid
Opioid dapat diberi secara subcutan
atau secara CSSI ( Continious Subcutan
Intravena ) via syrings driver.
Terapi Adjuvant
Neuropatic pain
Anticonvulsant
Anti aritmics
DAFTAR PUSTAKA
Department of Health and Human Dervice.
Guideline Pain Management. 2009.
Availablefrom:http://www.dhhs.tas.gov.au/_
data/assets/pdf_file/Pain_Management.
( Diakses 27 Februari 2016)
Robin, dkk. Pain Management. Anesthesia
secret. Electronic book