1.
b.
Identitas Nasabah.
Rating risiko komponen Identitas ini akan ditentukan
oleh hasil penilaian terhadap kualitas identitas apakah
:
(1)
25
2)
3)
(2)
(3)
(4)
Dokumen
pendukung
identitas
Nasabah
khususnya dokumen perusahaan tidak lengkap,
misalnya izin-izin perusahaan , AD/ART,
Pemegang Kuasa atau Kewenangan bertindak
mewakili perusahaan.
Lokasi Usaha
Rating risiko akan ditentukan oleh hasil penilaian
kualitas lokasi usaha apakah :
(1)
(2)
(3)
Profil Nasabah.
Penilaian terhadap Rating Risiko komponen Profil
Nasabah dapat berpedoman pada contoh:contoh
Transaksi, Aktivitas, dan perilaku yang tidak wajar
dan/atau tidak sesuai dengan Profil Nasabah di
Lampiran A.
Analisis yang perlu dilakukan antara lain adalah
sebagai berikut :
(1) Nasabah yang tidak memiliki penghasilan regular
namun dapat melakukan setoran-setoran.
(2) Tergolong sebagai PEP (Politically Exposed Persons)
atau memiliki hubungan dengan PEP.
26
5)
Nilai transaksi.
Profil risiko akan ditentukan berdasarkan hasil analisis
atau penilaian risk area ini dan berpedoman pada
Lampiran A apakah misalnya:
(1)
(2)
(3)
Kegiatan usaha
penukaran uang.
yang
menyediakan
jasa
(2)
Kegiatan usaha
pengiriman uang.
yang
menyediakan
jasa
27
(3)
(4)
(5)
(6)
6)
7)
jasa
(7)
(8)
(9)
struktur
kepemilikan
perusahaan
yang
kompleks sehingga akses untuk mendapatkan
informasi terbatas.
(2)
(3)
Informasi Lainnya.
Contoh : nasabah BPR/S menerima kiriman dana yang
berasal dari negara-negara yang belum menerapkan
rekomendasi FATF secara memadai.
28
Rendah
Menengah
Tinggi
Identitas
Nasabah
Data/informasi identitas
calon
nasabah
kadaluwarsa,
namun
nasabah tetap kooperatif
melakukan updating
Lokasi Usaha
Peningkatan
jumlah
transaksi
tidak
signifikan
namun
didukung
dengan
dokumen yang memadai
atau masih tergolong
Bidang usaha /
pekerjaan.
Nilai Transaksi
Pegawai perusahaan.
-Pekerjaan
ybs.tidak
tergolong berisiko tinggi,
namun
ybs.tergolong
sebagai PEP atau orang
yang
digolongkan
berisiko tinggi dengan
nerpedoman
pada
ketentuan PPATK.
-Pegawai
dari
perusahaan
yang
langsung berisiko tinggi.
Transaksi tunai dalam
jumlah besar misal di
atas Rp 100 juta dan
/atau tidak sesuai dengan
profil nasabah.
29
Rendah
Kegiatan Usaha
Pedagang di pasar
tradisional
Menengah
Tinggi
Kegiatan usaha yang
berbasis uang tunai
seperti mini market, jssa
pengelolaan parkir,
rumah makan, Stasiun
Pengisian Bahan Bakar
(SBPU), pedagang valas.
Struktur
Kepemilikan
Tidak
memiliki
pengendalai
dan
komposisi
pemegang
saham tersedia dalam
data publik.
Informasi
mengenai
pemegang saham tidak
tersedia dalam data
publik.
Perusahaan
dengan
pemegang saham atas
unjuk.
Informasi lainnya
Tidak
terdapat
informasi negatif lain.
(2) Dalam hal tidak terdapat rating risiko yang paling dominan
namun terdapat komponen seimbang atau sama dari
komponen penilaian maka profil risiko adalah yang paling
ketat.
(3) Penerapan pengelompokkan tingkat risiko tidak berlaku bagi
nasabah yang tergolong PEP (Politically Exposed Persons).
Dengan demikian apabila terdapat calon nasabah atau
nasabah
yang karena pekerjaannya
atau jabatannya
tergolong PEP, maka yang bersangkutan secara otomatis
dikelompokkan risiko tinggi.
(4) Profil risiko nasabah menggambarkan tingkat risiko nasabah,
produk maupun jasa, yang memiliki potensi pencucian uang
atau pendanaan teroris, antara lain jasa pengiriman uang
atau produk bank menggunakan jasa electronic.
2. Kewajiban Pengkinian dan penatausahaan profil risiko nasabah.
(1) Pengelompokkan nasabah berdasarkan rating risiko wajib
didokumentasikan dalam daftar dan dipantau secara
berkesinambungan. Dibuat dalam sebuah formulir analisis
tersendiri . Setiap bulan dilakukan pengkinian rating risiko,
seperti halnya kolektibilitas kredit terutama bilamana nasabah
yang bersangkutan terdapat perubahan komponen data yang
signifikan.
(2) Penilaian risiko juga wajib dilakukan terhadap nasabah yang
ada secara memadai dan dilakukan pemantauan dengan
pertimbangan karena adanya perubahan informasi dan profil
nasabah dan kebutuhan nasabah terhadap produk dan jasa
yang ditawarkan .
(3) Bila tidak ada keserasian antara transaksi, dan profil nasabah
dengan tingkat risiko yang ditetapkan maka rating risiko
wajib disesuaikan dengan cara :
31
Lampiran 6.
2,
3
4.
5.
6.
7.
Komponen
Risiko
Identitas
Ny.Umi
Lokasi
usaha
Profil
Nilai
transaksi
Kegiatan
usaha
Struktur
Kepemilikan
Informasi
lainnya
Rating Risiko
Informasi
Rating
Risiko
Komp.
Keterangan :Tinggal
dari Lurah Jember.
Sudah tinggal di
Jember selama 3
tahun.
Di Kampus Universitas
Jember.
Penghasilan Rp 500
ribu per hari.
Setor tabungan : Rp 1
juta . Tujuan : Bayar
biaya sekolah anak.
Komponen
Risiko
Informasi
Rating
Risiko
Komp.
Identitas
Menakjinggo
Lokasi usaha
Jl.Jend.jember
Profil
Nilai
transaksi
Penghasilan Rp 5 juta
per hari .
Deposito Rp 500 juta
tunai selama 1 hari
oleh masing-masing
keluarga Rp 100 juta.
Pompa Bensin (SBPU)
Perseroan,
Kepemilikan rumit.
Deposito dipecahpecah a.n. sendiri dan
kelauarga. Orangnya
tertutup.
Kantin Universitas
Jember.
Usaha pribadi.
1 (Rendah)
Kegiatan
usaha
Struktur
Kepemilikan
Informasi
lainnya
Rating Risiko
3
3
3
3
(Tinggi)
-------------------------------
32
B AB V
PROSEDUR CDD (CUSTOMER DUE DILIGENCE ) DAN EDD (ENHANCED
DUE DILIGENCE).
1. Pengertian.
CDD adalah kegiatan Identifikasi, Verifikasi dan Pemantauan nasabah yang
wajib dilakukan dalam rangka program APU dan PPT.Sedangkan EDD
(Enhanced Due Dilligence) merupakan CDD yang lebih mendalam.
2. Identifikasi.
2.1
2.2
Perorangan
Perusahaan termasuk Bank.
Yayasan /Perkumpulan
Lembaga Negara
Walk in Customer (WIC)
Permintaan Informasi.
Sebelum melakukan hubungan dengan Nasabah, BPR /S wajib
mengetahui profil nasabah dengan meminta informasi kepada pihakpihak terkait pada butir 2.1 di atas mengisi formulir pembukaan
rekening dengan rincian informasi masing-masing sebagaimana pada
Lampiran 7 dan Lampiran 8.
Perorangan
Perusahaan
(termasuk Bank
1.
Nama lengkap
termasuk alias
Nama perusahaan
termasuk bentuk
badan hukum
2.
Nomor dokumen
identitas
Yayasan/
Perkumpulan
Nama
yayasan/
perkumpulan
termasuk
bentuk badan hukum
(apabila
berbadan
hukum )
Nomor
iizin
bidang
kegiatan
/
usaha
(termasuk
bidang
kegiatan/usaha)
atau
tujuan
yayasan
atau
nomor bukti pendaftaran
pada
instansi
yang
berwenang.
Lembaga
Negara /
Pemerintah
Nama
lembaga
Negara /
pemerintah
33
No.
Perorangan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.
Lembaga
Negara /
Pemerintah
Perusahaan
(termasuk Bank
Yayasan/
Perkumpulan
Alamat kedudukan
Alamat
kedudukan
termasuk nomer telepon
Identitas Beneficial
Owner bila ada
Sumber dana
Identitas Beneficial
Owner bila ada
Sumber dana
Alamat
kedudukan
termasuk no
telepon
Lampiran 8. Informasi WIC (Bila yang melakukan transaksi dengan BPR/S adalah WIC )
No
1.
2
3
Alamat kedudukan
34
No
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
2.3
6)
7)
lembaga
internasional,
Perorangan
Spesimen
tanda tangan
2.
3.
4
5.
6.
7.
Kartu
NPWP
bagi
Nasabah
yang
diwajibkan
untuk
memiliki NPWP sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku.
Surat izin Tempat Usaha
(SITU) atau dokumen
lain
yang
dipersyaratkan
oleh
instansi
yang
berwenang.
Laporan keuangan atau
deskripsi kegiatan usaha
perusahaan.
Struktur
manajemen
perusahaan
Struktur
kepemilikan
perusahaan
Dokumen
identitas
anggota Direksi yang
berwenang
mewakili
perusahaan atau pihak
yang diberi kuasa untuk
melakukan
hubungan
usaha dengan BPR/S
Perusahaan
berupa bank
Spesimen tanda
tangan
anggota
Direksi
yang
berwenang
mewakili
perusahaan atau
pihak yang diberi
kuasa
untuk
melakukan
hubungan usaha
dengan BPR/S
36
No.
Yayasan
Perkumpulan
1.
2.
3.
Identitas
pihak
yang
berwenang
mewakili
perkumpulan
dalam
melakukan
hubungan
usaha dengan BPR/S
4.
2.4
Lembaga Negara /
Pemerintah, Lembaga
Internasional,
perwakilan asing
Surat penunjukkan bagi
pihak-pihak
yang
berwenang
mewakili
lembaga atau perwakilan
dalam
melakukan
hubungan usaha dengan
BPR/S
Spesimen tanda tangan
2.4.2
2.4.3
2.4.4
BPR/S mengumpulkan
bukti atas informasi dan/atau
informasi lainnya yang sama dengan calon Nasabah
sebagaimana dimaksud pada Lampiran 5, 8 dan 9 ditambah
dengan Bukti dan informasi lainnya terkait Beneficial Owner
(BO )sebagaimana terdapat di Lampiran 11.
Lampiran 11. Bukti dan informasi lainnya terkait Beneficial Owner (BO)
37
No.
.1.
2.
BO dari Nasabah
Perorangan
Hubungan hukum antara
calon Nasabah atau WIC
dengan Beneficial Owner
yang ditunjukkan dengan
surat penugasan, surat
perjanjian, surat kuasa
atau bentuk lainnya.
Pernyataan dari calon
Nasabah
atau
WIC
mengenai
kebenaran
identitas maupun sumber
dana
dari
Beneficial
Owner.
2.4.5
BO dari Nasabah
Perusahaan /Yayasan
/Perkumpulan
Dokumen dan informasi
identitas pemilik atau
pengendali
akhir
perusahaan, yayasan, atau
perkumpulan.
BO dari Nasabah
Berupa Bank lain di dalam
negeri
Pernytaan tertulis dari
Bank dimaksud bahwa
identitas Beneficial Owner
telah dilakukan verifikasi
oleh Bank lain di dalam
negeri tersebut.
2.4.6
a.
b.
2.4.7
2.4.8
38
Beneficial Owner
berupa lembaga pemerintah
perusahaan yang terdaftar di bursa efek (listing).
atau
mendapatkan
pengecualian
wajib
3. Verifikasi dokumen.
3.1
3.2
Tujuan
a.
b.
39
3.2.2
b.
c.
d.
e.
f.
1)
2)
3)
Daftar Teroris.
2)
40
3)
g.
h.
41
(1) informasi
tambahan
yang
diperlukan
untuk
memastikan kebenaran profil calon Nasabah dan
/atau :
(2) meminta dokumen pendukung tambahan untuk
meyakini identitas dan sumber dana.
3) Melakukan analisis secara berkala
paling kurang
terhadap informasi mengenai sumber dana, tujuan
transaksi, dan hubungan usaha dengan pihak-pihak yang
terkait yaitu :
(1) perusahaan yang dimiliki atau dikelola oleh PEP.
(2) keluarga PEP sampai derajad kedua ; dan /atau
(3) pihak-pihak yang secara umum dan diketahui publik
mempunyai hubungan dekat dengan PPEP; dan
4) Memantau lebih ketat pola transaksi nasabah untuk
kepentingan pengkinian profil nasabah atau Beneficial
Owner.
Lampiran 12. Produk, Nasabah, Usaha, dan Negara Berisiko Tinggi Bagi Penyedia Jasa
Keuangan.
1. Produk product dan Jasa Berisiko Tinggi
No.
Nama Produk
Keterangan
1.
Electronic Banking
Produk dan jasa yang
2.
Internet Banking
ditwarkan
mudah
3.
Pemindahan Dana
dikorvesikan menjadi kas,
4.
Pemberian Kredit/Pembiayaan dan Pendanaan; atau
atau setara kas, atau
5.
Jual beli Valuta Asing /Bank Notes
dananya yang mudah
dipindahkan dari satu
yurisdiksi
satu
ke
yurisdiksi
yang lain
dengan
maksud
mengaburkan asal usul
dana tersebut.
2.Nasaabah Berisiko Tinggi
Salah satu adalah PEP (Politically Exposed Person ) yaitu orang yang mendapatkan
kepercayaan untuk memiliki kewenangan publik diantaranya adalah Penyelenggara
Negara sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai Penyelenggara Negara, dan / atau orang yang tercatat sebagai anggota partai
politik yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan dan operasional partai politik.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Penyelenggara Negara adalah :
Ketentuan
UU No.28 Tahun 1999
menjalankan
fungsi
eksekutif, legislatif, atau
yudikatif, dan pejabat lain
dengan
penyelenggaraan
negara
sesuai
dengan
Keterangan
Pejabat Negara pada
Lembaga
Tertinggi
Negara.
Pejabat Negara pada
Lembaga Tinggi Negara.
Menteri
Gubernur
Hakim.
42
Ketentuan
Definisi
Undang-undangan
berlaku
yang
SE/03/M.PAN/01/2005
Tanggal 20 Januari
2005
Penyelenggara Negara
Keterangan
Pejabat negara yang lain
sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan yang berlaku,
dan
Pejabat
lain
yang
memiliki fungsi strategis
dalam kaitannya dengan
penyelengaaraan negara
sesuai dengan ketentuan
peraturn
perundangundangan yang berlaku.
Pejabat eselon II dan
pejabat
lain
yang
disamakan di lingkungan
isntansi
Pemerintah
dan
/atau
lembaga
negara.
Pengawas Bea dan Cukai
Auditor
Pejabat
yang
mengeluarkan perijinan;
Pejabat / Kepala Unit
Masyarakat; dan
Pejabat
pembuat
regulasi.
43
1.Aruba
13.Grenada
25.Samoa
2.Angulia
14.Guemsey
26.Panama
3.Antigua and Barbuda
15.Isle of Man
27.San Marino
4.Bermuda
16.Yersey
28.Seychelles
5.Bahamas
17.Liberia
29.St.Lucina
6.Bahrain
18.Malta
30.St. Kitts & Nevis
7.Belize
19.Marshall Islands
31.St.Vincent
and
the
8.British Virgin Islands
20.Mauritius
Grenadines
9.Cook Islands
21.Montserrat
32.Turks & Caicos Islands
10.Cyprus
22.Niue
33.US Virgin islands
11.Dominica
23.Nauru
34.Vanuatu
12.Gibraltar.
24.Netherlands Antilles.
35.Cayman islands.
f.dikenal memiliki tingkat korupsi yang tinggi, informasi tersebut dapat diperoleh antara
lain dari publikasi Transparency International;
g.dianggap merupakan sumber kegiatan terorisme, seperti yang diidentifikasikan oleh
Office of Foreign Asset Control (OFAC); atau terkena sanksi PBB.
4. Pemantauan
4.1
Pengertian.
Pemantaun adalah merupakan kegiatan
untuk mengidentifikasi
kesesuaian antara transaksi Nasabah (antara lain nilai pembukaan
rekening, sumber dana, nilai transaksi tunai, frekuensi, transaksi
WNI yang berdomisili di negara lain) dengan profil nasabah (antara
lain penghasilan) secara berkesinambungan dan menatausahakan
dokumen pemantauan tersebut.
Pemantauan dilakukan dengan cara menganalisis terhadap seluruh
transaksi yang tidak sesuai dengan profil nasabah.
Profil Nasabah adalah sebagaimana terdapat pada Lampiran A.
4.2
Cakupan Pemantauan.
a.
b.
c.
d.
e.
44
4.4
4.5
Cara Pemantauan.
a.
b.
c.
Pelaksana Pemantauan.
1)
2)
2)
3)
45
mengindikasikan adanya
pidana terorisme.
4)
5.2
5.3
a.
b.
c.
d.
Dokumen pendukung
(Yayasan, perkumpulan, Lembaga
Negara / Pemerintah) sebagaimana tercantum pada Lampiran
10.
e.
nasabah /calon
5.2.1
5.2.2
5.3.1
5.3.2
46
5.3.3
5.3.4
5.4.2
5.4.3
5.4.4
5.4.5
5.5.2
harus
meminta
persetujuan
Direksi
yang
5.5.4
6. Daftar Teroris
6.1
6.2
47
6.3
6.4
website PBB
http://www.un.org.sc/comittee/1267consolist .shttml:
b.
c.
-------------------------------
48