Anda di halaman 1dari 11

BAKU MUTU AIR LAUT

UNTUK TAMAN LAUT


DAN KONSERVASI
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


2015

Latar Belakang
Pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan
Penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi,
dan seimbang
Upaya preventif dalam rangka pengendalian dampak
lingkungan hidup perlu dilaksanakan dengan
mendayagunakan instrumen pengawasan dan
perizinan
Penerapan Baku Mutu Lingkungan (BML)
Baku mutu air laut
Baku mutu air laut yang digunakan untuk membuat
taman laut dan konservasi laut.

Tujuan
Untuk memahami baku mutu air laut
sesuai dengan Keputusan menteri
Negara Lingkungan Hidup nomor 51
tahun 2004
Untuk memahami tentang taman laut
dan konservasi

Untuk memahami tentang baku mutu air


laut pada taman laut dan konservasi
pada contoh studi kasus yang telah
dilakukan.

Baku Mutu Air Laut


Sesuai dengan Keputusan menteri Negara
Lingkungan Hidup nomor 51 tahun 2004, Baku
Mutu Air Laut adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang
ada atau harus ada dan atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya di dalam air
laut.
Penetapan Baku Mutu Air Laut ini meliputi Baku
Mutu Air Laut untuk Perairan Pelabuhan, Wisata
Bahari dan Biota Laut.

Taman Laut dan Konservasi


Taman laut : suatu wilayah laut yang dilindungi
oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk
melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar
alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb.
Taman Laut merupakan bagian pengelolaan dari
taman nasional yang wilayah zonasinya
mencapai pengelolaan di laut.
Secara umum, konservasi, mempunyai arti
pelestarian yaitu melestarikan/ mengawetkan
daya dukung, mutu, fungsi, dan kemampuan
lingkungan secara seimbang (MIPL, 2010;
Anugrah, 2008; Wahyudi dan DYP Sugiharto (ed),
2010).

Tujuan Taman Laut dan


Konservasi
Mewujudkan kelestarian sumberdaya alam
hayati laut serta keseimbangan ekosistemnya,
sehingga dapat lebih mendukung upaya
peningkatan kesejahteraan dan mutu
kehidupan manusia
Melestarikan kemampuan dan pemanfaatan
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
secara serasi dan seimbang

Studi Kasus
Kajian Baku Mutu Air Laut sebagai Kawasan Taman Laut dan
Konservasi di Pulau Menjangan (Bali)
Kawasan Pulau Menjangan merupakan salah satu destinasi
ekowisata bahari yang berada di kawasan Taman Nasional Bali
Barat (TNBB). Keindahan bawah laut Pulau Menjangan sudah sangat
terkenal sehingga banyak wisatawan lokal atau internasional
datang ke pulau ini. Kawasan ini akan dijadikan sebagai taman laut
dan tempat konservasi terumbu karang, maka perlu diakukan
analisis potensi dan kondisi perairan Pulau Menjangan, menganalisis
kesesuaian pemanfaatan ekowisata bahari, dan menganalisis daya
dukung ekologi untuk pemanfaatan taman laut dan konservasi.

*Diambil dari jurnal Gede Ari Yudasmara, Putu Budi Adnyana tentang ANALISIS POTENSI PERAIRAN
PULAU MENJANGAN UNTUK DESTINASI WISATA EDUKATIF DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja-Bali

Data Kualitas Perairan Pulau


Menjangan
stasiun
suhu
turb pH
sali
DO
BOD
NH3
0,05
1

29

5
0,03

7,6

28,8

7,87

0,12

29

3
0,03

7,6

28,9

8,00

0,12

29

0
0,02

7,7

28,9

7,89

0,12

29

2
0,03

7,8

29,0

7,97

0,13

28

5
0,04

7,5

29,0

7,60

0,12

6
Baku

27

7,4

28,5

8,01

0,15

7-8,5

alami
Alami

>5

10

nihil

Mutu
Wisata
Bahari

Baku

alami
5
Coral :2830

Coral :33-34

Mangrove:

Mangrove :

28-32

s/d 34

Analisa
Dari 7 parameter yang diuji, hanya dalam parameter kimia salinitas saja
untuk biota laut yang belum sesuai dengan baku mutu air laut untuk
biota laut sesuai Kepmen Negara LH No. 51 tahun 2004.
Hal ini bisa dilihat dari parameter konsentrasi Amonia (NH3), BOD5 dan
Turbiditas yang nilainya sangat rendah. BOD5 mengindikasikan jumlah
bahan organik perairan yang mudah diuraikan secara biologis serta
jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk proses dekomposisi.
BOD5 merupakan salah satu indikator pencemaran organik pada suatu
perairan, dimana perairan yang mempunyai nilai BOD5 tinggi
mengindikasikan bahwa perairan tersebut telah tercemar oleh bahan
organik.
Menurut Lee & Arega (2000), tingkat pencemaran suatu perairan dapat
dilihat berdasarkan nilai BOD5-nya yang terbagi dalam 4 (empat)
kategori : (1) Nilai BOD5 < 2.9 mg/l termasuk kategori tidak tercemar; (2)
nilai BOD5 antara 3.0 5.0 mg/l termasuk kategori tercemar ringan; (3)
nilai BOD5 antara 5.1 14.9 mg/l termasuk kategori tercemar sedang;
dan (4) nilai BOD5 > 15 mg/l termasuk kategori tercemar berat.
Berdasarkan hal ini, maka perairan Pulau Menjangan masuk kategori
belum tercemar dan tergolong baik.

Kesimpulan
Baku Mutu Air Laut termasuk ke dalam Baku Mutu Lingkungan.
Baku mutu air laut adalah ukuran batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan
atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di
dalam air laut.
Penetapan Baku Mutu Air Laut ini meliputi Baku Mutu Air Laut
untuk Perairan Pelabuhan, Wisata Bahari dan Biota Laut.
Pada makalah ini telah dibahas baku mutu air laut untuk taman
laut dan konservasi beserta studi kasusnya di Pulau Menjangan
yang termasuk ke dalam Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Berdasarkan kualitas perairan yang telah diambil dan
dibandingkan dengan baku mutu air laut untuk wisata bahari
dan biota lautnya, maka dapat disimpulkan bahwa perairan
Pulau Menjangan masuk kategori belum tercemar dan Kondisi
perairannya tergolong baik sehingga masih mampu untuk
mendukung aktivitas taman laut dan konservasi laut.

Anda mungkin juga menyukai