Anda di halaman 1dari 17

RESISTENSI M.O.

TERHADAP ANTIBIOTIKA

Oleh :
Dr. dr. Hj. Efrida Warganegara, M.Kes., Sp.MK

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Resistensi :

Suatu sifat tidak terganggunya kehidupan bakteri


atau suatu usaha bakteri agar tetap survive

Sejarah :

1. Paul Ehrlich ( 1902 - 1909 ) tikus


yang
diinfeksi dengan trypanosoma dan diobati dengan
zat warna azo, arsenil organik dan triphenyl
methone trypanosoma menjadi resisten
setelah kontak dengan
obatobat tersebut.

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Sejarah :

(lanjutan)

2. Tahun 1938 Nesseria gonorrhoeae sensitif


terhadap sulfa;
Tahun 1948 Nesseria gonorrhoeae resisten
sehingga

sulfa tidak digunakan lagi.

3. Nesseria gonorrhoeae resisten terhadap


penisilin Strain-strain ini menghasilkan
enzim penisilinase.
4. Stafilokokus resisten terhadap Penisilin
oleh karena produksi enzim beta laktamase.

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Cara terjadinya resistensi


I.
II.
III.

Non Genetik
Genetik
Resistensi Silang

Resistensi Non Genetik :

o.k. antibiotik kontak dengan bakteri yang metabolismenya tidak aktif.


Misal : M. tbc dapat hidup lama dalam jaringan
pend. bertahun-tahun selama pasca infeksi tetapi
tidak replikasi karena daya tahan penderita cukup
besar. Kondisi ini M. tbc tidak dapat dibunuh oleh
antibiotika.

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Resistensi Genetik :
Resistensi oleh karena adanya perubahan gen.

Resistensi Genetik ada 2 macam :


1. Resistensi alami :
Dapat terjadi pd populasi bakteri terhadap
antibiotik.
Misal : obat tdk dapat penetrasi ke
dlm dinding sel / membran sel

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA


2. Resistensi Dapatan
Bakteri yang awalnya sensitif kemudian baru berubah menjadi
resisten
Resistensi dapatan terjadi o.k. faktor :
1).Khromosal -> sifat resisten didapat o.k.
adanya induksi sehingga terjadi mutasi
pada khromnosom
2).Ekstra Khromosomal -> sifat resistensi
didapat karena memperoleh gen resistensi
dari luar
(mel. plasmid yang mengandung
faktor resisten = R faktor,
dari bakteri yang resisten).

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Resistensi Ekstra khromosomal terjadi mel. cara :


1.

Transformasi -> mendapat DNA mengandung gen langsung ke


dalam sel

2. Transduksi -> mendapat DNA mengandung gen dengan


perantaraan bakteriofaga
3. Konjugasi -> mendapat DNA mengandung gen dengan cara
kontak langsung antara sel donor dan resepien
4. Transposisi -> mendapat DNA mengandung gen dari
khromosom ke plasmid atau sebaliknya pada sel yang sama

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Mekanisme terjadinya resistensi (Weinstein


1984)
1. Produksi enzim penginaktivasi antibiotika
misal :- Bakteri Stafilokokus -> Enzim Beta
laktamase thdp penisilin dan
sefalosporin.
- Bakteri Gram (-) ttt -> Asetil
transferase thdp kloramfenikol,
Fosforilase, asetilase dan adenilase
thdp
aminoglikosida.

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Mekanisme terjadinya resistensi (Weinstein


1984) : (lanjutan)
2. Perubahan permeabilitas membran dinding sel bakteri,
sehingga penetrasi antibiotika kedalam sel bakteri
terhambat.
misal : Stafilokokus terhadap tetrasiklin.
3. Perubahan dalam struktur sasarannya
* Subunit 50S dari ribosom m.o. sbg sasaran /
tempat penempelan / reseptor antibiotika mengalami
perubahan -> untuk eritromisin pada stafilokokus.
* Penisilin reseptor berubah bagi m.o. resisten
penisilin

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Mekanisme terjadinya resistensi


(Weinstein 1984) : (lanjutan)
4. Perubahan metabolisme sel kuman,
sehingga tidak tergantung oleh
suatu senyawa yang mudah
dipengaruhi antibiotika.
misal : dihidrofolat oleh trimetroprim,
sulfonamid, INH dan PAS.

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Mekanisme terjadinya resistensi


(Weinstein 1984) : (lanjutan)
5. Produksi bahan metabolit yg
bersifat Antagonis-kompetitif
terhadap obat
misal : M.o. yang peka thdp
sulfonamide akan memproduksi
PABA dlm jumlah besar -> toksis

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Cara menanggulangi masalah


resistensi
1. Pemberian resep antibiotika hanya bila
dugaan bakteri penyebab infeksi sudah
sangat kuat.
2. Agar diusahakan identikasi bakteri
penyebabnya dan tentukan kepekaan.
3. Hindarkan penggunaan antibiotika yang
dik.secara umum resisten di masyarakat.
4. Mengurangi penggunaan antibiotika
topikal, dianjurkan gunakan antiseptikum

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Cara menanggulangi masalah resistensi


(lanjutan)

5. Perpendek waktu pemberian antibiotika


6. Kurangi pemakaian antibiotika profilaksis
7. Gunakan antibiotika berspektrum sempit
8. Patuhi petunjuk pemakaian antibiotika
9. Tulis antibiotika atas indikasi klinik,
bukan permintaan penderita / Farmasi

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

Tes kepekaan / Tes Resistensi


Cara utk mengetahui apakah sesuatu antibiotika /
khemotherapetika efektif tidak terhadap m.o.

Ada 2 cara :
1). Kualitatif / Difusi Method : Cara Kirby Bauer
- menggunakan piring kertas antibiotika
- dipasang pd perbenihan padat dr m.o.
- lihat ada zone hambat atau tidak
2). Kuantitatif : Dilution method
- digunakan untuk menentukan kadar hambat
minimum
(MIC = KHM) dan kadar bunuh
minimum (MBC =
KBM)

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

DIFUSI METHOD : Cara Kirby Bauer


Muller Hinton Agar
Sensitif :
R : Resisten
A ; Sensitif

I : Intermediate

Adanya diameter
hambat ( zona
hambat )
Semakin lebar zona
hambat semakin
sensitif
Resisten :
Tidak ada zona
hambat

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA

DILUTION METHOD
* 1 ml suspensi bakteri (1 x 106 cfu/ml) ditambahkan
kedalam 1 ml broth yg mengandung antibiotika
dgn konsentrasi tertentu (ug/ml)
* volume menjadi 2 ml dgn konsentrasi antibiotika
menjadi separuh dari semula
* inkubasi semalam -> besok lihat ada pertumbuhan

RESISTENSI M.O. TERHADAP ANTIBIOTIKA


E TEST
Perkembangan Teknik terakhir yang merupakan modifikasi dari
Metoda Difusi disk dan Dilusi agar
Test ini simpel, ongkos murah, dan merupakan metoda yang cepat
untuk menentukan MIC dari suatu antibiotik tunggal

Anda mungkin juga menyukai