Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RISET 1 (INDIVIDU)

Nama

: Fitriyah Hanum

Nim

: 130801062

Kelas

: S1 Keperawatan /3B

1. Pengertian Masalah
Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang
seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is). Dan Penelitian dimaksudkan
untuk menutup kesenjangan (what can be).
Sumber : http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/definisi-masalah-dan-jenis-jenis

dalam penelitian.html
Menurut Sugiyono (2009:52) masalah diartikan sebagai penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana.

Menurut Prajudi Atmosudirjo, Masalah adalah sesuatu yang menyimpang dari apa
yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan rintangan
menuju tercapainya tujuan.

Menurut Roger Kaufman, Masalah adalah suatu kesenjangan yang perlu ditutup antara
hasil yang dicapai pada saat ini dan hasil yang diharapkan.

Menurut Dorothy Craig, Masalah adalah situasi atau kondisi yang akan datang dan
tidak diinginkan.
Sumber

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/10/10-pengertian-masalah-caramemperoleh-masalah-penelitian.html

Masalah merupakan kesenjangan antara situasi yang diharapkan dengan situasi yang ada.
Dapat juga dikatakan sebagai kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan

keterbatasan alat dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.
Sumber : http://hennykartika.wordpress.com/2008/01/27/perumusan-masalah/
Suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, perundang-undangan dengan
pelaksanaan, peraturan dengan implementasinya, teori dengan praktik, sehingga menarik
minat dan perhatian untuk diteliti.
Sumber : http://makalahilmiah.multiply.com/journal/item/9/MASALAH_PENELITIAN

2. Pengertian Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Identifikasi
masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara
proses lain.
Sumber : https://sefmimijuliati.wordpress.com/2011/10/26/identifikasi-masalah-batasan

masalah-serta-rumusan-masalah/
Identifikasi Masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di
mana objek dalam suatu jalinan tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah

(Suriasumantri, 2001: 309).


identifikasi masalah artinya usaha mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap

masalah yang terjadi yang sekiranya dapat dicari jawaban melalui penelitian.
Sumber : http://klikbbm.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-contoh-identifikasi.html
Menurut Koenjtaraningrat, identifikasi adalah suatu bentuk pengenalan terhadap suatu
ciri-ciri fenomena sosial secara jelas dan terperinci (Koenjtaraningrat, 1987: 17)

3. Cara mencari masalah


Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang
sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar
masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo
(2002), meliputi:
1. Masalah masih baru : Baru dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap
atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak siasia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca
dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini

2. Aktual : masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh,
ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada
pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut
harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada
semua pasien.
3. Praktis : Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil
penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau
penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna
4. Memadai : Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga
tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan
menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan
memberikan hasil yang kurang berbobot.
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti : Seseorang yang akan melakukan penelitian harus
mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak,
hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis)
maupun praktis.
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah : Masalah-masalah yang bertentangan dengan
kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti,
karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
7. Ada yang mendukung : Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan
pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan
banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
8. Memilih Masalah Penelitian.
Sumber : https://afidburhanuddin.wordpress.com

Untuk memperoleh masalah dalam penelitian, dapat dilaksanalan melalui penelusuran


beberapa sumber, antara lain:

1. Pengalaman dan pengetahuan


2. Kepustakaan yang berhubungan dengan bidang studi kita
3. Mata kuliah-mata kuliah yang pernah diprogramkan
4. Jurnal, buku-buku, majalah-majalah, dan abstrak-abstrak.
5. Skripsi, tesis, disertasi
6. Profesor-profesor, teman
Untuk dapat menemukan masalah penelitian dari sumber-sumber tersebut di atas, perlu
adanya dukungan sikap seorang peneliti, yaitu sikap mandiri dalam menemukan dan
mengolah permasalah penelitian. Memang bukan suatu hal yang mudah, akan tetapi bukan
hal yang terlalu sulit juga. Sikap kemandirian akan dapat dicapai oleh peneliti apabila
peneliti bersifat aktif dalam mencari dan menemukan masalah.
Sumber

4. Perbedaan masalah dan rumusan masalah


Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu berupa kesenjangan antara
yang diharapkan dengan apa yang terjadi, tetapi kalau rumusan masalah itu merupakan
suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. contoh
judul penelitian yang ada, yakni masalah / kesenjangan antara harapan : (imunisasi polio
pada anak akan selalu berkesinambungan memperoleh imunisasi polio I, polio II dan
polio III), tetapi kenyataannya atau yang terjadi tidak demikian (sebagian besar dari anak
balita hanya memperoleh imunisasi polio I saja). Disinilah adanya kesenjangan atau gap
dan inilah masalah penelitian.
Dan dalam Merumuskan masalah penelitaian ini dapat dilakukan dalam bentuk
pernyataan (problema statement) dan juga dalam bentuk pertanyaan (research question).
Contoh : imunisasi pilio di wilayah Kabupaten Bogor sudah merata, hampir tiap RW
telah dilakukan imunisasi polio I, polio II dan polio III . Penyuluhan-penyuluhan tentang
imunisasi telah berjalan dengan baik di posyandu-posyandu. Namun angka drop out
imunisasi polio masih tinggi, sekitar 75%. Hal ini berarti, kesinambungan imunisasi polio
bagi anak balita di Kabupaten Bogor tersebut rendah. Dari pernyataan penelitian ini
kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian : a. Mengapa kesinambungan
imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor rendah (mengapa angka drop out
imunisasi polio tinggi) ?

Sumber : http://penjagahati-zone.blogspot.co.id/2011/04/masalah-merumuskan-masalah

dan-contoh.html
Masalah adalah kendala yang harus diselesaikan untuk mencapai suatu tujuan. Disebut
masalah jika suatu yang diharapkan berbeda dengan kenyataan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian, merupakan titik tolak dari perumusan
hipotesis, dan dari rumusan masalah ini dapat menghasilkan topik penelitian atau judul
penelitian. Oleh karena itu, maka setelah mengidentifikasi dan memilih masalah, langkah
berikutnya adalah merumuskan masalah.
Sumber : http://caracepatnontonnaruto.blogspot.co.id/2014/05/identifikasi-pemilihandan-perumusan.html

5. Cara menuliskan suatu masalah


1. Menulis Masalah Sendiri. Jelaskan keadaan ideal. Ada banyak cara yang berbeda
untuk menulis rumusan masalah beberapa sumber referensi merekomendasikan untuk
langsung membahas masalah itu sendiri, sementara sumber lainnya merekomendasikan
memberikan konteks latar belakang terlebih dahulu agar masalah (dan solusinya) lebih
mudah untuk dipahami oleh pembaca. Jika Anda begitu tidak yakin bagaimana harus
memulai, pilihlah opsi kedua. Walaupun keringkasan adalah sesuatu yang harus ditujukan
oleh setiap tulisan yang praktis, pemahaman yang baik lebih penting lagi. Mulailah
dengan menjelaskan bagaimana seharusnya hal-hal bekerja. Sebelum Anda menyebutkan
masalah Anda, jelaskan dalam beberapa kalimat bagaimana berlangsungnya hal-hal jika
tidak ada masalah.
2. Pertanggungjawabkan pernyataan Anda. Tidak peduli berapa banyak uang yang Anda
klaim dikuras masalah Anda terhadap perusahaan Anda, jika Anda tidak dapat
mempertanggungjawabkan klaim Anda dengan bukti yang masuk akal, Anda mungkin
tidak dianggap serius. Segera setelah Anda mulai membuat klaim spesifik tentang
seberapa serius masalah Anda, Anda harus mulai mendukung pernyataan Anda dengan
bukti. Dalam beberapa kasus, ini mungkin dari penelitian Anda sendiri, dari data dari
penelitian atau proyek terkait, atau bahkan dari sumber pihak ketiga terkemuka.
3. Usulkan solusi. Ketika Anda sudah menjelaskan apa masalahnya dan mengapa begitu
penting, lanjutkan menjelaskan bagaimana Anda mengusulkan untuk mengurusnya.

Seperti dengan pernyataan awal dari masalah Anda, penjelasan solusi Anda harus ditulis
agar sejelas dan seringkas mungkin. Tetaplah pada konsep-konsep besar, penting, konkret
dan tinggalkan rincian kecil untuk nanti Anda akan memiliki banyak kesempatan
untuk masuk ke setiap aspek kecil dari solusi yang Anda usulkan dalam badan proposal
Anda.
4. Jelaskan manfaat dari solusi. Sekali lagi, sekarang Anda sudah memberitahu pembaca
Anda apa yang harus dilakukan soal masalah ini, ide yang sangat baik adalah
menjelaskan mengapa solusi ini adalah ide yang baik. Karena bisnis selalu berusaha
untuk meningkatkan efisiensi dan mendapatkan lebih banyak uang, Anda akan ingin
fokus terutama pada dampak keuangan dari solusi Anda biaya yang mana yang akan
terkurangi, bentuk-bentuk baru dari pendapatan yang bagaimana yang akan dihasilkan,
dan sebagainya. Anda juga bisa menjelaskan manfaat non-nyata, seperti kepuasan
pelanggan yang meningkat, tetapi penjelasan total tidak boleh lebih panjang dari
beberapa kalimat untuk satu paragraf.
5. Simpulkan

dengan

meringkas

masalah

dan

solusi.

Setelah

Anda

telah

mempresentasikan visi ideal untuk perusahaan Anda, mengidentifikasi masalah yang


menhalangi Anda dari mencapai idealisme ini, dan menyarankan solusi, Anda hampir
selesai. Yang tersisa untuk dilakukan adalah menyimpulkan dengan ringkasan argumen
utama Anda yang memungkinkan Anda dengan mudah transisi ke dalam tubuh utama dari
proposal Anda. Tidak perlu untuk membuat kesimpulan ini lagi daripada yang seperlunya
cobalah untuk menyatakan, hanya dalam beberapa kalimat, inti dasar dari apa yang
telah dijelaskan dalam pernyataan masalah Anda dan pendekatan yang Anda niatkan
untuk diambil dalam badan artikel.
6. Ingat 5 W + 1H . Rumusan masalah harus seinformatif mungkin dengan kata-kata
sesedikit mungkin, tetapi tidak harus menyelidiki rincian kecil. Jika Anda pernah raguragu tentang apa yang harus disertakan dalam rumusan masalah Anda, ide yang cerdas
adalah mencoba untuk menjawab lima W (siapa/who, apa/what, di mana/where,
kapan/when, dan mengapa/why), plus bagaimana/how. Mengatasi lima W memberikan

pembaca Anda pengetahuan tingkat dasar yang baik untuk memahami masalah dan solusi
tanpa merantau ke tingkat detail yang tidak perlu.
7. Selalu mengoreksi kesalahan. Ini merupakan keharusan untuk semua bentuk tulisan
yang serius tidak ada draft pertama sepanjang sejarah yang tidak bisa memperoleh
keuntungan dari mata yang hati-hati dan dari pengkoreksi yang baik. Setelah Anda
menyelesaikan rumusan masalah Anda, bacalah dengan cepat. Apakah alurnya tampak
benar? Apakah menyajikan ide-idenya dengan koheren? Apakah tampaknya teratur
dengan logis? Jika tidak, buat perubahan ini sekarang. Saat Anda akhirnya puas dengan
struktur rumusan masalah Anda, periksa ejaan, tata bahasa, dan kesalahan format.
http://sbm.binus.ac.id/2015/11/21/cara-menulis-masalah/
6. Cari salah satu jurnal, cari dan tulis : masalah, identifikasi masalah, dan rumusan
masalahnya !
a. Judul Jurnal
b. Masalah
c. Identifikasi Masalah

: Penurunan Tingkat Depresi klien Lansia dengan terapi


kognitif dan senam latihan otak Di Panti Wredha
: Meningkatnya Depresi pada Lansia saat menghadapi
masa tua di Panti Wredha
: Seiring dengan bertambahnya usia pada lansia , maka
lansia akan mengalami perubahan perubahan fisik,
psikologis

dan

sosial

yang

mana

mengakibatkan

perasaannya menjadi tidak berharga, tidakberdaya, malu


dengankondisi

fisik

saat

ini

dan

perasaan

bersalah.sehingga lansia akan mengalami depresi.


faktor predisposisi yang diketahui terkaitan dengan terjadinya
depresi, adalah: faktor genetik, faktor neurobiologi dan faktor
lingkungan

d. Judul
e. Rumusan Masalah

: Pengaruh Terapi Kognitif dan Senam Otak terhadap


Lansia Demensia di Panti Wredha
: Apakah ada Pengaruh Terapi Kognitif dan Senam Otak
terhadap Lansia Demensia di Panti Wredha ?

Anda mungkin juga menyukai