ETIKA LINGKUNGAN
Pengaruh Aplikasi Pestisida Pertanian terhadap Organisme Tanah
Oleh:
Moch Azam Baihaqi
131510501185
Oky Briliningtyas M. H
131510501197
131510501203
Urifa
131510501204
131510501209
131510501211
131510501213
131510501214
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam strategi pembangunan pertanian di Indonesia, usaha pencapaian
swasembada pangan dilakukan dengan penerapan teknologi pertanian yang
intensif. Beberapa hal yang dilakukan dalam pertanian intensif berupa pemakaian
bibit unggul, pupuk buatan, penggunaan pestisida, penggunaan alsintan, dan lainlain. Telah dapat dibuktikan secara nyata bahwa bahan-bahan kimia pertanian
salah satunya yaitu penggunaan pestisida sintetis kimia dapat meningkatkan
produksi pertanian dan kegiatan berbudidaya pertanian lebih efisien serta
ekonomis.
Serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) merupakan salah satu
faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian. Upaya pengendalian OPT
yang sering dilakukan oleh sebagian besar petani yaitu menggunakan pestisida
sintetis kimia. Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dapat menimbulkan
dampak negatif. Oleh karena itu, diperlukan adanya beberapa teknik pengendalian
yang lebih aman dan ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan konsepsi
pengendalian hama terpadu (PHT), bahwa pengendalian OPT dilaksanakan
dengan mempertahankan kelestarian lingkungan, aman bagi produsen, dan
konsumen serta menguntungkan petani.
Pestisida sintetis kimia banyak digunakan dalam proses berbudidaya
pertanian di mulai dari proses pembibitan sampai dengan proses pasca panen.
Pestisida sintetis kimia diaplikasikan dalam pengendalian pada hama, gulma,
maupun penyebab penyakit serta dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Akan
tetapi, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran
terhadap lingkungan, terganggunya ekosistem, dan penuruan kualitas hidup
manusia. Penggunaan pestisida sintetis kimia yang dilakukan dengan cara tidak
bijak akan meninggalkan residu sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan
tidak terkecuali kehidupan organisme di dalam tanah.
Residu pestisida sintetis kimia yang terdapat di dalam tanah dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti bahan aktif pestisida, frekuensi
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Peranan
Berbudidaya
Pertanian
Menurut Yuantari (2011), menyatakan bahwa pestisida berasal dari kata
pest, yang berarti hama dan cida, yang berarti pembunuh, jadi pestisida adalah
substansi kimia digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama.
Secara luas pestisida diartikan sebagai suatu zat yang dapat bersifat racun,
menghambat pertumbuhan/perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan,
kesehatan, pengaruh hormon, penghambat makanan, membuat mandul, sebagai
pengikat, penolak dan aktivitas lainnya yang mempengaruhi OPT. Sedangkan
menurut Yusnani dkk., (2013), pestisida adalah bahan racun yang disamping
memberikan manfaat di bidang pertanian tetapi dapat memberikan dampak
terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Residu pestisida adalah zat
tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian bahan pangan atau pakan hewan,
baik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari penggunaan pestisida.
Residu pestisida menimbulkan efek yang bersifat tidak langsung terhadap
konsumen, namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan
diantaranya berupa gangguan pada syaraf dan metabolisme enzim.
Pestisida secara umum digolongkan berdasarkan jenis organisme yang
akan dikendalikan insektisida, nematosida, fungisida dan herbisida digunakan
untuk mengendalikan hama serangga, nematoda, jamur dan gulma. Pestisida jenis
lainnya digunakan untuk mengendalikan hama siput dan tikus. Berdasarkan
ketahanannya di lingkungan pestisida dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu
resisten yang meninggalkan pengaruh terhadap lingkungan dan kurang resisten.
Pestisida golongan organochlorines termasuk pestisida yang resisten pada
lingkungan dan meninggalkan residu yang terlalu lama sehingga dapat
terakumulasi dalam jaringan melalui rantai makanan, contohnya DDT,
Cyclodienes, Hexachlorocyclohexane (HCH), endrin. Pestisida kelompok
organofosfat adalah pestisida yang mempunyai pengaruh yang efektif sesaat saja
Insektisida
Insektisida merupakan pestisida yang banyak digunakan dan banyak
Fungisida
Cacing tanah sedikit peka terhadap residu dari fungisida captan. Peredaran
fungisida captan pada konsentrasi 100 ppm dapat menyebabkan kematian 100%
terhadap cacing tanah. fungisida captan ini dapat bertahan di dalam tanah selama
65 hari apabila tidak tercampur rata dengan tanah. Fungisida sulfat lembaga yang
diaplikasikan secara terus menerus juga dapat menurunkan populasi cacing tanah
dengan cepat.
Fungisida Dexon berpengaruh terhadap jasad renik tanh terutama jamur
tanah. pemberian fungisida dexon 100-200 mg/kg tanah dapat menurunkan
populasi Phythium propagul, tetapi tidak berpengaruh negatif terhadap jamur
Fusarium, Actinomucor dan Trichoderma. Fungisida PCNB sulit terurai didalam
tanh dan mampu bertahan selama 10 bulan dengan residu sebesar 205. Namun
fungisida ini tidak mempengaruhi proses nitrifikasi dalam tanah. fungisida ini
dapat terurai dengan cepat apabila tanahnya basah.
3.
Herbisida
Pemakaian herbisida tr-furalin dengan dosis 1-2 kg bahan aktif/ha tidak
BAB 3. KESIMPULAN
1. ...
2. ...
DAFTAR PUSTAKA
Moenandir, J. 1990. Fisiologi Herbisida. Jakarta: Rajawali Press.
Yuantari, Catur. 2011. Dampak Pestisida Organoklorin Terhadap Kesehatan
Manusia Dan Lingkungan Serta Penanggulangannya. Prosiding Seminar
Nasional : Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDGs di
Indonesia. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Yusnani., Daud, A dan Anwar. 2013. Identifikasi Residu Pestisida Golongan
Organofosfat Pada Sayuran Kentang Di Swalayan Lottemart Dan Pasar
Terong Kota Makassar Tahun 2013. Biochemistry, 1(1) : 1-9.