U M U M
D I R E K T O R AT J E N D E R A L S U M B E R D AYA
AIR
A
A
L
R
I M
A T
Jl. A. Sood No. 06 Pontianak (78121), Telp. (0561) 734866 Fax. 763911 e-mail:
bws_kalbar@yahoo.com
KEGIATAN SWAKELOLA
PEMANTAUAN KUALITAS AIR
I.
Latar Belakang
Aspek pengelolaan sumber daya air akan berjalan efektif dan efisien apabila
didukung
data
yang
absah
tidak
terbantahkan
serta
dapat
dinamis dan dapat bermigrasi melalui aliran air permukaan, air tanah, air laut
dan hujan. Intervensi manusia juga mempengaruhi migrasi polutan misalnya
melalui tindakan drainase dan pembuangan limbah cair.
Selanjutnya data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dan dibuat
interpretasinya. Berdasarkan hasil analisis dan intepretasi data akan dapat
dibuat
atau
diambil
keputusan
seperti:
apakah
sumber
air
dapat
dimanfaatkan atau tidak. Untuk dapat membuat analisis yang baik diperlukan
data yang baik pula. Kualitas data dipengaruhi oleh perencanaan
pengambilan sampel, proses pengambilan dan perawatan sampel, proses
analisis di lapangan atau di dalam laboratorium. Seringkali data harus
dikumpulkan secara berulang-ulang untuk memastikan bahwa data tersebut
benar, dapat dipercaya dan layak untuk digunakan. Pemeriksaan silang
(cross check) dengan menggunakan data yang diambil pada waktu dan
dengan strategi yang berbeda sangat dianjurkan. Demikian pula halnya
dengan pemeriksaan ulang (re-check) selalu dianjurkan agar diperoleh
keyakinan bahwa kualitas air pada suatu sumber masih baik sehingga dapat
dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.
Sungai mempunyai fungsi yang strategis dalam menunjang pengembangan
suatu daerah, misalnya sebagai sumber air untuk minum, industri, pertanian
atau sebagai sarana rekreasi air. Tetapi sungai-sungai penting di Indonesia,
termasuk sungai Kapuas, sungai Jelai dan Kendawangan, umumnya telah
tercemar oleh limbah yang berasal dari penduduk, industri, pertanian,
perkebunan dan pertambangan. Pencemaran terjadi baik di bagian hulu
maupun hilir sungai. Jika tidak dilakukan upaya yang serius untuk
mengatasinya maka kualitas air di sungai akan terus turun sehingga tidak
dapat lagi digunakan untuk berbagai keperluan.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perlu dilakukan pengukuran dan
pemantauan kualitas air sungai:
a) Terdapat keterkaitan sebab akibat yang sangat erat antara kualitas air
yang
dikonsumsi
masyarakat.
dengan
Semakin
baik
tingkat
kesehatan
kualitas
air
dan
yang
kualitas
hidup
dikonsumsi
akan
keputusan
mengenai
rencana
pengembangan
atau
Kualitas air adalah kondisi kualitatif air yang diukur dan atau diuji
berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup No. 115 Tahun 2003).
Parameter kualitas air meliputi parameter fisik, kimia dan mikro biologi.
Parameter fisik menyatakan kondisi fisik air atau keberadaan bahan yang
dapat diamati secara visual (kasat mata) diantaranya adalah kekeruhan,
kandungan partikel/padatan, warna, rasa, bau dan sebagainya. Parameter
kimia menyatakan kandungan unsur/senyawa kimia dalam air seperti
kandungan oksigen, bahan organik (dinyatakan dengan BOD, COD dan
TOC), mineral atau logam, derajat keasaman, nutrien (hara), kesadahan dan
sebagainya. Parameter mikrobiologi menyatakan kandungan mikroorganisme
dalam air seperti bakteri, virus dan mikroba pathogen lainnya.
Berdasarkan hasil pengukuran atau pengujian air sungai dapat dinyatakan
dalam kondisi memenuhi atau tidak kelas mutu air tertentu sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001.
II.
III.
IV.
Dasar Hukum
Sektor
Direktur
153/KPTS/D/2008
Jenderal
tentang
Sumber
Pembentukan
Nomor:
Daya
Tim
Air
Nomor
Pengelola
Sistem
104/PMK.02/2010
tentang
V.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Konsultan Individual dalam kegiatan ini meliputi :
a) Melakukan koordinasi/konsultasi ke
Instansi yang
terkait dalam
VII.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan kalender.
VIII.
Pembiayaan
Dibiayai dari DIPA TA 2013 pada Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai
Kalimantan I. Yang terdiri dari :
1. Belanja Bahan.
2. Belanja Perjalanan lainnya.
3. Belanja Jasa Konsultan
IX.
X.
Laporan-laporan
Laporan yang harus dibuat dalam kegiatan swakelola ini adalah Laporan
Kegiatan Pemantauan Kualitas Air.
Pontianak ,
2 April 2013
IX.
X.
Laporan-laporan
Laporan yang harus dibuat dalam kegiatan swakelola ini adalah Laporan
Kegiatan Pemantauan Kualitas Air.
Pontianak ,
1 April 2013
Mengetahui,
Kepala Satuan Kerja
NIP. 195704291986031006
NIP. 196112041993111001
IX.
X.
Laporan-laporan
Laporan yang harus dibuat dalam kegiatan swakelola ini adalah Laporan
Kegiatan Pemantauan Kualitas Air.
Pontianak ,
3 Januari 2013