Anda di halaman 1dari 8

1

GIZI KURANG DGN INFEKSI


Semakin buruk status gizi maka penyakit infeksi juga
semakin buruk, sebaliknya jika penyakit infeksi semakin buruk
maka akan sulit meningkatkan status gizi sehingga kaitan antara
status gizi dengan penyakit infeksi seperti lingkaran setan yang
agak sulit penanganannya
Konsumsi makanan yang tidak adekuat mengarah pada
bahwa makanan yang dikonsumsi oleh anak balita kurang
memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat
gizi seimbang. Konsumsi makan yang tidak seimbang akan
menimbulkan ketidakcukupan pasokan zat gizi ke dalam sel-sel
tubuh. Kekurangan zat gizi pada anak disebabkan karena anak
mendapat makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan badan anak atau adanya ketidakseimbangan
antara konsumsi zat gizi dan kebutuhan gizi dari segi kuantitatif
maupun kualitatif.
Kurangnya asupan gizi dari makanan. Yang dapat
disebabkan
karena
terbatasnya
jumlah makanan yang
dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang
dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan
atau juga karena alas an ketidaktahuan mengenai kebutuhan
terhadap gizi. Keadaan gizi yang baik akan mendorong
tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
Penyakit infeksi berkaitan dengan ststus gizi yang
rendah atau buruk. Seseorang dengan asupan energy dan
protein yang rendah maka kemampuan tubuh untuk membentuk
protein yang baru akan berkurang. Tubuuh akan rawan thd
serangan infeksi karena terganggunya pembentukan kekebalan
tubuh seluler.
Kuman penyakit yang berhasil menyusup ke dalam
tubuh akan berhadapan dengan sel-sel pemangsa yang beredar
dalam pembuluh darah dan getah bening. Salah satu reaksi
mekanisme pertahanan yang umum terjadi adalah peradangan,
yakni penghadangan terhadap semua mikroorganisme
penyebab penyakit. Pada anak yang mengalami kekurangan
gizi, mekanisme anti peradangan ini lebih dominan sehingga
anak gampang kena infeksi berat.
Sementara itu pada anak yang kelebihan gizi dan
kegemukan, reaksi yang dominan adalah respon imun yang
berlebihan. Yang ideal adalah berat badan yang normal
sehingga tubuh punya kemampuan melawan kuman sesuai
standar. Lebih ideal lagi bila anak mendapatkan imunisasi
sehingga sistem kekebalan tubuhnya meningkat. Imunisasi akan
membantu tubuh lebih cepat mengenali penyakit dan
merangsang sistem imun tubuh untuk bereaksi terhadap
penyakit itu dan menghentikan infeksi.
GAKI
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan
defisiensi yodium yang berlangsung lama akibat dari pola
konsumsi pangan yang kurang mengkonsumsi yodium sehingga
akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid, yang secara perlahan
menyebabkan kelenjar membesar sehingga pada taraf tertentu
menyebabkan gondok. Defisiensi yodium akan menguras
cadangan yodium serta mengurangi produksi tetraiodotironin/T4.
Penurunan kadar T4 dalam darah memicu sekresi Thyroid
Stimulating Horrmon (TSH) yang selanjutnya menyebabkan

kelenjar tiroid bekerja lebih giat sehingga fisiknya kemudian


membesar (hiperplasi). Spektrum GAKY seluruhnya terdiri dari
gondok dalam berbagai stadium, kretin endemik yang ditandai
terutama oleh gangguan mental, gangguan pendengaran,
gangguan pertumbuhan pada anak dan orang dewasa. Kel
rentan gaky : anak-anak usia sekolah, bumil, busui, dan orang2
yg tinggal di dataran tinggi.
Peran SKM mengatasi GAKY:
1.

2.

Memberikan penyuluhan dan penerangan kpd masy yg


rentan dan di daerah endemic ttg factor risiko,
penyebab GAKY, pencegahan GAKY, penanggulangan
GAKY.
Memantau kasus GAKY sbg surveilan GAKY.

Penyebab Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)


1.

2.

3.

4.

Defisiensi Iodium dan Iodium Excess


Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya
masalah GAKI. Hal ini disebabkan karena kelenjar
tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap
kekurangan unsur iodium dalam makanan dan
minuman yang dikonsumsinya. Iodium Excess terjadi
apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara
terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat
di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang
laut dalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi
dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan
hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan
proses coupling.
Lokasi (Geografis dan non geografis)
Faktor lokasi dapat berpengaruh terhadap kejadian
GAKY, hal ini disebabkan kandungan yodium yang
berbeda di setiap daerah. Penderita GAKY secara
umum banyak ditemukan di daerah perbukitan atau
dataran tinggi, karena yodium yang berada dilapisan
tanah paling atas terkikis oleh banjir atau hujan dan
berakibat tumbuh-tumbuhan, hewan dan air di wilayah
ini mengandung yodium rendah bahkan tidak ada.
Asupan Energi dan Protein
Gangguan akibat kekurangan yodium secara tidak
langsung dapat disebabkan oleh asupan energi yang
rendah, karena kebutuhan energi akan diambil dari
asupan
protein.
Protein
(albumin,
globulin,
prealbumin) merupakan alat transport hormon tiroid.
Protein transport berfungsi mencegah hormon tiroid
keluar dari sirkulasi dan sebagai cadangan hormon.
Dengan adanya defisiensi protein dapat berpengaruh
terhadap berbagai tahap dalam sintesis hormon tiroid
terutama tahap transportasi hormone.
Pangan Goitrogenik
Zat goitrogenik adalah senyawa yang dapat
mengganggu struktur dan fungsi hormon tiroid secara
langsung dan tidak langsung. Secara langsung zat
goitrogenik menghambat uptake yodida anorganik
oleh kelenjar tiroid. Seperti tiosianat dan isotiosianat
menghambat proses tersebut karena berkompetisi
dengan yodium. Ada dua jenis zat goitrogenik yang
berasal dari bahan pangan yaitu: 1) Tiosianat terdapat
dalam sayuran kobis, kembang kol, sawi, rebung,

5.

ketela rambat dan jewawut, singkong, 2) Isotiosianat


terdapat pada kobis.
Genetik
Faktor genetik dalam hal ini merupakan variasi
individual terhadap kejadian GAKY dan mempunyai
kecenderungan untuk mengalami gangguan kelenjar
tiroid. Faktor genetic banyak disebabkan karena
keabnormalan fungsi faal kelenjar tiroid. Penyebab
genetic lain adalah sejumlah cact metabolic yang
diturunkan, yang melukiskan kepentingan berbagai
tahapan dalam biosintesis hormon tiroid. Cacat ini
adalah cacat pada pengangkutan yodium, cacat pada
iodinasi, cacat perangkaian, defisiensi deiodinasi, dan
produksi protein teriodinasi yang abnormal.

3.

GAKY dgn lokasi geografis


Angka kejadian GAKY lebih sering ditemukan di daerah
pegunungan, hal ini dikarenakan komponen tanahnya yang
sedikit mengandung yodium. Kandungan yodium yang rendah di
pegunungan disebabkan terjadinya pengikisan yodium oleh salju
atau air hujan, sehingga hal tersebut menyebabkan pula
kandungan yodium dalam makanan juga sangat rendah. Air
tanah, air dari sumber mata air, atau air dari sungai di daerah
pegunungan tidak mengandung yodium yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh manusia, demikian pula halnya
dengan ternak serta tanaman yang tumbuh di pegunungan
hampir tidak mengandung yodium sama sekali. Karena sebab
itulah, maka angka kejadian GAKY lebih sering ditemukan di
daerah pegunungan dibandingkan dengan daerah pantai.
Namun saat ini, terjadi perubahan pola daerah endemik
GAKY. Berdasarkan hasil studi epidemiologi GAKY menunjukkan
bahwa telah terjadi pergeseran/pola daerah endemik yang mulai
terlihat di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
1.

2.

Gaky Di Daerah Pesisir Pantai


Penelitian dengan mengambil latar belakang prevalensi
gondok yang tinggi dipesisir Kab. Halmahera.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Gondiok tahun
1980/1982 dan hasil survei tahun 1995/1996, gugus
pulau Halmahera Utara-Barat telah memiliki GTR (Total
Goiter Rate) 54,7%. Tingkat endemisistas GAKI di
kawasan pesisir Kabupaten Halmahera Utara
merupakan sesuatu yang sangat ironis jika dilihat dari
potensi sumberdaya alamnya. Sumberdaya pesisir
merupakan sumberdaya yang memiliki kandungan gizi
cukup tinggi terutama kandungan iodin, misalnya ikan
dan rumput laut. Konsumsi harian sebagian besar
masyarakat juga tidak terlepas dari produk perikanan
baik produk segar maupun olahan. Berdasarkan kondisi
tersebut, tingginya nilai TGR atau endemisitas GAKI
yang terjadi dimungkinkan karena faktor lain, misalnya
rendahnya kadar iodium pada air minum, konsumsi
umbi-umbian yang mengandung goitrogenik, serta
penggunaan garam yang tidak memenuhi standar
kandungan iodiumnya.
GAKY Di Daerah Dataran Rendah

Beberapa penelitian telah menemukan kejadian gondok


di daerah dataran rendah yang cukup yodium, di mana
kandungan yodium dari air, tanah dan produk-produk
pertanian di daerah tersebut mestinya cukup memadai,
Berkaitan dengan hal tersebut, muncul beberapa teori ;
antara lain kemungkinan adanya paparan oleh
kontaminan di lingkungan yang dapat menyebabkan
terjadinya gangguan fungsi tiroid, seperti logam berat
(Plumbum=Pb, Hydrargyrum=Hg dan Cadmium=Cd),
polychlorinated biphenyl (PCB), dan pestisida.
GAKY Di Daerah Dengan Pola Konsumsi Makanan
Yang Banyak Mengandung Zat Goitrogenik
Goitrogenik adalah zat yang dapat menghambat
pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga
konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah.
Selain itu, zat goitrogenik dapat menghambat
perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk
organik sehingga pembentukan hormone tiroksin
terhambat.

DAMPAK YG DITIMBULKAN GAKY


Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang
ditimbulkan , seperti :
-

Reterdasi mental
Gangguan pendengaran
Gangguan bicara
Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar Tiroid/Gondok)
Kretinisme biasanya pada anak-anak

GAKY tidak hanya menyebabkan pembesaran kelenjar gondok


tetapi juga berbagai macam gangguan lain. Kekurangan yodium
pada ibu yang sedang hamil : abortus, lahir mati, kelainan
bawaan pada bayi, meningkatkan angka kematian prenatal,
melahirkan bayi keratin. Pada anak-anak : pembesaran kelenjar
gondok, gangguan fungsi mental, dan perkembangan fisik. Pada
orang dewasa : pembesaran kelenjar gondok, hipotiroid, dan
gangguan mental. Kekurangan yodium pada tingkat berat dapat
mengakibatkan cacat fisk dan mental, seperti tuli, bisu tuli,
pertumbuhan badan terganggu, badan lemah, kecerdasan dan
perkembangan mental terganggu. Akibat yang sangat merugikan
adalah lahirnya anak kretin. Kretin adalah keadaan seseorang
yang lahir di daerah endemic dan memiliki dua atau lebih
kelainan-kelainan
berikut
: Perkembangan
mental
terhambat. Pendengaran terganggu dan dapat menjadi
tuli. Perkembangan saraf penggerak terhambat, bila berjalan
langkahnya khas, mata juling, gangguan bicara sampai bisu dan
reflek fisiologi yang meninggi.
PENANGGULANGAN GAKY
Dengan cara : Peningkatan konsumsi garam beryodium,
Distribusi kapsul yodium pada kelompok sasaran yg berisiko,
Peningkatan pengadaan garam beryodium, Pemantauan status
yodium di masyarakat, Pemantapan koordinasi lintas sektor dan
penguatan kelembagaan penanggulangan GAKY.
Program Penanggulangan Gangguan akibat kekurangan
yodium (GAKY) berdasarkan waktu : Jangka pendek:

3
Program distribusi kapsul yodium (200 mg/kapsul) bagi
masyarakat di daerah endemik sedang dan berat. Jangka
Panjang: Yodisasi garam utk seluruh masyarakat (Universal Salt

Iodization)., Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan


yg bersumber dari laut., Penurunan konsumsi pangan
goitrogenik., Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)., Fortifikasi.

Kebutuhan nutrisi pada golongan usia


a.Kebutuhan gizi pada usia bayi
Makanan terbaik bagi bayi adalah air susu ibu (ASI) sampai berumur 2 tahun, dimana sampai 6 bulan pertama hanya ASI
tanpa disertai makanan atau minuman lain (ASI ekslusif). Mulai umur 6 sampai 24 bulan pemberian ASI harus disertai makanan lain
(MPASI) karena kualitas dan kuantitas ASI tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan bayi yang terus tumbuh. Jumlah kebutuhan ASI bagi
bayi tidak dibatasi, kapan bayi mau menyusu harus diberikan.

Pada bayi sehat :


kalori bayi usia 0-3 bulan
: 116 kkal/kg dari berat badan perhari.
kalori bayi usia 3-12 bulan : 100 kkal/kg dari berat badan perhari.
Berikut ini daftar standar kebutuhan gizi bayi untuk memenuhi angka kecukupan kalori tersebut:
1.
Karbohidrat yang diperlukan tubuh bayi berkisar antara 40% dari kebutuhan kalori tadi.

1.

2.

Protein yang diperlukan sebesar 10% dari jumlah kebutuhan kalori bayi per hari.

3.

Lemak yang diperlukan sebanyak 40 sampai 50% dari total kebutuhan kalori.

Selain itu, kebutuhan gizi bayi akan vitamin dan mineral juga harus dipenuhi. Berikut ini sebagian daftar standar kebutuhan
gizi bayi per hari untuk usia 7 sampai 12 bulan terhadap vitamin dan mineral yang direkomendasikan oleh The George Mateljan
Foundation for The Worlds Healthiest Foods :
Vitamin D
: 5 mg
2.
Vitamin E
: 5 mg
3.

Vitamin K

: 2,5 mg

4.

Vitamin B6

: 0,3 mg

5.

Folat

: 80 mg

6.

Vitamin B12 : 0,5 mg

7.

Kolin

: 150 mg

8.

Vitamin C

:50 mg

9.

Kalsium

: 570 mg

10.

Fosfor

11.

Magnesium : 75 mg

12.

Zat besi

: 11 mg

13.

Zinc

: 3 mg

14.

Magnesium : 0,6 mg

: 275 mg

B.kebutuhan Gizi pada usia balita


1.Kebutuhan Gizi Untuk Balita dan Pra sekolah (1-5 tahun)
Usia balita tidaklah tumbuh sepesat pada masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi merekatetap merupakan prioritas yang utama. Di masa
balita ini, nutrisi memegang peranan yang penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah masa transisi terutama pada usia 1
2 tahun dimana anak akan mulai memakan makanan yang padat dan menerima rasa sertatekstur makanan yang baru.Kebutuhan
nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar tubuh, dan tingkat aktivitas yang dilakukannya.
Energi
: biasanya balita membutuhkan sekitar 1.000 samapi 1.400 kalori /hari.
Kalsium
: dibutuhkan kurang lebih 500 mg per hari.
Zat besi
: anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
Vitamin
:Tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot, peredaran darah, jaringan otak, dan organ-organ lain. Perkembangan tiap
struktur ini sangat dipengaruhi oleh masukan (intake) berbagai macam nutrisi makanan penunjang pertumbuhan.Pada usia 2 tahun ini,
anak-anak memiliki kerangkan tubuh berupa tulang rawan sehingadengan pemberian masukan gizi berupa vitamin dan mineral akan
mempercepat pembentukan tulang (osifkasi).Anak usia 2 tahun juga sudah mampu untuk berjalan dan melakukan semua
gerakantubuh yang dilakukan oleh otot. Hal ini terjadi karena ribuan serabut otot yang semakinmembesar dan terus bekerja. Artinya,
otot membutuhkan zat-zat dari asupan makanan yangdiberikan pada anak.
Berikut tabel kebutuhan nutrisi pada anak usia balita pada kondisi sehat/normal,
Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1-3 tahun (1000 kkal)
Nutrisi
Kebutuhan/Hari
Setara dengan.

4
Vit A
400 ug
Wortel (50 gram)
Vit D
200 IU
Susu (470 ml atau 2 cangkir)
Vit K
15 ug
2 tangkai asparagus (20 gram)
Vit B1 (Thiamin)
0,5 mg
Kentang rebus (150 gram)
Vit B2 (Riboflavi)
0,5 mg
Telur rebus (55 gram)
Vit B3 (Niacin)
6 mg
Dada ayam (50 gram)
Vit B6 (piridoksin)
0,5 ug
Fillet salmon (90 gram)
Vit B12
0,9 ug
1 butir telur rebus
Asam Folat
150 ug
3 kuntum brokoli (35 gram)
Kalsium
500 mg
Susu (290 ml)
Magnesium
60 mg
1 mangkuk buah labu (245 gram)
Zat Besi
8 mg
Daging sapi (170 gram)
Zinc
7 mg
Kacang tanah (100 gram)
Selenium
17 ug
Tuna (20 gram)
Natrium
0,8 g
Garam (1/2 sendok teh)
C. Kebutuhan Gizi Pada Usia Anak-Anak
Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti, sehingga kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85
kkal/kg berat badan. Kelompok anak sekolah pada umumnya mempunyai kondisi yang lebih baik daripada kelompok Balita, karena
kelompok umur sekolah ini sudah mudah dijangkau oleh berbagai upaya perbaikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah melalui Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), maupun oleh kelompok swasta berupa program suplementasi makanan tambahan di sekolah atau Program
Makan Siang Sekolah (School Lunch Program).
Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata
2400 kalori / hari.Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang makanan yang dijual di luar
rumah
Kecukupan beberapa zat gizi anak sehari
Umur
BB (kg)
Energi
Protein (g)Vitamin
AKalsium
Zat besi (mg)
(kkal)
(S.I)
(mg)
1-3 thn
12
1250
23
350
500
8
4-6 thn
18
1750
32
460
500
9
7-9 thn
24
1900
37
460
500
10
10-12
30
2000
45
500
700
14
thn
Agar anak dapat memenuhi kebutuhan gizinya perlu diperhatikan beberapa hal seperti :
1.
Pada masa pertumbuhan yang cepat berikan zat gizi yang lebih banyak, seperti energi, protein dan zat gizi lain, namun
masih tetap seimbang
2.
Berikan makanan padat/kasar dan porsi kecil sering agar terpenuhi kebutuhan energi
3.
Hindarkan makanan jajanan yang berlebihan
4.
Kenalkan dengan berbagai macam makanan sejak dini
5.
Sediakan makan pagi dan beri makanan bekal
6.
Pilih makanan yang terjamin kebersihannya, aman dan bergizi
7.
Hindarkan dari kegemaran yang berlebihan terhadap satu jenis makanan
8.
Jika anak tidak mau makan ibu harus bersabar, jangan buru-buru diberi susu atau makanan kegemaran
Untuk mengetahui apakah kebutuhan gizi anak terpenuhi atau tidak dapat dilakukan pemantauan pertumbuhan anak, dengan cara
penimbangan setiap bulan dan pengisian grafik kartu menuju sehat (KMS). KMS berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak
pertumbuhan. Hasil pencatatan berat badan anak pada grafik KMS akan menggambarkan kecukupan gizi anak, sehingga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi dan pendidikan dari petugas kepada ibu-ibu dari anak.
D. Kebutuhan Gizi Pada Usia Remaja
a. Masa adolescents remaja (13-21 th)
Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan proses pertumbuhan.
Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress terhadap body image yang terdapat
mengakibatkan masalah kesehatan.
b. Masa dewasa muda (23-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
c. Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma
dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.
Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai kelompok makanan.
Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :

5
*
*

Perempuan
usia 11 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari
usia 15 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
Laki-laki
usia 11 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
usia 15 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari
Pola dan pilihan makanan
Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi
membantu mempertahankan diet yang seimbang.
Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk,
pengaruh teman sebaya dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori.
Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.
Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.
Kebutuhan energi
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada
banyak cara yang bisa anda gunakan untuk menghitung kebutuhan gizi remaja, antara lain :
Cara pertama : menggunakan tabel angka kecukupan gizi (akg)
Indonesia sudah memiliki table akg yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi bagi orang indonesia mulai umur bayi sampai lansia.
Berdasarkan table akg, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :

Umur 10-12 tahun : 2050 kkal

Umur 13-15 tahun : 2400 kkal

Umur 16-18 tahun : 2600 kkal


Cara kedua : menggunakan rumus berdasarkan berat badan
Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan menggunakan rumus berikut :
Remaja putri

Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari

Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari


Remaja putra

Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari

Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari


Kebutuhan protein
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan tetapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energy
terbatas atau kurang. Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
Cara pertama : menggunakan tabel angka kecukupan gizi (akg)

Umur 10-11 tahun : 50 gr

Umur 13-15 tahun : 60 gr

Umur 16-18 tahun : 65 gr


Cara kedua : menggunakan pedoman berikut

Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)

Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)

Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)


Kebutuhan lemak dan karbohidrat
Kebutuhan lemak bagi remaja sebesar 25-30% dari kebutuhan kalori, sedangkan untuk karbohidrat sekitar 55-70% dari kebututhan
kalori. Misalnya seorang remaja putri berusia 12 tahun. Jika ia memiliki kebutuhan energy sebesar 2050 kkal, dan anda mmeilih
kebutuhan lemak sebesar 30% dan karbohidrat sebesar 55%, maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai berikut :

Kebutuhan lemak : (0.30 x 2050 kkal)/9 = 68.3 gr

Kebutuhan karbohidrat : (0.55 x 2050 kkal)/4 = 281.9 gr


Vitamin

Vitamin A. Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi imunologik.
Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan
keju. Sumber - karoten sebagai pro-vitamin A yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel, tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi
jalar merah dan susu.

Vitamin E. Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting pada remaja karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya
konsumsi makanan yang mengandung vitamin E merupakan tantangan karena makanan sumber vitamin E umumnya mengandung
lemak tinggi.

1.

2.
3.

4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
F.

Vitamin C . Keterlibatannya dalam pembentukan kolagen dan jaringan ikat menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa
percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah walaupun telah mengonsumsinya
dalam jumlah cukup dikarenakan stres oksidatif sehingga mereka memerlukan tambahan vitamin C hingga 35 mg per hari.
Kekurangan gizi maupun kelebihan gizi berdampak pada penurunan fungsi reproduksi. Pengaruh kurang gizi terhadap kesehatan
reproduksi misal penderita anoreksia nervosa yang mengalami penurunan berat badan yang menyolok terlihat mengalami perubahan
hormonal dimana kadar gonadotropin khususnya hormone steroid dalam serum dan urin menurun. Hal ini karena adanya gangguan
fungsi hipotalamus. Dampaknya ialah terjadi perubahan siklus ovulsi (menstruasi).
E. kebutuhan gizi pada usia dewasa
Orang dewasa harus berusaha menjaga asupan nutrisi dengan baik dan melakukan gaya hidup sehat dan aktif. Karena pada
tahapan usia inilah biasanya penyakit yang berhubungan dengan nutrisi seperti diabetes, kanker dan serangan jantung terjadi.
Biasanya ini terjadi karena kurangnya nutrisi di tahapan usia sebelumnya. Orang dewasa sebaiknya melakukan diet pola makan
seimbang dan mempertahankan gaya hidup aktif. Orang dewasa pada umur pertengahan harus membatasi asupan lemak jenuh dan
sodium (garam). Kurang dari 10% kalori harian harus berasal dari lemak jenuh, dan kurang dari 30% berasal dari lemak total. Orang
dewasa seharusnya memasukkan jenis makanan sehat dalam diet yang dilakukan. Antara lain biji-bijian utuh, makanan yang
mengandung banyak serat seperti Quaker oatmeal, buah segar dan sayuran, daging potong tipis dan produk olahan susu rendah
lemak.
PENGELOMPOKAN ZAT GIZI
Kebutuhan energi pada orang dewasa 1700-2250 Kalori. Untuk mencegah terjadinya penyakit gangguan metabolism perlu
menyeimbangkan masukan energy sesuai dengan kebutuhan tubuh, agar tidak terjadi penimbunan energy dalam bentuk cadangan
lemak dalam tubuh
Karbohidrat Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisikangka kecukupan gizi energi untuk dewasa 20002200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat. Kebutuhan Karbohidrat sebagai sumber energi utama pada usia dewasa kurang lebih 46 % dari total masukan
energi.
Protein Pada akhir remaja kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena perbedaan komposisi tubuh.
Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hari untuk perempuan dan pada laki-laki8 55-66 gr/hari.
Vitamin Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi, karena energi yang
meningkat, maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat
menjadi energi seperti : vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup,
vitamin A, dan C, E.
Mineral : kalsium
Zat besi
KECUKUPAN ZAT GIZI
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa perhari.
Energi (Kcal) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 2.200
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 2.800
Protein( gr ) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 48
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 55
Kalsium ( mg ) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 600
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 500
Besi ( mg ) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 26
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,3
Vitamin A (RE) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 500
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 700
Vitamin E (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 8
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 10
Vitamin B (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 1,0
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,2
Vitamin C (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 60
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 60
Folat (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 150
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 70
kebutuhan gizi pada usia lansia
Penilaian status gizi
Kecukupan gizi pada seorang usila dapat dilihat dari status gizinya. Untuk penilaian status gizi pada usila antara lain dengan
mengukur perubahan komposisi tubuh, tinggi badan, berat badan dan asupan makanan.

7
1.
Komposisi tubuh melihat jumlah massa otot dan lemak. Pada usia tua massa otot menyusut sedangkan massa lemak bertambah
10-15 %. Penyusutan massa otot mencapai 5 kg pada wanita dan 12 kg pada laki-laki usia 25-70 tahun. Total cairan tubuh berkurang
dari 65 % menjadi 60 %.
2.
Tinggi badan menurun dengan kecepatan 0,03 cm/ tahun pada umur 40-45 tahun dan 0,28 cm /tahun setelah usia itu.
Pemendekan ini diduga akibat penipisan lempeng tulang belakang dan pengurangan massa tulang. Pada keadaan osteoporosis dan
kifosis susutan mencapai 12 % untuk laki-laki dan 25 % untuk wanita.
3.
Perubahan berat badan dapat pula digunakan sebagai indicator kurang gizi. Penyusutan BB 10 % atau lebih dalam masa < 3
bulan menandakan terjadinya malnutrisi. Oleh karena itu usila yang dirawat sebaiknya ditimbang setiap minggu sedangkan usila yang
sehat dapat ditimbang setiap 2-3 bulan.
4.
Indeks massa tubuh dapat digunakan dengan mengukur tinggi dan berat badan. TB ditaksir dengan mengukur tinggi lutut (TL) jika
usila tidak dapat berdiri tegak. Pasien ditelentangkan dan sendi lutut ditekuk sampai 90, diukur menggunakan kaliper. Batang kaliper
sejajar tulang tibia. Perkiraan TB adalah :
Laki-laki : TB = 64,19 (0,40 x usia) + (2,02 x TL)
Wanita : TB = 84,88 (0,24 x usia) + (1,83 + TL)
5.
Asupan makanan akan mencerminkan kecukupan makanan seseorang sehingga dapat pula digunakan untuk memperkirakan
status gizinya. Asupan makanan dapat diperoleh dengan recall konsumsi atau cara penimbangan.
Kebutuhan gizi
1.
Kebutuhan energi usila > 60 tahun 2200 kkal untuk laki-laki dan 1850 kkal untuk wanita. Kebutuhan energi menurun sejalan
dengan pertambahan usia karena metabolisme sel dan kegiatan otot berkurang. Penurunan kebutuhan energi adalah 5 % per decade.
Namun jika masih aktif bekerja kebutuhan energi relative tidak menurun. Energi ini diperoleh dari karbohidrat 60 %, protein 15 % dan
lemak 25 %.
2.
Kebutuhan protein sehari 0,9 g/kg BB. Kebutuhan protein meningkat bila ada stress fisiologis seperti infeksi, luka bakar, patah
tulang dan operasi. Kebutuhan protein menurun bila ada gangguan ginjal/hati.
3.
Kebutuhan vitamin dan mineral relative sama dengan usia sebelumnya. Namun asupannya perlu mendapat perhatian karena
efisiensi pencernaan menurun. Vitamin dan mineral yang sering kurang : vitamin A, B, D, kalsium dan zat besi.
4.
Konsumsi serat perlu diperhatikan untuk mencegah konstipasi.
5.
Cairan perlu diperhatikan pada usila untuk membantu system pencernaan dan eksresi yang lancar. Usila membutuhkan cairan
sekitar 1,5 liter atau 7 gelas sehari
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan
tinggi badan. Walaupun dinamakan indeks, IMT sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam
kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter) (Marekensson,2004). Rumus penghitungan Body Mass Index (BMI) atau
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah
BMI = Weight / (Height)2
Keterangan :
BMI (Body mass index)

: Indeks Massa Tubuh (kg.m-2)

Weight

: Berat badan (kg)

Height

: Tinggi badan (m)

Dengan IMT, akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk
orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Batas ambang
IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO.
Tabel 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (WHO, 2004)
BMI (kg/m2)
Classificasion

Principal cut-off points

Underweight

< 18,50

Severe (berat/sangat) thinness

< 16,00

8
Moderate (sedang) thinness

16,00 16,99

Mild(ringan) thinness

17,00 18,49

Normal Range

18,50 25,99

Pre Obese

25,00 29,99

Obese

>30,00

Obese class I

30,00 34,99

Obese class II

35,00 39,99

Obese class III

>40,00

Tabel 2.3 Batas Ambang IMT Indonesia (Depkes, 2003)


Kategori IMT (Kg/m2)
Kegemukan

Gender

Kurus

Normal

Tingkat ringan

Tingkat berat

Pria
<18 kg/m2

18 25 kg/m2

>25 27 kg/m2

<17 kg/m2

17 23 kg/m2

>23 27 kg/m2

Wanita
>27 kg/m2

Anda mungkin juga menyukai