Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Iqbal

Mk : Transportasi & Lingkungan


Nim : P2900215001
Teknik Transportasi. Program Pascasarjana
Unhas. 2016
Permasalahan Transportasi Dari Aspek Energi Dan Sosial (3E + 2S)
Berdasarkan data Konsumsi Energi, 2009 dari Direktorat Jenderal Energi Terbarukan,
transportasi mengkonsumsi 34% atau konsumen terbesar kedua dari energi
sedangkan pengguna tertinggi adalah industri sebesar 49,4%. Apabila hanya BBM
maka transportasi menjadi pengguna terbesar. Dalam asumsi perhitungan emisi
GHG yang mencemari udara maka seluruh jenis bahan bakar atau energi
menghasilkan emisi-emisi GHG meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda.
Pertumbuhan energi juga berkisar rata-rata sebesar 6.06%.
Saat ini kebutuhan Bahan Bakar Minyak atau BBM masih mendominasi konsumsi
dan produksi energi di Indonesia. BBM masih menyumbang 43,9% total produksi
dan konsumsi energi pada 2010. Batubara diproduksi dan dikonsumsi hingga 30,7%
untuk pasokan industri maupun pembangkit listrik. Gas masih menempati posisi
ketiga atau diproduksi hanya 21% dari kebutuhan energi nasional. Kebutuhan BBM
untuk Transportasi dan Rumah Tangga mencapai 70% pada tahun 2007 dimana
untuk
konsumsi
transportasi
saja
membutuhkan
56%
dari
keseluruhan
konsumsi energi.

Gambar : Konsumsi BBM dari Masing-masing Sektor

Oleh karena itu perlu adanya penekanan penggunaan BBM untuk transportasi dan
rumah tangga. Beberapa program penekanan elastisitas kebutuhan BBM ini
dilakukan dengan cara (Blue Print Hemat Energi):

Energy Mix
Menekan penggunaan kendaraan yang baik dan benar
Pengalihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum
Pengalihan BBM ke Biofuel dan BBG (Angmum diharapkan menggunakan
BBG, Premiun Bioetanol, Solar ke Biosolar dan BBG)

Nama : Muhammad Iqbal


Nim : P2900215001
Unhas. 2016
Dampak pada aspek sosial

Mk : Transportasi & Lingkungan


Teknik Transportasi. Program Pascasarjana
Pencemaran energi pada
transportasi dapat
merusak kualitas hidup
terutama pada kesehatan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai