Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN
INVENTARISASI BURUNG PADA AREAL AKADEMIK DAN
AUDITORIUM POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Oleh Kelompok II B:
1.
2.
3.
4.
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, mana atas
berkat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelasaikan Laporan
Konservasi Sumber Daya Hutan dan Satwa Liar, dengan judul Inventarisasi
Burung Pada Areal Akademik dan Auditorium Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda.. Tujuan membuat laporan ini selain untuk memenuhi tugas kuliah
dari dosen pembimbing, kami juga berharap bahwa laporan ini dapat berguna
bagi pembaca untuk menambah wawasan atau pengetahuan. Meskipun kami
tahu bahwa isi dari laporan ini belum sempurna seutuhnya, oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada beberapa
pihak yang telah mencurahkan perhatian dan bantuannya kepada kami dalam
menyusun laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Samarinda, 11 Januari 2013
Tim Penyusun
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
I.
II.
Pendahuluan
A.
B.
Tujuan ............................................................................................ 2
Tinjauan Pustaka
A.
Burung ............................................................................................ 3
B.
C.
D.
III.
IV.
Penutup
V.
A.
Kesimpulan ..................................................................................... 13
B.
Saran .............................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dengan hutan hujan tropisnya merupakan daerah yang menjadi
paru-paru dunia karena terdapat berguna bagi lingkungan. Indonesia merupakan
salah satu dari sepuluh Negara di dunia yang miliki hutan hujan, yang mana
hutan hujan itu sendri adalah hutan dengan pohon-pohon yang tinggi, iklim yang
hangat, dan curah hujan yang tinggi. Di beberapa hutan hujan, curah hujannya
lebih besar dari 1 inci per hari. Hutan hujan sangat berperan penting dalam
Ekosistem Global yang menyedikan jasa lingkuangan seperti menyediakan
rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan, membantu menstabilkan iklim dunia,
melindungi dari banjir, kekeringan, dan erosi, sumber dari obat-obatan dan
makanan, menyokong kehidupan manusia suku pedalaman, dan adalah tempat
menarik untuk dikunjungi.
Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap
karbon dioksida dari atmosfer. Pembuangan karbon dioksida ke atmosfer
dipercaya memberikan pengaruh bagi perubahan iklim melalui pemanasan
global. Karenanya hutan hujan mempunyai peran yang penting dalam mengatasi
pemanasan global. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca lokal dengan
membuat hujan dan mengatur suhu.
Selain
itu,
hutan
hujan
juga
memiliki
tingkat
biodiversity
atau
keanekaragaman hayati yang tinggi. Berbagai spesies hidup di hutan hujan, dari
spesies yang langka hingga spesies yang dapat ditemuin diberbagai tempat.
Hutan hujan Indonesia merupakan tempat yang ideal untuk tumbuhnya berbagai
macam spesies, sehingga hutan hujan memiliki tingkat biodiversity yang tinggi.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya inventarisasi adalah untuk mengumpulkan data-data
yang didapatkan dari lapangan atau hasil observasi mahasiswa dilapangan.
Selain itu, dengan dilakukannya inventarisasi maka mahasiswa dapat
mengetahui jenis burung apa saja yang ada dilingkungan Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda beserta cirri khas masing-masing dari burung tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Burung
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil
mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan
terdapat sekitar 8.800 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar
1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini
secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan
burung
harus
makan
makanan
sekurang-kurangnya
Banyak
spesies
burung
yang
telah
membangun
populasi
B. Ekologi Burung
Sebagian besar burung menempati berbagai lokasi dalam ekologi.
Sementara beberapa burung umum yang lain menempati tempat yang sangat
khusus di habitatnya atau berdasarkan dimana letak jenis makanannya
berada. Bahkan di dalam sebuah habitat tunggal, seperti hutan, area ini bisa
ditempati oleh berbagai jenis burung yang bervariasi, dengan beberapa
spesies hidup dalam hutan kanopi, beberapa di bawah kanopi itu sendiri,
serta beberapa yang lainnya dalam dalam hutan itu sendiri. Burung yang
hidup di sekitar perairan umumnya mencari makanan dengan memancing,
memakan tanaman, dan membajak makanan hewan lain. Burung pemangsa
mengkhususkan diri pada berburu hewan atau burung lain.
setiap
jenis
satwa
untuk
melakukan
kegiatan-kegiatannya.
Lokasi
b. Alat
1. Teropong
2. Alat tulis
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama Burung
Burung Gereja
1.
(Passer
Montanus)
2.
Burung Sriti
3.
(Collocalia
esculenta)
Burung Pipit
4.
(Lonchura
atricapilla)
Ciri-Ciri
- Tubuh berukuran sedang (14
cm).
- Mahkota
warna
coklat
berangan.
- Dagu, tenggorokan, bercak
pipi dan setrip mata warna
hitam.
- Tubuh bagian bawah kuning
tua keabu-abuan.
- Tubuh bagian atas berbintik
coklat dengan tanda hitam
dan putih.
- Remaja: berwarna lebih pucat
dengan tanda khas yang
kurang jelas. Iris coklat, paruh
abu-abu, kaki coklat.
- Berukuran sedang (12 cm.)
- Jantan : memiliki mahkota
dan punggung hijau metalik
mengkilap, Dagu dan penutup
sayap atas merah marun,
tenggorokan merah lembut,
perut kuning zaitun.
- Betina : punggung berwarna
hijau zaitun, tenggorokan
keputih-putihan, perut kuning
pucat, dengan lingkar mata
kecil kekuningan.Iris merah,
paruh hitan, dan kaki zaitun.
- Ukuran tubuhnya sekitar 10
cm.
- Tubuh bagian atas berwarna
hitam kehijau-hijauan dan
tubuh bagian bawah berwarna
abu-abu gelap.
- Bagian perut sriti yang
berwarna putih.
- Burung pipit bertubuh kecil
dengan panjang tubuh antara
10-12 cm dan berat 10-14
gram.
- Kuku burung pipit tumbuh
sangat cepat.
- Burung pipit jantan memiliki
kepala yang sedikit lebih lebar
dibanding burung pipit betina.
Gambar
Nama Burung
Burung Gereja
1.
(Passer
Montanus)
Burung Kutilang
2.
(Pycnonotus
aurigaster)
Burung Sriti
3.
(Collocalia
esculenta)
Burung Pipit
4.
(Lonchura
atricapilla)
Ciri-Ciri
- Tubuh berukuran sedang (14
cm).
- Mahkota
warna
coklat
berangan.
- Dagu, tenggorokan, bercak
pipi dan setrip mata warna
hitam.
- Tubuh bagian bawah kuning
tua keabu-abuan.
- Tubuh bagian atas berbintik
coklat dengan tanda hitam
dan putih.
- Remaja: berwarna lebih pucat
dengan tanda khas yang
kurang jelas. Iris coklat, paruh
abu-abu, kaki coklat.
- Berukuran sedang, panjang
tubuh total (diukur dari ujung
paruh hingga ujung ekor)
sekitar 20 cm.
- Pungung dan ekor berwarna
coklat kelabu
- Sisi bawah putih keabu-abuan
- Di muka ekor nampak jelas
berwarna putih
- Penutup pantat berwarna
jingga (kuning terang).
- Ukuran tubuhnya sekitar 10
cm.
- Tubuh bagian atas berwarna
hitam kehijau-hijauan dan
tubuh bagian bawah berwarna
abu-abu gelap.
- Bagian perut sriti yang
berwarna putih.
- Burung pipit bertubuh kecil
dengan panjang tubuh antara
10-12 cm dan berat 10-14
gram.
- Kuku burung pipit tumbuh
sangat cepat.
- Burung pipit jantan memiliki
kepala yang sedikit lebih lebar
dibanding burung pipit betina.
Gambar
5.
Burung Perenjak
(Prinia familiaris)
- Untuk
prenjak
jantak
biasanya berbunyi keras dan
lantang
- Prenjak jantan bagian bawah
paruh berbatasan degan bulu
leher berwarna hitam
- Ada garis di leher berwarna
hitam.
semakin
dewasa
semakin
nyata
warna
hitamnya
- Prenjak betina bagian bawah
paruh berwarna putih
- Suara monoton
- Warna bulu dada putih kelabu
tanpa garis hitam / kalungan
- dan warna abu-abu tetapi ada
celah warna putih atau kelabu
terang
Nama Burung
Burung Gereja
1.
(Passer
Montanus)
2.
Burung Kutilang
3.
(Pycnonotus
aurigaster)
Burung Tekukur
4.
(Streptopelia
chinensis)
Ciri-Ciri
- Tubuh berukuran sedang (14
cm). Mahkota warna coklat
berangan.Dagu, tenggorokan,
bercak pipi dan setrip mata
warna hitam.
- Tubuh bagian bawah kuning
tua keabu-abuan.
- Tubuh bagian atas berbintik
coklat dengan tanda hitam
dan putih.
- Remaja: berwarna lebih pucat
dengan tanda khas yang
kurang jelas. Iris coklat, paruh
abu-abu, kaki coklat.
- Berukuran sedang (12 cm.)
- Jantan : memiliki mahkota
dan punggung hijau metalik
mengkilap, Dagu dan penutup
sayap atas merah marun,
tenggorokan merah lembut,
perut kuning zaitun.
- Betina : punggung berwarna
hijau zaitun, tenggorokan
keputih-putihan, perut kuning
pucat, dengan lingkar mata
kecil kekuningan.Iris merah,
paruh hitan, dan kaki zaitun.
- Berukuran sedang, panjang
tubuh total (diukur dari ujung
paruh hingga ujung ekor)
sekitar 20 cm.
- Pungung dan ekor berwarna
coklat kelabu
- Sisi bawah putih keabu-abuan
- Di muka ekor nampak jelas
berwarna putih
- Penutup pantat berwarna
jingga (kuning terang).
- Panjangnya burung ini antara
28 hingga 32 sentimeter.
- Bahagian belakang, sayap,
dan ekornya berwarna perang
pucat, dengan banyak bintik
kuning
pucat.
Dalam
penerbangan,
burung
ini
menonjolkan bulu hitam yang
dibatasi oleh tepi dalaman
yang berwarna kelabu pucat
- Lehernya mempunyai tompok
hitam yang mempunyai bintikbintik putih yang halus.
10
Gambar
Nama Burung
Burung Gereja
1.
(Passer
Montanus)
Burung Sriti
2.
(Collocalia
esculenta)
Burung Pipit
3.
(Lonchura
atricapilla)
Ciri-Ciri
- Tubuh berukuran sedang (14
cm).
- Mahkota
warna
coklat
berangan.
- Dagu, tenggorokan, bercak
pipi dan setrip mata warna
hitam.
- Tubuh bagian bawah kuning
tua keabu-abuan.
- Tubuh bagian atas berbintik
coklat dengan tanda hitam
dan putih.
- Remaja: berwarna lebih pucat
dengan tanda khas yang
kurang jelas. Iris coklat, paruh
abu-abu, kaki coklat.
- Ukuran tubuhnya sekitar 10
cm.
- Tubuh bagian atas berwarna
hitam kehijau-hijauan dan
tubuh bagian bawah berwarna
abu-abu gelap.
- Bagian perut sriti yang
berwarna putih.
- Burung pipit bertubuh kecil
dengan panjang tubuh antara
10-12 cm dan berat 10-14
gram.
- Kuku burung pipit tumbuh
sangat cepat.
- Burung pipit jantan memiliki
kepala yang sedikit lebih lebar
dibanding burung pipit betina.
11
Gambar
Nama Burung
Burung Gereja
1.
(Passer
Montanus)
Burung Tekukur
2.
(Streptopelia
chinensis)
Burung Pipit
3.
(Lonchura
atricapilla)
Ciri-Ciri
- Tubuh berukuran sedang (14
cm).
- Mahkota
warna
coklat
berangan.
- Dagu, tenggorokan, bercak
pipi dan setrip mata warna
hitam.
- Tubuh bagian bawah kuning
tua keabu-abuan.
- Tubuh bagian atas berbintik
coklat dengan tanda hitam
dan putih.
- Remaja: berwarna lebih pucat
dengan tanda khas yang
kurang jelas. Iris coklat, paruh
abu-abu, kaki coklat.
- Panjangnya burung ini antara
28 hingga 32 sentimeter.
- Bahagian belakang, sayap,
dan ekornya berwarna perang
pucat, dengan banyak bintik
kuning
pucat.
Dalam
penerbangan,
burung
ini
menonjolkan bulu hitam yang
dibatasi oleh tepi dalaman
yang berwarna kelabu pucat
- Lehernya mempunyai tompok
hitam yang mempunyai bintikbintik putih yang halus.
- Burung pipit bertubuh kecil
dengan panjang tubuh antara
10-12 cm dan berat 10-14
gram.
- Kuku burung pipit tumbuh
sangat cepat.
- Burung pipit jantan memiliki
kepala yang sedikit lebih lebar
dibanding burung pipit betina.
12
Gambar
Nama Burung
Burung Gereja
1.
(Passer
Montanus)
Burung Kutilang
2.
(Pycnonotus
aurigaster)
5.
Burung Perenjak
(Prinia familiaris)
Ciri-Ciri
- Tubuh berukuran sedang (14
cm).
- Mahkota
warna
coklat
berangan.
- Dagu, tenggorokan, bercak
pipi dan setrip mata warna
hitam.
- Tubuh bagian bawah kuning
tua keabu-abuan.
- Tubuh bagian atas berbintik
coklat dengan tanda hitam
dan putih.
- Remaja: berwarna lebih pucat
dengan tanda khas yang
kurang jelas. Iris coklat, paruh
abu-abu, kaki coklat.
- Berukuran sedang, panjang
tubuh total (diukur dari ujung
paruh hingga ujung ekor)
sekitar 20 cm.
- Pungung dan ekor berwarna
coklat kelabu
- Sisi bawah putih keabu-abuan
- Di muka ekor nampak jelas
berwarna putih
- Penutup pantat berwarna
jingga (kuning terang).
- Untuk
prenjak
jantak
biasanya berbunyi keras dan
lantang
- Prenjak jantan bagian bawah
paruh berbatasan degan bulu
leher berwarna hitam
- Ada garis di leher berwarna
hitam.
semakin
dewasa
semakin
nyata
warna
hitamnya
- Prenjak betina bagian bawah
paruh berwarna putih
- Suara monoton
- Warna bulu dada putih kelabu
tanpa garis hitam / kalungan
- dan warna abu-abu tetapi ada
celah warna putih atau kelabu
terang
13
Gambar
BAB IV
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Untuk areal akademik dan auditorium, burung yang sering ditemui
dengan jumlah yang cukup banyak adalah gereja dan kutilang. Burung
gereja dapat ditemukan dekat gedung-gedung di sekitar areal kampus atas
dan burung kutilang dapat dijumpai pada pohon tinggi yang berada di
depan auditorium, jika pada pagi hari, jumlah burung kutilang yang
ditemukan dapat lebih dari 3 ekor.
Namun, burung yang mendominasi untuk areal kampus atas adalah
burung gereja yang memang populasinya sangat menonjol disbanding
burung-burung yang lain
II. Saran
Untuk melakukan inventarisasi sebaiknya dilakukan pada waktu aktif
burung, dimana pada waktu itu, kita dapat dengan mudah menjumpai burungburung tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.terpana.com/ciri-ciri-prenjak-jantan-dan-betina-gunung.html/
file:///E:/mengenal-burung-kutilang.html
file:///E:/Burung_Tekukur.htm
15