Anda di halaman 1dari 6

Indeks Cairan Amnion dan Berat Bayi Lahir :

Adakah hubungannya dengan kontrol gula yang


buruk pada penderita diabetes?
(Joy Y. Vink, MD, Sarah H. Poggi, MD, Alessandro Ghidini, MD, Catherine Y.
Spong, MD)

Kata kunci

Polihidramnion, Indeks Cairan Amnion, Diabetes, Berat


Bayi Lahir, Makrosomia

Objektiv

Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi apabila terdapat


hubungan yang terjadi antara makrosomia (> 4000
gram) dan Polihidramnion (> 25 cm) yang berbanding
lurus dengan berat bayi lahir pada ibu yang menderita
diabetes dengan kontrol gula yang buruk

Rencana Studi :

Dengan menggunakan kumpulan data prospektif pada


pasien yang telah dilakukan amniocentesis untuk
pematangan paru-paru fetus, yang dilakukan dengan
indikasi yang bervariasi dengan terdapatnya Indeks Cairan
Amnion (ICA) 7 hari sebelum kelahiran serta Berat Bayi
Lahir (n = 69), juga ditaksir usia kehamilan spesifik sentil
Indeks Cairan Amnion (ICA) dan sentil Berat Bayi Lahir
(BBL) menggunakan tabel standar. Sentil BBL dan ICA
dianalisis pada pasien diabetes dengan kontrol gula yang
buruk dengan menggunakan regresi linear dan ANOVA,
dengan P < 0,05 bermakna.

Hasil

Pada populasi penderita diabetes dengan kontrol gula yang


buruk, terdapat hubungan antara sentil ICA dan BBL yang
berbanding lurus, dimana dengan sentil BBL tertinggi
berarti juga mempunyai sentil ICA tertinggi pula ( P <
0,0001)

Kesimpulan :

Catatan sebelumnya mengenai hubungan antara


meningkatnya sentil ICA dan sentil BBL pada populasi
pasien secara umum, berbanding lurus dengan penderita
diabetes dengan kontrol gula yang buruk.

Polihidramnion merupakan volume cairan amnion > 2 L atau Indeks Cairan


Amnion (ICA) 2 dengan standar deviasi diatas rata-rata, atau ICA > 25 cm pada
saat mendekati waktu kehamilan (33-37 minggu).
Polihidramnion mempengaruhi sekitar 1 % kehamilan dan sebelumnya berkaitan
dengan buruknya masa perinatal. Walaupun etiologi pada kebanyakan kasus
belum jelas, pada umumnya hal ini disebabkan diabetes mellitus maternal (pada
kehamilan ataupun sebelum kehamilan), aberasi kromosom, anomali kongenital,
isoimmunisasi, kehamilan multipel.
Beberapa grup telah meneliti bahwa hubungn antara hidramnion dan makrosomia
itu ada, serta telah dilakukan observasi terdapatnya peningkatan volume cairan
amnion pada bayi dengan usia kehamilan besar yang terjadi pada ibu dengan
diabetes serta nondiabetes. Objektif dari studi ini ialah untuk mengevaluasi
apabial sentil ICA adalah berbanding lurus dengan sentil BBL terutama pada ibu
penderita diabetes dengan kontrol gula yang buruk.

Bahan dan Metode


Pengumpulan data dilakukan pada kasus dimana amniosentesis dilakukan untuk
mengevaluasi pematangan paru-paru fetus pada penderita diabetes dengn kontrol
gula yang buruk, yaitu tetapnya kadar gula puasa > 105 atau gula darah 2 jam
setelah makan >140 tanpa intervensi farmakologis dan konseling nutrisi. Untuk
pemilihan studi ini, kasus amniosentesis menyimpulkan bahwa ICA diperoleh < 7
harisebelum kelahiran dan juga BBL.
Sebelum amniosentesis, ICA diukur dengan sonografi menggunakan teknik
gambar oleh Phelan dkk. Uterus dibagi empat kuadran. Ruang terbesar dari cairan
amnion ialah pada masing-masing kuadran, tidak termasuk tali pusat atau bagian
kecil dari fetus yang diukur dalam cm. Oligohidramnion merupakan ICA < 5 cm,
sedangkan polihidramnion yaitu ICA > 25 cm atau lebih besar dari persentil 95.
Berat bayi diukur segera setelah kelahiran. Usia kehamilan spesifik sentil ICA dan
BBL dihitung dengan menggunakan tabel klasik standar oleh Moore dkk. Sentil
BBL diatur untuk jenis kelamin menggunakan tabel oleh Williams dkk.
Analisis regresi dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara sentil ICA dan
BBL juga untuk mengidentifikasi kekacauan pada dasar kondisi medis atau
obstetri. Analisis statistik termasuk regresi dan ANOVA dengan P < 0,05
bermakna.
Hasil
69 pasien diabetes dengan kontrol kadar gula yang buruk dipilih untuk dilakukan
penelitian. Rata-rata usia ibu ialah 31,4 + 6,2 tahun. 33 % dari wanita merupakan
Amerika-Afrika, 27 % Caucasian, 14 % Hispanik, 26 % dari etnik lain. Interval
rata-rata dari amniosentesis dan pengukuran ICA ialah 0,37 + 3 hari. Rata-rata
usia kehamilan saat ICA diukur ialah 36,9 + 10 hari dan pada saat kelahiran ialah
37,3 + 10 hari. Rata-rata BBL adalah 3477 + 641 gram, dengan 13 bayi yang
memiliki BB > 4000 gram. Rata-rata sentil BBL ialah 74 + 24 %. Pengukuran

ICA mulai dari 5, 4 sampai 41, 9 cmdengan rata-rata sentil ICA 61 % + 33 %.


Terdapat 37 bayi wanita dan 32 bayi laki-laki. Pada populasi pasien diabetes
dengan kontrol gula yang buruk, ditemukan hubungan yang berbanding lurus
antara sentil ICA dan BBL, seperti pada peningkatan sentil BBL maka sentil ICA
juga meningkat ( P < 0,0001 ).
Komentar
Pada populasi pasien diabetes dengan kontrol gula yang buruk, ditemukan
hubungan yang berbanding lurus antara sentil ICA dan BBL, seperti pada
peningkatan BB Bayi yang berarti ada hubungannya dengan peningkatan ICA.
Hasil ini meluas dari studi sebelumnya, yang mengatakan adanya hubungan antara
ICA dan BBL pada sentil tertinggidari BBL dan ICA ( seperti pada makrosomia
dan polihidramnion), tapi tidak menguji pada sentil yang lebih rendah.
Terdapat hubungan yang tetap antara Diabetes Mellitus dan polihidramnion. Hal
ini sudah dilaporkan bahwa sekitar 15 % komplikasi kehamilan polihidramnion
terjadi pada wanita dengan diabetes. Olah karena itu Pedersen dan Jorgensen
menunjukkan wanita dengan diabetes yang dirawat jangka pendek di Rumah Sakit
( untuk mencapai kontrol gula yang baik ), sebelum kelahiran memiliki cairan
amnion 500 ml lebih banyak daripada wanita yang dirawat di Rumah Sakit lebih
lama. Sehingga dari sini diperoleh kontrol gula yang buruk pada pasien diabetes
bisa mempengaruhi meningkatnya volume cairan amnion. Beberapa studi juga
mendukung hipotesis ini dengan menemukan bahwa polihidramnion jarang terjadi
pada diabetes terkontrol.
Teori umum yang mendukung mengatakan bahwa peningkatan cairan amnion
pada diabetes dalam kehamilan bisa disebabkan oleh maternal hiperglikemi yang
dapat menyebabkan hiperglikemi pada fetus dan diuresis osmosis. Adapun itu,
beberapa studi telah mencoba menguji hipotesis ini. Kurjak dkk menunjukkan
adanya peningkatan produksi urine fetus per jam pada pasien diabetes, walaupun
polihidramnion tidak dikaitkan dengan penemuan ini. Van Otterlo dkk tidak bisa

membuktikan meningkatnya urine fetus pada sekitar 10 dari 11 pasien diabetes


dengan polihidramnion, dan Rabinowitz dkk tidak menemukan hubungan antara
produksi rata-rata urine fetus per jam dan volume cairan amnion atau kadar
glukosa ibu. Batas penting dari studi ini ialah bahwa penulis tidak mencatat kadar
tertinggi glukosa pada penetapan produksi urine fetus.
Bar Hava dkk baru-baru ini menguji kontrol gula dan menemukan secara
bermakna rata-rata yang lebih tinggi pada kadar glukosa darah dan persen episode
hiperglikemi yang diteliti pada wanita diabetes 1 hari sebelum menemukan
peningkatan ICA.
Hasil ini sama dengan laporan sebelumnya mengenai studi pada binatang dan
manusia, yang menunjukkan kadar glukosa darah pada ibu dapat terefleksi pada
kadar glukosa cairan amnion pada beberapa jam tak tentu. Pada studi sebelumnya,
Dashe dkk mengatakan peningkatan kadar glukosa cairan amnion pada pasien
dengan kontrol diabetes yang buruk, yang melengkapi dukungan akan hipotesis
diuresis osmosis.
Jadi studi ini mencakup untuk meneliti bagaimana sentil ICA berhubungan dengan
sentil BBL pada beberapa pasien diabetes. Ditemukan hubungan yang berbanding
lurus antara sentil BBL dan sentil ICA pada pasien diabetes dengan kontrol gula
yang buruk. Walaupun konsensus mengenai sebab meningkatnya volume cairan
amnion pada pasien diabetes tetap dibuat rencana, kontrol gula yang buruk
mungkin merupakan faktor yang berpengaruh. Untuk selanjutnya mungkin dapat
menentukan ICA dengan menejemen algoritma dari pasien diabetes yang bisa
mengoptimalkan ukuran fetus pada kelahiran serta mengurangi resiko buruk
perinatal pada populasi ini.

Journal Reading
Indeks Cairan Amnion dan Berat Bayi Lahir :
Adakah hubungannya dengan kontrol gula
yang buruk pada penderita diabetes?
(Joy Y. Vink, MD, Sarah H. Poggi, MD, Alessandro Ghidini, MD, Catherine Y.
Spong, MD)

Diajukan Oleh:
SHINTADEBY
0218011076
Preceptor:
Dr. Idris HS, Sp.OG

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
JUNI 2007

Anda mungkin juga menyukai