Anda di halaman 1dari 11

Kelompok

I Gede Eggy Prasuta Wiguna (1306305182)


Ni Made Dwi Juni Yobi

(1306305186)

M Ryan Yanuar D M

(1306305186)

Dwiantari Putri Ingdanata

(13063054191)

Siklus Konjungtur
Kondisi perekonomian Indonesia, bahkan di dunia saat ini
tidak stabil. Kenaikan BBM, krisis yang melanda dunia, dan
peperangan yang terjadi di beberapa negara membuat keadaan
perekonomian menjadi tidak menentu. Keadaan ini tentu
membuat banyak orang dari berbagai kalangan khawatir.
Secara perlahan-lahan perekonomian kembali ketitik paling
bawah, dan proses pemulihan pun dimulai. Proses pemulihan
itu bias cepat namun bias juga lambat. Kondisi ini dapat pula
tidak pernah pulih benar, atau dapat juga pulih dan menjadi
begitu amat kuat. Kemakmuran dapat juga berarti permintaan
yang terus-menerus meningkat dalam jangka waktu yang
panjang, banyak kesempatan kerja, peningkatan standar
hidup. Atau dapat juga ditandai oleh harga-harga dan
spekulasi yang membumbung tinggi dengan cepat karena
inflasi, yang kemudian diikuti kemerosotan yang lainnya.
Perekonomian mengalami gelombang naik-turun yang relatif
teratur dan terjadi secara berulang dengan rentang waktu
yang bervariasi. Gerakan ini disebut konjungtur. Didalam
tulisan ini kami akan dibahas lebih lanjut mengenai

PENGERTIAN
KONJUNGTUR

Kegiatan ekonomi masyarakat senantiasa bergerak menurut pola yang


secara periodik menunjukkan pentahapan gelombang menaik dan
menurun. Dapat dikatakan adanya pasang-surut kegiatan ekonomi
dalam perkembangan keadaan. Fenomena pasang-surut dalam gerak
gelombang kegiatan ekonomi itu dalam dunia ilmu ekonomi di Eropa
barat lazim disebut konjungtur ekonomi Konjungtur atau fluktuasi
ekonomi dapat juga diartikan suatu perkembangan yang terus menerus
dan kemudian di ikuti oleh kemrosotan yang terus menerus dari
produksi kesempatan kerja, pendapatan harga harga dan kegiatan
kegiaran yang lain.
Pengaruh dari adanya konjungtur terhadap perekonomian Indonesia
sangat terasa pada neraca perdagangan Indonesia. Hal ini disebabkan
karena Indonesia selama ini mengadakan hubungan dagang dengan
negara-negara di dunia, karena itu terjadinya perubahan volume ekspor
dan impor akan tampak sekali. Selain berpengaruh terhadap neraca
perdagangan aktivitas perekonomian di dalam negeri, juga akan
berpengaruh terhadap aktivitas usaha, penyerapan tenaga kerja,
tingkat investasi, tingkat harga di dalam negeri, dan sebagainya.

Tahap Tahap Konjungtur


Tahap Depresi = Kemerosotan
Yaitu kemerosotan yang disebabkan antara lain banyak produksi
berkurang, banyak pabrik tutup, banyak terjadi pengangguran
(baisse atau konjungtur rendah). Tetapi akhirnya keadaan berubah lagi
(titik balik bawah/trough).

Tahap Ekspansi = Kegiatan ekonomi cepat


Yaitu tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau pertumbuhan
yang cepat sampai tercapainya puncak kegiatan (masa boom atau
hausse = konjungtur tinggi)

Tahap Resesi = Kelesuan


Yaitu semula kemacetan yang timbul menyebabkan laju pertumbuhan
ekonomi terhenti (stagnasi) dan/atau mundur sedikit. Jika berlangsung
lama dan hebat, dimana semua sektor ekonomi ikut lesu maka
kelesuan menjadi kemrosotan.

Tahap Recovery = Pemulihan


Yaitu tahap yang mulai pulih kembali normal.

Gambaran tahap tahap Gelombang Konjungtur:

Teori terjadinya konjungtur

Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam


perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak
berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau
kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Gambaran
atau grafik mengenai konjungtur adalah suatu grafik yang menunjukkan
perubahan pendapatan nasional dan kegiatan ekonomi dari satu waktu
ke waktu lain.
Gelombang konjungtur (economic cycle) adalah naik turunnya
kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu (Business Cycle). Naik
turunnya kegiatan ekonomi membentuk satu gelombang. Kegiatan
ekonomi:
1. Menaik (recovery) = Pemulihan
2. Sampai pada puncak paling atas (prosperity) / Ekspansi
3. Menurun (recession) = kelesuan
4. Sampai puncak paling bawah (depression) = kemerosotan

Dibawah ini merupakan kurva


konjungtur yang terjadi pada
ekonomi

Pengelolaan konjungtur
Untuk menekan dampak negatif dari siklus ekonomi maka
diperlukan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang di
bidang moneter dan fiskal.
Kebijakan Jangka Pendek
Target utama: mengatasi output gap
untuk mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat
jangka pendek; stimulasi permintaan.
Kebijakan Jangka Panjang
Target utama: mencapai pertumbuhan yang tinggi dan
memperkecil simpangan pertumbuhan ekonomi.
Untuk stimulasi penawaran

Sesi diskusi

Anda mungkin juga menyukai