Disusun oleh
Mohammad Itsnan Syauqiya Rabban
1313030028
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala
limpahan karunia dan kemudahan yang selalu diberikan, sehingga selalu ada jalan
keluar bagi setiap kesulitan yang dihadapi oleh penulis. Penulisan laporan Praktik
Kerja Lapangan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Diploma Tiga Politeknik. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini sangat membutuhkan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Zulhelman, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis
dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini;
2. Marzuki selaku pembimbing perusahaan dan seluruh pihak PT.
Aplikanusa Lintasarta yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang diperlukan oleh penulis;
3. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral;
4. Para sahabat yang telah banyak membantu dan memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan
ini.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT selalu memberikan limpahan
kebaikan pada semua pihak yan telah membantu. Semoga laporan Praktik Kerja
Lapangan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, 25 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di zaman modern ini, teknologi telekomunikasi berperan sangat
penting bagi manusia. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan
utama yaitu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya.
Perkembangan teknologi telekomunikasi menyebabkan perusahaan dapat
menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang, dengan
menggunakan teknologi Sambungan Data Langsung (SDL).
Penggunaan jaringan Sambungan Data Langsung oleh PT. Aplikanusa
Lintasarta saat ini mulai dikembangkan. Untuk itu usaha meningkatkan
kehandalan infrastruktur jaringan perlu dilakukan dengan mengevaluasi
parameter yang mempengaruhi kinerja jaringan atau bisa disebut parameter
performansi jaringan yang merupakan suatu parameter yang digunakan untuk
mengukur performa kinerja jaringan termasuk jaringan Sambungan Data
Langsung (SDL).
Atas dasar pemikiran diatas, maka penulis membuat laporan dengan
judul PENGUJIAN PERFORMANSI JARINGAN SAMBUNGAN DATA
LANGSUNG PELANGGAN PT. APLIKANUSA LINTASARTA.
1.3
b. Perusahaan
c. Alamat
1.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang
secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan
informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam
bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti
informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan
baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan
infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi
satu sama lain. Adapun Komponen Komunikasi Data diantara lain adalah
sebagai berikut :
1. Pengirim adalah piranti yang mengirimkan data
2. Penerima adalah piranti yang menerima data
3. Data adalah informasi yang akan dipindahkan
4. Media pengiriman adalah media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan data
5. Protokol adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan
hubungan.
penggunaan
sistem
komputer
dan
peralatan
2.2.2
Komunikasi Duplex
berlawanan
arah.
Contohnya
percakapan
telepon
2.3
2.5
yang
digunakan
dalam
pengukuran
adalah
dengan
Tujuannya adalah agar dapat memastikan jaringan Ethernet yang diuji dapat
mendukung segala macam jenis layanan.
2.6
2.7
dari
performansi
jaringan
adalah
parameter
yang
2.7.1
Throughput
Menurut Sukoco (2005), Throughput merupakan nilai dari
sejumlah data paket (dalam satuan bit) yang diterima di node
penerima dalam suatu satuan waktu tertentu.
Menurut Solekan (2009), Throughput merupakan jumlah
total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination
selama interval waktu tertentu.
2.7.2
Latency
Menurut Solekan (2009), Latency adalah waktu yang
dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Latency
dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu
proses yang lama.
2.7.3
Frame Loss
Frame Loss adalah parameter dari system multi media
streaming yang dapat diukur, yaitu dengan cara mencari nilai selisih
dari paket frame yang dikirim oleh transmitter dikurang dengan
packet frame yang diterima oleh receiver. Sehingga, hasil dari
selisih tersebut di dapatkan nilai frame loss.
Frame Loss kemungkinan terjadi pada jaringan akibat dari
kapasitas buffer yang terdapat dari node yang dilewati, serta
bandwidth yang rendah pada saat data multimedia tersebut melewati
jaringan, sehingga data tersebut mengalami drop tail dan
discarding.
2.8
Fiber Optik
Kabel fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca
dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang
lebih cepat dibandingkan kabel biasa (kawat tembaga), biasanya fiber optic
digunakan pada jaringan backbone karena dibutuhkan kecepatan yang lebih
dalam jaringan ini, namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan
10
fiber optic untuk jaringan biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena
dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith. Fiber
optic ini menggunakan bias cahaya atau sinar laser (LED) untuk mentransfer
data yang melewatinya.
Kabel fiber optic berdiameter lebih kurang 120 nm. Cahaya yang ada
di dalam fiber optic tidak keluar, karena indeks bias dari kaca lebih besar
daripada indeks bias dari udara. Laser mempunyai spektrum yang sangat
sempit sehingga kecepatan transmisi fiber optic sangat tinggi. Oleh karena
itu, fiber optic sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi (Purba,
Kuncara, 2013)
Kode Warna
No Spliter
Kode Warna
Biru
Putih
Orange
Kuning
Hijau
10
Ungu
Cokelat
11
Pink
Abu- abu
12
Tosca
Hitam
13
Polos
Merah
11
2.8.1
12
13
14
15
SFP
Transceiver
Modul
di
perangkat
presisi
yang
tinggi.
Konstruksi
ferrule
untuk
16
2.9
17
18
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
3.1 Unit Kerja Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan dilakukan di PT. Aplikanusa Lintasarta, dan
ditempatkan pada bagian Access Delivery (ADEL) yang berkewajiban
mengerjakan pasang baru dan mutasi jaringan pada pelanggan Lintasarta.
Pekerjaan yang dilakukan adalah membantu dalam menyelesaikan pasang
baru jaringan dan mutasi perangkat jaringan serta melakukan aktivasi
jaringan yang dilakukan di sisi pelanggan maupun pada sentral lintasarta.
Adapun jasa yang dikerjakan adalah akses jaringan VSAT (Very Small
Aparature Terminal), BWA (Broadband Wireless Access), Wireline, VoIP
(Voice over IP), Metro Ethernet, SDL (Sambungan Data Langsung) dan lain
sebagainya.
3.1.1
Struktur Organisasi
20
21
3. Kegiatan Survey
Kegiatan ini dilakukan pada minggu kelima dan minggu
kedelapan. Pada minggu kelima dilakukan survey port pada node
lintasarta yang berada di Data Center Bank Muamalat dan survey
pada node lintasarta yang berada di Data center PT. Aplikanusa
Lintasarta yang berada di TB. Simatupang. Pada minggu
kedelapan
dilakukan
survey
jaringan
untuk
pelanggan
Lintasarta
yaitu
penarikan
kabel
untuk
22
3.3
23
24
Port 1/1
Port Ethernet 1
25
26
Gambar 3.8 Tampilan Layar Alat Ukur Jika Koneksi Sudah Baik
Pada tampilan Gambar 3.8, apabila koneksi sudah baik
maka tampilan layar alat ukur JDSU HST3000 akan menjadi
hijau dan bertuliskan ALL SUMMARY RESULT OK.
d. Melakukan konfigurasi pada alat ukur
27
Summary
Pilihan
Keterangan
Settings
1.
Test
Layer 2 Traffic
2.
Symmetric
3.
Auto Negotiation
Off
Pengetesan
jaringan yang
digunakan
adalah untuk
pengetesan
traffic
pada
layer 2
Jenis
mode
pengujian
performansi
yang
akan
digunakan
28
4.
Source Type
Def.
00:80:16:45:B6:9C
5.
Loop Type
Unicast
6.
7.
Tx Payload
Acterna
8.
Encapsulation
None
MAC Address
dari alat ukur
yang
digunakan
Jenis
pengiriman
data yang akan
digunakan
MAC Address
dari alat ukur
yang
digunakan
pada sisi yang
dituju
Tipe data yang
dikirimkan
untuk
melakukan
pengetesan
Proses untuk
enkapsulasi
tidak
diaktifkan
29
Network Visibility
Isi
Keterangan
Unit Identifier
HST-3000 2abbf9000000
Isian
default
untuk tipe
dari alat
ukur yang
digunakan
Unit Discoverable
Yes
Source IP
192.168.1.1
Default Gateway
192.168.1.10
Isian untuk
IP dari alat
ukur yang
digunakan
Isian untuk
30
Subnet Mask
255.255.255.0
IP dari alat
ukur yang
dituju
isian untuk
Subnet dari
IP yang
digunakan
31
32
mengatur
kecepatan
dari
transmisi
data
yang
Fungsi
dari
duplex
adalah
untuk
pengaturan
33
Ethernet
Isi
Tx Payload
Acterna
Acterna
Fill Pattern
Keterangan
Pada bagian ini
secara default akan
terisi
MAC
Address dari alat
ukur
yang
digunakan
Tipe data yang
dikirimkan untuk
melakukan
pengetesan
Payload
4
Fill Pattern
AA
Loop Type
Unicast
di
looping
pada
saat
dilakukan
pengetesan
dan
yang
dilakukan
pada
saat
pengetesan adalah
point to point
6
Destination
Unicast
Type
7
Destination
00:80:16:45:D3:2D
MAC
yang
Frame Type
802.3
EtherType
0x800
34
10
Encapsulati
Q-in-Q
on
11
CVLAN
12
SVLAN
ID:
200,
Pri:
0,
TPID:8100
3.3.3 Melakukan Pengujian
Setelah melakukan konfigurasi pada alat ukur yang
digunakan maka dilakukan pengujian untuk melihat performansi
dari
langsung
pelanggan
PT
35
dibuka
kembali
hasilnya di
komputer.
Hasil
36
37
38
bahwa
jaringan
yang
digunakan
untuk
39
kendaraan
operasional
yang
menyebabkan
terhambatnya pekerjaan.
2. Downtime yang diberikan oleh pelanggan terlalu cepat, sehingga
pekerjaan dilakukan secara terburu buru.
3. Perangkat yang digunakan belum dipelajari, sehingga membuat
kesulitan pada saat pertama menggunakan perangkat tersebut.
4. Sulitnya izin untuk memasuki gedung pelanggan dikarenakan
tidak mempunyai user ID.
3.4.2 Cara Mengatasi Kendala
Dalam menghadapi kendala yang terjadi selama penulis
melakukan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan kendaraan umum untuk menuju pelanggan.
2. Menyelesaikan pekerjaan secepat dan sebaik mungkin agar
sesuai dengan downtime yang diberikan pelanggan.
3. Meminta penjelasan dari teknisi tentang penggunaan perangkat
perangkat yang belum dimengerti.
4. Pihak PT. Aplikanusa Lintasarta menjelaskan ke pihak pelanggan
agar diperbolehkan masuk dan menjamin semua tanggung jawab
terhadap masalah yang akan terjadi.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan masa praktik kerja lapangan yang
dilakukan penulis di PT. Aplikanusa Lintasarta, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengujian performansi jaringan dilakukan dengan menggunakan alat
ukur JDSU HST 3000 Network Tester yang pengujiannya meliputi
pengujian throughput, pengujian latency dan pengujian frame loss.
2. Pengujian performansi yang dilakukan untuk menguji jaringan
sambungan data langsung, yaitu dari lokasi pelanggan di Sudirman
sampai dengan Jatinegara.
3. Pada pengujian di dapatkan hasil throughput sebesar 20 Mbps,
sedangkan hasil latency didapatkan 610 uS pada frame 74 bytes dan
1324 uS pada frame 2000 bytes, dan hasil frame loss didapatkan 0%
frame loss pada seluruh besar frame. Pada pengujian ini dinyatakan
berhasil karena hasil dari pengukuran sesuai dengan spesifikasi
jaringan yang diminta oleh pelanggan PT. Aplikanusa Lintasarta.
4.2
Saran
1. Sebelum melakukan pengujian performansi agar mengecek terlebih
dahulu kondisi jaringannya agar sesuai dengan spesifikasi yang diingkan
oleh pelanggan.
2. Membuat janji dengan pelanggan terlebih dahulu sebelum melakukan
pengujian agar teknisi bisa segera melakukan pengujian.
3. Siswa yang akan melaksanakan praktik kerja lapangan alangkah baiknya
bila diberikan pelatihan atau training internal agar dapat langsung terjun
ke lapangan dengan didampingi oleh karyawan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Syakbani Ari Ahmad. 2010. Analisa Parameter Service Level Agreement (SLA)
Pada Layanan Metro Ethernet PT. Telkom untuk Wireless Broadband
Telkomsel (3G) dari Apartemen Widya Chandra ke STO Semanggi 2 Dengan
RNC di Wisma Mulia Lantai 4. Skripsi Mahasiswa Teknik Elektro
Universitas Indonesia.
Fernandez Rudy. 2007. Analisa Throughput Pada Layanan Data di Jaringan
GPRS. Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Andalas.
Nugroho Kukuh, Oktaviani Wini. 2016. Pengukuran Unjuk Kerja Jaringan Pada
Penggunaan Kabel UTP dan STP. Jurnal Mahasiswa Teknik Telekomunikasi
STT Telematika Telkom Purwokerto.
Fitriani Devi, dkk. 2013. Implementasi Analisis Performansi Jaringan Multicast
VPLS (Virtual Private LAN Service) untuk Layanan Video Streaming.
Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Telkom.
L-2 Logbook
L-2 Lanjutan
L-2 Lanjutan
L-2 Lanjutan
L-2 Lanjutan
PT.APLIKANUSA LINTASARTA
L-3 Lanjutan
L-3 Lanjutan
kebutuhan
Anda. Lintasarta
senantiasa
memperbaharui
L-3 Lanjutan
akan
menyediakan
solusi
kepada
pelanggan
hal
tergantung
L-3 Lanjutan
yakni
komunikasi
data
dengan
akses
layanan
jas
Internet.
Fitur
dan
kemasan
Telephone
Network)
sendiri
L-3 Lanjutan
Pelayanan Pelanggan
Lintasarta menjamin akan memberikan kinerja layanan yang
berkualitas tinggi dengan
jaringannya,
Lintasarta
dan
men'share'
data,
untuk
komunikasi
data,
komunikasi
suara
dapat
L-3 Lanjutan
Saat
ini
provider
terkemuka
untuk
komunikasi data
banyak
Internet Protocol.
4. VSAT (Very Small Apperture Terminal)
Layanan
komunikasi
data
yang
berbasis
pada
L-4 Dokumentasi
L-4 Lanjutan
L-4 Lanjutan
L-4 Lanjutan