Diabetes Mellitus File
Diabetes Mellitus File
TINJAUAN PUSTAKA
A.
DIABETES MELLITUS
1.
Definisi
Diabetes mellitus merupakan penyakit dengan adanya peningkatan kadar
gula darah yang dapat terjadi akibat dari faktor keturunan. Penyakit ini
merupakan penyakit yang bersifat kronik, yang dapat muncul dan berkembang
secara lambat namun pasti. Disertai adanya komplikasi hampir di seluruh
organ tubuh, yaitu gangguan pada mata (retinopati), ginjal, jantung, otak,
infeksi yang sukar diobati sampai terjadinya pembusukan pada jaringan tubuh
sehingga dapat dilakukan penanganan dengan cara di operasi atau tidak jarang
dilakukan amputasi pada jaringan tubuh tersebut (Darmono, 1993).
Diabetes mellitus adalah penyakit yang menyebabkan gangguan
perubahan makanan karena gangguan glukosa yang menjadi sumber energi
secara efisien dalam tubuh sebagai akibat dan peningkatan kadar gula darah
dalam keadaan normal (R. Djokomoeljanto, 2002)
2.
TABEL 1
PERBEDAAN DIABETES MELLITUS TIPE 1 DAN TIPE 2
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 2
atau
mudah
ketosis (koma)
- Kebutuhan
insulin
- Umumnya
penderita
DM Tipe 2
4. Endokrinopati
4.
tidak lekas diobati dapat mengalami koma diabetik dengan ditandai oleh
peningkatan kadar gula darah terlalu tinggi yaitu sekitar 600 mg/dl.
Sedangkan pada gejala kronik tidak menunjukkan gejala secara
mendadak namun dapat terlihat dalam beberapa bulan atau beberapa tahun
sehingga gejala tersebut disebut dengan gejala kronik maupun gejala
menahun. Dan gejala lainnya yang sering menyertai keadaan ini adalah rasa
kesemutan pada jari kaki, pada bagian kulit terasa panas atau menebal, kram,
mudah lelah , mudah mengantuk, gatal-gatal di sekitar kemaluan, penglihatan
kabur, gigi mudah goyah atau mudah terlepas, kemampuan seksual menurun
(disfusi ereksi) dan biasanya pada ibu hamil mengalami keguguran atau
kematian pada janinnya, biasanya ibu melahirkan bayi dengan berat badan
sekitar 4 kg (Askandar Tjokroprawiro, 1997).
5.
B.
Pengetahuan Gizi
Pengetahuan gizi merupakan pencapaian pada status gizi yang baik dan
sangat penting artinya bagi kesehatan dan kesejahteraan bagi setiap orang.
Untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap individu memiliki pola makanan
yang mengandung zat gizi yang dapat digunakan oleh tubuh. Pengetahuan gizi
dapat memegang peranan penting terhadap tata cara penggunaan pangan
dengan baik sehingga akan mencapai kebutuhan gizi yang seimbang. Tingkat
pengetahuan gizi akan dapat menentukan perilaku seseorang untuk
memperbaiki pola konsumsi makanan yang umumnya dipandang lebih baik
dan dapat diberikan sedini mungkin (Suharjo, 1989).
Pengetahuan Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
konsumsi makanan . Rendahnya pengetahuan akan dapat menimbulkan masa
bodoh terhadap makanan tertentu , walaupun bahan makanan memepengaruhi
perilaku manusia ( Handayani , 1994 )
Rendahnya tingkat pengetahuan gizi akan dapat mengakibatkan sikap
acuh tak acuh terhadap penggunaan bahan makanan tertentu, walaupun bahan
makanan tersebut cukup tersedia dan mengandung zat gizi. Pengetahuan gizi
setiap individu biasanya didapatkan dan setiap pengalaman yang berasal dari
berbagai macam sumber, contoh media massa atau media cetak, media
elektronik, buku, petunjuk dari kerabat dekat. Pengetahuan ini dapat
ditingkatkan dengan cara membentuk keyakinan pada diri sendiri sehingga
seseorang dapat berperilaku sesuai dengan kehidupan sehari-hari (Yuwono,
1999).
Dari tingkatan pengetahuan gizi yang tinggi pada setiap seseorang akan
dapat memperhitungkan terhadap macam dan jenis makanan yang akan
2.
Olah raga dapat berguna untuk menurunkan kadar glukosa darah dan
kadar lipid dalam darah sehingga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol.
dan anjuran untuk melakukan olah raga adalah minimal sebanyak 4 sampai 5
kali seminggu dengan waktu minimal jam (Djokomoeljanto, 2002).
3.
Obat
Dalam pengaturan makanan maupun dalam olah raga secara teratur harus
dipertimbangkan mengenai penggunaan obat yang digunakan, sehingga dapat
sangat membantu keadaan penderita diabetes. Macam penggunaan obat
digunakan untuk keadaan penderita yang mengalami hipoglikemik dengan
pemberian secara oral atau dengan suntikan. Dan jenis obat yang diberikan
adalah berupa obat hipoglikemik oral (OHO), seperti sulfonilurea, biguanid,
inhibitor a glukosidase maupun insulin sensitizing agent (Mansjoer, Arief, dkk,
2001).
Obat sangat berkhasiat untuk mengatasi terjadinya hipoglikemik. Macammacam penggunaan obat tersebut terdiri dari sulfonylurea, biguanid, insulin
dan preparat insulin (PERKENI, 1996).
4.
C.
dalam keberhasilan
(2)
(3)
(4)
3.
melaksanakan
pengelolaan
diabetes
mellitus
berdasarkan
atas
D.
KERANGKA TEORI
Resiko Diabetes
Mellitus
-
Usia lebih
Diabetes
Mellitus Tipe2
Pengolaan
Diabetes Melitus
dari 40 tahun
-
Obesitas
/kegemukan
Hipertensi
Dislipidemia
Cardio
vaskuler
Menigkatkan
Pengetahuan Gizi
Olah raga atau
Latihan fisik
Perencanaan
Terapi Diit
Obat
E.
KERANGKA KONSEP
Tingkat Pengetahuan Gizi
F.
Kepatuhan diit
Kepatuhan Diit
HIPOTESIS
Ada hubungan antara tingkat pegetahuan gizi dengan kepatuhan diit penderita
diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan Rumah Sakit Dr R Soetijono Blora