SEPTI HEROWATI
1013231
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini tepat waktu, dengan judul PENERAPAN PEMBUKUAN KEUANGAN DAN
PERBAIKAN
CARYONO
SANITASI
KELURAHAN
LINGKUNGAN
CIRIUNG
PADA
INDUSTRI
KECAMATAN
TEMPE
CIBINONG
BAPAK
KABUPATEN
BOGOR.
Proposal penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Penulisan
Karya Akhir. Proposal ini dikembangkan secara sederhana dengan mengambil bermacammacam literatur dan pengamatan langsung ke industri tempe milik Bapak Caryono. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, pembuatan proposal
ini tidak akan terlaksana. Sehubungan dengan hal tersebut penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Ibu Henny Rochaeni, M.Pd. dan Ibu Wittri Djasmasari, M.Si. selaku dosen mata
kuliah Penulisan Karya Akhir
2. Bapak Caryono selaku pemilik industri tempe yang telah bekerjasama selama
kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) berlangsung.
3. Bapak Ir. Maman Sukiman, M.Si sebagai Direktur Akademi Kimia Analisis serta
civitas akademik yang telah memberikan bekal ilmu dan bimbingan selama belajar
di AKA.
4. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia atas bantuan dan kesempatan beasiswa
yang diberikan kepada penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II RUMUSAN MASALAH ................................................................. 2
BAB III TUJUAN PENELITIAN................................................................ 2
BAB IV MANFAAT PENELITIAN............................................................ 2
BAB V HIPOTESA PENELITIAN ............................................................. 3
BAB VI TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
BAB VII METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 4
BAB VIII BAHAN DAN ALAT................................................................... 4
BAB IX JADWAL PENELITIAN............................................................... 6
BAB X BIAYA PENELITIAN..................................................................... 6
BAB XI PENUTUP ....................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7
BAB I
LATAR BELAKANG
Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan usaha yang menjadi tumpuan bagi
perekonomian nasional. Hal ini disebabkan IKM mampu bertahan dibandingkan dengan
usaha besar yang cenderung mengalami keterpurukan pada saat terjadinya krisis ekonomi.
Hal tersebut dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah IKM setiap tahunnya. Seiring
dengan peningkatan IKM, maka turut meningkatkan jumlah tenaga kerja yang diserap. IKM
berpotensi
menjadi
wadah
pemberdayaan
masyarakat
dan
penggerak
dinamika
perekonomian.
Industri pengolahan kedelai merupakan industri rumah tangga yang banyak dijumpai di
Indonesia salah satunya di Provinsi Jawa Barat. Kedelai dan produk makanan yang
dihasilkannya merupakan sumber makanan yang dapat diperoleh dengan mudah dan murah
serta memiliki kandungan gizi yang tinggi. Salah satu industri pengolahan kedelai adalah
industri kecil dan menengah tempe, yaitu industri tempe milik Bapak Caryono yang berada di
Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang
berdiri sejak tahun 1988. Industri ini mampu mengolah kedelai menjadi tempe dengan
kapasitas 70 kg tempe / proses.
Berdasarkan hasil observasi, permasalahan yang dihadapi industri tempe milik Bapak
Caryono meliputi berbagai aspek. Aspek yang menjadi prioritas untuk segera diperbaiki yaitu
penerapan pembukuan keuangan dan perbaikan sanitasi lingkungan. Hal ini dikarenakan
industri belum mempunyai pencatatan pembukuan mengenai bahan baku produk yang
dihasilkan, serta biaya produksi lainnya sehingga pemilik industri akan kesulitan untuk
mengevaluasi keuntungan yang diperoleh dari hasil produksi tempe. Ruang produksi industri
Tempe Bapak Caryono belum menerapkan prinsip sanitasi lingkungan sehingga
memungkinkan terjadinya kecelakaan dan kontaminasi silang, sehingga perlu diterapkan
dalam industri Tempe Bapak Caryono.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah dengan adanya pembukuan keuangan pada industri tempe milik Bapak
Caryono dapat memudahkan pemilik dalam mengevaluasi keuntungan dari hasil
penjualan tempe?
2. Apakah perbaikan sanitasi pada industri dapat meningkatkan nilai estetika dan
kebersihan lingkungan kerja?
BAB III
TUJUAN PENELITIAN
Meningkatkan keuntungan penjualan dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi
pemilik dan masyarakat sekitar industri melalui penerapan pembukuan keuangan dan
perbaikan sanitasi lingkungan.
BAB IV
MANFAAT PENELITIAN
Pemilik Industri
1. Memudahkan pemilik dalam mengevaluasi biaya produksi dalam usahanya
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari hasil penjualan tempe
3. Keuangan industri tidak bercampur dengan keuangan rumah tangga
4. Meningkatkan kebersihan lingkungan industri
5. Terciptanya lingkungan yang sehat bagi pemilik maupun masyarakat sekitar industri
6. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan.
Pemerintah
1. Meningkatkan perekonomian bangsa melalui peningkatan perekonomian masyarakat
khususnya dibidang Industri Kecil dan Menengah
2. Membantu peran pemerintah untuk mensukseskan Industri Kecil dan Menengah.
Penulis
1. Untuk penyelesaian tugas akhir program pendidikan Diploma Tiga
2. Dapat mengaplikasikan pengetahuan yang sudah didapat dikampus kedalam dunia
industri.
BAB V
HIPOTESA PENELITIAN
Adanya pembukuan keuangan dalam industri kecil dan menengah dapat membantu
pemilik industri dalam mengelola keuangan perusahaan dan meningkatkan keuntungan
penjualan.
Perbaikan aspek sanitasi lingkungan melalui peningkatan kebersihan lingkungan dan
penataan ruang produksi yang baik, dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi pemilik
maupun masyarakat sekitar industri serta meningkatkan produktifitas kerja karyawan.
BAB VI
TINJAUAN PUSTAKA
sesuatu dalam lingkungan yang dapat secara langsung atau tidak langsung membahayakan
terhadap kehidupan manusia. Dalam arti luas, juga mencakup kesehatan masyarakat (taman,
gedung-gedung umum, sekolah, restoran dan lingkungan lainnya). Sanitasi akan membantu
melestarikan hubungan ekologi yang seimbang ( JENIE & RAHAYU, 1988). Sanitasi
bertujuan untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan makanan
serta mencegah terjadinya kontaminasi kembali (WINARNO, 2004).
BAB VII
METODOLOGI PENELITIAN
Metode pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) di Industri Tempe Bapak Caryono
dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu observasi, identifikasi masalah, pembuatan rencana
aksi, sosialisasi, implementasi, pemantauan dan evaluasi. Tahapan-tahapan ini dilakukan
secara berurutan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
BAB VIII
BAHAN DAN ALAT
pemantauan
terhadap
penerapan
dan
perbaikan
yang
telah
direkomendasikan, untuk mengetahui apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Apabila sudah berjalan baik maka harus dipertahankan dan ditingkatkan, namun
apabila ada kendala yang menghambat implementasi maka harus dicari penyebab
kendala tersebut kemudian dilakukan tahap evaluasi.
8. Mengevaluasi tingkat keberhasilan penerapan implemetasi pada industri tersebut
berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan.
BAB IX
JADWAL PENELITIAN
Bulan
Rencana Penyuluhan
Juni 2014
1
Juli 2014
4
Observasi
Identifikasi masalah
Pembuatan rencana aksi
Sosialisasi
Persiapan alat dan bahan
Implementasi
Pemantauan dan evaluasi
serta
BAB X
BIAYA PENELITIAN
Harga peralatan dan bahan yang digunakan :
HARGA
NO
JENIS BARANG
SATUAN
TOTAL
JUMLAH
HARGA
(Rupiah)
(Rupiah)
1 paket
30.000
Sapu lidi
12.000
1 buah
12.000
Sapu lantai
15.000
1 buah
15.000
Serok sampah
10.000
1 buah
10.000
Sikat lantai
10.000
1 buah
10.000
Serbet
5.000
2 buah
10.000
Tempat sampah
18.000
1 buah
18.000
Masker
1.000
4 buah
4.000
2.000
4 buah
8.000
10
Sabun
3.000
1 buah
3.000
TOTAL
Rp 120.000
BAB XI
PENUTUP
Besar harapan penulis agar proposal ini dapat diterima sehingga program dan target
pencapaian dari pelaksanaan penelitian ini dapat tercapai dan terlaksana. Penulis mohon maaf
jika dalam penulisan proposal masih banyak terdapat kekurangan. Atas perhatiannya penulis
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
JENIE, B. S. L. & RAHAYU, W.P. 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Kanisius.
Yogyakarta.
SULISTYOWATI, L. 2010. Panduan Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Gramedia. Jakarta.
WINARNO, F. G. 2004. Keamanan Pangan Jilid 1. M-BRIO Press. Bogor.
PT