Anda di halaman 1dari 7

Diabetes Melitus

A. Definisi
Penyakit kronis yang berkaitan dengan defisiensi atau resistansi insulin relatif atau absolut,
ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.akibatnya kadar gula dalam
darah meningkat.
Ada 3 tipe DM.
1. Tipe I, dikenal sebagai Insulin Dependent (IDDM), dimana sel beta dirusak oleh proses autoimun Immune-mediatedthe bodys immune system destroys the beta cells. These beta cells
are the bodys only mechanism to produce insulin to help control blood glucose levels. The rate
of this destruction is usually higher in children than in adults. Children and adolescents may
rapidly develop ketoacidosis. Adults seldom develop ketoacidosis unless they have an infection
or other stressor. This is what used to be called insulin-dependent diabetes mellitus.
2. Tipe II, dikenal sebagai non insulin dependent (NIDDM), dimana sel beta memproduksi insulin
dalam jumlah kurang ; dan
3. Gestational Diabetes Mellitus M ( DM yang terjadi selama kehamilan).
B. Prognosis
Pasien dengan DM tipe I dan tipe II beresiko komplikasi seperti kehilangan penglihatan (diabetic
retinopathy), kerusakan pembuluh darah dan saraf (diabetic neuropathy), dan gangguan ginjal
(nephropathy). Akan tetapi komplikasi dapat diminimalkan dengan cara menjaga kadar glukosa
darah dalam kondisi normal melalui monitoring yang konsisten, pemberian insulin dan diet. Pasien
dengan gestational diabetes mellitus akan sembuh setelah melahirkan ; namun mereka beresiko
menderita diabetes mellitus tipe II dikemudian waktu dalam hidup mereka.
C. Etiologi
Penyebab DM adalah kehancuran autoimun sel , yang menyebabkan defisiensi insulin
Faktor resiko : (Williams.2011)
1. Antagonisasi efek insulin yang disebabkan oleh beberapa medikasi, antara lain diuretik
thiazide, kortikosteroid adrenal, dan kontrapseptif hormonal.
2. Obesitas
3. Stres fisiologis dan emosional meningkatkan kadar hormon stress (kortisol, epinefrin,
glukagon, dan GH),sehingga meningkatkan kadar gula darah.
4. Kenaikan kadar estrogen dan hormon plasental yang berkaitan dengan kehamilan, yang
mengantagoniskan insulin.
D. Patofisiologi
Tubuh manusia mengubah makanan tertentu menjadi glukosa, yang merupakan suplai energi utama
tubuh manusia. Insulin dari sel beta pankreas diperlukan untuk membawa glukosa ke dalam sel-sel
tubuh dimana glukosa digunakan untuk metabolisme sel.
Diabetes melitus terjadi ketika sel beta tidak dapat memproduksi insulin ( DM tipe I) atau
memproduksi insulin dalam jumlah yang tidak cukup (DM tipe II). Akibatnya, glukosa tidak
masuk kedalam sel, melainkan tetap di dalam darah. Naiknya kadar glukosa di dalam darah
menjadi sinyal bagi pasien untuk meningkatkan asupan cairan dalam upaya mendorong glukosa
keluar dari tubuh dalam urin. Pasien kemudian menjadi haus dan urinasi meningkat. Sel-sel
menjadi kekurangan energi karena kurangnya glukosa dan memberi sinyal kepada pasien untuk
makan, membuat pasien menjadi lapar.
Insulin is a hormone produced and secreted by the beta cells of the islets of Langerhans in the
pancreas. Insulin stimulates the active transport of glucose into muscle and adipose tissue cells,
making it available for cell use. For glucose to cross the cell membrane, insulin must connect with

a receptor on the cell membrane. Some clients with diabetes mellitus have enough insulin but too
few functioning receptor sites.
The amount of glucose in the blood regulates the rate of insulin secretion. When a meal is eaten,
the blood glucose elevates and the beta cells of the islets of Langerhans release insulin. As the
blood glucose level drops, insulin secretion diminishes. It is important to note that during times of
fasting (overnight or between meals), a low level of insulin continues to be secreted along with
glucagon. Glucagon secreted by the alpha cells of the pancreas stimulates release of glucose by the
liver. The balance and interactions of insulin and glucagon maintain a constant serum glucose
level.
E. Manifestasi Klinis
- Tipe I :
i. Serangan cepat karena tidak ada insulin yang diproduksi
ii. Nafsu makan meningkat (polyphagia) karena sel-sel kekurangan energi, sinyal bahwa perlu
makan banyak.
iii. Haus meningkat (polydipsia) karena tubuh berusaha membuang glukosa.
iv. Urinasi meningkat (polyuria) karena tubuh berusaha membuang glukosa
v. Berat badan turun karena glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
vi. Sering infeksi karena bakteri hidup dari kelebihan glukosa
vii. Penyembuhan tertunda/ lama karena naiknya kadar glukosa di dalam darah menghalangi
proses kesembuhan.
- Tipe II :
i. Serangan lambat karena sedikit insulin diproduksi
ii. Haus meningkat (polydipsia) karena tubuh berusaha membuang glukosa.
iii. Urinasi meningkat (polyuria) karena tubuh berusaha membuang glukosa
iv. Infeksi kandida karena bakteri hidup dari kelebihan glukosa
v. Penyembuhan tertunda/ lama karena naiknya kadar glukosa di dalam darah menghalangi
proses kesembuhan
- Gestational :
i. Asimtomatik
ii. Beberapa pasien mungkin mengalami haus yang meningkat (polydipsia) karena tubuh
berusaha membuang glukosa.
Secara Umum Interpretasi Hasil Tes
- Meningkatnya glukosa di dalam urine (glucosuria)
- Tes glukosa plasma darah sengan puasa dengan kadar serum glukosa 126mg/dL (7.0 mmol/l)
pada tiga tetes yang berbeda.
- Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) dengan glukosa plasma 200mg/dL (11.1 mmol/l) dua
jam setelah memberikan 75 gram glukosa oral.
- Random Plasma Glucose pada atau di atas 200mg/dL (11.1mmol/l)
- Glycosylated hemoglobin A1C 6.0 persen atau lebih.
F. Pengobatan dan Penatalaksanaan
1. Tipe I
- Secara reguler memonitor glukosa darah
- Memberikan insulin untuk menjaga kadar glukosa darah dalam tahap normal. (Tabel 8.1)
- Diet diabetic
- Memberikan :

o Tindakan cepat :
Aspart :
Lispro
Glulisine
Human insulin- tindakan cepat insulin utnuk kontrol sebelum makan.
Insulin hisap
- Tindakan singkat :
o Insulin reguler
- Tindakan menengah :
o Human insulin- NPH
o Human insulin- zinc-lente
- Tindakan jangka panjang :
o Human insulin-zinc-ultralente
o Insulin detemir
o Insulin glargine
o Produk kombinasi juga tersedia
2. Tipe II
- menjaga berat badan ideal dengan diet dan olahraga.
- Monitor glukosa darah secara teratur.
- Memberikan oral sulfonylureas untuk menstimulasi sekresi insulin dari pankreas. (Tabel 8.2)
- Memberikan oral biguanides untuk mengurangi produksi glukosa darah oleh liver :
o Metformin
- Memberikan thiazolidinediones untuk membuat jaringan periferal peka terhapa insulin :
o Rosiglitazone
o Pioglitazone
- Memberikan meglitinide analog untuk menstimulasi bagian insulin dari pankreas :
o Repaglinide
- Memberikan derivatif D-phenylalanine untuk menstimulasi produksi insulin ;
o Nateglinide
- Memberikan alpha-glucosidase inhibitor untuk menunda penyerapan karbohidrat di dalam usus
:
o Acarbose
o Miglitol
- Memberikan DPP4-dipeptidyl peptidase 4 inhibitor. Untuk melambatkan inaktivasi hormon
incretin,GLP-I utnuk membantu produksi insulin di dalam pankreas :
o Sitagliptin
- Memberikan incretin mimenic untuk produksi insulin di dalam pankreas dan membantu
mengatur produksi glukosa oleh liver. Juga mengurangi nafsu makan dan meningkatkan time
glucose tetap di dalam perut sebelum masuk kedalam usus kecil untuk diserap.
- Memberikan amyline analog yang menyebabkan glukosa masuk ke aliran darah dengan
perlahan ; dapat menyebabkan berat badan turun:
o Pramlintide
3. Gestational :
- Menjaga berat badan dengan diet dan olah raga
- Tidak ada medikasi oral diabetes; kebanyakan kontra indikasi dalam kehamilan

Memnbeikan insulin jika diet dan olahraga gagal mengontrol kadar glukosa darah.

Tabel 8.1 Panduan pemberian insulin


Obat
Sinonim
Tampilan
Tindakan cepat
reguler
jelas

Onset
<25 jam

Puncak
2-4 jam

Durasi
3-6 jam

Tindakan menengah
Tindakan Panjang

1-1.5 jam
4-6 jam

8-12 jam
16-20 jam

6-24 jam
30-36 jam

NPH
Ultralente

samar
samar

Tabel 8.2 Agen Hypoglycemic Oral


Obat
Onset
Oral sulfonylureas
- Chlorproamide
1 jam
- Glyburide
1 jam
- Glipizide
15 menit-1 jam
- Glimepiride
- Tolbutamide
- Tolazamide
Oral biguanides
metformin
2-2.5 jam
Oral
alphaglucoside
inhibitor
- Acarbose
Cepat
miglitol
DPP4
inhibitors
meglitinide analog
D-phenylalnine
deravtive
incretin
mimetics

Puncak
4-6 jam
4-6 jam
2-8 jam

Durasi
12-24 jam
40-60 jam
10-24 jam

10-16 jam
1 jam
2-3 jam

Kompatibilitas
Semua insulin kecuali lente, aspart tidak
compatible
Insulin reguler
Reguler

Keterangan
Chlorpropamide- hati penggunaan untuk
pasien dengan penyakit ginjal atau hati

Menurunkan produksi glukosa di dalam


liver; mengurangi intestinal absorpsi glukosa
dan meningkatkan kepekaan insulin
Menunda
penyerapan
glukosa
dan
pencernaan karbohidrat; menurunkan gula
darah; menurunkan glukosa plasma dan
insulin
Stimulasi sekresi insulin dari pankreas
Menstimulasi produksi insulin; membantu
produksi insulin pankreas; mengatur
produksi glukosa di dalam hati; mengurangi
nafsu makan; memperlambat transit glukosa

dari perut ke usus

Daftar Referensi :
Cengage.2011.WW.Foundations of Adult Health Nursing 3rd ed - L. White, et al.
Irianto,Koes.2013.Anatomi dan Fisiologi.Bandung: Alfabeta.
Mary DiGiulio.2007.Medikal Bedah Demystifiet.Yogyakarta:Rapha Publishing.2007.
Schmitz,Gery.2008.Farmakologi dan Toksikologi.Jakarta : EGC.
Willian & Wilkins, Lippicott.2011.Nursing Understanding Disease.Jakarta Utara
:Indeks.

Anda mungkin juga menyukai