PSA 1102013235
CEDERA SEL
Hal ini dapat terjadi bila rangsangan tersebut terlalu lama atau terlalu
berat.
5.Reaksi imunologik
7.Ketidakseimbangan nutrisi:
8. Penuaan
Jenis-Jenis Nekrosis
Nekrosis koagulatif
Salah satu tipe nekrosis yang termasuk bakteri fokal atau infeksi jamur.
Jaringan nekrotikini juga dapat mencair sedikit demi sedikit akibat kerja
enzim
Terjadipada pancreas.
Penderita DM
Adalah berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan. Atrofi dapat terjadi
akibat sel atau jaringan tidak digunakan
Adalah peningkatan jumlah sel yang terjadi pada suatu organ akibat
peningkatan mitosis
Displasia tampak terjadi pada sel yang terpajan iritasi dan peradangan
kronik.
Pola Inflamasi
a.Inflamasi Akut
Inflamasi akut adalah onset yang dini (dalam hitungan detik hingga menit),
durasi yang pendek (dalam hitungan menit hingga hari) dengan melibatkan
proses eksudasi cairan (edema) dan emigrasi sel polimorfonuklear (neutrofil).
(Robbins, 2009)
b.Inflamasi Kronik
Inflamasi kronik adalah onset yang terjadi kemudian (dalam hitungan hari) dan
durasi yang lebih lama (dalam hitungan minggu hingga tahun) dengan
melibatkan limfosit serta makrofag dan menimbulkan proliferasipembuluh
darah serta pebentukan jaringan parut. (Robbins, 2009)
Peradangan fibrinosa
Jejas yang lebih berat permeabilitas vaskuler lebih besar molekul lebih
besar(misalnya perikarditis fibrinosa setelah infark miokardial akut)
Peradangan supuratif
Ditandai dengan produksi nanah (pus) dalam jumlah banyak tediri neutrophil, sel-sel
nekrotik, cairan edema. Misal: Infekfi bacteri Staphylococcus(misalnya abses
stafilokokus piogenik)
Ulcer
Defek lokal, atau exkavasi, permukaan organ atau jaringan yang diproduksi oleh
sloughing (shedding) jaringan keradangan nekrotikMisal: mukosa rongga mulut,
permukaan saluran cerna,kulit
2. Regenerasi
Pergantian sel parenkim yang hilang dengan pembelahan sel parenkim yang
bertahan di sekitarnya
2011
a. Displasia
b. Metaplasia
c. Hipertrofi
d. Hipertrofi dan hyperplasia
e. hiperplasia
2011
a. Nekrosis koagulatif
b. Nekrosis liquefaktiva
c. Nekrosis kaseosa
d. Nekrosis gangrenosa
e. Nekrosis perlemakan
2012
a. Atrofi
b. Hipertrofi
c. Hiperplasia
d. Metaplasia
e. Displasia
2013
a. Fibrinous
b. Serous
c. Musinous
d. Supuratif
e. Serofiboinous
2012
a. Nekrosis koagulativa
b. Nekrosis mencair
c. Nekrosis perkijuan
d. Nekrosis lemak
e. Nekrosis fibrin
DEMAM
DEMAM KONTINYU
Sustained fever
DEMAM INTERMITTEN
DEMAM REMITEN
Penurunan suhu tiap hari namun TIDAK mencapai normal, fluktuasi lebih
dari 0,5oC
DEMAM REKUREN
Relapsing fever
SEMANGAT DEDEK(S)