Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Manajemen Proyek ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterimakasih pada Bapak Ir. Irawan Wisnu Wardhana, M.S selaku dosen mata kuliah
Manajemen Proyek Universitas Diponegoro yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Manajemen. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
Daftar Isi
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I: Pendahuluan............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 1
1.4 Manfaat........................................................................................................ 1
BAB II: PEMBAHASAN............................................................................................. 2
2.1 Manajemen Proyek....................................................................................... 2
2.1.1 Definisi Manajemen Proyek....................................................................2
2.1.2 Siklus Hidup Proyek................................................................................ 2
2.1.3 Fungsi Manajemen Proyek......................................................................4
2.1.4 Jenis-Jenis Proyek.................................................................................. 6
2.2 Pelaksanaan Proyek Rel Kereta Api...............................................................8
2.2.1 Cakupan Prasarana Kereta Api...............................................................8
2.2.2 Komponen Struktur Jalan Rel..................................................................8
2.2.3 Urutan Pekerjaan Proyek Rel Kereta Api.................................................9
2.2.4 Pelaksanaan Proyek Rel Kereta Api.......................................................10
BAB III: Penutup................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13
BAB I: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek
dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada umumnya
batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran
pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan "triple constrains" atau "tiga batasan".
Manajemen proyek kini menjadi suatu keharusan, bukan lagi sekedar pilihan.
Pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka
proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa. Oleh karenanya diperlukan
penerapan manajemen proyek secara benar.
Dalam manajemen proyek diperlukan pengetahuan mengenai tahapan-tahapan dalam
pengerjaan proyek sehingga menghasilkan sebuah pekerjaan yang efisien dan tepat sasaran.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan proyek dan manajemen proyek.
1.3.2 Mengetahui fungsi dan siklus dalam manajemen proyek.
1.3.3 Mengetahui macam-macam manajemen proyek.
1.3.4 Mengetahui contoh pelaksanaan proyek.
1.4 Manfaat
proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat empat
tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
1. Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek
disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan
diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.
Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki
kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan
permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan
ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
2. Tahap Perencanaan
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas
proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan
disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek
berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat
dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan,
communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk
memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan
proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi
project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa
proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables
sebagai hasil akhir proyek.
4. Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek
(deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan
supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder
3
yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang
perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk
mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama
kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan
dating.
yang baik dalam suatu perusahaan antara lain semakin pendeknya kompresi daur hidup
produk, tingginya tingkat kompetisi global serta pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang menyebabkan semakin meningkatnya kompleksitas aktivitas proyek.
Adapun fungsi manajemen proyek meliputi:
a) Pelingkupan (Scoping)
Lingkup mendefinisikan batas-batas proyek. Seorang manajer proyek harus mampu
mencakup harapan-harapan dan batasan-batasan proyek dengan tujuan merencanakan
aktivitas, memperkirakan biaya, dan mengelola harapan.
b) Perencanaan (Planning)
Perencanaan mengidentifikasikan tugas-tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
Hal ini didasarkan pada pemahaman manajer terhadap lingkup proyek dan metodologi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
c) Perkiraan (Estimating)
Tiap tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek harus diperkirakan. Berapa lama
waktu yang diperlukan? Berapa banyak orang yang diperlukan? Keterampilan-keterampilan
apakah yang diperlukan? Tugas-tugas apakah yang harus diselesaikan sebelum memulai
tugas-tugas lain? Dapatkah beberapa tugas ini saling menggantikan? Berapakah biayanya? lni
adalah isu-isu perkiraan. Beberapa isu dapat dipecahkan dengan peralatan pemodelan proyek.
d) Penjadwalan (Scheduling)
Dengan diberikan rencana proyek, manajer proyek bertanggungjawab atas penjadwalan
semua aktivitas proyek. Jadwal proyek tersebut harus dikembangkan dengan pemahaman
terhadap tugas yang diperlukan, durasi tugas, dan prasyarat tugas.
e) Pengorganisasian (Organizing)
Manajer proyek harus memastikan bahwa para anggota tim proyek memahami peran dan
tanggungjawab masing-masing;serta hubungan laporan mereka ke manajer proyek.
f) Pengarahan (Directing)
Setelah proyek dimulai, manajer proyek harus mengarahkan aktivitas-aktivitas tim. Tiap
manajer proyek harus mendemonstrasikan keterampilan manajemen proyek untuk
mengkoordinasikan, mendelegasikan, memotivasi, menyarankan, memuji, dan memberi
penghargaan pada para anggota tim.
g) Pengontrolan (Controlling)
Mungkin fungsi tersulit dan terpenting seorang manajer adalah mengontrol proyek. Beberapa
rencana akan dieksekusi tanpa masalah dan penundaan. Manajer proyek harus memonitor dan
melaporkan perkembangan tujuan, jadwal, dan biaya dan membuat penyesuaian seperlunya
ketika diperlukan.
5
h) Penutupan (Closing)
Manajer proyek yang baik selalu menilai keberhasilan dan kegagalan pada kesimpulan
proyek.
Mereka
belajar
dari
kesalahan
mereka
dan
merencanakan
perbaikan
Proyek Kapital
Secara umum, kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini biasanya digunakan oleh sebuah
badan usaha atau pemerintah, misalnya pembebasan tanah, penyiapan lahan dan pembelian
material.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat juga ditarik suatu kesimpulan yaitu bahwa dalam
suatu jenis proyek yang memiliki beberapa aktivitas sekaligus, maka pembagiannya
merupakan kombinasi. Proyek pembuatan sumur minyak dan gas, jika ditinjau dari segi
pembangunannya dapat dikategorikan sebagai proyek engineering konstruksi. Namun, dari
seluruh tahapan dan biaya yang dibutuhkan pada pelaksanaannya dapat dikategorikan sebagai
proyek capital.
Struktur bagian atas, atau dikenal sebagai superstructure yang terdiri dari
komponen-komponen seperti rel (rail), penambat (fastening) dan bantalan (sleeper, tie).
2.
Struktur bagian bawah, atau dikenali sebagai substructure, yang terdiri dari
komponen balas (ballast), subbalas (subballast), tanah dasar (improve subgrade) dan
tanah asli (natural ground). Tanah dasar merupakan lapisan tanah di bawah subbalas
yang berasal dari tanah asli tempatan atau tanah yang didatangkan (jika kondisi tanah asli
tidak baik), dan telah mendapatkan perlakuan pemadatan (compaction) atau diberikan
perlakuan khusus (treatment). Pada kondisi tertentu, balas juga dapat disusun dalam dua
lapisan, yaitu : balas atas (top ballast) dan balas bawah (bottom ballast).
Konstruksi jalan rel merupakan suatu sistem struktur yang menghimpun komponenkomponennya seperti rel, bantalan, penambat dan lapisan fondasi serta tanah dasar secara
terpadu dan disusun dalam sistem konstruksi dan analisis tertentu untuk dapat dilalui kereta
api secara aman dan nyaman. Gambar di bawah ini menjelaskan bagian-bagian struktur atas
dan bawah konstruksi jalan rel dan secara skematik menjelaskan keterpaduan komponenkomponennya dalam suatu sistem struktur.
8
dan
pengujian
yang
tepat
untuk
memastikan
bahwa
seluruh
pekerjaan
dapat
diselesaikan.Disamping itu, penggunaan peralatan harus sesuai dengan metode yang benar,
perlu mengetahui detail-detail tentang seluruh peralatan yang akan digunakan pada konstruksi
jalan, sehingga penggunaan peralatan dapat lebih efisien sehingga akan meningkatkan hasil
produksi, yaitu dicapainya minimum biaya operasi dan pemeliharaan peralatan sehingga
biaya konstruksi menurun dan/atau dapat lebih murah, menambah keuntungan kontraktor.
11
1. Manajemen
konstruksi
merupakan
pengelolaan
perencanaan
(rencana
kerja),
pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal pelaksanaan pekerjaan
sampai selesainya proyek secara efektif dan efisien, untuk menjamin bahwa proyek
dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Ervianto,2002).
2. Siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan
diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek
tercapai. Terdapat empat tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus
hidup proyek yaitu tahap inisiasi, tahap perencanaan, tahap eksekusi, tahap
penutupan. Fungsi manajemen proyek meliputi pelingkupan, perencanaan,
perkiraan, penjadwalan, pengorganisasian, pengarahan, pengontrolan, dan
penutupan
12
DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo. 1995. Manajemen Proyek & Konstruksi. Jilid 2. Kanasius. Yogyakarta.
Ervianto, Wulfram I., 2002. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Pertama, Salemba Empat,
Yogyakarta.
Kerzner Harold, (2001). Project Management: A System to Planning, Scheduling and
Controlling, 7th Edition , John Wiley & Sons.
Santoso, Budi. 2003. Manajemen Proyek. Jakarta: Guna Widya.
Schwalbe, Kathy. 2006. Information Technology Project Managemen. Edisi ke-4. Boston
Massachusetts: Couerse Technology.
Soeharto, Iman. 2001. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. Jilid 2.
Edisi ke-2. Jakarta: Erlangga.
https://www.academia.edu/19777073/Proyek_Pembangunan_Rel_Kereta_Api_Pengangkut_B
atu_Bara_di_Provinsi_Kalimantan_Timur
https://www.academia.edu/8503532/PERENCANAAN_JALAN_REL
https://www.academia.edu/8662334/1._Standar_Spesifikasi_Teknis_Umum
https://hendriyana90.wordpress.com/konstruksi-rel-kereta-api/
http://dokumen.tips/documents/pd-10-perencanaan-konstruksi-jalan-rel.html
http://civilfile.blogspot.co.id/2010/11/konstruksi-rel-kereta-api-di-indonesia.html
13