Anda di halaman 1dari 23

TUMOR NASOFARING

NOVIANA ESTIKASARI
110170048

Dosen pembmbing:
dr. Fairuz

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2012

ANATOMI DAN FISIOLOGI


NASOFARING
Adapun

fungsi nasofaring
sebagai berikut:
Sebagai saluran udara yang
berperan menghangatkan dan
melembabkan udara di hidung
yang menuju ke laring dan
trakea.
Melalui tuba eustachii,
nasofaring berperan sebagai
ventilasi dari telinga tengah dan
menyeimbangkan tekanan
udara antara kedua sisi
membran timpani.
Nasofaring berperan dalam
proses menelan, reflek muntah,
dan berbicara
Sebagai ruang resonansi dalam
proses bersuara dan berbicara

Pengertian karsinoma nasofaring


Karsinoma

merupakan pertumbuhan
baru yang ganas terdiri dari sel-sel
epitelial yang cenderung menginfiltrasi
jaringan sekitarnya dan menimbulkan
metastasis. Tumor tumbuh dari sel
tunggal yang mengalami transformasi
oleh penempukan/ akumulasi proses
mutasi.
Karsinoma nasofaring adalah tumor
ganas yang timbul pada epitelial pelapis
ruang dibelakang hidung (nasofaring).

Histopatologi
Dinding nasofaring dilapisi mukosa yang terdiri dari
squamous pseudostratified epithelium yang berkaitan
dengan stroma submucosal limfoid dan kelenjar
seromukous.
Hal inilah yang menjadi sebab keganasan dapat
berasal dari nasofaring.
Klasifikasi
gambaran
histopatolog
yang
direkomendasikan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) sebelum tahun 1991, dibagi
atas 3 tipe, yaitu:
1. Tipe 1: Karsinoma sel skuamosa berkreatinisasi
(Keratinizing Squamous Cell Carcinoma).
2. Tipe 2: Karsinoma non-keratinisasi (Non-keratinizing
Carcinoma) Pada tipe ini dijumpai adanya diferensiasi
tetapi tidak ada diferensiasi sel skuamosa.

Normal nasopharyngeal
epithelium

(Nasopharyngeal
carcinoma is one of the
commonest cancers in
southern Chinas

Lanjutan ...
3. Tipe 3 :Karsinoma tidak berdiferensiasi
(Undifferentiated Carcinoma) Pada tipe ini,
sel tumor secara individu memperlihatkan
inti yang vesikuler, berbentuk oval atau
bulat dengan nukleoli yang jelas. Pada
umumnya, batas sel tidak terlihat dengan
jelas. Tipe tanpa diferensiasi dan tanpa
keratinisasi mempunyai sifat yang sama,
yaitu bersifat radiosensitif. Sedangkan
jenis dengan keratinisasi tidak begitu
radiosensitif

Epidemiologi dan Etiologi


Epidemiologi

Paling sering terjadi pada Cina bagian selatan , Hongkong,


Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Ditemukan pula cukup banyak kasus di yunani, Afrika
bagian utara seperti Aljazair dan Tunisia.
Etiologi
Di sebabkan oleh virus Epstein barr (EBV). Virus EpsteinBarr bisa memainkan peranan dalam pemulaian penyakit
ini. Virus ini ditemukan dalam pasien kanker nasofaring
dan titer antibodi terhadap virus meningkat sebanding
dengan dengan beban tumor. Nasofaring terletak pada
basis tengkorak di belakang rongga hidung serta superior
terhadap orofaring.

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Rasial,

penyakit ini banyak ditemukan


pada suku bangsa tionghoa
Bahan karsinogenik, misalnya asap rokok
Virus Epstein-barr, yang diduga berperan
sebagai penyebab karsinoma nasofaring
Iritasi menahun, misalnya akibat
nasofaringitis kronik disertai rangsangan
oleh asap dan alkohol.
Hormonal, adanya estrogen yang tinggi
dalam tubuh.

PATOFISIOLOGI

Manifestasi Klinis
Gejala dapat dibagi dalam lima
kelompok, yaitu:
1. Gejala nasofaring
2. Gejala telinga
3. Gejala mata
4. Gejala saraf
5. Metastasis atau gejala di leher

Stadium karsinoma nasofaring


N1 :

metastasis pada KGB ipsilateral tunggal, 6 cm

atau kurang di
N2 :

atas fossa supraklabikula

metastasis bilateral KGB, 6 cm atau kurangm di

atas fossa

supraklavikula

N3a

: > 6 cm

N3b

: pada fossa supraklavikula

M : metastasis jauh
M0

: tidak ada metastasis jauh

M1

: ada metastasis jauh

Stadium karsinoma nasofaring


T=

Tumor primer
T0- Tidak tampak tumor
T1- Tumor terbatas di nasofaring
T2- Tumor meluas ke jaringan lunak orofaring
dan/rongga hidung
T2a: Tanpa perluasan ke parafaring
T2b: Disertai perluasan ke parafaring
T3- Tumor menginvaginasi struktur tulang
dan/aatau sinus paranasal
T4- Tumor dengan perluasan intrakranial
dan/atau terdapat keterlibatan saraf kranial,
fossa intratemporal, hipofaring, orbita atau
ruang mastikator.

N= Pembesaran kelenjar getah bening regional

NX- Pembesaran kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

N0- Tidak ada pembesaran

N1- Metastasis kelenjar getah bening unilateral, dengan ukuran


terbesar kurang atau sama dengan 6 cm, di atas fossa
supraklavikula

N2- Metastasis kelenjar getah bening bilateral, dengan ukuran


terbesar kurang atau sama dengan 6cm, di atas fossa
supraklavikula

N3- Metastasis kelenjar getah bening bilateral dengan ukuran


lebih besar dari 6 cm, atau

terletak di dalam fossa supraklavikula

N3a: Ukuran lebih dari 6cm

N3b: Di dalam fossa supraklavikula

M= Metastasis jauh

Mx- Metastasis jauh tidak dapat dinilai

Pemeriksaan Penunjang
Rhinoskopi anterior & posterior
Nasofaringoskopi
Biopsy
Pem. Telinga & kel. Leher
Foto rounsen Dasar tengkorak
CT Scan
Pem. Organ lain ( tulang, paru,

hati ).

Diagnosis Banding
Benign Mixed Tumor, NP PMS
(Nasopharynx Pharyngeal
Mucosal Space)
2. Non-Hodgkin Lymphoma, NP PMS
3. Minor salivary gland malignancy,
NP PMS
1.

Penatalaksanaan
Terapi

Radioterapi
Stadium dini tumor primer
Stadium lanjut tumor primer (elektif),
KGB membesar
Kemoterapi
Stadium lanjut / kekambuhan
Operasi

sisa KGB diseksi leher radikal


Tumor ke ruang paranasofaringeal/ terlalu
besar nasofaringektomi

Lanjutan ...
Perawatan

paliatif
Menghilangkan rasa nyeri obat
Mengontrol gejala
Memperpanjang hidup
Menomorsatukan kualitas hidup

Pencegahan
1.
2.
3.

Pemberian vaksin
Memberi penjelasan akan kebiasaan hidup
yang salah.
Melakukan tes serologik secara masal.

Prognosis
Sangat

tergantung pada stadium penyakit


saat mulai diobati
Biasanya pasien memeriksakan diri dalam
kondisi sudah lanjut ( stadium III / IV )
sehingga prognosa menjadi sangat buruk /
angka kematian sangat tinggi. Angka harapan
hidup untk 5 tahun berikut berkisar 30%. Pada
stadium ini pengobatan hanya bersifat paliatif
( membantu mempertahankan /
meningkatkan kwalitas hidup pasien, dengan
meringankan penderitaan, menstabilkan
kondisi fisik dan psikis pasien, memberi
dukungan spiritual sehingga pasien tidak
cemas serta pasien dapat menikmati hidup ).

Prognosis

buruk

stadium lanjut
> 40 tahun
laki-laki
ras Cina
ada pembesaran kelenjar leher
lumpuh saraf otak
tulang tengkorak yang rusak
metastasis jauh

Kesimpulan
Karsinoma

nasofaring adalah suatu


karsinoma skuamosa dengan diferensiasi
yang berfariasi. Karsinoma nasofaring
merupakan tumor ganas daerah kepala
dan leher. Penyebab dari karsinoma
nasofaring adalah virus Epstein-Barr,
karena pada semua pasien nasofaring
didapatkan titer anti-virus EB yang cukup
tinggi. Banyak faktor yang sangat
mempengaruhi timbulnya tumor, seperti
letak, geografis, ras, jenis kelamin,
genetik, lingkungan dan kebiasaan hidup.

Saran
Jagalah

asupan makanan yang


anda konsumsi, karena makanan
yang anda makan juga dapat
berpengaruh dalam metabolisme
tubuh anda.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai