Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Setiap bahan pangan memiliki kandungan air yang berbeda. Air
merupakan unsur utama yang terdapat dalam bahan pangan. Bisa
dikatakan hampir semua bahan pangan baik nabati ataupun hewani
mengandung air dan merupakan komponen penting karena air
mempengaruhi penampakan, tekstur, serta citarasa bahan pangan. Bahkan
dalam bahan pangan yang paling kering sekalipun seperti tepung, buah
kering ataupun serealia terkandung air didalamnya hanya saja jumlahnya
sangat kecil sekali. Kadar air dalam suatu bahan makanan sangat
mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan tersebut.
Bahan pangan segar cenderung memiliki kandungan air yang lebih tinggi
daripada bahan kering sehingga bahan pangan segar menjadi lebih mudah
rusak. Hal tersebut disebabkan mikroorganisme lebih mudah tumbuh pada
bahan pangan segar karena tingginya kadar. Bahan pangan pun menjadi
tidak layak dikonsumsi. Penentuan kadar air pada suatu bahan pangan
menjadi hal yang sangat penting. Dengan mengetahui kadar air suatu
bahan pangan maka kita dapat memberikan penanganan yang tepat pada
proses pengolahan maupun pendistribusian.
I.2 Tujuan
1. Menetapkan kadar air biji-bijian

II.

TINJAUAN PUSTAKA
II.1Air
Air berwujud cair pada suhu 0-100oC dengan tekanan 1 atm.
Perubahan suhu pada air menyebabkan air mengalamu perubahan
fisik. Apabila air dipanaskan, jumlah rata-rata air dalam satu kelompok
molekul air menurun dan ikatan hidrogen putus kemudian terbentuk
lagi secara cepat. Bila suhu pemanasan air makin tinggi maka molekul
air akan bergerak dengan sangat cepat dan pada saat tekanan uap air

melebihi tekanan atmosfer, beberapa molekul dapat terlepas dari


permukaan dan membentuk gas. Perubahan fisik air dari cair menjadi
gas inilah yang dijadikan prinsip pengeluaran air dari suatu bahan
pangan terutama dalam penentuan kadar air pangan dengan metode
pengeringan. (Andarwulan,2011)
II.2Kadar Air
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat
kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum
teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat
kering dapat lebih dari 100 persen (Syarif dan Halid, 1993). Kadar air
dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan
pangan tersebut. Kadar air yang tinggi menyebabkan mudahnya
bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan
terjadi perubahan pada bahan pangan. Kadar air juga salah satu
karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan.
III.

METODE PRAKTIKUM
III.1

Bahan

Beras

Gabah

III.2

Alat

III.3

Moisture Meter
Cara Kerja

1. Alat yang akan digunakan disiapkan.


2. Bahan dimasukkan ke dalam chamber sampai penuh, kemudian
ditutup
3. Chamber dimasukkan ke dalam moisture meter

4. Kadar air bahan dibaca pada skala alat


5. Percobaan dilakukan sebanyak 2x kemudian dicatat hasilnya.
Dihitung rata-rata kadar air yang diperoleh.
IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1

Hasil

NO

Bahan

Kadar Air (%)

Beras

13,4%

Beras

13,3%

Gabah

13,4%

Gabah

13,3%

Rata rata kadar air beras = 13,4% + 13,3%

2
= 26,7%
2
= 13,35%
Rata rata kadar air gabah = 13,4% + 13,3%

2
= 26,7%
2
= 13,35%

IV.2

Pembahasan
Pada percobaan ini, penentuan kadar air beras dan gabah

menggunakan alat moisture meter. Berdasarkan percobaan yang telah


dilakukan, didapatkan data rata-rata kadar air beras adalah 13,35% dan
rata-rata kadar air gabah adalah 13,35%. Menurut SNI 01-0224-1987
tentang mutu gabah, gabah dengan kualitas yang baik memiliki kadar

air maksimum 14% dan menurut SNI 6128 : 2008 tentang mutu beras,
beras yang baik memiliki kadar air maksimum 14%. Jadi berdasarkan
kandungan airnya, beras dan gabah yang digunakan pada percobaan
ini memiliki kualitas yang baik.
V.

PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa :
1. Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam
bahan yang dinyatakan dalam persen.
2. Kadar air beras pada percobaan ini adalah 13,35%.
3. Kadar air gabah pada percobaan ini adalah 13,35%.
V.2 Saran
Percobaan penentuan kadar air dengan menggunakan alat moisture
meter sebaiknya dilakukan pengulangan sebanyak beberapa kali agar
mendapat data yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/content/138karakter-fisik-gabah
http://eprints.ung.ac.id/3180/3/2012-1-1002-612309025-bab2-10082012043452.pdf
http://heniprahesti.blogspot.co.id/2014/08/analisa-kadar-air.html
http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/9901/standar-mutu-gabah-danberas

Anda mungkin juga menyukai