I. Pendahuluan
daya alam (Tanah,energi dan mineral), dan sumber daya manusia (modal,
informasi, teknologi dan keahlian). Produksi sebagai bagian dari rantai aktivitas
ekonomi distribusi serta konsumsi bermasalah karena berangkat dari tujuan over
berdimensi tunggal yakni pemuasan nafsu yang bersipat jasmani dan emosi belaka
dan tidak terbatas tersebut mengabaikan prinsip-prlnsip hidup yang benar yakni
adanya proses hidup yang sunnatullah yakni prinsip hidup sistemik dengan ciri
kemenyatuan, berpasangan dan non linear. Dengan ciri seperti ini maka setiap
lebih nyaman, aman, praktis dan bernilai jual. Peristiwa ini sudah sangat sejalan
dengan satu sisi pemikiran dan hasutan ekonom monumental Adam Smith bahwa
setiap manusia pada dasarnya bertindak untuk kepentingan dirinya sendiri
dinamis, kreatif dan berkualitas. Meskipun pada sisi lain Smith mengingatkan
dapat merugikan orang lain (Paul Omerod, 1998) tapi tampaknya ini yang
perbuatan mulia pada hal tetap konsisten pada bisnis yang eksploitatif. Keluwesan
perilaku dan pelaku bisnis ini nampak dalam kondisi-kondisi tertentu dapat
bisnis yang sistemik. Sang kapitalis bahkan memiliki kyai dan pendeta, ke1ompok
sungguh pada berbagai kerusakan alam yang ditimbulkan oleh ulah mereka
metafisik atau nilai-nilai dari ajaran agama hams terintegrasi dalam semua bagian
aktivitas hidup kita (ibadah total). Memberi pondasi kesadaran Ilahiah dan bekerja
dengan cara kerja Ilahiah pula. Merekonstruksi tujuan dan proses produksi
pada immoralitas dan pengrusakan alam semesta dimana hal ini sangat menonjol
syahadat artinya Simbol syahadat tersebut merupakan kontrak kerja dengan Allah
dalam kehidupan. Simbol syahadat sebagai akad akan menjadi dasar hubungan
manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dalam semua bentuk
kategori kehidupan yang bertujuan . Manusia dibekali dengan akal pikiran yang
diharapkan menjadi alat membaca tanda-tanda di alam semesta, kabar dari nabi
dan tanda-tanda dalam dirinya. Akal juga menjadi lambang kebebasan yang
dinamis manusia. Sebagaimana kekuatiran malaikat atas bahaya laten fungsi akal
yang bebas. Untuk memandu akal tersebut Allah Swt memberikan garis pedoman
hidup yang benar yang logis,etis dan estetik yakni dengan ketundukan manusia
pada tata hidup yang dibuat oleh Allah melalui jalan yang benar menurut hukum-
hukum sunnatullah dan sunnah rasul sebagai jalan atau prlnsip-prlnsip pokok
disebutkan :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (Q.S.51 :56)
nilai tambah (nalar kreatif) pada kehidupan dan tetap menjaga keharmonisan
hidup (nalar sistemik). Cara untuk menjaga kehidupan yang harmonis adalah
dengan menjadi hamba. Hamba berarti taat, patuh dan memegang prinsip atau
dalam pengertian lain berjalan melalui garis sunnatullah dan sunna rasul.
dengan berpedoman pada sunnatullah dan sunna rasul berarti mengetahui hukum-
hukum Allah dan apa yang disampaikan dan diamalkan oleh para nabi dan rasul
penyempurna akhlak mengajari kita strategi jihad dan dakwah yang komunikatif
adalah bahwa pilihan jihad (menjalani tugas kekhalifaan) seorang khalifah adalah
dan nafsiyah sebagai idiom kehidupan yang dapat direkayasa untuk kepentingan
dirinya jika tidak disertai dengan nalar sistemik.. Artinya selama manusia luput
non linear) dalam berkarya dan memberi nilai tambah pada kehidupan
adalah masalah karena menyangkut produk. Produk dieiptkan dari suatu proses
dalam ruang lingkup tertentu. Dalam konsep manajemen sistem disebutkan ada 8
Selanjutnya untuk tetap menjaga harmonisasi dan memberi nilai tambah maka
upaya berupa peningkatan penjualan, peningkatan pendapatan dan peningkatan
yang menjadi alasan pembuatan produk pada awalnya tapi juga termasuk
Transaksi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh produk unggul melalui cara-cara
perebutan pelanggang yang baik. Produk yang unggul dan perebutan pelanggang
yang baik terjadi karena adanya perencanan yang unggul dan baik pula.
Perencanaan yang baik adalah hasil dari riset dan pengembangan. Fungsi-fungsi
spesifik ini hanya bias berlansung jika didukung oleh fungsi-fungsi umu
keuangan dan akuntansi dan dibalik semua itu ada kepemimpinan yang siap turun
dirasakan secara fisik dan psikologi atas konsekwensi ibadah dan kemenangan
sejati. Buah dari ini berubah berkah yang dirasakan dan manfaat yang diberikan
kepada diri dan lingkungan . Skema gambaran tersebut seperti dibawah ini :
Falah
Ibadah
Maslahah
Berkah Benefit
Pahala
Sumber : Munrokhim
pada hakekatnya hanya dititipi sumber daya oleh Allah Swt sebagai pemilik
kehidupan. Konsep kepemilikan adalah ukuran kinerja atau prestasi yang nilai
tukamya dapat dihitung melalui laba, sewa, upah dan bagi hasil dan memberi
akses terhadap penguasaan aset-aset sumber daya. Nilai akhir dari kepemilikan
muka bumi dengan tugas memakmurkannya. Prestasi hidup manusia diukur dari
(sunnatullah dan sunnah Rasul). Dalam Jihad atau menjalankan tugas (khalifah)
dan pengabdian (hamba) manusia menjalankan misi profetik yakni berpihak pada
kebenaran, kebaikan dan keadilan. Salah satu indicator prestasi dalam kehidupan
Ormerod Paul, 1998, Matinya Ilmu Ekonomi Menurut Paul Ormerod, Jakarta
Kepustakaan Populer Gramedia