Akuntansi Beban Kelompok IV PDF
Akuntansi Beban Kelompok IV PDF
Bayu Widyarman/06
Isramia Larasati/16
Ribut Widarto/24
KELAS 9C DIV AKUNTANSI KURIKULUM KHUSUS
I.
Expenditure
Disbursement
Noun
Noun
1. money paid out; an amount 1. amounts paid for goods and
spent
services that may be currently
2. the act of spending money for
tax deductible (as opposed to
goods or services
capital expenditures)
3. the act of consuming something 2. the act of spending or
4. The act of expending; a laying
disbursing money
out, as of money; disbursement. 3. The act of disbursing or paying
5. cash payment ; the cost of goods
out.
and
servives
acquired,
regardless of the timing of
related payment
dengan dasar ini mencakup arus kas yang dihasilkan dari, misalnya, akuisisi aset,
pembayaran kembali utang atau pembayaran untuk jasa yang diterima.
2. Basis kas Modifikasi
Terminologi disbursement dipakai pada pelaporan keuangan dengan basis kas
modifikasi. Karakteristik basis kas modifikasi (modified cash basis) yaitu sebagai berikut:
1) Pembukuan masih dibuka pada akhir periode dengan ditambah suatu jangka waktu
tertentu setelah tahun buku.
2) Penerimaan dan pengeluaran yang terjadi selama periode perpanjangan tersebut,
berasal dari transaksi sebelumnya, diakui sebagai pendapatan dan pengeluaran dari
tahun fiskal sebelumnya.
3) Arus kas pada awal periode pelaporan, yang telah dipertanggungjawabkan pada
periode sebelumnya dikurangkan dari aliran kas pada periode saat ini.
3. Basis Akrual Modifikasi
Dengan basis akuntansi akrual modifikasi, expenditure dibandingkan dengan expense
umumnya dianggap sebagai elemen. Expenditure adalah biaya yang terjadi selama
periode terkait dengan perolehan barang dan jasa, terlepas dari pembayaran telah dibuat
maupun tidak dibuat, dan termasuk jumlah ditransfer atau oleh karena penerimaan
manfaat oleh yang berhak sesuai dengan kebijakan pemerintah. Tidak seperti basis kas
dan basis kas modifikasi, pengakuan belanja tidak bergantung pada waktu arus kas
terkait. Namun, tidak ada penangguhan beban yang akan dikonsumsi di masa
mendatang; aset fisik yang akan memberikan layanan selama beberapa periode yang
akan datang "dihapuskan" pada periode yang diakuisisi. Oleh karena itu, expenditure
cenderung mencerminkan beban sumber daya yang diperoleh dan / atau dialihkan
selama periode daripada beban sumber daya yang dikonsumsi dalam penyediaan barang
dan jasa selama periode tersebut.
4. Basis Akrual Penuh
IFAC PSC Studi 2 menyatakan bahwa The full accrual basis of accounting reports on the
economic resources or service potentials (assets) and obligations (liabilities) of the entity,
and changes therein. It requires the capitalization of expenditures on the acquisition of all
capital assets and the depreciation of those assets as their service potential is consumed.
(paragraph .026)
Dasar akrual penuh akuntansi mengakui semua aset, kewajiban, pendapatan dan beban
dari entitas. Fokusnya adalah pada pengukuran dan pelaporan biaya barang dan jasa
yang dikonsumsi selama periode pelaporan. Penyusutan berkaitan dengan penggunaan
aset tetap dan penyesuaian penilaian untuk semua aset akan menjadi contoh dari
transaksi atau peristiwa yang diakui sebagai expense tetapi tidak dimasukkan sebagai
expenditure.
Tabel berikut mengidentifikasi elemen (expenses / expenditures / disbursement) yang
umumnya akan diakui dalam laporan keuangan disusun sesuai dengan basis akuntansi yang
berbeda
Penggunaan Istilah Expenses/Expenditures/Disbursement pada Akuntansi Publik
Basis Akuntansi
Kas
Kas Modifikasi
Akrual Modifikasi
Disbursement
Disbursement
yang Expenditures
dibuat X hari dari
tanggal pelaporan
Akrual
Expenses
A. DEFINISI BEBAN
1. Definisi Beban berdasarkan SAP
Menurut PP No.71 Tahun 2010, yang dimaksud dengan beban adalah penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan
ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
2. Definisi Beban berdasarkan IPSAS
IPSAS 1 mendefinisikan beban sebagai penurunan manfaat ekonomi atau layanan
yang potensial yang terjadi selama periode pelaporan dalam bentuk arus keluar
atau konsumsi aset atau terjadinya kewajiban yang menyebabkan turunnya nilai
bersih aset atau ekuitas, selain yang berhubungan dengan kepemilikan pemilik
(distribution of owners). Definisi ini berbeda dengan pengertian beban pada
akuntansi sektor swasta. Beban pada akuntansi sektor swasta terjadi karena
konsumsi aset atau terjadinya beban yang disebabkan oleh produksi atau
pengantaran barang atau penyerahan jasa. Dengan kata lain, beban pada akuntansi
sektor swasta berhubungan langsung dengan perolehan pendapatan. Ini juga
bersesuaian dengan prinsip revenue matching cost. Prinsip ini tidak diketemukan
dalam akuntansi beban di sektor publik terutama sektor pemerintah. Salah satu
penyebabnya karena sulitnya menelusuri beban-beban yang berkaitan dengan
perolehan pendapatan pemerintah dan tujuan kegiatan operasional pemerintah
untuk melayani masyarakat.
B. JENIS DAN KLASIFIKASI BEBAN
Entitas sektor publik biasanya memiliki beberapa tujuan politik atau kesejahteraan
sosial. Sektor publik bertanggung jawab untuk menyediakan layanan kesehatan,
keselamatan, pendidikan, sosial, dan layanan lainnya untuk rakyat. Dalam memberikana
layanan tersebut, entitas sektor publik mengeluarkan sejumlah beban yang berbeda,
beberapa di antaranya, karena alasan jenis atau jumlah yang relative, lebih signifikan
daripada di sektor swasta. Jenis-jenis beban yang dapat dilaporkan oleh pemerintah
meliputi beban pegawai, transfer pemerintah, biaya penyediaan layanan, penggunaan
barang modal (depresiasi), pembayaran bunga, beban pajak, serta beban pemeliharaan
dan beban kerja. Sebagian besar mungkin mirip dengan beban yang diakui oleh dunia
bisnis, seperti beban pegawai, atau bunga atas utang, tetapi mungkin lebih material
dalam konteks pemerintah.
aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban lain-lain. Klasifikasi ekonomi untuk
pemerintah daerah terdiri dari beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban
subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset
tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga.
- Beban Pegawai
- Beban Persediaan
Beban persediaan adalah beban atas pemakaian aset lancar dalam bentuk barang
atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah, atau atas barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
- Beban Jasa
- Beban Pemeliharaan
- Beban Perjalanan Dinas
- Beban Bunga
- Beban Subsidi
Subsidi adalah beban pemerintah yang diberikan kepada perusahaan/lembaga
tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga jual
produk/jasa yang dihasilkan dapat dijangkau oleh masyarakat.
- Beban Hibah
Beban Hibah adalah beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa
kepada pemerintah lainnya, perusahaan negara/daerah, masyarakat dan
organisasi kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat. Hibah dapat
didefinisikan sebagai "transfer yang dibuat pada kebijaksanaan pemerintah.
Pemerintah yang membuat transfer memiliki kewenangan dalam memutuskan
apakah atau tidak untuk melakukan transfer, kondisi harus dipenuhi, jika ada,
berapa banyak yang akan ditransfer dan kepada siapa.
- Beban Bantuan Sosial
- Beban Penyusutan
Beban Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
-
Beban Transfer
Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain
yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Transfer pemerintah
adalah perpindahan uang dari sebuah pemerintahan kepada individu, organisasi,
atau pemerintahan lain dimana pemerintah yang melakukan transfer tidak:
- menerima barang atau jasa secara langsung sebagai imbalan, seperti yang
akan terjadi dalam transaksi pembelian / penjualan
- berharap akan dilunasi pada masa mendatang, seperti yang diharapkan
dalam pinjaman, atau
- mengharapkan keuntungan finansial, seperti yang diharapkan dalam suatu
investasi.
Beban Lain-lain
SAP juga mengklasifikan beban ke dalam Pos Luar Biasa. Pos Luar Biasa adalah
pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau
transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin
terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
2. Jenis dan Klasifikasi Beban berdasarkan IPSAS
IPSAS mengatur standard akuntansi akun beban pada beberapa standard
berdasarkan transaksi yang menyebabkan terjadinya atau munculnya beban
tersebut. Beberapa standard IPSAS yang mengatur pembebanan adalah :
IPSAS 12 Inventories
IPSAS 13 Leases
Hibah
hibah sebagai transfer yang dibuat atas kebijaksanaan pemerintah. Pemerintah
yang membuat transfer memiliki keleluasaan dalam menentukan apakah akan
melakukan transfer atau tidak, kondisi-kondisi yang harus dipenuhi, jika ada,
berapa banyak yang akan ditransfer dan kepada siapa
3)
Beban Berkaitan dengan Penggunaan Aset Tetap
Depresiasi
Beberapa pandangan menyatakan penyusutan tidak relevan untuk asset sektor
publik seperti asset infrastruktur, asset warisan dan komunitas/masyarakat,
karena manfaat ekonominya terwujud untuk jangka waktu yang sangat
lama.Layanan atau manfaat ekonomi juga tidak dapat berhubungan langsung
kepada pendapatan tertentu. SAC 4, Definition and Recognition of the Elements
of Financial Statements, mengidentifikasikan sebagai penentu ada atau tidaknya
layanan potensial atau manfaat ekonomi di masa depan yang terwujud dalam
aktiva tersebut akan dikonsumsi atau akan kadaluwarsa. Fakta bahwa tingkat
konsumsi atau kadaluwarsa manfaat layanan potensial atau manfaat ekonomi
masa depan akan berlangsung selama jangka waktu yang lama tidak
menghalangi item2 tersebut untuk menimbulkan beban. Selain itu, pendapat
bahwa konsumsi atau kadaluwarsa tidak mudah diidentifikasi dengan pengakuan
sumber daya tertentu atau dengan penyediaan jasa tertentu, atau tidak dapat
dikaitkan dengan peristiwa atas periode pelaporan tertentu, tidak berarti bahwa
tidak ada beban yang seharusnya diakui.
Renewal Accounting (Akuntansi Pembaharuan)
Yang mendasari akuntansi pembaruan adalah pernyataan bahwa pengeluaran
yang dibuat pada suatu sistem untuk memeliharanya dalam operasi adalah
representasi yang memadai dari biaya potensial layanan aset yang
dikonsumsi.Dalam prakteknya, pengeluaran yang dilakukan setiap periode untuk
memperbaharui aset tidak mungkin disamakan dengan biaya penuh dari
konsumsi potensial aset layanan untuk berbagai alasan. Pada dasarnya,
akuntansi pembaruan adalah suatu bentuk akuntansi kas. Hanya apabila
pengeluaran dibuat dalam satu periode akuntansi pada pemeliharaan suatu
sistem aset bertepatan dengan biaya konsumsi potensial layanan aset akan
dibebankan secara periodik dan saham aset tidak akan salah saji.
Pemeliharaan yang Ditangguhkan
"Pemeliharaan yang Ditangguhkan" adalah pemeliharaan yang tidak dilakukan
ketika seharusnya terjadi atau saat dijadwalkan dan yang, oleh karena itu,
menunda atau ditunda untuk masa yang akan datang." Pemeliharaan yang
ditangguhkan adalah suatu konsep yang melibatkan pengungkapan suatu
kewajiban untuk biaya pemeliharaan masa depan dan dengan demikian, bisa
dibilang, menyajikan gambaran yang lebih realistis dari posisi keuangan suatu
entitas.
4)
Beban/Belanja Pajak
Pemerintah menggunakan sistem pajak untuk memenuhi tujuan ekonomi, sosial
atau tujuan lainnya dalam dua cara yang berbeda:
1) Sebagai suatu sarana utama untuk meningkatkan pendapatan, dan
2) Sebagai suatu cara untuk memberikan insentif tertentu atau mendorong
perilaku tertentu di antara pembayar pajak.
Beberapa yurisdiksi, sebagai contoh, memberikan pembebasan pajak untuk
memberikan insentif untuk berinvestasi di daerah tertentu.Mereka juga pada
6|S e m ina r A kuntan s i Pe m er in tahan
tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode berjalan. Sehingga, tidak
ada penyusutan untuk pengeluaran aset bersejarah ini.
Kriteria pengakuan pada umumnya didasarkan pada nilai uang akibat peristiwa atau
kejadian yang dapat diandalkan pengukurannya. Namun ada kalanya pengakuan
didasarkan pada hasil estimasi yang layak. Apabila pengukuran berdasarkan biaya
dan estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, maka pengakuan transaksi
demikian cukup diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
Metode Pengakuan Beban:
a. Pendekatan Beban, dimana setiap pembelian barang dan jasa akan diakui/dicatat
sebagai beban jika pembelian barang dan jasa itu dimaksud untuk digunakan
atau dikonsumsi sesegera mungkin.
b. Pendekatan Aset, dimana setiap pembelian barang dan jasa akan diakui/dicatat
sebagai persediaan jika pembelian barang dan jasa tersebut dimaksudkan untuk
digunakan dalam satu periode anggaran atau untuk sifatnya berjaga-jaga.
2. Pengakuan Beban berdasarkan IPSAS
Secara umum prinsip pengakuan akuntansi dapat diakui dengan tiga pendekatan
yaitu pendekatan pertautan antara beban dan pendapatan, pengakuan
segera/langsung, dan alokasi rasional. IPSAS pada dasarnya tidak memperbolehkan
offset antara akun pendapatan dan beban kecuali dinyatakan demikian dalam
standard lainnya. Oleh karena itu pengakuan beban pada sektor pemerintah
terkadang tidak memenuhi prinsip pertautan antara beban dan pendapatan (revenue
matching cost). Berikut ini beberapa contoh pengakuan beban yang diatur dalam
IPSAS.
1. Pengakuan langsung (Recognize Immediately)
Pada prinsip ini beban langsung diakui pada suatu periode saat terjadinya
beban meliputi seluruh beban yang dikeluarkan. Biaya yang diakui dengan
metode pengakuan ini adalah Biaya Pinjaman (Borrowing Cost) yang lebih lanjut
diatur dalam IPSAS 5 dan beban atas perlengkapan.
2. Pertautan antara pendapatan dan beban
Pengakuan ini mendasarkan pada kenyataan bahwa dalam memperoleh
pendapatan pasti ada biaya yang dikeluarkan. Metode ini juga dikenal dengan
istilah hubungan sebab akibat. Biaya-biaya yang dikeluarkan secara umum
dapat diasosiakan pada suatu pendapatan. Pada kasus ini biaya-biaya
dikeluarkan dapat menghasilkan pendapatan. Dalam akuntansi pemerintah,
jenis pengakuan ini sebenarnya tidak diperbolehkan namun tetap
dimungkinkan. Ini terkait kegiatan pemerintah dalam memproduksi barang atau
jasa yang dibutuhkan masyarakat. Dimana atas penyerahan tersebut
masyarakat membayar sejumlah uang. Namun pengakuan ini tetap dilakukan
modifikasi seusai tujuan kegiatan pemerintah tersebut. Contoh penggunaan
metode pengakuan beban ini adalah biaya yang dikaitkan dengan produksi
persediaan yang diatur dalam IPSAS 12. Biaya-biaya yang dikeluarkan terkait
produksi barang atau jasa seluruhnya dikapitalisasikan ke nilai persediaan. Biaya
tersebut antara lain biaya langsung dan biaya tidak langsung. Ketika persediaan
dijual, dipertukarkan atau didistribusikan, nilai tercatat (carrying amount) diakui
sebagai beban pada periode di mana pendapatan terkait diakui. Jika tidak ada
10 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
pendapatan yang terkait, beban diakui pada saat barang atau jasa terkait telah
diberikan. Selanjutnya penurunan nilai realisasi bersih (net realizable value)
diakui sebagai beban pada periode kerugian atau penurunan terjadi.
Pembalikan yang timbul dari kenaikan nilai realisasi bersih diakui sebagai
pengurang beban persediaan pada periode di mana mereka terjadi.
Penggunaan metode ini agaknya hanya terbatas pada transaksi penyerahan
barang atau jasa kepada masyarakat.
3. Alokasi Rasional dan sistematis
Metode pengakuan ini ditujukan untuk mengalokasikan sejumlah beban yang
sebenaranya terjadi terkait dengan perolehan pendapatan namun tidak
memenuhi kriteria sebab akibat. Pada perusahaan swasta, pengakuan beban
jenis ini dilakukan pada alokasi beban penyusutan atas peralatan atau gedung.
Dalam akuntansi sektor publik / pemerintahan, standard yang digunakan adalah
IPSAS 17 yang menerangkan bahwa beban penyusutan dibebankan secara sistematis
selama masa manfaat aset. Adanya tambahan kata sistematis mengharuskan bahwa
penyusutan dilakukan dengan suatu metode tertentu yang sistematis untuk
mengalokasikan beban. Tujuan pembebanan ini tidak berkaitan dengan perolehan
pendapatan sebagaimana yang terjadi pada sektor swasta tetapi ditujukan untuk
mengetahui dan mencerminkan manfaat ekonomis atau layanan potensial aset di
masa depan. Lebih lanjut mengenai metode dan teknis pembebanan ini diatur dalam
IPSAS 17.
D. PENGUKURAN BEBAN
1. Pengukuran Beban berdasarkan SAP
- pengukuran pos-pos laporan keuangan (termasuk beban) menggunakan mata
uang rupiah.
- Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah.
Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang
digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs
tengah bank sentral pada tanggal transaksi. Dalam hal tidak tersedia dana dalam
mata uang asing yang digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut
dibeli dengan rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat
dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan
untuk memperoleh valuta asing tersebut.
- Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode pelaporan
- Pengukuran beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan
Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal
transaksi. Transaksi beban dalam bentuk barang/jasa antara lain hibah dalam
wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultansi.
- Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods).
Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan
Operasional.
11 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
12 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
13 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
14 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
F. PENGUNGKAPAN BEBAN
1. Pengungkapan Beban berdasarkan SAP
Informasi terkait beban yang akan disajikan baik di muka, atau dalam catatan
laporan keuangan :
- Entitas pelaporan yang mengelompokkan beban menurut klasifikasi fungsi
mengungkapkan pula tambahan informasi beban menurut klasifikasi ekonomi,
a.l. meliputi beban penyusutan/amortisasi, beban gaji dan tunjangan pegawai,
dan beban bunga pinjaman.
- Terkait dengan beban penyusutan, informasi mengenai penyusutan berikut harus
diungkapkan, meliputi:
- Nilai penyusutan
- Metode penyusutan yang digunakan
- Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
- Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode
2. Pengungkapan Beban berdasarkan IPSAS
15 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
Informasi terkait beban yang akan disajikan baik di muka, atau dalam catatan
laporan keuangan :
- Ketika item pendapatan dan beban material, maka jumlahnya harus
diungkapkan secara terpisah.
- Kondisi yang akan menimbulkan pengungkapan terpisah terkait item
pendapatan dan beban meliputi:
(a) Write-downs of inventories to net realizable value or of property, plant and
equipment to recoverable amount or recoverable service amount as
appropriate, as well as reversals of such write-downs;
(b) Restructurings of the activities of an entity and reversals of any provisions
for the costs of restructuring;
(c) Disposals of items of property, plant and equipment;
(d) Privatizations or other disposals of investments;
(e) Discontinuing operations;
(f) Litigation settlements; and
(g) Other reversals of provisions.
- Entitas harus mengungkapkan baik di muka, atau dalam catatan laporan
keuangan mengenai jenis klasifikasi beban yang digunakan apakah
menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau berdasarkan fungsi, yang mana
yang menyediakan informasi yang dapat diandalkan dan lebih relevan
- Entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi harus pula
mengungkapkan informasi tambahan mengenai klasifikasi beban berdasarkan
sifatnya, termasuk depreciation, amortization expense, dan employee benefits
expense
16 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
17 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
.
1. Kriteria Pengakuan Pendapatan
Sesuai dengan kerangka dasar, beban harus diakui pada laporan keuangan agensi
pemerintah hanya ketika kriteria-kriteria berikut terpenuhi:
18 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
2. Pengakuan
Dengan basis akrual, beban diakui saat terjadi, biasanya saat barang diterima atau jasa
dikonsumsi. Pengakuan tidak dilakukan ketika barang atau jasa dibayar. Titik di mana beban
diakui bergantung pada sifat dari transaksi atau kejadian yang memberikan peningkatan
beban. Contohnya:
Examples include:
Ketika masa manfaat ekonomi di masa datang yang diperoleh agensi dikonsumsi
secara langsung atau segera setelah pembelian,contohnya perlengkapan, beban
telah memenuhi kualifikasi pengakuan pada periode pembelian manfaat ekonimi
tersebut;
Ketika manfaat ekonomi diharapkan akan dikonsimsi di beberapa periode pelaporan,
contonya aset fisik jangka panjang, beban harus dialokasikan secara sistematis pada
periode pelaporan di mana manfaat ekonomi dikonsumsi;
Dalam transaksi timbal-balik, pengakuan didasarkan pada hubungan langsung antara
biaya yang terjadi dan item spesifik dari pendapatan;
Ketika pengeluaran atau beban tidak memberikan manfaat ekonomi, seperti denda,
beban tersebut langsung diakui;
Ketika kewajiban terjadi tanpa adanya pengakuan aset, seperti utang gaji, beban gaji
diakui bersamaan dengan pengakuan kewajiban tersebut.
3. Contoh-contoh Beban
Beban-beban dari entitas pemerintah termasuk:
4. Kerugian
Defenisi dari beban beliputi juga kerugian sebagaimana halnya juga dengan biaya yang
timbul akubat kegiatan entitas. Kerugian meliputi kerugian dari penjualan aset tidak lancar,
penurunan nilai persediaan dan penurunan nilai wajar dari instrumen keuangan yang
dipegang untuk memperoleh keuntungan. Rugi dicatat secara terpisah dari beban dalam
laporan laba-rugi kemprehensif.
5. Biaya Awal Proyek
Biaya sering terjadi sehubugan dengan pelaksanaan proyek sebelum diketahui apakah
biaya tersebut akan menghasilkan aset bagi agensi. Ketika kriteria pengakuan tidak
dipenuhi, setiap biaya haus dibebankan saat terjadinya.
Keadaan-keadaan yang melibatkan biaya awal dalam proyek konstruksi, seperti
perjanjian-perjanjian, biaya riset dalam fase proyek, diatur dalam AAASB 138 Aset tidak
Berwujud.
Financi
al Management Framework
19 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
20 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
Item-item yang dibeli dalam rangka pelaksanaan proyek atau mendukung penyediaan
jasa, yang pada dasarnya dan menurut nilainya dikualifikasikan sebagai aset (conohnya
tahan, pabrik dan peralatan), harus dikapitalisasi secara terpisah.
B. AKUNTANSI BEBAN SEKTOR PUBLIK DI AMERIKA SERIKAT
Dalam Accounts and Reports, Filing No. 4.030 Tahun 1998, disebutkan pengertian
mengenai basis akrual modifikasi. Modified Accrual Basis accounting recognizes an
economic transaction or event as revenues in the operating statement when the revenues
are both measurable and available to liquidate liabilities of the current period. Available
means collectible in the current period or soon enough thereafter to be used to pay liabilities
of the current period. Similarly, expenditures are generally recognized when an event or
transaction is expected to draw on current spendable resources. Akuntansi berbasis akrual
modifikasi mengakui adanya sebuah transaksi atau kejadian sebagai pendapatan saat dapat
diukur dan tersedia untuk menyelesaikan kewajiban pada suatu periode. Tersedia berarti
dapat dikumpulkan pada suatu periode atau dengan segera agar dapat digunakan untuk
membayar kewajiban. Sama halnya dengan belanja yang umumnya diakui saat sebuah
transaksi atau kejadian diharapkan akan memakai sumber keuangan pada periode tertentu.
Seperti diketahui bahwa anggaran Amerika Serikat menggunakan akuntansi dana.
Akuntansi dana merupakan sistem akuntansi yang banyak dipakai oleh organisasi nirlaba
maupun kepemerintahan. Dalam akuntansi dana, dana merupakan kesatuan akuntansi
(accounting entity) dan kesatuan fiskal (fiscal entity). Dana merupakan suatu kesatuan
akuntansi karena mempunyai suatu persamaan akuntansi . Selain itu, dana merupakan
kesatuan fiskal karena memiliki sumber keuangan yang penggunaannya telah ditentukan
dalam anggaran. Kesatuan akuntansi dana terbentuk dari lebih dari satu dana dimana
masing-masing dana berdiri sendiri, tidak terintegrasi dengan yang lain. Maka dalam
pembuatan laporan keuangan, setiap jenis dana yang sama akan dikonsolidasikan, namun
jika tidak sejenis maka dana tersebut tidak akan dikonsolidasikan.
Dalam sistem akuntansi Amerika Serikat, fokus pengukuran utama dalam akuntansi
dana terdapat pada sumber keuangan lancar dan perubahan dalam sumber keuangan
lancarnya. Akuntansi dana pemerintahan mengenal belanja (expenditure) yang didefenisikan
dalam sebagai semua penurunan dalam aset bersih dana untuk operasi lancar, belanja
modal, atau pelunasan hutang, kecuali yang timbul dari transfer ke dana-dana lainnya.
Hanya pertukaran seperti hasil dari transaksi pembiayaan antar dana dalam pengakuan
belanja dana yang bukan merupakan belanja pemerintah secara keseluruhan.
21 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
9. Jenis Belanja
Terdapat beberapa jenis belanja pemerintah Amerika Serikat berdasarkan akuntansi dana,
yaitu:
1. Belanja Pengeluaran Modal (Capital Outlay)
Pada umumnya belanja pemerintah untuk pengeluaran modal dicatat dengan
menggunakan dana tersendiri yakni dana proyek modal. Namun tidak menutup
kemungkinan adanya belanja pengeluaran modal ini dibiayai oleh transfer antar
dana baik yang berasal dari dana umum ataupun dana khusus.
2. Belanja Pelunasan Hutang
Belanja pelunasan hutang GLTD (general long term debt) diakui ketika jatuh
tempo karena sebagian besar pajak pemerintah pusat dan daerah berhubungan
dengan pajak properti dan anggaran pada basis ketika jatuh tempo. Kemudian,
apropiasi untuk belanja pokok dan bunga GLTL setara dengan pembayaran yang
dilakukan selama tahun tersebut, tanpa memperhatikan akrual apapun pada akhir
tahun. Pengizinan pemerintah dalam menghitung dan melaporkan untuk tujuan
GAAP pada basis dimana anggaran dipersiapkan untuk menghindari perbedaan
signifikan anggaran GAAP yang akan telah dijelaskan dan direkonsiliasikan dalam
22 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
hampir setiap laporan keuangan dana pemerintah. Ada juga alasan praktis dan
teoritis lain untuk pendekatan ketika jatuh tempo ini.
3. Belanja Intern Pemerintah
Belanja intern pemerintah biasanya bertujuan untuk pembagian pendapatan
negara, hibah, dan program bantuan keuangan lain bagi pemerintah-pemerintah
daerah, dan pemerintah distrik. Klasifikasi belanja intern pemerintah
mengisyaratkan bahwa merupakan belanja tingkat pemerintah pusat ini bukan
untuk barang dan jasa pada level tersebut, tetapi merupakan pembayaran untuk
pemerintah daerah untuk membiayai belanja tingkat daerah.
4. Belanja Operasi Lancar
Seluruh belanja dana pemerintah selain untuk pengeluaran modal, pelunasan
hutang, atau tujuan intern pemerintah diarahkan untuk sebagai belanja operasi
sekarang atau sederhananya belanja operasional. Pembayaran gaji dan biaya
pegawai terkait merupakan belanja operasi lancar terbesar bagi kebanyakan
pemerintah pusat dan daerah. Memang, pembayaran gaji dan biaya terkait sering
berkomposisi 65% - 75% dari belanja dana umum dan dana pendapatan khusus dari
kota - kota, desa - desa dan pemerintah daerah lainnya dan 75% - 85% dari belanja
sistem sekolah umum dari tipe dana ini.
5. Persediaan dan Pembayaran Dimuka
GASB mengizinkan persediaan dan pembayaran dimuka dibebankan sebagai
belanja segera karena dari perspektif kas atau yang dapat dikonversi ke kas item
demikian bukanlah sumber keuangan yang tersedia untuk belanja keuangan masa
depan. Pada intinya, alternatif tersebut mengizinkan pemerintah yang ingin
melakukan untuk mengikuti sebuah konsep aset cepat dari working capital dalam
akuntansi untuk saldo dana dan perubahan dalam posisi keuangan dana. Juga,
banyak pemerintah membuat apropiasi sesuai jangka waktu persediaan untuk
diperoleh atau asuransi untuk dibeli selama satu tahun fiskal. Pengizinan mereka
untuk melaporkan item tersebut dalam basis anggaran di Laporan Penerimaan,
Belanja, Dan Perubahan Saldo Dana dana pemerintah menghindari konflik potensial
antara prosedur akuntansi anggaran dan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum
(GAAP) yang akan telah dijelaskan dan direkonsiliasikan dalam catatan laporan
keuangan.
23 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
4. Pengungkapan Beban
Mewajibkan pengungkapan semua kebijakan akuntansi terkait dasar beban yang
timbul dari aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diakui dan diukur .
Menyediakan semua item pendapatan dan beban yang diakui dalam periode :
dalam sebuah pernyataan tunggal laba rugi komprehensif ; atau dalam sebuah
pernyataan yang menampilkan komponen laba rugi (laporan laba rugi yang
terpisah) dan pernyataan kedua dimulai dengan laporan laba rugi dan
menampilkan komponen pendapatan komprehensif lainnya ( laporan laba rugi
komprehensif ) .
Beban perlu disubklasifikasikan untuk menyoroti biaya dan pemulihan biaya
program tertentu, kegiatan, atau segmen lain yang terkait
Biaya yang berhubungan dengan fungsi utama yang dilakukan oleh entitas
disajikan terpisah .
Ketika item pendapatan dan beban yang material, sifat dan jumlah mereka harus
diungkapkan secara terpisah.
Peristiwa-peristiwa yang akan menimbulkan pengungkapan terpisah item beban
Entitas mengklasifikasikan biaya menurut fungsi harus mengungkapkan informasi
tambahan mengenai sifat beban, termasuk beban penyusutan dan amortisasi
dan beban imbalan kerja .
Tidak ada item pendapatan dan beban harus disajikan sebagai pos luar biasa ,
baik di muka laporan laba rugi atau dalam catatan .
Beban diakui selama periode sehubungan dengan piutang tidak tertagih dari
piutang pihak yang memiliki hubungan istimewa .
25 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
Item beban yang berhubungan dengan investasi atau pendanaan dalam laporan
arus kas metode tidak langsung
berdasarkan Sifat dan Fungsi (IAS 1)
Menurut IAS 16
Basis pengukuran Carrying Amount
Metode Depresiasi yang dipakai
Masa manfaat atau rate depresiasi
Gross carrying amount dan accumulated depreciation dan impairment losses
Rekonsiliasi Carrying Amount pada awal dan akhir periode, menunjukkan :
Penambahan
Pelepasan
Akusisisi melalui kombinasi bisnis
Kenaikan atau penurunan karena revaluasi
Rugi karena Impairment
Pembalikan Rugi Impariment
Depresiasi
Perubahan karena selisih kurs mata uang, dll
Entitas melaporkan terpisah, antara aset dan kewajiban, dan pendapatan dan
beban (IAS 1)
Jumlah atau nominal inventori yang diakui sebagai beban periode berjalan (IAS 2)
Jumlah atau nominal write down inventori yang diakui sebagai beban (IAS 2)
Entitas harus mengungkapkan nominal agregat dari beban riset dan
pengembangan pada periode berjalan. (IAS 38)
5. Perbandingan SAP dengan IFRS
IFRS dijadikan pedoman dalam penyusunan IPSAS, dan IPSAS dijadikan pedoman
penyusunan SAP. Jadi secara umum prinsip SAP dan IFRS akan serupa. Dan untuk sektor
publik, maka SAP sudah pasti lebih mendetail dari IFRS. Seperti halnya dengan Standard
Akuntansi Pemerintahan, IFRS (dalam IAS 1) menawarkan dua pendekatan dalam
pengklasifikasian beban, yaitu berdasarkan Sifat dan Fungsi dari beban, yang mana
memberikan informasi yang dapat diandalkan dan lebih penting. Namun demikian, IFRS
menggarisbawahin bahwa pengklasifikasian berdasarkan fungsi dapat memberikan
informasi yang lebih dapat diandalkan dan relevan.
Pada IFRS, secara umum memiliki kebijakan yang sama dengan IPSAS (begitu juga
SAP yang menjadikan IPSAS sebagai pedoman) terkait pengakuan beban sebagaimana
dijelaskan dalam bagian sebelumnya, yaitu konsep pengakuan beban dapat terkait
dengan pengakuan langsung (Recognize Immediately), pertautan antara pendapatan dan
beban, atau alokasi rasional dan sistematis.
Secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsep pengukuran beban
pada IFRS dengan konsep pengukuran beban pada IPSAS yang dijadikan pedoman
penyusunan SAP.
26 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
28 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n
REFERENSI
29 | S e m i n a r A k u n t a n s i P e m e r i n t a h a n